Anda di halaman 1dari 9

HIRARKI TEORI MASLOW

Oleh:
Anggi Dwi Agustina
Fauzi Febriansyah
Fitri Ashari
Lilis Syafitri
Nadhea Maylani
Novi Muspita Handayani
Rahmat Julianto
Rismawati
Tsamara Dila Utami

Program Studi Ilmu Keperawatan


Stikes Payung Negeri
Pekanbaru
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt. Karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya penyusunan makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusunn untuk
memenuhi tugas kuliah Promosi Kesehatan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak
yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dpat tercapai.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, makalah ini masih banyak
kekurangan dalam pembuatan. Oleh karena itu, penulis harapkan kritik dan saran dari
pembaca.

Pekanbaru,22 maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................
A. Latar Belakang .................................................................................................
B. Rumusan Masalah ............................................................................................
C. Tujuan ..............................................................................................................
1. Tujuan Umum ......................................................................................
2. Tujuan Khusus .....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................
A. Pengertian teori maslow ...................................................................................
B. Hirarki kebutuhan maslow ...............................................................................
BAB III PENUTUP ....................................................................................................
A. Simpulan ..........................................................................................................
B. Saran ............................................................................................................
DAFTAR PUS TAKA ................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Menurut Abraham Maslow dalam teorinya tentang kebutuhan dasar manusia, bahwa
kebutuhan dasar manusia tersusun dalam bentuk hirarki atau berjenjang. Setiap jenjang
kebutuhan dapat dipenuhi hanya kalau jenjang sebelumnya telah relatif terpuaskan.
Kebutuhan dasar tersebut adalah kebutuhan fisiologis (physiologicalneeds), kebutuhan
keamanan (safety needs), kebutuhan dimiliki dan cinta (belonging and love needs),
kebutuhan harga diri (self esteem needs), kebutuhan aktualisasi (self actualization needs).
Dalam kehidupan ini, manusia tidak dapat terlepas dari aktifitas-aktifitas untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya. Salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan
kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan personal hygiene atau perawatan diri. Dalam
kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan. Kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Individu
yang sakit biasanya mempunyai masalah dalam melakukan pemenuhan kebutuhan
perawatan diri. Pada pasien di rumah sakit yang tidak bisa melakukan aktifitas secara
mandiri biasanya akan mengalami kesulitan dalam banyak hal seperti mandi, merawat
rambut, merawat kuku, dan berpakaian.Oleh karena itu, penderita menjadi sangat
tergantung dan membutuhkan bantuan orang lain.Pemenuhan kebutuhan personal higiene
di rumah sakit mempunyai kecenderungan tidak dilakukan oleh perawat, akan tetapi
dilimpahkan oleh keluarga pasien yang menunggu di ruangan. Untuk melakukan
pemenuhan kebutuhan personal higiene diperlukan persiapan peralatan yang banyak, dan
terkadang tidak tersedia di bangsal keperawatan.
B. Rumusan masalah
bagaimana “teori maslow”?
C. Tujuan
1) Tujuan umum:
Mahasiswa mengetahui teori Abraham H. Maslow.
2) Tujuan khusus
Mahasiswa mengaplikasikan dan mengaktualisasikan teori Abraham H. Maslow
dalam dunia keperawatan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian teori maslow
Dalam memberikan asuhan keperawatan harus memperhatikan kebutuhanbio-psiko-
sosio-kultural klien. Abraham Maslow (1968) mengembangkan sebuahhirarki
kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk menentukan prioritaskebutuhan klien.
Kebutuhan tertentu dapat lebih penting daripada kebutuhandasar yang lain. Hirarki
Maslow disusun berdasarkan teori bahwa sesuatudikatakan kebutuhan dasar bila :
1. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi dapat menimbulkan sakit
2. Jika kebutuhan tersebut terpenuhi dapat mencegah sakit
3. Kebutuhan tersebut merapakan indikator seseorang dikatakan sehat
4. Ada perasaan kehilangan jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi
5. Ada kepuasan jika kebutuhan tersebut terpenuhi.
Dengan adanya hirarki Maslow membantu dalam memahami hubungan di antara
kebutuhan dasar manusia dan menentukan prioritas diantara kebutuhan-kebutuhan
dasar tersebut.Seseorang berusaha memenuhi kebutuhan tersebut, minimal kebutuhan
yang paling utama sebelum memenuhi kebutuhan yang berada di tingkat berikutnya.
B. Hirarki kebutuhan maslow
Hirarki Maslow menggambarkan lima tingkat kebutuhan dasar manusia, yaitu :
1. Fisiologis/Fisik
Secara Umum Kebutuhan dasar pada teori maslow yaitu kebutuhan fisik/fisiologi.
Pada kehidupan secara umum kebutuhan fisik dapat dicontohkan seperti kebutuhan
akan makanan, minuman, tempat tidur, aktivitas seksual, tempat tinggal, dan
oksigen. Kebutuhan tersebut adalah suatu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi
sebelum kebutuhan lainnya. Sebagai permisalan, seseorang akan mencari
makanan/minuman terlebih dahulu ketika merasa dirinya kelaparan/kehausan dan
cenderung menahan diri untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
Akan berbeda cerita apabila seseorang sudah terpenuhi kebutuhan dasarnya
seperti makanan, minuman, dll. Dia akan cenderung mencari kepuasan lain seperti
citarasa makanan dan minuman. Lain halnya dengan yang belum terpenuhi
kebutuhan fisiologisnya. Mereka tidak akan memperdulikan citarasa, tekstur ataupun
sejenisnya.
Contoh :

2
Pada saat perawat dinas di UGD dan merawat pasien AMI, selain perawat
memperhatikan kebutuhan fisiologi klien (misal memasang O2),perawat juga
memperhatikan kebutuhan mencintai dan memiliki klien (dengan membiarkan klien
ditunggu keluarga).
2. Kebutuhan Keamanan Dan Keselamatan
Kebutuhan keamanan dan keselamatan menempati tingkat kebutuhan yang
keduadalam hirarki Maslow. Kebutuhan keamanan dan keselamatan meliputi
keamanandan keselamatan fisik dan emosi. Keselamatan fisik berarti melindungi
seseorang dari bahaya yang aktual maupun potensial.Keamanan dan keselamatan
emosi ditunjukkkan dengan adanya rasa percayakepada orang lain,adanya perasaan
bebas dari rasa takut dan cemas. Seringkali klien masuk ke rumah sakit merasa
ketakutan ataupun kecemasan karena banyakhal-hal yang tidak ia ketahui baik
tentang penyakitnya, prosedur yang akan dijalani, dan sebagainya sehingga akan
membutuhkan keamanan dankeselamatan secara emosi. Perawat yang selama 24 jam
bersama klien dapatmembantu memenuhi kebutuhan klien tersebut dengan mengajak
klien berdoasebagai cara untuk memberikan kekuatan dan support pada klien.
3. Kebutuhan Mencintai Dan Memiliki
Kebutuhan mencintai dan memiliki merapakan kebutuhan dasar yang
beradapada level yang lebih tinggi. Kebutuhan mencintai dan memiliki meliputi
adanyabagaimana kita memahami dan menerima orang lain, bagaimana seseorang
ingindimengerti dan diterima oleh orang lain, termasuk juga adanya perasaan
memilikiorang yang berarti seperti teman, keluarga, tetangga dan
lingkungan masyarakat.Orang yang kebutuhan mencintai dan memilikinya tidak
terpenuhi akan merasakankesepian dan merasa terisolasi. Sehingga mereka akan
menarik diri secara fisikdan emosi, atau mungkin saja mereka menjadi pribadi yang
sensitif dan seringmengkritik.
4. Kebutuhan Harga Diri
Tingkat kebutuhan selanjutnya dari hirarki Maslow adalah kebutuhan harga
diri.Kebutuhan harga diri adalah keinginan seseorang untuk dihargai. Seseorang
yang terpenuhi kebutuhan harga dirinya akan merasa percaya diri dan mandiri.
Jikatidak terpenuhi maka seseorang akan merasa helpless(tak berdaya)dan rendah
diri. Banyak faktor yang mempengaruhi harga diri seseorang diantaranya
perubahanperan, perubahan gambaran diri.

3
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Tingkat kebutuhan yang menempati tingkat yang paling tinggi adalah
kebutuhanaktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan individu
untuk dapatmengembangkan dirinya secara optimal sesuai kemampuan yang
dimilikinya.Proses aktualisasi diri berjalan sepanjang kehidupan. Untuk dapat
memenuhikebutuhan aktualisai diri klien, perawat harus berfokus pada kemampuan
dankesempatan yang dimiliki klien.
Hierarki kebutuhan dasar menurut Maslow dapat diterapkan dalam
proseskeperawatan baik itu dalam pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
Hierarki Maslow juga dapat diterapkan pada berbagai usia, di berbagai tempat
pelayanan kesehatan, dapat diterapkan baik dalam kondisi sehat maupun sakit.
Dalam mengaplikasikan teori kebutuhan dasar menurut Maslow, perawat harus
memahami bahwa setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga bisa saja
pada satu klien kebutuhan fisiologi menempati kebutuhan prioritas dibandingkan
kebutuhan keamanan dan keselamatan tetapi pada klien yang lain sebaliknya. Hal ini
menjadi dasar mengapa kita harus melibatkan klien dan keluarga dalam menentukan
prioritas masalah. Dalam memenuhi kebutuhan dasar klien, perawat tidak hanya
memperhatikan kebutuhan yang paling dasar, tetapi juga memenuhi kebutuhan yang
ada ditingkat berikutnya. Jadi bisa saja, perawat memenuhi dua kebutuhan dasar atau
lebih dalam satu waktu.
Contoh : Saat merawat klien dengan sesak nafas,perawat memberikan oksigen untuk
memenuhi kebutuhan fisiologinya tetapi juga memasang pengaman tempat tidur untuk
memenuhi kebutuhan keamanan dan keselamatannya.

4
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Teori Maslow merupakan penuntun dalam menentukan prioritas kebutuhandasar
seseorang. Asuhan keperawatan klien yang holistik mempertimbangkansemua dimensi
yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia dalam rentangsehat sakit.
B. Saran
Mahasiswa keperawatan dapat berdedikasi dalam ilmu keperawatan dan profesi
keperawatan, serta dapat mengaplikasikan teori Abraham H. Maslow pada saat
melakukan pembelajaran dan praktikum setiap kegiatannya.

5
DAFTAR PUSTAKA
https://smilenun319.wordpress.com/
Http://eprints.undip.ac.id/41651/3/BAB_I-III.pdf,
Http://elisa.ac.id,
Http://wardalisa.staff.gunadarma.ac.id,

Anda mungkin juga menyukai