Anda di halaman 1dari 51

25 KARAKTER ETOS

KERJA
PRIBADI RELIGIOUS
25 KARAKTER PRIBADI RELIGIOUS
DALAM
ETOS KERJANYA
Efektifitas terhadap waktu  Jiwa kepemimpinan
 Memiliki moralitas yang bersih  Orientasi masa depan
(Ikhlas)  Hemat dan efisien
 Sikap kejujuran  Berjiwa wiraswasta
 Berkomitmen  Insting bertanding
 Istiqomah  Keinginan untuk mandiri
 Disiplin  Haus untuk mencari ilmu
 Konsekuen dan berani menghadapi  Memiliki semangat perantauan
tantangan  Memperhatikan kesehatan dan
 Percaya diri gizi
 Kreatif  Tangguh
 Bertanggung jawab  Orientasi produktivitas
 Bahagia karena melayani  Jaringan silaturahmi
 Memiliki harga diri  Memiliki semangat perubahan
Cinta Terhadap Waktu
TIME USE OF EFFECTIVE

Esensi dari etos kerja adalah cara seseorang


menghayati, memahami dan merasakan
betapa berharganya waktu.
pengelolaan waktu tersebut tergantung pada
masing-masing manusia bagaimana dia
memanfaatkan jatah waktu yang sama untuk
manusia tersebut yang diberikan Tuhan
 . Karakter pribadi religious yang beretos kerja
baik adalah menyikapi waktu dengan
bersungguh-sungguh, dia tidak mau ada waktu
yang terbuang tanpa makna, tanpa aktifitas
Yang bermanfaat berguna untuk dirinya dan
orang Lain
 Waktu adalah ladang kehidupan,
(TIME IS FIELD OF LIFE)
kewajiban kita adalah untuk menebar kebaikan
dan kemudian menikmati hasilnya di masa
mendatang
. Untuk itu manfaatkan waktu yang ada sebaik-
baik mungkin
Memiliki Moralitas Yang
Bersih(ikhlas)
(cincere)
Salah satu kompetensi berbudaya kerja religious adalah
keikhlasan yang artinya suasana tentang apa yang
benar yang dikeluarkan dari hati nuraninya. Mereka
memandang tugasnya sebagai suatu
pengabdian,panggilan dan amanah untuknya
sehingga
wajib baginya melaksanakannya dengan baik
 Ikhlas merupakan energi batin yang
membentengi diri dari segala bentuk yang
kotor, seperti keluhan dan penghinaan dalam
menjalani tugas-tugasnya.
CINTA Kejujuran
(HONESTY LOVE
 Dalam jiwa yang jujur terdapat komponen nilai Rohani
yang memantulkan berbagai sikap yang berpihak
kepada kebenaran dan moral yang terpuji.
 Dia akan merasa terpenjara jika dia
mengingkari atau berkhianat dari suatu
kenyataan yang benar dan dia juga menipu
dirinya sendiri dihadapan Sang Pencipta
Cinta kejujuran maksudnya dalam keadaan
apapun dia merasa bergantung pada kejujuran,
dan terkena sugesti yang kuat untuk beramal
saleh artinya semua aktifitas dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab
(Acountabilitas).
 Kejujuran menempatkan seseorang dalam
tingkat kemuliaan karena kejujuran adalah
kunci kesuksesan. Jujur berarti menerapkan
sikap disiplin, taat dan berani untuk mengakui
kemampuan maupun kekurangan sendiri tanpa
ada gengsi.
Memiliki Komitmen
(Aqidah, Aqad, Itiqad)
(COMMITMENT)
 Komitmen disini maksudnya adalah
keyakinan yang mengikat (Aqad)
sedemikian kukuhnya sehingga
membelenggu seluruh hati nuraninya dan
menggerakkan perilaku menuju arah
tertentu yang diyakini (Itiqad).
 Komitmen disini berciri siap “ berkorban “dan
berjuang keras demi sasaran, dorongan
semangat yang besar, menggunakan nilai
kelompok dalam pengambilan keputusan. Dan
tidak mengenal rasa menyerah, kesungguhan
dan kesinambungan, dan berhenti saat cita-cita
telah tercapai.
Istiqomah & Kuat Pendirian
(CONSISTENCE)
Istiqomah atau konsisten adalah kemampuan
untuk taat asas, pantang menyerah dan
mempertahankan komitmen meskipun berisiko
terhadap dirinya dan mampu mengendalikan
diri serta emosi secara efektif.
Seseorang yang istiqomah tidak mudah
berbelok untuk mengubah tujuan, dan
Istiqomah merupakan keyakinan yang
berhadapan dengan tantangan masih tetap
berdiri dengan tujuan awalnya.
Kecintaan terhadap Disiplin
LOVE OF DISCIPLINE
 Disiplin yaitu kemampuan untuk mengendalikan
diri dengan tenang dan tetap taat walaupun
