C. Emotional Intelligence
Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memahami dan mengelola suasana hati
dan emosi diri sendiri serta suasana hati dan emosi orang lain. Manajer dengan tingkat
kecerdasan emosional yang tinggi lebih cenderung memahami perasaan mereka dan lebih
mampu mengelola perasaan mereka secara efektif. Ketika manajer mengalami perasaan dan
emosi yang penuh tekanan seperti ketakutan atau kecemasan, kecerdasan emosional
memungkinkan mereka untuk memahami dan mengelola perasaan tersebut sehingga tidak
menghalangi manajer dalam pengambilan keputusan yang efektif.
Dalam dunia kerja, manajer akan bertemu dengan karyawan yang beragam dengan
budaya dan kebiasaan yang berbeda. Perbedaan tersebut akan membuat tugas manajer menjadi
lebih kompleks karena kecerdasan emosional juga dipengaruhi budaya karyawan tersebut.
Seorang manajer perlu mempelajari budaya dan kebiasaan dari karyawan mereka supaya lebih
dapat untuk memahami karyawan mereka.
Kecerdasan emosional membantu manajer untuk memahami dan berhubungan baik
dengan orang lain. Kecerdasan emosional juga dapat membantu manajer mempertahankan
antusiasme dan kepercayaan diri mereka dan memberi semangat pada karyawan mereka untuk
mencapai tujuan organisasi. Teori dan penelitian terbaru menunjukkan bahwa kecerdasan
emosional dapat membangkitkan kreativitas karyawan
D. Organizational Culture
Budaya organisasi adalah keyakinan, harapan, nilai, norma, dan rutinitas kerja bersama
yang mempengaruhi bagaimana anggota organisasi bekerja sama untuk mencapai tujuan
organisasi dan bagaimana anggota organisasi berhubungan dengan satu sama lain. Budaya
organisasi ini mencerminkan cara khas anggota organisasi dalam melakukan pekerjaan dan
berhubungan dengan orang lain di dalam dan di luar organisasi. Budaya organisasi dapat
dikatakan sebagai “personality” suatu perusahaan karena kemampuannya dalam mempengaruhi
cara anggotanya berperilaku.
Pendiri organisasi dan manajer memainkan peran penting dalam menciptakan dan
memelihara budaya organisasi. Pendiri menetapkan cara bagaimana nilai dan norma budaya
berkembang karena nilai dan norma budaya pendiri memandu pembangunan perusahaan, dan
mereka mempekerjakan manajer dan karyawan lain yang mereka yakini akan berbagi nilai dan
budaya norma ini dan membantu organisasi mencapainya. Karyawan juga memiliki peran dalam
menciptakan budaya organisasi, seiring berjalannya waktu sosialisasi antara anggota organisasi
akan menetapkan budaya yang dianggap baik dan bermanfaat bagi organisasi dan anggotanya.
Ceremonies dan rites yang dilakukan dalam perusahaan juga akan berdampak bagaimana
budaya organisasi berkembang karena Ceremonies dan rites adalah salah satu alat yang
digunakan oleh manajer untuk mengenalkan peristiwa penting bagi organisasi secara keseluruhan
dan bagi karyawan tertentu. Suatu organisasi harus memastikan bahwa budaya organisasi yang
berkembang pada organisasi tersebut adalah budaya organisasi yang baik karena selain
mempengaruhi cara kerja karyawan, budaya organisasi juga mempengaruhi kegiatan manajerial,
seperti planning, organizing, leading, dan controlling.