Anda di halaman 1dari 26

Confidential Customized for Lorem Ipsum LLC Version 1.

KOMITMEN ORGANISASI
“Dia yang membuat pencapaian kecil pasti
melakukan sedikit pengorbanan. Dia yang
membuat pencapaian besar pasti melakukan
pengorbanan besar”.
(James Allen)
A. PENGERTIAN DAN PENTINGNYA KOMITMEN ORGANISASI

Ada satu hal yang mendasar dari komitmen,yaitu “ketika berkomitmen kau tidak menerima
alasan apa pun,hanya hasil,” seperti yang dikemukakan oleh Ken Blanchard, “Ada perbedaan antara
minat dan komitmen. Ketika berminat melakukan sesuatu,kau hanya melakukannya ketika keadaanya
mendukung. Ketika berkomitmen kepada sesuatu,kau tidak menerima alasan apapun,hanya hasil.”
Dalam kehidupan kesuksesan diambil oleh mereka yang mempunyai 100% komitmen pada hasil,oleh
mereka “apa pun resikonya”.
Mereka berupaya sekuat tenaga mencurahkan semau kemampuan dan waktunya untuk mencapai
hasil yang mereka inginkan.
Tidak ada juara yang setengah hati. Orang biasa dengan komitmen akan memiliki dampak yang luar
biasa terhadap dunia. Jonas Salk,pencipta vaksin polio begitu berkomitmen terhadap penelitiannya
sehingga dia tidak hanya menguji vaksin barunya terhadap relawan yang sehat,tetapi terhadap
dirinya sendiri bahkan istri dan tiga anak laki-lakinya juga. Dia begitu berdedikasi membantu umat
manusia memerangi virus polio,dia tidak mematenkan vaksin itu sehingga seluruh dunia
memperoleh manfaat darinya.
• Siap berkorban demi pemenuhan sasaran
tim/perusahaan yang lebih penting
• Merasakan dorongan semangat dalam misi
yang lebih besar
Orang yang berkomitmen • Menggunakan nilai-nilai kelompokSiap
berkorban demi pemenuhan sasaran
menunjukkan ciri-ciri tim/perusahaan yang lebih penting
sebagai berikut : • Merasakan dorongan semangat dalam misi
yang lebih besar
• Menggunakan nilai-nilai kelompok dalam
pengambilan keputusan dan penjabaran
pilihan-pilihan
• Aktif mencari peluang guna memenuhi misi
kelompok (Goleman,1999:190)
• Komitmen biasanya ditemukan
di tengah-tengah kesulitan
Beberapa hal yang perlu diketahui • Komitmen tidak bergantung
mengenai komitmen : pada bakat atau kemampuan
• Komitmen merupakan hasil dari
pilihan,bukan keadaan
• Komitmen bersifat kekal ketika
didasarkan nilai. Jika itu adalah
sesuatu yang Anda percayai,itu
lebih mudah dipelihara.
B. SIFAT
DASAR ● Jika ingin menjadi pemimpin
yang efektif,orang harus

KOMITMEN memiliki komitmen. Komitmen


yang sesungguhnya
memotivasi serta menarik
orang lain. Karena begitu besar
makna komitmen bagi
kepemimpinan,maka pemimpin
da pengikut harus mengetahui
sifat-sifat dasar komitmen.
Komitmen adalah masalah emosi/hati,bukan
perkataan atau sekedar pikiran.
Mungkin banyak orang ingin kaya atau
sejahtera,tetapi tidak menjadi kenyataan
karena apa yang mereka inginkan hanya
sekedar dalam mulut atau kata-kata.
Apa saja sih sifat dasar sebuah Begitu juga orang lain,sudah berusaha
keras menjadi kaya,tetapi tidak juga
komitmen????
menjadi kenyataan. Mereka mundur
meneruskan pencapaian impiannya
karena mereka mengalami berkali-kali
1. Komitmen Dimulai di Dalam kegagalan,dsn menurut pikirannya
Hati keinginan itu mustahil untuk tercapai.
padahal banyak hal-hal yang awalnya
mustahil akhirnya menjadi kenyataan
karena mereka yakin/percaya. Dan
keyakinan atau kepercayaan letaknya
dalam hati,bukan dalam pikiran.
2. Komitmen Unsur penting dari keajaiban
komitmen adalah Tindakan.
Selain mempunyai
Diuji oleh keyakinan/kepercayaan,kita
harus memiliki perilaku yang
Tindakan menggambarkan komitmen kita.
Satu-satunya ukuran nyata
adalah tindakan.
Di dalam tindakan terdapat
manfaat besar. Dalam hal ini
John Ruskin mengatakan ,
“Yang kita pikirkan,atau yang
kita ketahui,atau yang kita
yakini,pada akhirnya
memberikan manfaat kecil.
Manfaat besar datang dari apa
yang kita perbuat.”
Salah satu manfaat tindakan bisa saja
membunuh,atau setidaknya mengurangi
rasa takut. Dengan berani bertindak kita
memiliki pengalaman. Tindakan
meningkatkan pengetahuan atau
keahlian kita. Dan dengan melakukan
tindakan kita memperoleh kepuasan.
Satu hal yang paling membedakan
pemenang dengan pecundang adalah
pemenang bertindak. Begitu mereka
punya rencana,mereka mulai bertindak.
Mereka bergerak. Bahkan seandainya
mereka tidak mengawalinya dengan
mulus,mereka belajar dari kesalahan
mereka,melakukan perbaikan yang
diperlukan,dan terus bertindak,terus
membangun momentum,sampai
akhirnya mereka mencapai hasil yang
mereka targetkan,atau sesuatu yang
bahkan lebih naik daripada apa yang
mereka targetkan.
● Anda tidak akan mencapai
apapun yang berharga tanpa
komitmen. Johann Wolfgang
Goethe membahas pentingnya
3.Komitmen Membuka komitmen:”Hingga seseorang
Menuju Pintu Menuju berkomitmen,selalu ada
Pencapaian keraguan,dan tidak ke
efektifan…Saat seseorang
membuat
komitmen…Mengalirlah
serangkaian peristiwa dari
keputusannya itu,memicu
insiden-insiden mendukung
yang tidak terduga,serta
bantuan materi yang tidak
terbayangkan.”
b. Ketahuilah apa yang layak Anda
kejar mati-matian. Dalam hidup ini,hal apakah
yang takkan berhenti Anda lakukan,apapun
konsekuensinya? Luangkan waktu sendirian untuk
merenungkannya,dan tulis apa yang Anda
Untuk meningkatkan komitmen temukan. Lalu periksalah apakah semua perbuatan
Anda,menurut John C. Maxwell Anda cocok dengan idealisme Anda.
(2010),lakukan hal-hal berikut c. Gunakan metode Edison. Jika Anda
kesulitan mengambil langkah pertama menuju
komitmen,cobalah mencontoh apa yang dilakukan
A. Ukurlah komitmen itu. Terkadang kita Thomas Alfa Edison. Ketika menemukan gagasan
berkomitmen terhadap sesuatu,namun yang baik untuk suatu penemuan,ia akan
banyak tindakan kita yang menunjukkan mengadakan konferensi pers untuk
hal yang sebaliknya. Ambillah kalender menemukannya. Lalu ia pergi ke laboratorium
Anda. Luangkan beberapa jam untuk untuk mengerjakan penemuannya. Umumkanlah
menghitung bagaimana Anda rencana-rencana Anda,maka,mungkin Anda akan
melewatkan waktu dan untuk apa saja lebih berkomitmen untuk menindak-lanjuti.
Anda membelanjakan uang Anda.
a. Wawasan. Mempersepsi apa yang ada dengan cara
yang baru. Wawasan adalah persepsi mengenai
sejumlah keadaan yang kompleks yang lebih dalam

C. JENIS
dan lebih jelas daripada apa pun persepsi yang
berkembang pada saat itu.
b. Visi. Menciptakan gambaran ideal tentang identitas

KOMITMEN
dan masa depan. Visi menyatakan komitmen untuk
bekerja mencapai keadaan ideal. Visi melayani para
pemain sebagai alat penilai,dan sebagai gambaran
mengenai kemana yang akan mereka tuju bersama-
sama. Visi juga menentang para pemain tim untuk
mempertimbangkan siapa mereka dan ingin
1. Komitmen Intelektual menjadi apa.
Tujuan komitmen intelektual c. Bercerita. Menyajikan dan mewujdkan visi dengan
cara yang tidak bisa dilupakan. Cerita pemimpin
adalah meyakinkan orang.
berisi visi,alasan visi tesebut,dan gagasan mengenai
Memastikan bahwa mereka apa yang harus dilakukan agar bisa mencapai visi
memahami tujuan yang mereka diminta tersebut.
untuk didukung denagan alasan- d. Memobilisasi. Mentransformasi energi menjadi
alasannya. Untuk tindakan yang berkomitmen. Cerita yang
memenangkan komitmen disampaikan dengan baik menciptakan energi
intelektual,kompetensi yang manusiawi.

dibutuhkan:
a. Kesadaran diri. Ketajaman tehadap
pengalaman dan reaksi internal.
Emosi,motivasi,dan isu-isu panas,kekuatan
dan kelemahan,gaya,nilai,kecenderungan
yang berasal dari asal-usul dan pengalaman
hidup semuanya mempengaruhi usaha
kepemimpinan.
b. Engagement/keterikatan emosi. Menciptkan
flow perasaan produktif antara pemimpin
dengan pemain tim,dan antara pemain tim.
2. Komitmen Emosi Engagement/keterikatan emosi sangat
bergantung pada empati pemimpin-
Tujuan komitmen emosi
merasakan dan menghargai perasaan orang
adalah menggerakkan orang. lain.
Yaitu meningkatkan motivasi c. Meningkatkan harapan. Mendorong
bertindak atas dasar tujuan yang perasaan bahwa sesuatu yang dikehendaki
mereka diminta untuk didukung. itu mungkin dan cenderung terjadi.
Untuk itu komitmen
emosi membutuhkan kompetensi:
a. Memberi makna. Menarik hubungan dari
wawasan,visi,dan cerita pemimpin
kepada makna dan tujuan yang lebih
tinggi.
b. Melaksanakan kepercayaan.
Menerjemahkan kepercayaan dan
prinsip-prinsip ke dalam aktivitas
kepemimpinan,bukan sebagai
pernyataan religious,tetapi sebagai
usaha kepemimpinan yang baik untuk
3. Komitmen Spiritual memenangkan komitmen.
Tujuan komitmen ini adlah c. Memusatkan. Disiplin yang menyatukan
daripada menghapuskan. Dalam kontak
mengikat orang. Yaitu menarik pemimpin dengan para
mereka dengan pemahaman pengikut/pemain,pikiran,emosi,dan
tujuan atau panggilan yang lebih spiritual disatukan ketika mereka
tinggi. Untuk memenangkan muncul.
komitmen spritual dari pemain
tim,dibutuhkan kompetensi:
D.Dimensi komitmen ● Umur dan lama masa kerja di organisasi
organisasi sangat berhubungan positif dengan komitmen
afektif.Karyawan yang memiliki komitmen
afektif akan cenderung untuk tetap dakam satu
Menurut Mayer dan Allen dalam luthan (2011), organisasi karena mereka mempercayai
Robbins & Judge (2013), McShane dan sspenuhnya misi yang dijalankan oleh
Glinow (2010), komitmen organisasi terdiri organisasi.
atas tiga dimensi : ● 2.Komitmen kelanjutan: merupakan komitmen
1. Komitmen afektif : menunjukkan kuatnya yang didasari atas kekhawatiran seseorang
keinginan emosional karyawan untuk terhadap kehilangan sesuatu yang telah
beradaptasi dengan nilai-nilai yang ada diperoleh selama ini dalam organisasi, seperti:
agar tujuan dan keinginannya untuk tetap gaji,fasilitas, dan yang lainnya. Hal-hal yang
di organisasi dapat terwujud. Komitmen menyebabkan adanya komitmen kelanjutan,
afektif dapat timbul pada diri sendiri antara lain adalah umur, jabatan, dan berbagai
seorang karyawan dikarenakan adanya: berbagai fasilitas serta berbagai tunjangan
karakteristik individu, karakteristik struktur yang diperoleh. KOmitmen ini akan menurun
organisasi, signifikansi tugas, berbagai jika terjadi pengangguran terhadap berbagai
keahlian, umpan balik dari pemimpin, dan fasilitas dan kesejahteraan yang diperoleh
keterlibatan dalam manajemen. karyawan
● 3. Komitmen normatif
menunjukkan tanggung jawab
moral karyawan untuk tetap
tinggal dalam organisasi.
Penyebab timbulnya komitmen
ini adalah tuntutan sosial yang
merupakan hasil pengalaman
seseorang dalam berinteraksi
dengan sesama atau
munculnya kepatuhan yang
permanen terhadap seseorang
panutan atau pemilik
organisasi dikarenakan balas
jasa, respek sosial, budaya
atau agama
E.Hasil Komitmen ● 2. Komitmen dan Kepuasaan kerja :
Seperti yang dikemukakan sharma,
Organisasi bapjai dan shah (2010), tidak ada
1.Komitmen dan Kinerja : Hubungan positif keraguan bahwa komitmen organisasi
tampaknya terjadi antara komitmen organisasi
membawa kepada kepuasaan kerja.
dengan produktivitas kerja tetapi hubungannya
sedang. Tinjauan terhadap 27 penelitian (dalam Kepuasaan kerja diakui sebagai
Robbins, dan Judge, 2013:75) menunjukkan komponen komitmen organisasi. Lebih
hubungan antara komitmen dan kinerja sangat spesifiknya, komitmen organisasi dapat
kuat untuk pegawai baru dan agak lemah untuk dipahami sebagai predictor komitmen
pegawai yang berpengalaman. Yang menarik organisasi. Kepuasaan kerja merupakan
riset mengindikasikan bahwa pegawai yang prediktor komitmen organisasi banyak
merasa perusahaan/organisasi yang tidak
kajian menggunakan faset kepuasaan
memenuhi janjinya kepada pegawai semakin
berkurang komitmennya; dan penurunan yang berbeda untuk memprediksi sikap
komitmen itu pada gilirannya membawa pegawai, seperti kinerja, komitmen
kepada menurunnya tingkat kinerja kreatif organisasi dan kualitas pelayanan.
Kepuasaan kerja dan komitmen
organisasi memiliki korelasi yang tinggi.
Ringkasan penelitian dari dulu
3. Komitmen dengan Kemangkiran dan Pergantian sampai sekarang menunjukkan
Pegawai
hubungan yang positif antara
Bukti riset menunjukkan hubungan negatif
antara organisasi dengan baik komitmen organisasi dan hasil
kemangkiran maupun pergantian
yang diinginkan seperti kinerja
karyawan. Sebenarnya kajian-kajian
menunjukkan bahwa tingkat komitmen tinggi, tingkat pergantian karyawan
organisasi seseorang individu merupakan yang rendah dan tingkat
indikator yang lebih baik dari pergantian
karyawan dari pada prediktor kepuasaan kemangkiran yang rendah. Juga
kerja komitmen organisasi barangkali terdapat bukti bahwa komitmen
merupakan prediktor yang lebih baik
karena merupakan respon yang lebih karyawan berhubungan dngan hasil
global dan permanen terhadap organisasi lain yang diinginkan seperti
secara keseluruhaan dari pada kepuasaan
kerja persepsi iklim organisasi yang
hangat dan menjadi angggota tim
yang baik yang siap membantu
F.Mengembangkan Komitmen
Organisasi ● Berkaitan dengan komitmen afektif, tinjauan
kuantitatif (atau metaanalisis) menunjukkan
beberapa pengalaman kerja yang tampaknya secara
Meskipun komitmen organisasi khusus penting. Komitmen afektif lebih kuat
mungkin berkembang atas dasar diantara pegawai yang merasa bahwa mereka
faktor ‘’orang/pegawai” dan didukung oleh organisasi dan yang keadilan
procedual, distributive dan interpersonal di tempat
“pengalaman kerja”, namun kerja. Komitmen afektif juga lebih kuat di antara
faktor pengalaman kerja pegawai yang mengalami tidak banyak ambiguitas
memainkan peranan yang lebih peran dan konflik peran di tempat kerja dan
memiliki pemimpin yang mengadopsi gaya
penting (Allen,2007) beberapa kepemimpinan transformal
variebel orang/pegawai ● Memahami bagaimana pekerjaan berkontribusi
(misalnya, usia, lokus kendali) terhadap hasil yang mandiri meningkatkan perasaan
terikat dan akuntabilitas. Hal yang sama, kesadaran
berkorelasikecil dengan terhadap hasil (umpan balik) bisa mendorong,
komitmen organisasi, tetapi apa perasaan tanggung jawab bersama yang kuat.
yang, dialamai orang di tempat Pekerjaan yang memberi tingkat otonomi yang

kerja yang punya pengaruh besar tinggi dan tidak adanya pengawasan menunjukkan
situasi yang ditandai dengan kepercayaan
pada pengembangan komitmen
organisasi.
● 2. Nilai-Nilai yang sama : Komitmen afektif
mengacu kepada identifikasi pegawai kepada
Lebih dari itu, ada banyak cara organisasi dan identifikasi itu sangat tinggi jika
membangun komitmen pegawai, pegawai percaya bahwa nilai-nilai mereka sesuai
tetapi, menurut McShane dan Glinow dengan nilai-nilai dominan organisasi. Kesesuaian
(2010) dan Hill dan McShane (2008), nilai membuat pegawai merasa lebih nyaman
dengan keputusan organisasi.
daftar di bawah ini yang paling utama
● 3. Kepercayaan : Pegawai mengidentifikasikan
: dirinya dengan merasa berkewajiban bekerja untuk
1. Keadilan dan Dukungan : Komitmen organisasi hanya ketika mereka percaya kepada
afektif akanlebih tinggi terhadap pemimpinnya. Kepercayaan di definisikan sebagai
organisasi yang memenuhi keadaan psikologis yang berisi niat untuk menerima
kewajibannya terhadap pegawai dan resiko yang didasarkan pada harapan positif dari
niat atau perilaku orang lain. Kepercayaan berarti
mematuhi nilai-nilai kemanusiaan,
menaruh kepercayaan pada orang lain, merupakan
seperti fairness, kesatuan, pemaaf, tindakan timbal balik. Agar mendapat kepercayaan,
dan integritas moral. Nilai-Nilai ini anda harus menunjukkan kepercayaan. Pegawai
terikat dengan konsep keadilan memiliki identifikasi dengan dan merasa wajib
organisasi. Begitu juga dengan bekerja untuk organisasi hanya jika mereka
organisasi yang mendukung percaya kepada pemimpinnya. oleh karenma
itu”merumahkan”merupakan salah satu pukulan
kesejahteraan pegawai cenderung
terbesar bagi kesetiaan pegawai dengan mengurangi
mengembangkan tingkat loyalitas keamanan kerja, perusahaan mengurangi
pegawai. kepercaayaan pegawai terhadap organisasi
● Dengan demikian loyalitas cenderung
4. Pemahaman organisasi : Pemahaman meningkat dengan komunikasi yang terbuka
organisasi berarti seberapa baik dengan dan dari pemimpin organisasi, juga
pegawai memahami organisasi, kesempatan berinteraksi dengan teman
meliputi arah strategis, dinamika sejawat di seluruh organisasi.
sosial, layout fisik. Kesadaran ini ● 5. Keterlibatan pegawai : keterlibatan
merupakan persyaratan yang pegawai mengakibatkan komitmen afektif
diperlukan untuk komitmen afektif dengan memperkuat identitas sosial
karena amat sulit melakukan pegawai. Pegawai merasa mereka
identifikasi dngan sesuatu yang tidak merupakan bagian dari organisasi ketika
anda ketahui dengan baik. Lebih dari mereka turut serta dalam keputusan yang
itu, komitmen organisasi adalah memandu masa depan depan organisasi
memiliki identifikasi dengan ● Terakhir martin dan nicholls (dalam mullins
perusahaan/organisasi maka masuk 2005) mengumukakan untuk membangun
akal jika sikap ini diperkuat apabila atau menciptakan komitmen, ada tiga
pegawai memahami/perusahaan, pilar/dimensi 1. rasa memiliki terhadap
yang meliputi masa lalu, masa organisasi 2. rasa antusia terhadap pekerjaan
sekarang, dan masa depannya. dan 3. kepercayaan terhadap manajemen
● Akan tetapi, diberi informasi, dilibatkan dan
1.Rasa Memiliki Terhadap Organisasi : Pilar
berbagai kesuksesan tidak selalu
pertama adalah rasa memiliki terhadap diterjemahkan ke dalam hasil yang
organisasi membangun loyalitas amat meningkatkan kecuali kalau yang membawa
diperlukan untuk mengatasi kendala kepada dorongan individu untuk melakukan
mereka dan kita yang mencederai banyak kinerja optimal
hubungan industri di masa lampau. Rasa ● 2. Rasa antusias terhadap pekerjaan : pilar
memiliki telah lama diakui sebagai salah kedua komitmen ini berasal dari panggilan
satu kekuatan yang paling ampuh yang terhadap tiga kebutuhan tingkat atas, rasa
mengikat manusia secara bersama, bangga, kepercayaan, dan tanggung jawab
apakah di dalam keluarga, suku, atau terhadap hasil. Hilangnya rasa bangga atau
bangsa. Manajer/pemimpin menciptakan harga diri seseorang bisa jadi gejala bagi
rasa memiliki dengan memastikan bahwa banyak masalah dalam organisasi beberapa
tenaga kerja itu secara simultan diberi hilangnya rasa bangga itu antara lain karyawan
informasi, dilibatkan dan berbagai dalam diperlakukan secara buruk oleh manajemen,
kesuksesaan. Memberi karyawan rasa karyawan tidak memehami petunjuk dan arah
memiliki merupakan resep utama untuk perusahaan/organisasi, saluran komunikasi
memperoleh komitmen yang macet, pelatihan yang kurang memadai
dan kecenderungan membebankan kesalahan
kepeada pegawai
Ketika pegawai diberi tanggung jawab
Bila karyawan memperoleh kembali untuk menyelesaikan pekerjaan, dia harus
kembanggannya, maka akan ada paham secara pasti apa yang harus dicapai
beberapa manfaat yag bisa diperoleh dan menerima tanggung jawab untuk
: melakukan itu, begitu juga ketika pegawai
a. Timbulnya loyalitas, kepuasaan diberi wewenang ini berarti dia memiliki
kerja, dan semangat lain wewenang untuk memperoleh sumber daya
b. Pemberdayaan dapat lebih yang diperlukan untuk menyelesaikan
mudah diterapkan tugasnya, Hal ini meliputi kendali formal
c. Para karyawan bisa menjadi duta
atas sumber daya yang diperlukan, kejelasan
organisasi
parameter atau petunjuk dan pemahaman
d. Para karyawan akan tumbuh dan
terhadap batas-batas tasa wewenang
berkembang hingga bisa
pegawai untuk bertindak. Dan penetapan
merealisasikan potensi
akuntabilitas berarti pegawai harus sadar
maksimalnya
atas imbalan dan konsekuensi tindakannya
e. Semangat dan moral kerja bisa
serta meyadari bahwa mereka harus
meningkat
mejelaskan keputusan-keputusan tehdap
f. Stress bisa berkurang
tugas yang menjadi tanggung jawabnya
3.Kepercayaan Terhadap
Manajemen ● Dressler memberikan pedoman khusus
untuk mengimplementasikan sistem
kepercayaan terhadap kepemimpinan manajemen yang mungkin membantu
manajemen terdiri atas penggunaan memecahkan masalh dan
otoritas dalam penegertian tidak meningkatkan komitmen organisasi
melepaskan wewenangnya kepada pada diri karyawan :
perwakilan pekerja, kemauan untuk 1. Berkomitmen pada nilai utama
melakukan disiplin dan pemeliharaan manusia : membuat aturan,
terhadap standar dan tujuan. Kecuali mempekerjakan manajer yang baik dan
itu menajemen juga harus tepat dan mempertahankan komunikasi
menunjukkan dedikasinya terhadap ● 2. Memperjelas dan
disiplin kepemimpinan yang baik. mengkomunikasikan misi Anda :
Tingkat hirarki harus dikurangi dan memperjelas misi dan ideologi,
staf kantor pusat harus dirampingkan berkharisma, menggunakan praktik
perekrutan berdasarkan nilai,
menekankan orientasi berdasarkan nilai
etis dan pelatihan, membentuk tradisi
3. Menjamin keadilan organisasi : memiliki 5. Mendukung pengembangan karyawan : melakukan
prosedur penyampaian keluhan yang aktualisasi, memberikan pekerjaan menantang pada
komprehensif, menyediakan komunikasi tahun pertama, memajukan dan memberdayakan,
dua-arah yang ekstensif mempromosikan dari dalam, meyediakan aktivitas
4. Menciptakan rasa komunitas : perkembangan, menyediakan keamanan kepada
Membangun homogenitas berdasarkan karawan tanpa jaminan
nilai,keadilan,menekankan kerja sama,saling
mendukung dan kerja tim, berkumpul
bersama
Thank you.

Anda mungkin juga menyukai