dalam situasi yang sangat menekan dan selalu
berhati-hati dalam mengelola pekerjaan serta
penuh tanggung jawab sehingga mampu
menyesuaikan diri dalam keadaan yang
menantang serta memiliki keluwesan untuk
menerima gagasan baru.
 Displin merupakan suatu kebiasaan yang di
bentuk dalam waktu yang lama yang perlu
dipertahankan dan dihayati maknanya.
Konsekuen & Berani
Menghadapi Tantangan
DAUNTLESS TO CHALLENGE
 Seseorang yang memiliki budaya kerja adalah
keberanian menerima konsekuen dari
keputusannya. Baginya hidup adalah pilihan
dan itu tanggung jawabnya sehingga
mendorong perilakunya bergerak dinamis.
Konsekuen merupakan kemampuan untuk
mengendalikan emosinya untuk menjadi daya
penggerak positif untuk mencapai tujuan
Memiliki Sikap Percaya Diri
BELIEVE OF SELF ATTITUDE
 Pribadi Religious yang percaya diri akan
tampil dengan memancarkan raut muka yang
cerah dan berharisma. Dan percaya diri
tersebut melahirkan kekuatan, keberanian dan
tegas dalam bersikap, mampu menguasai
emosi, tidak mudah terpengaruh sikap orang
lain. berani menggambil keputusan yang sulit
walaupun harus membawa konsekuensi berupa
penolakan. Tetapi tetap memancarkan aura
positif di wajahnya.
Pribadi Yang Kreatif
CREATIFE ATTITUDE
 Mereka yang kreatif selalu ingin mencoba
metode baru, sehingga hasil kinerja menjadi
efektif dan bermakna.
 Mereka memiliki kepekaan untuk merasakan
masalah yang dianggap menyimpang dari
standart, dan mempunyai rencana alternatif
pemecahan terhadap masalah tersebut.
Serta proaktif dan responsif terhadap
lingkungan kerja.
 Hal tersebut karena dia memiliki motivasi kuat
untuk berprestasidan berani mengambil
resikonya.
Tipe Orang Yang
Bertanggung Jawab
(ACOUNTABLE)
 Untuk menumbuhkan mental amanah dibutuhkan
paradigma, sikap mental, serta cara berfikir yang
menancap dihatinya atau disebut dengan taqwa. Yang
merupakan bentuk rasa tanggung jawab yang
dilaksanakan dengan penuh cinta sehingga
menimbulkan amal prestatif dibawah ridha Allah, harta
hutang, jabatan dan hidup merupakan amanah yang
perlu dipertanggung jawabkan kelak.
 Dengan mempunyai persepsi bahwa pekerjaan
sebagai amanah yang harus ditunaikan dengan
kesungguhan yang kemudian melahirkan
bekerja itu ibadah dan berbrestasi itu indah.
Itulah wujud dari tanggung jawab bekerja
Bahagia Karena
Mampu Melayani
ABILITY OF SERVICE
 Melayani dengan cinta dan ikhlas karena amanah
bukan karena tugas melainkan karena obsesi
bahagia melayani, dan merupakan kepedulian
nilai kemanusiaan hal ini merupakan investasi
kita kelak dan akan kita petik hasilnya baik di
dunia maupun di akhirat.
Sebab melayani itu ibadah, seseorang yang
amanah adalah orang yang menyibukkan diri
untuk melayani dan mereka bahagia dan
memiliki makna jika dilakukan sepenuh hati
Memiliki Harga Diri
PRESTIGE
 Harga diri yaitu penilaian menyeluruh mengenai
diri sendiri, menyukai pribadinya, harga diri
mempengaruhi,kreatifitasnya.Dirinya
berpengaruh langsung terhadap bagaimana dia
menghayati bagian hidupnya, mereka yang
beretos kerja dia harus mampu meninggalkan
segala kenikmatan dunia bahkan kecintaan pada
anak dan keluarga demi harga diri dan utamanya
akidah yang harus dipelihara demgan serious
Berjiwa Kepemimpinan
LEADER SOUL
 Kepemimpinan berarti kemampuan untuk mengambil
posisi dan sekaligus memainkan peran sehingga
kehadiran dirinya memberikan pengaruh pada
lingkungannya. Orang tersebut memiliki personalitas
yang tinggi, larut dalam keyakinan, menerima
kritikan dan melakukannya jika itu yang terbaik.dan
bukan tipikal pengekor dan selalu berpikir kritis
analisis..
 Mereka yang beretos kerja mempunyai
pandangan & wawasan kedepan hal ini tampak
dari nilai-nilai yang diyakininya dan memiliki
vitalitas yang sangat kuat dan menghargai
orang lain
Berorientasi Ke Masa Depan
FUTURE ORIENTED

 Mereka yang memiliki etos kerja tidak mau


berspekulasi tentang masa depan dirinya tetapi harus
menetapkan sesuatu yang jelas dan semua
tindakannya diarahkan ke tujuan yang telah
ditetapkan..
 Walaupun demikian dia juga harus waspada
bila terjadi sesuatu yang mungkin terjadi diluar
perkiraannya dan harus menyiapkan alternatif
untuk mengatasinya. Seorang yang ber ETOS
KERJA tidak menjalani hidup secara apa
adanya tetapi hidup yang benar-benar
terancanakan, terarah,dan memiliki tujuan
yang jelas untuk masa depannya
Hidup Hemat & Effektif
(ECONOMICAL LIFE AND
EFFECTIVE)
 Pribadi religious selalu berhemat yaitu cara hidup
yang effektif dalam mengelola segala sesuatu yang
dimilikinya dan menjauhkan sikap yang tidak
produktif. Orang tersebut mempunyai pandangan jauh
kedepan, maksud hemat disini bukan berarti
menumpuk kekayaan atau kikir melainkan adanya
pemikiran bahwa tidak selamanya kehidupan berjalan
dengan lurus hal ini untuk mengestimasikan apa yang
akan terjadi di masa depan. Sedang effektif berarti
melakukan sesuatu yang benar, tepat dan akurat.
Berjiwa Wiraswasta
MIND ENTREPRENEUR
 Jiwa wiraswasta adalah kesadaran dan
kemampuan yang sangat mendalam untuk
melihat segala fenomena yang ada disekitar,
merenung, dan bersemangat untuk
mewujudkan renungan batinnya. Selalu
tanggap lingkungan berfikir analitis, berani
mencoba aplikasi-aplikasi baru dan melihat
semua sudut kehidupannya dan tindakannya
diperhitungkan dengan laba rugi dan
manfaatnya.
Memiliki Insting Bertanding

 Panggilan untuk bertanding dalam segala lapangan


kebajikan dan meraih prestasi dan dilakukan penuh
tanggung jawab, insting bertanding merupakan butir
darah umat muslim yang sangat terobsesi untuk selalu
tampil meraih prestasi yang tinggi, berjuang dan bekerja
serta harga diri itu berada pada kemampuanyya
menetapkan tujuan dan bersaing dengan sehat untuk
mencapai tujuan itu.
 Karena didunia ini tidak mengenal belas
kasihan untuk orang gagal maka sebagai
pribadi religious kita harus mampu
mengaktualisasikan ambisi untuk menjadi
seorang petanding yang unggul.
Keinginan Untuk Mandiri
 Mandiri memiliki daya inovasi dan dan kreativitas
yang besar serta mampu mengaktualisasikan aset yang
dimilikinya. Keinginan mandiri melahirkan sejuta
kebahagiaan diantaranya adalah bahagia karena
memperoleh hasil dan usaha atas karya dan karsa
yang dibuahkan oleh kekuatannya sendiri dan itu
merupakan suatu kebanggaan bagi dirinya karena
mampu menghasilkan karya yang diridhoi Allah.
Kemandirian baginya adalah lambang perjuangan
sebuah jihad yang sangat mahal harganya.
Kecanduan Belajar & Haus
Mencari Ilmu

Setiap pribadi religious di didik untuk


mampu membaca lingkungan mikro dan
makro yang tentunya harus
berlandaskan ilmu pengetahuan yang
kuat.
Seseorang yang mempunyai wawasan
ilmu
tidak pernah cepat menerima sesuatu
secara apa adanya tetapi perlu pemikiran
kritis, begitu tergila-gilanya pribadi
pribadi religious akan ilmu maka tak ada
satu haripun berlalu tanpa ilmu hakiki
yang dia peroleh.
 Etos kerja yang dihayati seperti semangat
untuk mencari ilmu maka akan berdampak
sangat luar biasa karena dia akan semakin tahu
tentang ilmu baru dan dia akan semangat
belajar lagi untuk mencari ilmu yang belum
dia ketahui
Memiliki Semangat Perantauan

 Salah satu ciri pribadi religious yang


memiliki etos kerja adalah suatu dorongan
untuk melakukan perantuan yang
mengantarkannya untuk mandiri dan
menyesuaikan diri serta menimbang budaya
orang lain. Dan dari situ muncul cara fikir
yang universal dan tidak terperangkap dalam
fanatisme sempit.
 Pengalaman di perantauan akan
membentuk kepribadian untuk selalu
berbuat baik dan menempatkan dirinya
pada lingkungan yang berbeda dengan
cara yang baik serta tidak mau berhenti
untuk beramal prestatif..
Semangat perantauan tidak hanya dibuktikan
secara fisik tetapi dari perantauan batin yang
didapat dari buku atau fenomena alam, jadi
hanya imajinasinya saja yang merantau sampai
keluar batas langit yang akhirnya melahirkan
gagasan kreatif
Memperhatikan Kesehatan & Gizi
HEALTHY ATTANTION

Kita tidak mungkin mempunyai kekuatan jika tubuh


kita tidak dipelihara dengan baik. Etos kerja ini erat
kaitanya dengan cara memelihara kebugaran jasmani
salah satunya melalui makanan yang sehat dan bergizi
serta halal untuk menunjang dinamika kehidupanya
agar bisa mengemban amanah Allah.
 Dunia modern sekarang telah menawarkan
berbagai makanan instan dan enak tetapi sarat akan
bahan kimia dan kurang sehat untuk tubuh,
kesehatan merupakan kekayaan yang tidak ternilai
dan kewajiban kita untuk merawatnya agar mampu
melakukan segala sesuatu di jalan Allah.
Tangguh & Pantang Menyerah

 Sikap personal religious yang beretos kerja


diantaranya bekerja keras, ulet dan pantang
menyerah dan merupakan modal yang sangat besar
dalam menghadapi segala tantangan melaui jalan
berbagai inovasi, kohesivitas kelompok dan mampu
memberikan prestasi tinggi
 . Melalui masalah kualitas seorang religious
diuji apakah dia menyerah pada keadaan atau
dia tetap kukuh pada pendirian dan tujuan
hidup yang telah ditetapkan yang mencari
alternatif pemecahannya tanpa mengenal
action menyerah.
Berorientasi Pada Produktivitas
PRODUCTION ORIENTED)
 Sebagai orang religious harusnya menyadari
bahwa mubadzir itu sangat dilarang. Dengan
menghayati itu tumbuhlah sikap yang
konsekuen dalam bentuk cara kerja yang
EFFEKTIF dan hal tersebut merupakan modal
dasar untuk menjadi manusia yang berorientasi
pada nilai-nilai produktif dengan demikian akan
melahirkan sikap menghargai waktu yang
penuh arti dan memahami tentang produktivitas
Memperkaya Jaringan
Silaturahim
HUMAN RELATION
 Bersilaturahim berarti membuka cakrawala pergaulan
sosialnya atau membuka peluang sekaligus mengikat
simpul-simpul informasi dan menggerakan kehidupan.
Silaturahim memiliki keuntungan bagi kita yaitu
memberikan nilai ibadah, mengangkat martabat diri di
hadapan manusia dan memberikan saluran informasi
yang memberikan peluang usaha. Muslim yang
memiliki etos kerja tidak akan memutuskan
silaturahmi karena silaturahmi adalah peluang besar
dalam hidup untuk membuka cakrawala sosial dan
peluang yang besar
Memiliki Semangat Perubahan
(SPRIRIT OF CHANGE)
Pribadi yang memiliki etos kerja sangat sadar bahwa
tidak ada siapapun yang mampu mengubah dirinya
kecuali dia sendiri, semangat perubahan akan tumbuh
bila kita merenung secara mendalam.
 Mampu menimbang apa kelebihan dan kekurangan kita
dan bagaimana cara keluar dari masalah tersebut.
Perubahan dimulai dari semangat menanyakan segala
sesuatu sehingga dia yakin yang akhirnya akan
mendapatkan berjuta hikmah dan dengan perubahan
berarti kita akan mencoba hal baru yang bisa membuka
peluang besar untuk kita.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai