Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. H. Baharuddin, M.Si
Dr. Petrus Ma’na, M.Si.
ABSTRAK
1
hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata variabel disiplin kerja adalah 4.77. Artinya
menjelaskan bahwa rata-rata jawaban pada variabel disiplin kerja adalah sangat
setuju. Kepemimpinan berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai
Bappelitbangda Kabupaten Toraja. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata variabel
kepemimpinan adalah 4.70. Artinya menjelaskan bahwa rata-rata jawaban pada
variabel kepemimpinan adalah sangat setuju.
2
PENDAHULUAN birokrasi dapat bersifat tidak produktif
(PP) dan Peraturan Daerah (PERDA) dalam hakekat birokrasi menjadi saling
penghargaan dan sanksi, meningkatkan antara kekuasaan dan moral. Kondisi ini,
fungsi dari keprofesionalan birokrasi dalam tidak terlepas dari perilaku birokrasi sebagai
Pengalaman sejarah yang panjang pada tujuan, yang mungkin berada dalam
menuntut perlunya perenungan ulang atas alam sadar maupun alam bawah sadar
3
dorongan utama dari aktifitas. Jadi motivasi latar belakang pendidikan dan pelatihan
kerja merupakan suatu dorongan yang kuat sehingga berdampak terhadap kinerja yang
untuk melakukan kerja sehingga tercapai tidak sesuai dengan pekerjaan yang diterima
tujuan yang diinginkan. Motivasi tidak sekarang (Jobs description) sehingga akan
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai pencapaian tujuan. Sedangkan motivasi
oleh seseorang atau kelompok dalam suatu menurut Sutrisno (2010:109) dalam Arief
organisasi sesuai dengan wewenang dan Yusuf Hamali, S.S., M.M (2018:133) adalah
sesuai moral dan etika (Sentono:2009). melakukan suatu aktivitas tertentu, oleh
Fenomena yang terlihat pada Kantor karena itu motivasi sering kali diartikan
dalam meningkatkan kinerja belum sesuai seseorang. Setiap aktivitas yang dilakukan
dengan yang diharapkan. Ini terbukti dari oleh seseorang pasti memiliki suatu faktor
4
umumnya adalah kebutuhan serta keinginan suatu sikap menghormati, menghargai patuh
orang tersebut. Kebutuhan dan keinginan dan taat terhadap peraturan- peraturan yang
seseorang berbeda dengan kebutuhan dan berlaku baik yang tertulis maupun yang
keinginan orang lain. Perbedaan kebutuhan tidak tertulis serta sanggup menjalankannya
dan keinginan seseorang itu terjadi karena dan tidak mengelak menerima sanksi-sanksi
proses mental yang terjadi dalam diri orang apabila ia melanggar tugas dan wewenang
tersebut. Proses mental itu merupakan yang diberikan kepadanya. Lalu menurut
pembentukan persepsi pada diri orang yang Soegeng Prijodarminto (1992) bahwa
bersangkutan dan proses pembentukan disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta
persepsi diri pada hakikatnya merupakan dan terbentuk melalui proses dari
sesuatu yang dilihat dan dialaminya dari nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,
Disiplin Kerja
Wyckoff dan Unel (dalam Hasibuan,
Disiplin kerja adalah suatu sikap
2007) menyebutkan bahwa disiplin kerja
tingkah laku dan perbuatan yang sesuai
adalah kesadaran, kemauan dan kesediaan
dengan peraturan dari perusahaan baik
kerja orang lain agar dapat taat dan tunduk
tertulis maupun tidak tertulis. Menurut
terhadap semua peraturan dan norma yang
pendapat Handoko (dalam Wirawan, 1994)
berlaku, kesadaaran kerja adalah sikap
disiplin adalah kegiatan manajemen untuk
sukarela dan merupakan panggilan akan
menjalankan standar-standar organisasional.
tugas dan tanggung jawab bagi seorang
2008) mengemukakan disiplin kerja sebagai mengerjakan semua tugasnya dengan baik
5
dan bukan mematuhi tugasnya itu dengan pemahaman mengenai pekerjaan yang akan
paksaan. Kesediaan kerja adalah suatu sikap dilakukan. Ini merupakan sebuah sistem
perilaku dan perbuatan seseorang yang yang artinya memiliki sejumlah bagian yang
sesuai dengan tugas pokok sebagai seorang semuanya harus diikutsertakan, kalau sistem
karyawan. Karyawan harus memiliki prinsip manajemen kinerja ini hendak memberikan
dan memaksimalkan potensi kerja, agar nilai tambah bagi organisasi, manajer dan
karyawan lain mengikutinya sehingga dapat pegawai. Arti penting dari kinerja adalah
menanamkan jiwa disiplin dalam bekerja. hasil kerja yang dapat dicapai seseorang
Sedangkan menurut Bacal dalam Dharma Unit sumber daya manusia dalam
dan dilakukan dengan kemitraan antara masalah- masalah dalam pencapaian kinerja.
