Anda di halaman 1dari 4

Kesalahan Penggunaan Huruf pada Artikel dalam Bidang Pertanian

(Kusumaning Dyahayu, Muhammad, Muhammad Majid, Nanda Dewi Sulistyani)

1.1 Pendahuluan

Saat ini masih banyak masyarakat bahkan pelajar yang masih rancu
dalam menempatkan kata dalam kalimat. Disadari atau tidak, penggunaan
kat sering tidak tepat dalam penggunaannya. Disamping itu kerancuan pun
kerap membingungkan masyarakat dalam penggunaan bahasa baku. Selain
itu kesalahan dalam penggunaan tanda baca dapat menyebabkan
ambiguitas dalam sebuah kalimat sehingga pembaca tidak dapat menerima
dengan baik arti dari sebuah kalimat tersebut. Karena adanya kesalahan
yang dianggap remeh tersebut dapat menimbulkan kesalahpahaman
maupun pembodohan nasional. Pada kesempatan kali ini penulis akan
membahas dan menguak kesalahan tanda baca pada penulisan sebuah
artikel dalam sebuah surat kabar atau koran yang bertemakan pertanian.
1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah Kesalahan Penggunaan Tanda Baca pada


Artikel dalam Bidang Pertanian adalah sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan kesalahan-kesalahan penggunaan tanda baca dalam


artikel dan pembenarannya.
2. Semoga dengan tulisan ini, sedikit memberikan informasi, bagaimana
penggunaan bahasa baku dan tanda baca yang sesuai dengan kaidah
ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan. Sehingga kesalahan-
kesalahan tersebut tidak terulang lagi pada setiap kegiatan menulis.

2.1 Pembahasan
Kesalahan-kesalahan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dapat ditemukan dalam beberapa aspek, salah satunya adalah
kesalahan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
dunia pertanian. Disini saya akan membahas mengenai kesalahan
penulisan judul pada Majalah Foodreview Indonesia.
1. Penulisan judul artikel “Perhitungan nilai gizi” pada
majalah FoodreviewIndonesia Vol VIII/NO 3/Maret 2013 halaman
6 adalah salah. Menurut teori, seharusnya huruf “n” dan “g”
menggunakan huruf kapital (Priyono, 2013). Pembenaran dari
penulisan judul tersebut adalah “Perhitungan Nilai Gizi”.
2. Kesalahan yang sama juga terjadi pada artikel berjudul “Beberapa
faktor penting tren kemasan mendatang” pada
majalah Foodreview Indonesia Vol 8/NO 12/Desember 2013.
Penulisan judul artikel itu seharusnya adalah “Beberapa Faktor
Penting Tren Kemasan Mendatang”.
3. Tidak hanya itu, kesalahan yang sama juga terdapat pada beberapa
artikel yang lain, seperti judul artikel “Interaksi flavor dalam
matriks pangan” pada MajalahFoodreview Vol X/NO 3/Maret
2015 seharusnya adalah “Interaksi Flavor dalam Matriks Pangan”.
Kata “dalam” pada judul tersebut tetap menggunakan huruf kecil
karena kata-kata yang tergolong konjungsi, preposisi dan interjeksi
harus menggunakan huruf kecil kecuali kata tersebut berada di
awal kalimat. Selain itu, penulisan kata “flavor” seharusnya
dimiringkan karena termasuk kata asing.
4. Penulisan judul artikel “Interaksi zat gizi” pada
Majalah Foodreview Indonesia Vol X/NO 10/Oktober 2015
halaman 8 terdapat kesalahan. Seharusnya penulisan yang benar
adalah “Interaksi Zat Gizi”. Setiap awal kata pada judul harus
menggunakan huruf kapital (Damayanti, 2014).
5. Penulisan judul artikel “Metode Preparasi Quechess Dalam
Analisis Residu Pestisida” pada majalah Foodreview Indonesia Vol
VIII/NO 12/Desember 2013 halaman 56 terdapat kesalahan pada
kata “Dalam”, huruf “D” pada kata tersebut seharusnya
menggunakan huruf kecil dan penggunaan kata asing harus
dimiringkan.. Pembenaran penulisan judul tersebut adalah “Metode
Preparasi Quechess dalam Analisis Residu Pestisida”.
6. Penulisan judul artikel “Pembentukan Aroma akibat Proses Panas
melalui Mekanisme Reaksi Maillard” pada
Majalah Foodreview Indonesia Vol VII/NO 12/Desember 2012
terdapat kesalahan pada penulisan kata “melalui”. Seharusnya kata
tersebut menggunakan huruf kapital karena keduanya tidak
termasuk kata konjungsi, preposisi, maupun interjeksi (Lanin,
2015). Pembenaran dari penulisan judul artikel tersebut adalah
“Pembentukan Aroma akibat Proses Panas Melalui Mekanisme
Reaksi Maillard”.
7. Kesalahan penulisan judul juga terdapat pada artikel “Ekstrak
Herbal asli Indonesia” pada Majalah Foodreview Indonesia Vol
IX/NO 11/November 2014 halaman 28. Kata “asli” pada judul
tersebut seharusnya menggunakan huruf kapital. Penulisan judul
yang benar adalah “Ekstrak Herbal Asli Indonesia”.
8. Penulisan judul artikel “Masyarakat harus Mendapat Informasi
yang Jelas tentang Keamanan Pangan” pada Majalah
Foodreview Vol X/NO 3/Maret 2015 terdapat kesalahan pada kata
“harus”, huruf “h” pada kata tersebut seharusnya menggunakan
huruf kapital. Pembenaran penulisan judul tersebut yaitu
“Masyarakat harus Mendapat Informasi yang Jelas tentang
Keamanan Pangan”.
9. Penulisan judul artikel “Paket Kebijakan Penyelamatan Ekonomi
tahap I Angin Segar bagi Industri Makanan Minuman” pada
Majalah Foodreview Indonesia Vol X/NO 10/Oktober 2015
halaman 24 juga terdapat kesalahan pada kata “tahap” yang
seharusnya menggunakan huruf kapital.
10. Kesalahan yang sama seperti artikel sebelumnya juga terdapat pada
artikel “Mengoptimalkan FLAVOR ES KRIM” pada
Majalah Foodreview Indonesia Vol X/NO 3/Maret 2013 halaman
38. Penulisan kata “FLAVOR” seharusnya dimiringkan karena
termasuk kata asing. Pembenaranya
adalah “Mengoptimalkan FLAVOR ES KRIM”.
11. Menulis judul artikel dengan baik dapat dilakukan dengan
memperhatikan kaidah bahasa Indonesia atau Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD). Aturan-aturan dalam menulis judul sesuai
kaidah ada tiga. Pertama, semua huruf dalam judul ditulis dengan
huruf kapital atau huruf pertama setiap kata dalam judul ditulis
dengan huruf kapital, kecuali kata depan (misalnya di, ke, dari,
dalam) dan kata sambung (misalnya atau, dan, untuk, sebagai).
Kedua, judul dengan kata ulang utuh ditulis dengan diawali huruf
kapital. Terakhir, judul yang berupa kata ulang berimbuhan diawali
dengan huruf kapital untuk kata pertama pada kata ulang. Kata
keduanya tidak diawali huruf kapital (Damayanti dkk, 2014).

1.3 Penutup
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa
pendidikan tentang penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar mulai dari yang paling sederhana seperti penulisan judul
sampai yang lebih kompleks perlu dilakukan. Karena pada
kenyataanya masih cukup banyak kesalahan penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar pada bidang-bidang tertentu
misalnya media cetak seperti Foodreview Indonesia. Pengetahuan
tersebut penting karena dengan begitu kita sama saja melestarikan
bahasa Indonesia yang sudah mulai disingkirkan oleh bahasa asing.

Anda mungkin juga menyukai