Anda di halaman 1dari 34

Pengertian Sikap Kerja

Sikap kerja merupakan kumpulan perasaan,


kepercayaan, dan pemikiran yang dipegang orang
tentang bagaimana berperilaku pada saat ini
mengenai pekerjaan dan organisasi.
Sikap Pegawai

Sikap kerja memiliki keterkaitan


terhadap sikap pegawai yang memiliki
dampak positif dan negatif dan memiliki
pengaruh besar terhadap hubungan kerja,
yang pada akhirnya akan berpengaruh
terhadap kinerja atau kepuasan
pelanggan.
Sikap Pegawai

2. Sikap Positif.
1. Keterampilan Dasar 3. Sikap Terbuka
Interpersonal.
❖ Tidak menghakimi
Sikap terbuka atau
orang lain
Hal ini harus dimiliki membuka diri adalah
❖ Mengendalikan diri
oleh pemimpin maupun kesediaan untuk
sendiri dan situasi
pegawai dalam kemampuan membagikan kepada orang
❖ Kreatif dalam
membuat orang lain merasa lain perasaan dan pikiran
berfikir dan
penting, kemampuan kita , sesuatu yang
perencanaan
memahami orang lain, dan dikatakan atau hal yang
❖ Mampu menangani dan
kemampuan mendengarkan baru saja terjadi dan
mengelola perubahan
orang lain. kita saksikan.
❖ Optimis
❖ Mampu
mengkomunikasikan
secara efektif semua
atribut diatas.
Semangat Tim Menghargai Keragaman
Rekan Kerja
Kerja sama adalah Kesadaran terhadap
kunci dari prestasi Kesehatan Kejujuran dan
❖ Mengakui dan
besar. Oleh karena Integritas
menerima pendapat.
itu, satu terlalu Efektivitas atau ❖ Beradaptasi
sedikit untuk meraih kesuksesan adalah Integritas merupakan
terhadap
hal yang besar. Anda keseimbangan antara P hasil dari disiplin
perubahan.
tidak bisa melakukan (Kekayaan / Kinerja) diri, keyakinan batin,
❖ Memadukan
apa pun yang benar – dengan KP (Diri / dan sebuah keputusan
perbedaan
benar bernilai seorang Tubuh kita). Fokus untuk selalu bersikap
pendapat.
diri. yang berlebihan pada P jujur dalam setiap
❖ Menjadikannya
mengakibatkan keadaan kehidupan kita.
perbedaan sebagai
kesehatan yang buruk, daya ungkit.
mesin yang rusak, dan
hubungan yang buruk.
Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi karyawan


mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memberikan
hal yang dinilai penting.
Faktor – Faktor Kepuasan Kerja

USIA LAMANYA PENGABDIAN


Pegawai yang usianya Pegawai pda tahap
lebih muda memiliki awal mengalami KEPRIBADIAN
tingkat kepuasan yang JENIS KELAMIN kepuasan kerja yang Mampu berhubungan
lebih tinggi dari Biasanya perempuan lebih besar, tetapi baik dengan keluarga,
pada yang memiliki memiliki tingkat ketika mereka rekan kerja dan
usia yang lebih tua aspirasi dan mencapai usia 45 atasan.
karena usia yang ekspektasi yang lebih tahun sampai 55
lebih tua memiliki rendah dari pada laki tahun, tingkat
kehidupan yang – laki karena mereka kepuasan kerja mereka
stagnan, kehidupan tidak memiliki beban menurun dan akan
yang sudah mapan. ekonomi seberat laki meningkat lagi
– laki. setelah usia ini.
Aspek – Aspek Kepuasan Kerja

Pekerjaan itu sendiri (Work It Atasan (Supervisior)


self) Atasan yang baik berarti mau
Setiap pekerjaan memerlukan suatu menghargai pekerjaan bawahannya.
keterampilan tertentu sesuai Bagi bawahan, atasan bisa dianggap
dengan bidang nya masing-masing. sebagai figur ayah/ibu/teman dan
Sukar tidaknya suatu pekerjaan sekaligus atasannya.
serta perasaan seseorang bahwa
keahliannya dibutuhkan dalam
melakukan pekerjaan tersebut,akan
meningkatkan atau mengurangi
kepuasan kerja.
Teman sekerja (Workers) Promosi (Promotion)
Merupakan faktor yang berhubungan Merupakan faktor yang
dengan hubungan antara pegawai berhubungan dengan ada
dengan atasannya dan dengan tidaknya kesempatan untuk
pegawai lain, baik yang sama
maupun yang berbeda jenis
memperoleh peningkatan karir
pekerjaannya. selama bekerja.