seorang karyawan dan atasan secara Apa yang sesungguhnya menjadi peranan
6
atas, seperti fungsi manajemen manapun, semangat kerja yang tinggi, maka
kegiatan manajemen sumber daya manusia perencanaan yang telah disusun tersebut
Hasil kerja yang dicapai oleh mencapai tujuan. Ada beberapa faktor yang
kontribusi yang penting bagi perusahaan diantaranya: gaji, lingkungan kerja, dan
yang dilihat dari segi kualitas yang kesempatan berprestasi. Dengan gaji,
dirasakan oleh perusahaan dan sangat besar lingkungan kerja, dan kesempatan
unsur yang paling dominan adalah sumber kerjanya, dapat diartikan atau dirumuskan
tersusun dengan baik dan rapi tetapi apabila (output) dengan masukan (input), Hasibuan
7
peningkatan efisiensi (waktu, bahan, organisasi publik adalah untuk memenuhi
tenaga), dan sistem kerja, teknik produksi, kebutuhan dan melindungi kepentingan
tenaga kerja.Seperti telah dikutip di atas ukuran kinerja organisasi publik, namun
bahwa kinerja setiap orang dipengaruhi oleh tidaklah demikian kenyataannya, karena
tiga faktor, yaitu: (Simanjuntak, 2005:10). hingga kini belum ditemukan kesepakatan
8
misi yang jelas, akibatnya ukuran kinerja mempelajari buku-buku atau bahan-bahan
organisasi public dimata para stakeholder tertulis yang ada hubungannya dengan topik
9
tentang analisis motivasi, disiplin kerja, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
Kuesioner adalah teknik pengumpulan memilah hal-hal yang pokok atau penting
data yang dilakukan dengan cara memberi yang berhubungan dengan permasalahan
diberikan secara langsung atau melalui pos sistematis sehingga memberikan gambaran
atau internet. Jenis angket ada dua, yaitu yang lebih jelas serta mempermudah peneliti
digunakan dalam hal ini adalah kuesioner data diperlukan kembali serta memudahkan
tertutup yakni kuesioner yang sudah peneliti dalam proses menganalisis data.
deskriptif kualitatif untuk menganalisis data. peneliti dalam menyusun informasi, teks
Metode deskriptif ini adalah suatu metode yang bersifat deskriptif atau narasi untuk
dalam meneliti status manusia, suatu objek, menarik kesimpulan. Dengan menyajikan
suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran data, peneliti mempertimbangkan apa yang
10
harus dilakukan. Peneliti menganalisis atau kepemimpinan adalah 4,53. Artinya rata-rata
Langkah ketiga yang dilakukan peneliti kerja dan motivasi dalam peningkatan
dalam menganalisis data yaitu menarik kinerja pegawai. Adapun pembahasan hasil
data dan data di dukung oleh bukti-bukti 1. Analisis Motivasi dalam Peningkatan
kerja sangat berpengaruh dalam peningkatan Toraja. Artinya motivasi kerja yang
Kabupaten Toraja. Dari hasil penelitian kinerja pegawai tersebut. Hasil penelitian ini
diatas menjelaskan bahwa nilai rata-rata sejalan dengan penelitian yang dilakukan
variabel motivasi kerja adalah 4.77. Artinya oleh Hanifah (2016), Adiyasa dan
menjelaskan bahwa rata-rata jawaban pada Windayanti (2018) yang menyatakan bahwa
variabel motivasi kerja adalah sangat setuju. kepuasan kerja sangat berpengaruh terhadap
11
Motivasi pegawai Bappelitbangda perdebatan (Robbins dan Judge, 2016).
Kabupaten Toraja Utara berdasarkan hasil Meskipun secara empiris banyak yang
menjawab dengan sangat setuju, namun ada yang memiliki kinerja yang tinggi umumnya
juga beberapa informan menjawab dengan memiliki pegawai yang puas pada pekerjaan.
setuju maupun tidak setuju. Hal ini Selain itu, kepuasan kerja tidak signifikan
membuktikan dalam kepuasan kerja pegawai dalam peningkatan kinerja pegawai karena
ini tergantung dari masing-masing individu kinerja pegawai semata-mata untuk menaati
Seperti halnya yang diungkapkan oleh maksimal agar catatan kerjanya tidak dinilai
Putu (2013:636)’ menyatakan bahawa buruk oleh perusahaan. Hal ini yang
pengaruh positif dan signifikan, artinya tugasnya secara tepat waktu dan memenuhi
bahwa semakin tinggi kepuasan yang target dalam hal kuantitas dan kualitas.
terhadap kinerja pegawai yang tinggi pula. ketaatan peraturan dan meminimalkan
tidak terlalu terpengaruh dalam peningkatan bertujuan agar perusahaan menilai baik
kinerja pegawai yang merupakan hal yang sikap mereka dalam peningkatan peraturan
wajar mengingat bahwa hubungan antara yang telah berlaku didalam perusahaan.
