Anda di halaman 1dari 46

Dasar-Dasar Perilaku

Individu
Kontribusi utama psikologis terhadap Perilaku
Organisasi (OB) dibagi dalam 4 konsep :

• Sikap (attitudes)

•Kepribadian

•Persepsi

•Pembelajaran
• Merupakan pernyataan evaluatif –baik yang
menyenangkan maupun tidak – tentang suatu objek,
orang, atau peristiwa

• Mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu


• Sikap dalam pekerjaan :
Kepuasan kerja
Keterlibatan kerja
Komitmen organisasi
Pengertian Tentang Sikap
• Sikap merupakan kumpulan perasaan, keyakinan, dan
kecenderungan perilaku yg relatif stabil terhadap objek,
orang atau institusi tertentu

• Sikap adalah peryataan evaluatif baik yang


menguntungkan atau tidak menguntungkan mengenai
objek, orang, atau peristiwa Sikap mencerminkan
bagaimana seseorang merasakan sesuatu.(Robin, 2007).
Fungsi Sikap

a. Adjustive or utilitarian attitudes. sikap memiliki fungsi untuk


mendapatkan suatu objek yang diinginkan atau menjauhi konsekuensi
yang tidak diinginkan.

b. Ego defensive attitudes. sikap memiliki fungsi untuk menghindari


pribadi dan situasi yang berbahaya yang ada disekitamya.

c. Value expressive attitudes, sikap memiliki fungsi untuk membantu


ekspresi yang positif dan nyata bagi nilai-nilai dan konsep diri individu.

d. Knowledge expressive attitudes, sikap memiliki fungsi untuk mengerti


mengenai kejadian dan pengalaman-pengalaman yang terstruktur.
PERUBAHAN SIKAP
 Perubahan sikap melalui modifikasi
perubahan perilaku.

 Perubahan sikap melalui modifikasi


perubahan ide-ide atau pikiran.

 Perubaban sikap melalui modifikasi


perubahan situasi.
 Perubahan sikap melalui modifikasi
perubahan perasaan.
Sikap dalam pekerjaan :

Kepuasan kerja
mengacu kepada sikap individu secara umum
terhadap pekerjaannya

Keterlibatan kerja
tingkat sejauh mana seseorang berkecimpung dalam
pekerjaannya dan berpartisipasi di dalamnya

Komitmen organisasi
indikator kepada, dan keberpihakan terhadap organisasi
Dalam sikap, Individu cenderung mencari konsistensi

Teori kognitif

Keinginan meminimasi ketidakselarasan


ditentukan oleh :
• pentingnya elemen yang menciptakan ketidakselarasan
• tingkat pengaruh kepercayaan terhadap elemen
• penghargaan dalam ketidakselarasan

Implikasi teori kognitif terhadap organisasi :


membantu memprediksi kecenderungan perubahan sikap maupun perilaku
Komponen Cognitif

Sikap akan terbentuk karena adanya kemampuan manusia untuk berpikir tentang
apa yang baik dan yang buruk bagi dirinya. Ketidakselarasan kognitif (cognitive
dissonance) : ketidakkonsistenan antara dua atau lebih sikap seseorang, atau
antara sikap dan perilaku. setiap individu berusaha meminimasi ketidakselarasan
dan ketidaknyamanan yang ditimbulkannya.

Komponen afektif
Kepedulian (affect) adalah segmen emosional atau perasaan dari sikap dan
dicerminkan dalam pernyataan.

Komponen perilaku

Komponen perilaku berisi kecenderungan untuk


bertindak atau untuk bereaksi terhadap sesuatu
dengan cara-cara tertentu
NILAI ( Values)

 Nilai mencerminkan keyakinan-keyakinan dasar bahwa


bentuk khusus perilaku atau bentuk akhir keberadaan
secara pribadi atau social lebih dipilih dibandingkan
dengan bentuk perilaku atau bentuk akhir keberadaan
perlawanan atau sebaliknya. (Rokeah:1973)
Values
Values represent basic convictions that “a specific mode of conduct
or end-state of existence is personally or socially preferable to an
opposite or converse mode of conduct or end-state of existence.”