Gaji/Upah (Pay)
Merupakan faktor pemenuhan
kebutuhan hidup pegawai
yang dianggap layak atau
tidak.
Komitmen
Komitmen Secara Umum

komitmen pada dasarnya berasal dari bahasa


Latin yaitu dari kata “commiter” yang
artinya adalah menyatukan, menggabungkan,
mengerjakan, dan mempercayai.
Jika diartikan dari asal katanya, maka
komitmen merupakan sikap setia dan
tanggung jawab yang ditunjukkan oleh
seseorang yang telah memutuskan untuk
bergabung ke dalam aktivitas keanggotaan
lembaga tertentu.

Ken Blanchard
“ Ada perbedaan antara minat dan komitmen,
ketika berminat melakukan sesuatu, kau hanya
melakukannya ketika keadaaannya mendukung,
ketika berkomitmen kepada sesuatu, kau tidak
menerima alasan apapun, namun hanya hasil “
Ciri-ciri orang yang berkomitmen

Siap berkorban Menggunakan nilai-


demi pemenuhan nilai kelompok
sasaran dalam pengambilan
tim/perusahan yang keputusan dan
lebih penting. penjabaran pilihan-
Merasakan pilihan. Aktif mencari
dorongan semangat peluang guna
dalam misi yang memenuhi misi
lebih besar. kelompok.
Sifat-Sifat Dasar Komitmen

Komitmen dimulai didalam Komitmen diuji oleh tindakan


hati ◍Selain mempunyai
❖ Komitmen adalah keyakinan/kepercayaan, kita harus
memiliki perilaku yang menggambarkan
masalah emosi/hati, komitmen kita.
bukan perkataan atau ◍John Ruskin “ Yang kita pikirkan atau
pikiran. yang kita ketahui atau yang kita yakini,
❖ Michael Jordan “ pada akhirnya hanya memberikan manfaat
Hatilah yang kecil, sedangkan manfaat besar datangnya
dari apa yang kita kerjakan “
membedakan antara yang ◍Dengan berani bertindak kita akan
bagus dan yang hebat” memiliki pengalaman, dengan tindakan
makan pengetahuan dan keahlian kita akan
meningkat.
Komitmen membuka pintu menuju
pencapaian.

Johann Wolfgang Goethe


“ Hingga seseorang berxkomitmen, maka
akan terus muncul keraguan dan ketidak
efektifan, namun ketika seseorang
berkomitmen, maka mengalirlah serangkaian
peristiwa dari komitmen itu, dan memicu
insiden-insiden mendukung yang tidak
terduga, serta bantuan materi yang tidak
pernah dibayangkan “
Jenis Komitmen
Komitmen Emosi
Tujuan komitmen emosi adalah
Komitmen Intelektual untuk menggerakkan orang.
Kompetensi dalam komitmen
Tujuan komitmen intelektual emosi
adalah untuk meyakinkan a. Kesadaran diri.
orang. b. Engagement/keterikatan
Kompetensi Komitmen diri.
intelektual. c. Meningkatkan harapan.
a. Wawasan.
b. Visi. Komitmen Spiritual
c. Bercerita. Tujuan komitmen spiritual
d. Memobilisasi. adalah untuk mengikat orang.
Kompetensi dalam komitmen
spiritual
a. Memberi makna
b. Melaksanakan kepercayaan
c. Memusatkan
Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi
merupakan ukuran kesediaan
pegawai bertahan dengan
sebuah perusahaan/Organisasi
di waktu yang akan datang