12
Sehingga tidak terjadinya pemutusan kinerja esktra akan menghasilkan kinerja
menujukkan bahwa variabel disiplin kerja pangkal seseorang melakukan sesuatu atau
Toraja. Artinya jika disiplin kerja yang substansial, guna menunjang tujuan-tujuan
meningkat, maka kinerja pegawai dalam dimana ia bekerja. Seseorang yang tidak
suatu perusahaan juga akan ikut meningkat. termotivasi, hanya memberikan upaya
Hal ini dikarenakan disiplin adalah suatu minimum dalam hal bekerja dan cenderung
baik dimulai dari dorongan dalam diri dan orang yang termotivasi dalam bekerja tentu
muncul dalam diri pegawai. Jika Penelitian ini sejalan dengan penelitian
dalam bentuk kinerja yang ekstra, sehingga (2013), dan Rosita (2016) yang menyatakan
13
motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai dalam penelitian ini turut
pegawai. Namun penelitian ini tidak sejalan membuktikan pendapat A. Dale Timple
dengan penelitian yang dilakukan oleh (1992: 31) dalam Mangkunegara (2005: 15)
Changgriawan (2017) yang menyatakan yang menyatakan bahwa faktor internal dan
Berdasarkan hasil penelitian Dalam penelitian ini, hanya salah satu faktor
didapatkan bahwa variabel kepemimpinan yang digunakan yaitu faktor internal berupa
memiliki pengaruh secara simultan terhadap motivasi kerja dan kepuasan kerja. Adanya
kinerja pegawai Bappelitbangda Kabupaten motivasi kerja dan kepuasan kerja dalam
Toraja, hal ini dapat diketahui dari nilai rata- penelitian ini secara bersama-sama turut
rata variabel kinerja pegawai adalah 4.23. berpengaruh pada kinerja pegawai
jawaban pada variabel kepemimpinan adalah Hasil diatas sejalan dengan hasil penelitian
Toraja berpengaruh signifikan terhadap yang berjudul “Analisis Kepuasan Kerja dan
Adanya pengaruh secara bersama- Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
sama antara kepemimpinan terhadap kinerja Makassar”. Hasil dari penelitian adalah
14
variabel kepuasan kerja dan motivasi kerja 2. Disiplin kerja berpengaruh positif dan
motivasi kerja dan kepuasan kerja secara Artinya semakin bagus kedisiplinan
yang telah dilakukan mengenai motivasi, disiplin kerja adalah 4.77. Artinya
15
mempertimbangkan untuk memberikan rekan kerja agar saling membantu
dan acuan dalam menambah wawasan kepuasan kerja, dan kinerja pegawai.
Kabupaten Toraja dan bagaimana banyak terdapat kekurangan dan masih ada
motivasi serta kepuasan kerja pegawai variabel lain yang dapat mempengaruhi
16
Deewar Mahesa, 2010, Analisis pengaruh Mangkunegara Anwar Prabu, 2005,
motivasi dan kepuasan kerja Manajemen Sumber Daya Manusia,
terhadapkinerja karyawan dengan PT Remaja Rosdakarya, Bandung
lama kerja sebagai variabel
moderating (studi pada PT. Coca Marihot Tua Efendi Hariadja,
cola amatil indonesia (central java) ). 2002,Manajemen Sumber Daya
eprints.undip.ac.id Diakses Tanggal Manusia. PT.Bumi Aksara, Jakarta
25 November 2012
eprints.undip.ac.id Munandar, 2001, Manajemen Personalia,
Penerbit ANDI. Yogyakarta
Ghozali Imam, 2006, Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program Rachmawati Ika Kusdyah, 2008,
SPSS.Universitas Diponegoro Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, Penerbit ANDI.
Gomes Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Yogyakarta
Sumber Daya Manusia, Andi Offset.
Rivai Veithzal, 2004, Manajemen Sumber
Handoko, T. Hani. 2002. Manajemen Daya Manusia untuk Perusahaan,
Personalia dan Sumber Daya Raja Grafindo Persada, Jakarta
Manusia. BPFEYogyakarta, Robbin Stephen. 2006, Perilaku Organisasi.
Yogyakarta Salemba Empat, Jakarta. Siagian P
17