They contain a judgmental element in that they carry an


individual’s ideas as to what is right, good, or desirable. Values have
both content and intensity attributes. The content attribute says a
mode of conduct or end-state of existence is important. The
intensity attribute specifies how important it is. When we rank an
individual’s values in terms of their intensity, we obtain that
person’s value system

© 2005 Prentice Hall Inc. All


4–11
rights reserved.
Importance of Values
Values lay the foundation for our understanding of
people’s attitudes and motivation and influence our
perceptions. We enter an organization with
preconceived notions of what “ought” and “ought not”
to be.

Would your attitudes and behavior be different if your


values aligned with the organization’s pay policies?
Most likely.

© 2005 Prentice Hall Inc. All


4–12
rights reserved.
TIPE NILAI
 Nilai-nilai Terminal : Bentuk akhir keberadaan yang sasaran
sangat diinginkan; yang ingin dicapai seseorang dalam
hidupnya.
ex. Keamanan keluarga, kebebasan, kebahagiaan,
kehormatan dll.

 Nilai-nilai Instrumental: Bentuk-bentuk perilaku atau upaya-


upaya pencapaian nilai-nilai terminal yang lebih disukai
oleh orang tertentu.
ex. Jujur, bertanggung jawab, penolong, pemberani,
berkemampuan dll
Komitmen organisasi adalah derajat sejauhmana
seorang karyawan memihak pada organisasi tertentu
dan tujuannya, serta berniat untuk memelihara
keanggotaannya dalam organisasi (Robbins, 2001)

Mathis (2006:122) mendefinisikan komitmen sebagai


tingkat sampai di mana karyawan yakin dan menerima
tujuan organisasional, serta berkeinginan untuk tinggal
bersama organisasi tersebut

Sheldon (1971) mendefinisikan komitmen sebagai evaluasi


positif dari organisasi dan tujuan organisasi

Komitmen organisasional juga dapat diartikan sebagai suatu sikap


yang merefleksikan perasaan suka atau tidak suka dari pegawai
terhadap organisasi (Robbin, 1996).
Faktor yang Mempengaruhi Kinerja dan
Komitmen Organisasional

Individu
Kemampuan
Motivasi
Dukungan

Pekerjaan
Rancangan
Elemen Kerja

Kepuasan / Komitmen
Ketidakpuasan Kerja
Organisasional
Barney & Griffin (1992:531-532)

komitmen terhadap karir yang menekankan pada


perkembangan karir individu dalam organisasi atau
sejumlah kegiatan yang dilakukan individu yang
berorientasi pada karir
komitmen terhadap pekerjaan yang menekankan
pada aspek pekerjaan

komitmen pada organisasi yang menekankan pada


organisasi secara keseluruhan
Komitmen afektif (Affective Commitment)
adalah keterikatan emosional karyawan, identifikasi,
dan keterlibatan dalam organisasi.

Porter et al. (1974), ciri komitmen afektif adalah:


(1) kepercayaan dan penerimaan tujuan organisasi dan nilai-nilai,
(2) kemauan untuk fokus pada upaya membantu organisasi
mencapai tujuan-nya,
(3) keinginan untuk mempertahankan keanggotaan organisasi

Meyer dan Allen (1997) mengatakan bahwa untuk terus


mempertahankan karyawan dari keanggotaan ini adalah pilihan dan
komitmen mereka kepada organisasi.
Komitmen kelanjutan (Continuance Commitment)

adalah komitmen berdasarkan kerugian yang berhubungan dengan


keluarnya karyawan dari organisasi

Komitmen kelanjutan juga termasuk faktor seperti


tahun pekerjaan atau manfaat yang dapat menerima
karyawan yang unik untuk organisasi

karyawan yang berbagi komitmen kelanjutan dengan


majikan mereka sering membuat sangat sulit bagi seorang
karyawan untuk meninggalkan organisasi
Komitmen normatif (Normative Commitment)

Adalah perasaan wajib untuk tetap berada dalam organisasi karena


memang harus begitu; tindakan tersebut merupakan hal benar yang
harus dilakukan

Normatif komitmen dapat dijelaskan oleh komitmen lainnya seperti


perkawinan, keluarga, agama, dan lain-lain sehingga ketika datang ke
satu komitmen mereka ke tempat kerja mereka sering merasa
mereka memiliki kewajiban moral kepada organisasi (Wiener, 1982).
Keterlibatan kerja mengukur derajat sejauh mana seseorang secara
psikologis mengaitkan dirinya kepada pekerjaannya dan menganggap
tingkat kinerjanya sebagai hal penting bagi harga diri

Karyawan dengan tingkat keterlibatan kerja yang tinggi


dengan kuat mengaitkan dirinya ke jenis kerja yang dilakukan
dan benar-benar peduli dengan jenis kerja itu

tingkat keterlibatan kerja yang tinggi terbukti


berkaitan dengan rendahnya tingkat keabsenan dan
pengunduran diri
Gordon Allport
Kepribadian adalah organisasi dinamik dalam individu yang
memiliki sistem psikologis tersebut yang menentukan
penyesuaian uniknya terhadap lingkungannya

Kepribadian sebagai jumlah total cara-cara yang ditempuh


individu untuk bereaksi terhadap dan berinteraksi dengan yang
lain
What is Personality?
Personality
The sum total of ways in which an individual reacts
and interacts with others.

Personality Traits
Enduring characteristics Personality
that describe an Determinants
individual’s behavior. • Heredity
• Environment
• Situation

© 2005 Prentice Hall Inc. All


4–23
rights reserved.
penentu-penentu kepribadian

KETURUNAN
Merujuk faktor-faktor yang ditentukan sejak lahir. Ukuran
fisik, daya tarik wajah, temperamen, komposisi, dan lain-lain
adalah karakteristik yang umumnya dianggap baik
sepenuhnya maupun secara substansial dipengaruhi oleh
siapa orang tuanya.

LINGKUNGAN
Faktor ini memberikn peran penting dalam membentuk
kepribadian kita. Faktor memberikan tekanan pada
pembentukan kepribadian kita dalah kebudayaan dimana
kita dibesarkan, pengkondisian awal, norma ditengah
keluarga, teman, dan kelompok sosial, dan pengaruh lain
yang dialami.
penentu-penentu kepribadian

SITUASI
Situasi mempengaruhi dampak keturunan dan lingkungan pada kepribadian.
Kepribadian individu pada umumnya stabil dan konsisten, berubah dalam
situasi yang berbeda-beda. Tuntutan yang beragam dari situasi yang berbeda
menimbulkan aspek yang berbeda pula pada kepribadian seseorang
Indikator Tipe Myers-Briggs (MBTI)

tes kepribadian dengan 100 pertanyaan tentang bagaimana orang merasa atau
bertindak dalam situasi tertentu

Klasifikasi :
Ekstrovert atau introvert (E atau I)
Indrawi (sensing) atau intuitif (intuitive) (S atau N)
Pemikir (thinking) atau perasa (feeling) (T atau F)
Pengertian (perceive) atau penilai (judging) (P atau J)

Tidak ada bukti nyata yang menunjukkan MBTI merupakan


pengukuran kepribadian yang valid, namun tetap digunakan
dalam organisasi
kombinasi sifat-sifat psikologis yang digunakan untuk mengklasifikasi orang

Teridentifikasi 16 sifat kepribadian utama yang bersifat bipolar (dua titik ekstrem)
merupakan sumber perilaku yang tetap dan konstan
LOKUS KENDALI (LOCUS OF CONTROL)

Sebagian orang yakin bahwa mereka adalah penguasa


nasib, yang percaya bahwa apa yang terjadi dalam
kehidupan disebabkan karena nasib atau kesempatan

INTERNAL
Individu yakin bahwa mereka mengendalikan apa
yang terjadi pada diri mereka

EKSTERNAL
Individu yakin bahwa apa yang terjadi pada mereka
dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan luar seperti
nasib baik dan kesempatan
MACHIAVELLIANISME

Tingkat dimana individu bersifat pragmatis, menjaga jarak


emosi, dan yakin bahwa tujuan dapat membenarkan cara

Orang-orang dengan Mach tinggi tumbuh dengan subur :


1. Ketika berinteraksi tatap muka dengan orang lain dan bukan
berinteraksi secara tidak langsung.
2. Ketika terjadi situasi dengan kaidah dan aturan yang
minimal, sehingga memungkinkan terciptanya ruang gerak
untuk berimprovisasi
3. Ketika keterlibatan emosi pada rincian-rincian tidak relevan
bagi kemenangan menyingkirkan orang dengan mach
rendah
HARGA DIRI (SELF ESTEEM)
Tingkat dimana individu menyukai atau tidak menyukai diri
mereka sendiri

Penelitian tentang harga diri menghasilkan:


1. Harga diri berhubungan langsung dengan harapan akan
keberhasilan.
2. Individu dengan SE tinggi yakin bahwa mereka memiliki
kemampuan yang mereka butuhkan untuk berhasil dalam
bekerja.
3. Individu dengan SE tinggi akan menempuh resiko lebih besar
dalam seleksi pekerjaan

Individu dengan SE rendah, rentan terhadap pengaruh dari


luar daripada individu dengan SE tinggi
PEMANTAUAN DIRI (SELF MONITORING)
Ciri kepribadian yang mengukur kemampuan individu
untuk menyesuaikan perilakunya terhadap faktor-faktor
eksternal situasional.

Individu dengan pemantauan diri yang tinggi


memperlihatkan kemampuan menyesuaikan diri yang
tinggi dalam menyesuaikan perilaku mereka dengan
faktor-faktor situasi eksternal

Mereka peka terhadap isyarat-isyarat eksternal dan dapat


berperilaku secara berbeda dalam situasi yang berbeda.

Individu dengan pemantauan diri yang tinggi mampu


menyajikan kontradiksi yang mencolok antara personal
publik mereka dengan diri pribadi mereka.
Teori Holland berpendapat bahwa kepuasan kerja akan mencapai level tertinggi dan
pengunduran diri akan mencapai level terendah ketika kepribadian dan pekerjaan itu
sesuai.

Individu sosial hendaknya berada dalam pekerjaan sosial,


orang konvensional dalam pekerjaan konvensional.

Seseorang yang realistik dalam pekerjaan yang realistis


berada dalam situasi yang lebih kongruen dibanding
seorang yang realistis namun menduduki pekerjaan yang
bersifat investigatif. Seorang yang realistis dalam satu
jabatan sosial berarti berada pada situasi yang paling tidak
kongruen
 Persepsi adalah proses pemahaman ataupun
pemberian makna atas suatu informasi terhadap
stimulus.

 Stimulus didapat dari proses penginderaan


terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-
hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses
oleh otak.

Persepsi merupakan interpretasi unik dari


suatu situasi, bukan rekaman situsi. Jadi
persepsi bisa jadi berbeda dengan realita

Tidak ada seorangpun karyawan yang


mempunyai pengetahuan dan
pengalaman yang sama, maka dari
situasi/ rangsangan yang sama bisa
menghasilkan reaksi dan perilaku yang
berbeda
PERSEPSI Vs SENSASI
Istilah persepsi sering dikacaukan dengan sensasi.

Sensasi hanya berupa kesan sesaat, saat stimulus


baru diterima otak dan belum diorganisasikan
dengan stimulus lainnya dan ingatan-ingatan yang
berhubungan dengan stimulus tersebut.

Misalnya meja yang terasa kasar, yang berarti


sebuah sensasi dari rabaan terhadap meja

Sebaliknya persepsi memiliki contoh meja yang


tidak enak dipakai menulis, saat otak
mendapat stimulus rabaan meja yang kasar,
penglihatan atas meja yang banyak coretan,
dan kenangan di masa lalu saat memakai meja
yang mirip lalu tulisan menjadi jelek
JENIS JENIS PERSEPSI

Persepsi visual
Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan
yaitu mata. Persepsi visual merupakan topik utama dari
bahasan persepsi secara umum

Persepsi auditori
Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran
yaitu telinga

Persepsi perabaan
Persepsi pengerabaan didapatkan dari
indera takjil yaitu kulit

Persepsi penciuman
Persepsi penciuman atau olfaktori
didapatkan dari indera penciumannya
yaitu hidung

Persepsi pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa
didapatkan dari indera pengecapan yaitu
lidah
PROSES PERSEPSI

Stimulus lingkungan Seleksivitas Persepsi

Penafsiran Stimulus Organisasi Perseptual

Persepsi
SELEKSIVITAS PERSEPSI
Seleksivitas persepsi berhubungan dengan
pemilihan stimulus dari berbagai faktor
eksternal dan internal yang mendapat
perhatian individu

PERHATIAN EKSTERNAL
1. Itensitas, semakin hebat stimulus lingkungan, semakin
lebih diperhatikan
2. Ukuran, semakin besar obyek semakin mungkin
dirasakan
3. Kontras, stimulus yang muncul berlawanan dengan latar
belakang atau yg tidak diharapkan akan memperoleh
perhatian
4. Pengulangan, stimulus yang muncul brulang lebih
diperhatikan daripada yang cuma sekali
5. Gerakan, obyek yang bergerak lebih diperhatikan
daripada benda tidak bergerak
6. Baru dan familier, situasi eksternal yang baru dan familier
akan lebih menarik perhatia
PERHATIAN INTERNAL
Beberapa faktor dalam diri seseorang yang
mempengaruhi selektivitas persepsi antara
lain; pengetahuan, motivasi, kepribadiannya
PRINSIP ORGANISASI PERSEPTUAL

Prinsip Figur-Dasar,
objek yang ditanggapi muncul terpisah
dari latar belakang umum objek tersebut
PRINSIP PENGELOMPOKAN PERSEPSI,
ada kecenderungan dalam
mengelompokkan beberapa stimulus
secara bersama-sama dalam pola yang
dapat dikenali.

Caranya;

Closure,
yaitu menanggapi secara keseluruhan dengan
menutup celah yang tidak terisi dari input sensori.
Kontinuitas,
dimana orang cenderung dapat menerima urutan
atau pola berkelanjutan
Proksimitas,
kelompok stimulus yang berdekatan ditanggapi
sebagai pola keseluruhan
Kesamaan,
semakin besar kesamaan stimulus, semakin besar
untuk dianggap sebagai satu kelompok umum
KONSTANSI PERSEPTUAL,
memberikan rasa stabilitas dalam dunia yang
selalu berubah.
 Ukuran,
bentuk, warna, keterangan, dan lokasi
objek cukup konstan tanpa memedulikan
informasi yang diterima oleh indera.
 Konstansi persepsi dihasilkan dari pola
tanda yaitu bagian yang paling dipelajari

KONTEKS PERSEPTUAL,
suatu stimulus baru mempunyai arti dan nilai
bila ditempatkan pada konteksnya.
Konteks memberikan arti dan nilai untuk
menyederhanakan stimulus, obyek, peristiwa,
situasi, dan orang lain dalam lingkungan

Anda mungkin juga menyukai