John R. Scermerhorn, 2010
Komitmen organisasi adalah sebuah
kesetiaan seorang individu terhadap suatu
organisasi, seseorang yang memiliki
komitmen yang tingga terhadap organisasi
akan terikat kuat dan bangga menjadi
anggota organisasi
Konsepsi Komitmen Organisasi

Newstroom (2011) “Pegawai yang memiliki komitmen terhadap


organisasi biasanya memiliki catatan kehadiran yang baik,
menunjukkan kesetiaan secara sukarela terhadap kebijakan
perusahaan”
(Cohen, 2003)

Terdapat beberapa alasan untuk


mempelajari komitmen dalam
organisasi/tempat kerja

❖Komitmen organisasi memiliki


potensi untuk membuat seseorang
menjadi pegawai yang lebih bahagia
dan lebih produktif
❖Kualitas hubungan individual
dengan organisasi dimana mereka
menjadi bagian dalam mempengaruhi
masyarakat luas
Dimensi
Komitmen
Organisasi
Mayer dan Allen dalam Luthan (2011), Robbins & Judge
(2013), McShane dan Glinow (2010), komitmen
organisasi terdiri atas tiga dimensi

Komitmen Afekif Komitmen Kelanjutan Komitmen Normatif


menunjukan kuatnya komitmen yang didasari menunjukan tanggung jawab
keinginan emosional atas kekhawatiran moral karyawan untuk tetap
karyawan untuk beradaptasi seseorang terhadap tinggal dalam organisasi.
dengan nilai – nilai yang kehilangan sesuatu yang Penyebab timbulnya
ada agar tujuan dan telah diperoleh selama komitmen ini adalah
tuntutan sosial yang
keinginannya untuk tetap ini dalam organisasi,
merupakan hasil pengalaman
di organisasi dapat seperti: gaji, fasilitas,
seseorang dalam
terwujud dan yang lainnya. berinteraksi dengan sesama
Umur dan lama masa kerja Komitmen ini akan menurun atau munculnya kepatuhan
di organisasi sangat jika terjadi pengurangan yang permanen terhadap
berhubungan positif dengan terhadap berbagai seorang panutan atau
komitmen afektif. fasilitas dan pemilik organisasi
kesejahteraan yang dikarenakan balas jasa,
diperoleh karyawan. respek sosial, budaya atau
agama.
HASIL KOMITMEN ORGANISASI

Komitmen dan Kinerja Komitmen dan Kepuasan Komitmen dengan Kemangkiran


(robbins, dan judge, Kerja dan Pergantian Pegawai
2013:75) (Sharma,Bajpai, dan Shah, Komitmen seorang individu
menunjukkan hubungan 2010) menyatakan bahwa merupakan indikator yang lebih
antara komitmen dan tidak ada keraguan bahwa baik dari pergantian pegawai.
kinerja, sangat kuat komitmen organisasi
untuk pegawai baru dan membawa kepada kepuasan
agak lemah untuk pegawai kerja, dan kepuasan kerja
yang berpengalaman. merupakan predictor
komitmen organisasi
Mengembangkan Komitmen Organisasi


(Allen, 2007).
Komitmen organisasi berkembang
berdasarkan faktor Pegawai dan
Pengalaman kerja, namun faktor
pengalaman kerja memainkan faktor yang
lebih penting
Cara membangun komitmen pegawai menurut
McShane & Glinow (2010), dan Hill & McShane
(2008)

Keadilan dan dukungan. Kepercayaan.


