Anda di halaman 1dari 3

Chapter 3 Summary

Values, Attitudes, Emotions and Culture: The Manager as a Person

A. Enduring Characteristics: Personality Traits


Personality traits adalah kecenderungan untuk merasa, berpikir, dan bertindak dengan
cara tertentu yang menggambarkan kepribadian setiap individu. Terdapat lima karakteristik
umum yang membangun kepribadian seseorang (the big five personality traits) yaitu
extraversion, negative affectivity, agreeableness, conscientiousness, dan openness to experience.
Extraversion adalah kecenderungan untuk mempunyai emosi dan suasana hati yang
positif serta merasa dirinya damai berada di dunia ini. Extravert adalah sebutan untuk orang yang
memiliki extraversion tinggi dengan kecenderungan karakteristik mudah bergaul, penuh kasih
sayang, dan ramah. Introvert adalah sebutan untuk orang yang memiliki extraversion rendah
yang cenderung kurang dalam berinteraksi sosial dan kurang memiliki pandangan yang positif.
Negative affectivity adalah kecenderungan untuk mengalami emosi dan suasana hati yang
negatif, merasa tertekan, dan menjadi kritis dari pada yang lain. Seorang manajer diharapkan
memiliki negative affectivity yang rendah karena akan cenderung memiliki emosi dan suasana
hati negatif yang rendah, optimis, dan kritis. Agreeableness (ramah) adalah kecenderungan untuk
bergaul dengan orang lain. Seorang manajer diharapkan memiliki tingkat keramahan yang tinggi
karena biasanya akan menyenangkan, penyayang, dan perhatian terhadap orang lain.
Conscientiousness adalah kecenderungan untuk berhati-hati, teliti, dan tekun. Seorang manajer
diharapkan memiliki conscientiousness tinggi karena biasanya akan disiplin dan terarah.
Opennes to experience adalah kecenderungan untuk berpikiran luas, terbuka terhadap berbagai
opini, dan berani mengambil risiko. Seorang manajer diharapkan memiliki opennes to experience
yang tinggi karena biasanya akan berani mengambil risiko, inovatif dalam membuat rencana,dan
baik dalam membuat keputusan.
Selain the big five personality traits yang, terdapat beberapa karakteristik yang penting
untuk memahami efektivitas sebuah manajemen. Karakteristik tersebut adalah locus of control,
self esteem, dan the needs for achievement, affiliation, and power. Locus of control adalah
pandangan seseorang tentang seberapa banyak kontrol atau kuasa yang mereka punya untuk
mengatasi sesuatu yang terjadi disekitar mereka.. Seseorang dengan karakteristik internal locus
of control percaya bahwa mereka sendiri yang bertanggung jawab penuh atas nasib mereka
sendiri, percaya bahwa tindakan dan perilaku mereka adalah penentu utama dari keberhasilan
kinerja yang akan diraih. Selanjutnya, seseorang dengan karakteristik external locus of control
percaya bahwa kekuatan external yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada diri mereka
dan sekitarnya, mereka merasa bahwa tindakan yang mereka ambil tidak berpengaruh banyak
atas situasi yang terjadi.
Self esteem adalah kadar sejauh mana seorang individu merasa percaya dengan diri
mereka sendiri dan kemampuan mereka. Seorang manajer yang memiliki self esteem tinggi akan
percaya bahwa mereka berkompeten, layak, dan mampu menangani sebuah situasi. Needs for
achievement, affiliation, and power. The need for achievement artinya sejauh mana seorang
individu memiliki keinginan yang kuat untuk melakukan sebuah tantangan tugas dengan baik
sehingga menjadi pribadi yang unggul. The need for affiliation artinya sejauh mana seorang
individu membangun dan menjaga hubungan baik dengan relasi pribadinya dan orang lain. The
need for power artinya sejauh mana seorang individu memiliki kontrol untuk mempengaruhi
orang lain.

