DAN KEPEMIMPINAN
PERILAKU INDIVIDU DALAM
ORGANISASI
c re a t e d by : K EL O M P O K 1 :
C I N D I R E S T I A D E S P I TA P 0 7 1 2 4 3 2 2 1 0 7
NOVELA P07124322109
SUSI SUSANTI P07124322095
N U R H AYAT I P07124322101
A.DEFINISI PERILAKU INDIVIDU DALAM
ORGANISASI
Perilaku individu adalah sebagai
Perilaku Keorganisasian
suatu fungsi dari interaksi antara
merupakan bidang studi
yang mempelajari tentang
individu dengan lingkungannya.
interaksi manusia dalam Individu membawa tatanan dalam
organisasi, meliputi studi organisasi berupa kemampuan,
secara sistimatis tentang kepercayaan pribadi,
prilaku, struktur dan pengharapan, kebutuhan, dan
proses dalam Organisasi.
pengalaman masa lainnya.
Perilaku individu akan
membentuk pada perilaku
organisasi.
B.TINGKATAN ANALISA DALAM PERILAKU
ORGANISASI
Tingkat
Produktivita
Tingkat s
Absensi
Tingkat
Turnover
Tingkat
Produktivitas Produktivitas kerja dapat dilihat dari dua dimensi,
yaitu dimensi individu dan dimensi organisasian.
Dimensi individu melihat produktivitas dalam
kaitannya dengan karakteristik-karakteristik
kepribadian individu yang muncul dalam bentuk
sikap mental dan mengandung makna keinginan
dan upaya individu yang selalu berusaha untuk
meningkatkan kualitas kehidupannya. Sedangkan
dimensi keorganisasian melihat produktivitas dalam
kerangka hubungan teknis antara masukan (input)
dan keluaran (out put).
Kemamp
uan
Penerapa
n Sikap
Teknologi
FAKTOR-
Perjanjia FAKTOR YANG
Situasi
n Kerja MEMPENGARUHI
PRODUKTIVITAS
Tingkat
Pendidik Motivasi
an
Upah
Tingkat
Absensi
Semangat kerja dapat diukur melalui absensi /presensi
pegawai ditempat kerja, tanggung jawabnya terhadap
pekerjaan, disiplin kerja, kerja sama dengan pimpinan
atau teman sejawat dalam organisasi serta tingkat
produktivitas kerjanya. (Hasley, 1 992;67). Untuk
mengukur tinggi rendahnya semangat kerja pegawai
dapat melalui unsur-unsur semangat kerja tersebut
yang meliputi : Presensi (tingkat kehadiran), Disiplin
Kerja, Kerja Sama, dan Tanggung Jawab.
Tingkat
Turnover
Menurutintentions’’
“Turnover Harnoto (2002:2): “Turnover intentions’’ ditandai oleh berbagai hal
pada dasarnya
yang
adalah menyangkut
sama perilaku
dengan keinginan karyawan, antara lain: absensi yang meningkat,
berpindah
mulai dari
karyawan malas
satukerja,
tempatnaiknya
kerja ke keberanian
tempat untuk melanggar tata tertib kerja,
kerja lainnya.”untuk
keberanian Harnoto
menentang (2002:2)
atau protes kepada atasan, maupun keseriusan
menyatakan: “turnover semua
untuk menyelesaikan intentions”
tanggung jawab karyawan yang sangat berbeda
adalah kadar atau intensitas dari
dari biasanya.” Indikasi-indikasi tersebut bisa digunakan sebagai acuan untuk
keinginan untuk keluar dari perusahaan,
memprediksikan
banyak alasan yang turnover intentions karyawan dalam sebuah perusahaan.
menyebabkan
timbulnya turnover intentions ini dan Turnover yang tinggi pada suatu bidang dalam suatu
diantaranya adalah keinginan untuk organisasi, menunjukkan bahwa bidang yang bersangkutan
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.” perlu diperbaiki kondisi kerjanya atau cara pembinaannya.
Simpulan
Perilaku individu dalam organisasi dipengaruhi oleh persepsi, kepribadian dan emosi
individu tersebut, dimana kita dapat menilai atau menafsirkan perilaku dengan cara
mengamati pola kebiasaan dan peraturan- peraturan yang ada. Perilaku setiap individu satu
dengan yang lainnya berbeda sehingga diperlukan suatu pendekatan untuk menyatukan
individu- individu tersebut agar dapat mencapai tujuan secara bersama-sama.
Terdapat beberapa perbedaan karakteristik yang terdapat pada diri setiap individu.
Diantara beberapa karakteristik itu yaitu perbedaan mengenai kecerdasan dan potensi yang
dimiliki oleh masing-masing individu. Setiap individu yang memiliki kecerdasan social,
maka kerjasama yang baik akan terjalin antar sesama anggota maupun kelompok. Serta bila
individu memiliki kecerdasan ESQ, maka diantara setiap anggota, kelompok, atasan dengan
bawahan akan terdapat suatu kepercayaan antar satu sama lain yang kuat,
Oleh sebab itu dalam setiap organisasi dibutuhkan suatu kecerdasan yang seimbang yang
dimiliki oleh setiap individu organisasi tersebut agar organisasi akan berjalan lancar dan