Komitmen afektif akan lebih tinggi Pegawai mengidentifikasi dirinya
terhadap organisasi yang memenuhi dengan dan merasa berkewajiban
kewajibannya terhadap pegawai. bekerja untuk organsasi hanya
Nilai-Nilai yang sama. ketika mereka percaya kepada
Komitmen afektif mengacu kepada pemimpinannya.
identifikasi pegawai kepada Pemahaman Organisasi.
organisasi dan identifikasi sangat seberapa baik pegawai memahami
tinggi jika pegawai percaya bahwa organisasi meliputi arah
nilai-nilai mereka sesuai dengan strategis, dinamika social, layout
nilai-nilai dominan organisasi. fisik.
Keterlibatan Pegawai.
Keterlibatan pegawai meningkatkan
komitmen afektif dengan memperkuat
identitas social pegawai.
3 PILAR
Membangun Komitmen

Rasa memiliki
organisasi
Membangun loyalitas Kepercayaan
amat diperlukan manajemen
untuk mengatasi Kepercayaan terhadap
kendala mereka dan kepemimpinan
kita yang manajemen terdiri atas
Rasa antusias
mencederai banyak penggunaan otoritas
hubungan industry Rasa bangga, rasa
di masa lampau kepercayaan, dan
tanggung jawab
OCB
Organizational Citizen
Behavior
Perilaku Organisasi adalah sebuah ilmu
yang mempelajari perilaku manusia dalam
sebuah organisasi dan bagaimana perilaku
tersebut memberikan dampak terhadap
organisasinya. Salah satu perilaku yang
memberi dampak tersebut adalah Perilaku
Kewarganegaraan Organisasi atau (OCB).
Organizational Citizenship Behavior (OCB) ini juga sering
diartikan sebagai perilaku yang melebihi kewajiban formal
(ekstra role) yang tidak berhubungan dengan kompensasi
langsung. Artinya, seseorang yang memiliki OCB tinggi tidak
akan dibayar dalam bentuk uang atau bonus tertentu, namun OCB
lebih kepada perilaku sosial dari masing-masing individu
untuk bekerja melebihi apa yang diharapkan, seperti membantu
rekan di saat jam istirahat dengan sukarela atau jika ada
seorang pekerja yang bersedia membantu bosnya atau teman
kerjanya untuk melakukan pekerjaan yang tidak ada dalam
kontrak kerjanya
Dimensi-Dimensi OCB

◍Sifat Menolong ◍Kesetiaan atau ◍Inisiatif Individu


Seseorang yang memiliki OCB Loyalitas Individu akan memiliki
yang baik akan suka menolong
seorang individu akan inisiatif lebih
orang lain meskipun tidak ada
penghargaan untuk itu. tetap setia pada ◍Civic/Virtue/Kewarganegaraan
◍Sikap Sportif organisasinya meski Dimensi ini berkaitan dengan
sifat sportif seperti tidak organisasi tersebut kewarganegaraan di mana
complain saat diperlakukan mengalami kondisi yang individu akan lebih tanggap
kurang baik oleh rekannya dan sedang sulit. terhadap hal-hal yang
tetap mengerjakan
◍Kepatuhan Terhadap dilakukan pemerintah
pekerjaannya dengan baik.
Bisa juga individu tersebut Organisasi ◍Pengembangan Diri
akan mengorbankan keinginan Individu akan patuh Tindakan yang dilakukan secara
pribadinya demi bahkan kepada peraturan sukarela yang dapat
pekeerjaannya. organisasi yang sangat meningkatkan kemampuan,
ketat. keterampilan, dan pengetahuan.

OCB adalah perilaku yang membuat individu
melakukan sesuatu yang tidak dideskripsikan dalam
pekerjaannya serta tidak ada upah atau penghargaan
atas tindakannya itu secara sadar dan atas
keinginannya sendiri, seperti menolong rekan kerja
melakukan pekerjaannya, atau membantu bos meski
sampai di luar jam kerja yang ditentukan
Faktor yang Mempengaruhi OCB

❖ Budaya dan iklim organisasi.


❖ Kepribadian dan suasana hati.
❖ Persepsi terhadap dukungan organisasional.
❖ Persepsi terhadap kualitas hubungan/interaksi atasan
bawahan.
❖ Masa kerja, dan.
❖ Jenis Kelamin.

(1997, dalam Robbins, 2003:105) menambahkan kepuasan


terhadap kualitas kehidupan kerja sebagai penentu utama
dari perilaku kewarganegaraan yang baik dari seorang
karyawan (organizational citizenship behavior-OCB).
👍
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai