Anda di halaman 1dari 7

Krisis kurang rasa percaya diri pada seseorang sering membuat banyak hal terhambat.

Setiap
orang memiliki ketidakpercayaan diri sendiri dalam hal yang berbeda-beda. Jika anda merasa
memiliki rasa tidak percaya diri berlebihan, sebaiknya anda harus segera mengobati hal ini,
sebelum anda menjadi lambat mencapai segala tujuan. Bagaimana cara menumbuhkan rasa
percaya diri itu?

Tumbuhkan rasa kejujuran dalam diri sendiri sebagai langkah awal untuk mengembalikan rasa
percaya diri anda yang pernah hilang. Rasa percaya diri itu akan tumbuh oleh pikiran dan
motivasi dalam diri sendiri. Jadi bagaimana anda menyadari dan mengelola segala kemampuan
diri maupun kekurangan dalam diri anda, itu adalah titik yang harus dipelajari.

tips cara meningkatkan rasa percaya diri

Berpikiran buruk tentang kegagalan, menekankan banyak keharusan-keharusan pada diri sendiri,
pesimis terhadap masa depan, mengecilkan arti keberhasilan, itu adalah contoh pemikiran-
pemikiran dari diri anda sendiri, yang menumbuhkan rasa tidak percaya diri semakin tumbuh dan
kuat. Ada beberapa hal yang bisa anda terapkan pada pemikiran dan perilaku anda untuk dapat
mulai menghilangkan rasa percaya diri. Yuk kita ikuti tipsnya.

Cara Meningkatkan dan Menumbuhkan Rasa Percaya Diri

1. Mulai Berpikir Jujur dan Objektif

Mulai sekarang, berusahalah jujur dan objektif pada diri sendiri. Kenali kemampuan, dan
kekurangan dalam diri. Gali banyak potensi yang ada dalam diri anda. Temukan berbagai hal
yang berharga dalam diri anda, agar anda dapat berusaha untuk mengembangkan banyak hal
berharga yang belum dikembangkan.

Kelemahan memotivasi diri, kesalahan dalam pola pikir, tidak disiplin, kurang tekun dalam
banyak hal, kurang sabar, sering bergantung kepada orang lain, akan banyak menghambat
pengembangan diri untuk jadi orang yang percaya diri. Maka rubahlah hal-hal penghambat
dalam diri anda yang seperti itu.

2. Jujur pada Prestasi Diri


Jujurlah terhadap banyak hasil dan prestasi yang pernah anda raih. Jangan pandang besar atau
kecilnya, tetap hargai perolehan itu. Jangan sekali-kali merendahkan hasil yang telah anda capai.
Kebanyakan orang cenderung lebih berpikir banyak kekurangan daripada kelebihan yang ada
pada dirinya. Itu sebabnya, seseorang yang tidak bisa menerima diri apa adanya membuat
seseorang kurang menghargai dirinya sendiri.

Kejujuran pada diri sendiri merupakan tongkat utama yang dapat menumbuhkan rasa percaya
diri. Belajar untuk bersikap positif dan seimbang seimbang melihat sisi kelebihan dan
kekurangan dalam diri.

3. Siapkan Strategi Matang

Persiapkan diri anda untuk menghadapi berbagai tantangan dalam perjalanan meraih tujuan. Jika
anda mampu berpikir secara logis dan objektif, maka anda dapat memprediksi setiap resiko yang
akan dihadapi. Dengan bagitu, anda akan dapat berusaha sebaik mungkin memperkecil efek atau
resiko sehingga anda dapat melewati masa sulit dan menghadapi rintangan.

Fokuslah terhadap tujuan diri anda, bukan kepada harapan orang lain. Jangan sampai anda
berhenti begitu saja dalam usaha mencapai tujuan, hanya karena mendapatkan penolakan.Ini
merupakan salah satu cerminan bahwa diri anda takut menghadapi resiko. Jadi, persiapkan diri
anda untuk menghadapi berbagai resiko agar anda mampu mencapai tujuan.

4. Belajar Mengontrol Pikiran

Menyalahkan diri sendiri merupakan hal yang paling sering terjadi saat seseorang menghadapi
kegagalan. Padahal sebenarnya, faktor kegagalan yang dialami adalah bukan murni kesalahan
yang ada pada diri anda sendiri. Jangan jadikan kegagalan itu sebagai bukti ketidakmampuan diri
anda.

Cobalah melihat kegagalan dari sisi positifnya terlebih dahulu. Semua orang pernah mengalami
kegagalan, tak pandang siapa dirinya, konglomerat, selebritis, pengemis sekalipun. Belajarlah
untuk mengetahui kesulitan serta kelemahan yang membuat kegagalan itu muncul dari diri anda,
namun bukan berarti untuk disalahkan. Cobalah temukan hal itu untuk membangun motivasi diri
anda agar kedepannya bisa lebih baik, dan buktikan pada diri sendiri, bahwa anda mampu
menghadapinya di kemudian hari.
5. Hilangkan Rasa Bersalah dan Menyalahkan yang Berlebihan

Jika segala hal yang telah anda lakukan belum ada hasilnya setelah sekian lama, jangan salahkan
diri sendiri, apalagi menyalahkan nasib dan Tuhan. Banyak orang yang kurang percaya diri
dikarenankan kurangnya rasa bersyukur terhadap segala pemberian Tuhan, rahmat, kekayaan,
kecantikan, kemampuan, prestasi, kesuksesan, dan yang lainnya. Rasa iri dan kurang percaya diri
akan semakin tumbuh.

Kuncinya disini adalah, jangan buat diri anda mudah menyerah dan putus asa. Buatlah diri anda
untuk mensyukuri segala pemberian Tuhan, dan berhenti menyalahkan diri anda, apalagi
menyalahkan Tuhan.

6. Mimpi dan Kenyataan

Jangan terjebak hidup dalam khayalan. Bukan berarti tak boleh bermimpi, bermimpi itu sangat
boleh, namun jangan buat diri anda larut dalam mimpi berlebihan. Jadikan mimpi sebagai
motivasi. Fokuslah kepada tujuan-tujuan nyata dan cita-cita. Cobalah mengevaluasi diri untuk
mewujudkan banyak mimpi dengan karya nyata. Jangan kecewa atas gagalnya meraih salah satu
mimpi, masih banyak mimpi-mimpi lain yang bisa anda usahakan untuk tercapai.

7. Bangun Motivasi

Bangun motivasi diri anda semaksimal mungkin dalam hal berkarya, berjuang, belajar, dan yang
lainnya. Keyakinan untuk tetap berhasil apapun rintangannya, adalah sebuah motivasi.
Kegagalan seringkali berawal dari sebuah keragu-raguan. Mulailah segala sesuatu dengan
keyakinan.

Pepatah mengatakan, Semakin seorang manusia banyak merasakan kegagalan, semakin ia tidak
takut akan kegagalan itu, kegagalan adalah guru terbaik, dan kegagalan adalah sukses yang
tertunda. Jadikan kegagalan sebagai motivator dan untuk memprovokasi diri untuk lebih
semangat mencapai tujuan.

Usaha yang sungguh-sungguh disertai dengan semangat dan kerja keras akan membuahkan hasil
yang maksimal. Latih kemampuan untuk membangun motivasi ini terus menerus dalam diri anda
dan jangan mudah putus asa.
8. Cuek Pada Slentingan Miring

Belajar cuek pada sindiran, kritikan, cercaan atau hinaan. Kembali lagi, cobalah menerima hal itu
semua sebagai suatu motivasi. Jangan mudah terpengaruh dan terperosok jika menerika
perlakuan-perlakuan tersebut, apalagi membuat diri anda down. Belajarlah untuk lebih
menerapkan positive thinking dalam banyak hal.

9. Belajar Atasi Ketegangan

Tahukah anda, bahwa ketegangan itu sebenarnya punya banyak manfaat, begitu menurut pakar
psikologi. Ketegangan itu mampu mempertahankan diri saat menghadapi ancaman atau bahkan
untuk menangkap kesempatan. Berpikirlah positif saat menghadapi ketegangan. Hadapilah dan
berusahalah atasi dengan cara-cara yang bisa anda temukan sendiri untuk menghilangkan
ketegangan itu.

10. Usir Rasa Bimbang

Buat keputusan dengan efektif dan tepat, namun memiliki resiko yang cukup rendah. Cobalah
mengusir bimbang dengan menganalisa beberapa pilihan, yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan pada keputusan yang akan diambil. Ketahui untung dan ruginya masing-masing.
CITA CITA

Cita-cita bukanlah kata baru bagi diri kita. Bahkan kita telah mendengar dan mengucapkannya
saat kita masih kanak-kanak. Dulu, ketika kita ditanya, "Apa cita-cita kalian anak-anak?" Entah
kenapa sebagian besar dari kita pasti menjawab: dokter, pilot, insinyur, dsb. Mungkin karena saat
itu profesi itulah yang terlihat keren bagi kita. Oh tidak, bukan keren, tapi koureen
(melambangkan kelebayan yang sudah kronis).

Nah... Itulah yang membedakan dulu dan kini. Dulu kita cenderung spontan dan reaktif, apa saja
yang terlihat koureen pasti kita langsung menjadikkannya sosok ideal dan kita cita-citakan. Tapi
kini, kita telah semakin beranjak dewasa, cara berpikir dan bersikap pun sudah seharusnya
menjadi semakin bijak. Termasuk dalam menentukan cita-cita.

Oleh karena itu, kita harus tahu, cita-cita apa yang paling tepat bagi diri kita, keluarga,
masyarakat, bangsa, dan dunia (Wuih, sampe mendunia gitu). Berikut saya berikan beberapa
langkahnya:

1. Menyadari Misi Hidup

Inilah langkah awal yang pertama kali harus kita lakukan. Sebenarnya untuk apa sih kita hidup di
dunia ini? Kalau dalam Islam, misi hidup adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Sehingga
segala usaha dan daya upaya kita di dunia harus tertuju pada-Nya. Tapi... Konsep ini juga bisa
diuniversalitaskan kok, agar bisa diterima oleh semua pemuluk agama, yakni menjadi
bermanfaat bagi setiap orang dan maju bersama dalam kedamaian.

Hal ini jugalah yang seringkali membedakan antara kesuksesan yang satu dengan kesuksesan
yang lain. Misal, si A merasa sukses karena berkuasa dan memiliki harta, tetapi si B justru
merasa sukses karena setiap yang dia punya mampu bermanfaat bagi orang lain. Karena
kesuksesan tidak dinilai dari jumlah (kuantitas) tapi dari daya kebermanfaatannya (kualitas).

Untuk itu, cita-cita apapun yang kita inginkan haruslah tetap berada pada trek ini: trek
kebermanfaatan.

2. Mengenali Kompetensi Diri

Setelah tahu trek mana yang harus kita jadikan jalan, selanjutnya adalah mobil apa yang akan
kita pakai. Ialah kompetensi diri. Karena kesuksesan cita-cita seseorang sangat bergantung pada
ketercocokan antara kompetensi diri dengan peran yang berusaha ia ambil.

Coba pikirkanlah! kira-kira kompetensi apa yang kita punya sekarang dan kira-kira peran apa
yang cocok untuk kita. Tapi ingat! kompetensi adalah integrasi dari bakat dan minat. Bisa saja
anda merasa tidak berbakat menulis, tapi anda berminat. Maka anda harus melatihnya, agar
minat bisa ter-follow up menjadi kompetensi.

3. Melihat Kebutuhan Masyarakat

Karena trek kita adalah trek kebermanfaatan, maka kita pun harus menyesuaikan kompetensi diri
kita dengan kebutuhan masyarakat. Contoh: Si A merasa mampu menjadi seorang panglima
perang, tetapi negara sedang dalam keadaan damai. Seberepa bermanfaatkah ia? Pasti takkan
sebesar jika negara sedang terancam.

Selain itu, kita juga harus mampu jeli melihat peluang. Bukan masalah uang, tapi kebaikan. Kira-
kira peluang kebaikan apa yang masih banyak orang lain lirik. Maka pilihlah itu.
Lihatlah! Mulai dari hal sekitar. Kira-kira, apa yang sedang lingkungan butuhkan, sesuaikan
dengan kompetensi diri kita, dan BOOM! Ledakan kebermanfaatan akan segera terjadi.

4. Tentukan Cita-Cita Anda Sekarang Juga!

Tak ada waktu lagi. Tentukanlah cita-cita anda sekarang juga. Jangan takut salah. Karena seiring
dengan berjalannya waktu cita-cita itupun akan terus mengalami berbagai penyesuaian dan
penyelarasan mengingat kompetensi diri yang terus berkembang dan kebutuhan masyarakat yang
terus berubah.

Setelah cita-cita telah kita tentukan, tulislah karena itu akan mengikatnya, lalu ceritakanlah pada
teman-teman anda karena saran dan kritik dari mereka akan sangat berguna bagi masa depan
anda.

Ingat! Di perjalanan kita nanti, cita-cita akan berfungsi sebagai penjaga nafas tekad. Di kala
tekad kita tidak stabil dan fluktuatif, pengingatan kembali cita-cita besar dan mulia akan
melahirkan energi jiwa: Dorongan Tekad yang Menyegarkan dan Menggerakkan.

Anda mungkin juga menyukai