B. Values, Attitudes, and Moods and Emotion


Values, attitudes, and moods emotions menggambarkan bagaimana pengalaman kerja
manajer sebagai individu. Values menggambarkan apa yang manajer coba untuk raih melalui
kerjanya dan bagaimana mereka bertindak untuk merealisasikannya. Attitudes menggambarkan
pandangan dan perasaan manajer tentang pekerjaan dan perusahaannya secara spesifik. Mood
and emotions menggambarkan bagaimana perasaan manajer yang sebenarnya saat mengurus
perusahaan. Terdapat dua jenis personal value yaitu terminal dan instrumental. Terminal values
adalah keyakinan individu tentang keberlangsungan tujuannya. Instrumental values yaitu
keyakinan individu tentang bagaimana seharusnya berperilaku atau tentang tata cara berperilaku
yang mengacu pada norma.
Attitudes adalah sekumpulan dari pandangan, perasaan dan keyakinan. Dua attitudes yang
paling penting adalah job satisfaction dan organizational commitment. Job satisfaction adalah
kumpulan dari perasaan dan keyakinan manajer tentang pekerjaannya terdahulu. Manajer yang
memiliki job satisfaction tinggi biasanya menyukai pekerjaannya, merasa bahwa diperlakukan
dengan adil, dan percaya bahwa pekerjaannya banyak memiliki kelebihan. Organizational
commitment adalah sekumpulan perasaan dan keyakinan manajer tentang perusahaan secara
keseluruhan. Manajer yang memiliki komitmen tinggi terhadap perusahaannya percaya bahwa
perusahaannya berjalan dengan baik, bangga dengan pencapaian perusahaan selama ini, dan
merasa puas dengan apa yang telah perusahaan berikan padanya. Mood and emotions sangat
berdampak pada perilaku manajer dan semua anggota perusahaan. Selain itu, mood and emotions
memainkan peran yang penting saat membuat keputusan. Kedua hal tersebut memberikan
manajer dan semua karyawan sebuah informasi penting dan sinyal tentang apa yang akan terjadi.

C. Emotional Intelligence
Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memahami dan mengelola suasana hati
dan emosi diri sendiri serta suasana hati dan emosi orang lain. Manajer dengan tingkat
kecerdasan emosional yang tinggi lebih cenderung memahami perasaan mereka dan lebih
mampu mengelola perasaan mereka secara efektif. Ketika manajer mengalami perasaan dan
emosi yang penuh tekanan seperti ketakutan atau kecemasan, kecerdasan emosional
memungkinkan mereka untuk memahami dan mengelola perasaan tersebut sehingga tidak
menghalangi manajer dalam pengambilan keputusan yang efektif.
Dalam dunia kerja, manajer akan bertemu dengan karyawan yang beragam dengan
budaya dan kebiasaan yang berbeda. Perbedaan tersebut akan membuat tugas manajer menjadi
lebih kompleks karena kecerdasan emosional juga dipengaruhi budaya karyawan tersebut.
Seorang manajer perlu mempelajari budaya dan kebiasaan dari karyawan mereka supaya lebih
dapat untuk memahami karyawan mereka.
Kecerdasan emosional membantu manajer untuk memahami dan berhubungan baik
dengan orang lain. Kecerdasan emosional juga dapat membantu manajer mempertahankan
antusiasme dan kepercayaan diri mereka dan memberi semangat pada karyawan mereka untuk
mencapai tujuan organisasi. Teori dan penelitian terbaru menunjukkan bahwa kecerdasan
emosional dapat membangkitkan kreativitas karyawan

D. Organizational Culture
Budaya organisasi adalah keyakinan, harapan, nilai, norma, dan rutinitas kerja bersama
yang mempengaruhi bagaimana anggota organisasi bekerja sama untuk mencapai tujuan
organisasi dan bagaimana anggota organisasi berhubungan dengan satu sama lain. Budaya
organisasi ini mencerminkan cara khas anggota organisasi dalam melakukan pekerjaan dan
berhubungan dengan orang lain di dalam dan di luar organisasi. Budaya organisasi dapat
dikatakan sebagai “personality” suatu perusahaan karena kemampuannya dalam mempengaruhi
cara anggotanya berperilaku.
Pendiri organisasi dan manajer memainkan peran penting dalam menciptakan dan
memelihara budaya organisasi. Pendiri menetapkan cara bagaimana nilai dan norma budaya
berkembang karena nilai dan norma budaya pendiri memandu pembangunan perusahaan, dan
mereka mempekerjakan manajer dan karyawan lain yang mereka yakini akan berbagi nilai dan
budaya norma ini dan membantu organisasi mencapainya. Karyawan juga memiliki peran dalam
menciptakan budaya organisasi, seiring berjalannya waktu sosialisasi antara anggota organisasi
akan menetapkan budaya yang dianggap baik dan bermanfaat bagi organisasi dan anggotanya.
Ceremonies dan rites yang dilakukan dalam perusahaan juga akan berdampak bagaimana
budaya organisasi berkembang karena Ceremonies dan rites adalah salah satu alat yang
digunakan oleh manajer untuk mengenalkan peristiwa penting bagi organisasi secara keseluruhan
dan bagi karyawan tertentu. Suatu organisasi harus memastikan bahwa budaya organisasi yang
berkembang pada organisasi tersebut adalah budaya organisasi yang baik karena selain
mempengaruhi cara kerja karyawan, budaya organisasi juga mempengaruhi kegiatan manajerial,
seperti planning, organizing, leading, dan controlling.

Anda mungkin juga menyukai