Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEPERAWATAN DASAR

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Dasar
Dosen Pengampu:
Ns. Suhaimi, M.Kep

Disusun Oleh :
Hanifa Khairatunnisa (233311348)
Kelas 1B

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PADANG 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
dapat disusun hingga selesai. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada keluarga dan
dosen pengampu yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa di praktikan
pembaca dalam kehidupan sehari-hari.

Saya merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 21 Januari 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
C. Manfaa dan Tujuan Pembahasan ............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebutuhan Dasar Manusia ..................................................................... 2
B. Teori Kebutuhan Dasar Manusia ............................................................................. 2
C. Tingkatan Kebutuhan Dasar Manusia ...................................................................... 3
B. Ciri Kebutuhan Dasar Manusia ................................................................................ 7
C. Karakteristik Kebutuhan Dasar Manusia ................................................................. 8
D. Peran Kebutuhan Dasar............................................................................................ 8
E. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia ......................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan yang harus dipenuhi


agar manusia dapat bertahan hidup dan hidup secara sehat. Kebutuhan dasar
manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu kebutuhan fisiologis dan
kebutuhan non-fisiologis.

Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan yang terkait dengan fungsi-


fungsi biologis tubuh, seperti kebutuhan untuk makan, minum, bernapas,
tidur, eliminasi, dan reproduksi. Kebutuhan fisiologis ini bersifat universal
dan harus dipenuhi oleh semua manusia, terlepas dari usia, jenis kelamin,
ras, agama, atau status sosial.

Kebutuhan non-fisiologis adalah kebutuhan yang terkait dengan


aspek psikologis, sosial, dan spiritual manusia, seperti kebutuhan untuk
aman dan nyaman, kasih sayang, harga diri, aktualisasi diri, dan hubungan
sosial. Kebutuhan non-fisiologis ini bersifat relatif dan dapat berbeda-beda
antar individu.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep kebutuhan dasar manusia?


2. Ap saja teori mengenai kebutuhan dasar manusia?
3. Apa saja tingkatan kebutuhan dasar manusia?
4. Bagaimana ciri dan karakteristik kebutuhan dasar manusia?
5. Bagaimana peran dan faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar
manusia?

C. Manfaat dan Tujuan Pembahasan

Makalah ini ditulis dengan tujuan memberikan wawasan kepada para


pembaca mengenai kebutuhan dasar pada manusia. Makalah ini memberikan
pengetahuan mengenai pemahaman dasar mengenai konsep kebutuhan dasar
manusia.

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebutuhan Dasar Manusia


Kebutuhan adalah segala sesuatu yang mutlak penting bagi seseorang adanya
(DeLaune & Ladner, 2011). Kebutuhan dapat dipenuhi dengan cara yang sehat dan
tidak sehat. Pemenuhan kebutuhan dasar dianggap sehat bila tidak membahayakan
orang lain atau diri sendiri, sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya individu dan
berada di dalam hukum. Sebaliknya, tidak sehat perilaku mungkin berbahaya bagi
orang lain atau diri sendiri, tidak sesuai dengan perilaku individu nilai-nilai sosial
budaya atau tidak dalam hukum. Orang yang memenuhi kebutuhan dasarnya tepat
lebih sehat, bahagia, dan lebih efektif daripada mereka yang kebutuhannya tidak
terpenuhi (Berman et al., 2021).
Kebutuhan dasar manusia adalah unsur-unsur yang dibutuhkan manusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang bertujuan
untuk mempertahankan kehidupan maupun kesehatan. Kebutuhan menyatakan
bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu fisiologis, keamanan,
cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Mubarak et al., 2015). Kebutuhan dasar
manusia (juga dikenal sebagai universal) adalah hal-hal yang diperlukan untuk
kelangsungan hidup semua orang. Semua orang (tubuh, pikiran, dan jiwa)
dipengaruhi oleh kepuasan kebutuhan. Berbagai kebutuhan manusia dalam
mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang bertujuan
untuk mempertahankan kehidupan maupun kesehatan. Kebutuhan menyatakan
bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu fisiologis, keamanan,
cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Mubarak et al., 2015). Kebutuhan dasar
manusia (juga dikenal sebagai universal) adalah hal-hal yang diperlukan untuk
kelangsungan hidup semua orang. Semua orang (tubuh, pikiran, dan jiwa)
dipengaruhi oleh kepuasan kebutuhan. Berbagai kebutuhan muncul, terpenuhi, dan
muncul kembali dalam setiap bidang kehidupan seseorang (DeLaune & Ladner,
2011).
B. Teori Kebutuhan Dasar Manusia
Pengetahuan tentang dasar teori kebutuhan manusia membantu perawat dalam
merespons terapeutik untuk perilaku seseorang dan dalam memahami diri mereka
sendiri dan tanggapan sendiri terhadap kebutuhan. Kebutuhan manusia berfungsi
sebagai kerangka kerja untuk menilai perilaku, menetapkan prioritas untuk hasil
yang diinginkan dan perencanaan keperawatan intervensi. Misalnya, orang dewasa
dengan harga diri yang buruk akan mengalami kesulitan mencapai aktualisasi diri.
Oleh karena itu, intervensi keperawatan akan fokus pada meningkatkan harga diri
seseorang (Berman et al., 2021).

2
Teori kebutuhan dasar manusia menurut beberapa ahli antara lain: Abraham
Maslow
Hierarki kebutuhan Maslow adalah teori multidisiplin yang berguna untuk
memprioritaskan asuhan keperawatan. Hierarki kebutuhan dasar manusia
mencakup lima tingkat (Potter & Perry, 2005). Kebutuhan fisiologis, merupakan
kebutuhan paling dasar dan memiliki prioritas tertinggi dalam kebutuhan Maslow.
Kebutuhan fisiologis merupakan hal yang mutlak harus terpenuhi oleh manusia
untuk bertahan hidup. Kebutuhan tersebut terdiri dari pemenuhan oksigen dan
pertukaran gas, kebutuhan cairan (minuman), nutrisi (makanan), eliminasi, istirahat
dan tidur, aktivitas, keseimbangan suhu tubuh, dan kebutuhan seksual, kebutuhan
kedua adalah Kebutuhan rasa aman dan perlindungan yang dibagi menjadi
perlindungan fisik dan perlindungan psikologis. Perlindungan fisik meliputi
perlindungan atas ancaman terhadap tubuh atau hidup seperti penyakit, kecelakaan.
C. Tingkatan Kebutuhan Dasar Manusia
Maslow (1970) mengklasifikasikan kebutuhan manusia dalam satu tingkatan, yaitu
dengan kebutuhan paling dasar sebagai dasar hierarki. Kebutuhan dasar ini harus
dipenuhi sebelum individu dapat memenuhi kebutuhan tingkat yang lebih tinggi.
Misalnya, seorang individu yang kelaparan harus diberi makan sebelum mencapai
kebutuhan penerimaan. Pemenuhan kebutuhan dasar meningkatkan kesehatan.

Ada lima tingkatan kebutuhan dasar menurut Abraham Maslow yaitu:


1. Kebutuhan Fisiologis (Phisiological needs)
Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan yang memiliki prioritas tertinggi dalam
hierarki Maslow. Bagi seseorang yang belum terpenuhi kebutuhan dasar lainnya,

3
kebutuhan fisiologis terpenuhi terlebih dahulu. Ada delapan jenis kebutuhan
tersebut, seperti: oksigen, cairan, makanan, buang air kecil, istirahat, aktivitas, suhu
tubuh, kesehatan dan seksualitas (DeLaune & Ladner, 2011; Mubarak et al., 2015).
2. Kebutuhan akan Rasa Aman (Safety Needs)
Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, orang cenderung mencari rasa aman, ini
dapat berupa kebutuhan akan perlindungan, kebebasan dari ketakutan, kekacauan,
dll. Kebutuhan ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup seseorang. Ketika
kebutuhan fisiologis relatif puas, muncul kebutuhan baru yang secara kasar dapat
diklasifikasikan sebagai kebutuhan keamanan (keamanan; stabilitas;
ketergantungan; perlindungan; kebebasan dari ketakutan, kecemasan, dan
kekacauan; kebutuhan akan struktur, ketertiban, hukum, batasan, kekuatan,
perlindungan, dan sebagainya). Semua yang telah dikatakan tentang kebutuhan
fisiologis sama benarnya, meskipun pada tingkat yang lebih rendah. Mendambakan
organisme juga dapat sepenuhnya berada di bawah kendali mereka. Mereka dapat
bertindak hampir secara eksklusif sebagai pengatur perilaku, yang melibatkan
kemampuan seluruh organisme, dan kemudian kita dapat menggambarkan seluruh
organisme secara adil sebagai mekanisme keamanan. Sekali lagi, kita dapat
mengatakan tentang penerima, efektor, kecerdasan, dan kemampuan lain bahwa
mereka adalah alat utama untuk keamanan. (Maslow, 1987).
3. Kebutuhan akan Rasa Cinta
Ketika seseorang memenuhi kebutuhan fisiologis dan rasa aman, ia dimotivasi oleh
kebutuhan akan cinta, misalnya, keinginan untuk memiliki teman, keinginan untuk
memiliki pasangan dan anak, kebutuhan untuk menjadi bagian dari keluarga,
pergaulan. dan komunitas. Cinta dan keberadaan mencakup beberapa aspek
seksualitas dan hubungan dengan orang lain dan kebutuhan untuk memberi dan
menerima cinta (Feist & Feist, 2017). Ketika kebutuhan fisiologis dan keamanan
terpenuhi dengan benar, cinta, kasih sayang dan rasa memiliki dibutuhkan, dan
seluruh siklus yang dijelaskan berulang dengan pusat baru ini. Sekarang lebih dari
sebelumnya pria merasa tidak adanya teman atau kekasih, istri atau anak-anak. Dia
haus akan hubungan yang penuh kasih dengan orang-orang pada umumnya, yaitu
suatu tempat dalam kelompok atau keluarganya, dan berusaha keras untuk
mencapai tujuan ini dengan intensitas yang besar. Dia ingin pergi ke tempat itu lebih
dari apa pun di dunia, dan bahkan mungkin lupa bahwa sekali, ketika dia lapar, dia
menganggap cinta sebagai tidak nyata, tidak perlu, atau tidak ada gunanya (Maslow,
1987).
4. Kebutuhan Harga Diri
Kebutuhan harga diri memiliki dua komponen yaitu:
a. Menghargai diri sendiri (self respect) adalah kebutuhan akan kekuatan,
penguasaan, kompetensi, prestasi, kepercayaan diri, ke- mandirian dan

4
kebebasan. Manusia membutuhkan pengetahuan tentang dirinya, bahwa
dirinya berharga, untuk menghadapi tugas dan tantangan hidup.
b. Menerima rasa hormat dari orang lain (respect from others) adalah kebutuhan
akan rasa hormat, ketenaran, dominasi, kepentin- gan, kehormatan dan
pengakuan dari orang lain. Ketika kebutuhan akan harga diri tidak terpenuhi,
itu mengarah pada kecanggungan berkencan, kelemahan, kepasifan,
ketergantungan pada orang lain, rasa malu, ketidakmampuan untuk mengatasi
tuntutan hidup dan harga diri yang rendah.
Menurut Maslow, harga diri orang lain ha- rus diperoleh atas dasar harga diri. Orang
harus memperoleh har- ga diri dari kemampuan mereka sendiri, bukan dari citra
eksternal yang tidak dapat mereka kendalikan dan yang membuat mereka
bergantung pada orang lain (Alwisol, 2019). Semua orang di masyarakat kita
(dengan beberapa pengecualian patologis) memiliki kebutuhan atau keinginan
untuk evaluasi diri yang mantap, berdasarkan teguh, biasanya tinggi, untuk harga
diri, atau harga diri, dan untuk harga diri orang lain. Kebutuhan ini karena itu dapat
diklasifikasikan menjadi dua set anak perusahaan. Ini adalah, pertama, keinginan
untuk kekuatan, pencapaian, kecukupan, penguasaan dan kompeten, percaya diri
dalam menghadapi dunia, dan kemerdekaan dan kebebasan. Kedua, kita memiliki
apa yang kita sebut keinginan untuk reputasi atau prestise (mendefinisikannya
sebagai rasa hormat atau penghargaan dari orang lain), status, ketenaran dan
kemuliaan, dominasi, pengakuan, perhatian, kepentingan, martabat, atau
penghargaan (Maslow, 1987).
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan aktualisasi diri adalah keinginan untuk mencapai aktualisasi diri,
mewujudkan potensi diri secara penuh, menjadi diri sendiri, dan berkreasi serta
bebas mencapai puncak potensi diri. Kebutuhan aktualisasi diri ini adalah
kebutuhan untuk tumbuh, ingin berubah, ingin mengalami perubahan agar lebih
bermakna (Alwisol, 2019). Tentu saja, bentuk spesifik dari kebutuhan ini sangat
bervariasi dari orang ke orang. Untuk satu itu mungkin terwujud sebagai keinginan
untuk menjadi ibu yang sempurna, untuk yang lain mungkin terwujud dalam
olahraga, sementara yang lain mungkin terwujud dalam lukisan atau penemuan.
Perbedaan individu paling besar pada level ini (Maslow, 1987). Teori kepribadian
Maslow didasarkan pada beberapa asumsi dasar tentang motivasi. Motivasi
biasanya kompleks atau terdiri dari beberapa hal (motif biasanya kompleks), yang
berarti bahwa perilaku seseorang dapat disebabkan oleh beberapa motif yang
terpisah. Misalnya: keinginan untuk berhubungan seks tidak hanya didorong oleh
kebutuhan akan alat kelamin, tetapi juga oleh kebutuhan akan persahabatan, cinta,
dan harga diri. Selain itu, motivasi perilaku pelaku mungkin atau mungkin tidak
dipahami. Misalnya, motivasi seorang siswa untuk mendapatkan nilai tinggi dengan
memperoleh kekuasaan (Feist & Feist, 2017). Derajat Kepercayaan Hierarki
Kebutuhan Dasar

5
Hierarki kebutuhan Maslow mengasumsikan bahwa kebutuhan tingkat yang lebih
rendah, atau setidaknya kebutuhan lain, harus dipenuhi sebelum kebutuhan tingkat
yang lebih tinggi menjadi motivasi. Kelima kebutuhan yang menyusun hierarki
tersebut adalah kebutuhan konatif, artinya kebutuhan tersebut bersifat mendorong
atau memotivasi (Feist & Feist, 2017).
Memang benar bahwa sebagian besar orang yang bekerja dengan kami tampaknya
memiliki kebutuhan dasar yang akan ditunjukkan, yang telah terbukti. Namun, ada
beberapa pengecualian antara lain:
1. Ada beberapa orang yang, misalnya, tampak memiliki harga diri. menjadi
lebih penting dari cinta. Pembalikan hierarki yang paling umum ini biasanya
disebabkan oleh perkembangan gagasan bahwa orang yang paling mungkin
dicintai adalah orang yang kuat atau berkuasa, orang yang membangkitkan
rasa hormat atau ketakutan, dan orang yang percaya diri atau agresif. Oleh
karena itu, orang- orang seperti itu yang kekurangan cinta dan mencarinya
mungkin berusaha keras untuk menonjolkan agresif, perilaku percaya diri.
Tetapi pada dasarnya mereka mencari harga diri yang tinggi dan ekspresi
perilakunya lebih sebagai sarana untuk mencapai tujuan daripada untuk
kepentingannya sendiri; mereka mencari pene- gasan diri demi cinta
daripada harga diri itu sendiri.
2. Ada orang-orang lain yang tampaknya kreatif secara bawaan di mana
dorongan menuju kreativitas tampaknya lebih penting dar- ipada
determinan tandingan lainnya. Kreativitas mereka mungkin tampak bukan
sebagai aktualisasi diri yang dilepaskan oleh kepua- san dasar. tetapi
terlepas dari kurangnya kepuasan dasar.
3. Pada orang-orang tertentu tingkat aspirasi mungkin secara per- manen mati
atau turun. Artinya, tujuan yang kurang kuat mungkin hilang begitu saja,
dan mungkin hilang selamanya, sehingga orang yang telah mengalami
kehidupan pada tingkat yang sangat rendah, yaitu pengangguran kronis,
dapat melanjutkan. untuk puas selama sisa hidupnya jika saja dia bisa
mendapatkan makanan yang cukup.
4. Kepribadian psikopat adalah contoh lain dari hilangnya kebutuhan cinta
secara permanen. Ini adalah orang-orang yang, menurut data terbaik yang
tersedia, telah kelaparan akan cinta di bulan-bulan awal kehidupan mereka
dan telah kehilangan selamanya keinginan dan kemampuan untuk memberi
dan menerima kasih sayang (sep- erti hewan kehilangan refleks mengisap
atau mematuk yang tidak dilakukan segera setelah lahir).
5. Penyebab lain dari pembalikan hierarki adalah ketika dibutuhkan. telah
terpenuhi untuk waktu yang lama, kebutuhan ini mungkin kurang
dievaluasi. Orang yang tidak pernah mengalami kelaparan kronis cenderung
meremehkan efeknya dan menganggap makanan tidak penting. Jika mereka
didominasi oleh kebutuhan yang lebih tinggi, kebutuhan yang lebih tinggi
ini tampaknya paling penting dari semuanya. Itu kemudian menjadi

6
mungkin, dan memang be- nar-benar terjadi, agar mereka dapat, demi
kebutuhan yang lebih tinggi ini, menempatkan diri mereka ke dalam posisi
dirampas da- lam kebutuhan yang lebih mendasar. Kita mungkin
mengharapkan bahwa setelah lama perampasan kebutuhan yang lebih
mendasar akan ada kecenderungan untuk mengevaluasi kembali kedua
kebu- tuhan tersebut sehingga kebutuhan yang lebih kuat akan benar-be- nar
menjadi lebih kuat secara sadar bagi individu yang mungkin memiliki
menyerahkannya dengan ringan.
6. Penjelasan parsial lain dari pembalikan nyata terlihat di fakta bah- wa kita
telah berbicara tentang hierarki prepotensi dalam istilah keinginan atau
keinginan yang dirasakan secara sadar daripada perilaku. Melihat ke
perilaku itu sendiri dapat memberi kita kesan yang salah. Apa yang telah
kami klaim adalah bahwa orang terse- but akan menginginkan yang lebih
mendasar dari dua kebutuhan. ketika dirampas di keduanya. Tidak ada
implikasi yang diperlukan di sini bahwa dia akan bertindak berdasarkan
miliknya keinginan. Mari kita tekankan lagi bahwa ada banyak faktor
penentu perilaku selain kebutuhan dan keinginan.
7. Mungkin yang lebih penting dari semua pengecualian ini adalah
pengecualian yang melibatkan cita-cita, standar sosial yang tinggi, nilai-
nilai yang tinggi, dan sejenisnya. Dengan nilai-nilai seperti itu orang
menjadi martir; mereka akan menyerahkan segalanya demi cita-cita, atau
nilai tertentu. Orang-orang ini mungkin dapat dipa- hami, di setidaknya
sebagian, dengan mengacu pada satu konsep dasar (atau hipotesis), yang
dapat disebut peningkatan toleransi frustrasi melalui kepuasan awal. Orang-
orang yang telah puas den- gan kebutuhan dasar mereka sepanjang hidup
mereka, terutama di tahun-tahun awal mereka, tampaknya mengembangkan
kekuatan luar biasa menahan kebutuhan ini sekarang atau di masa depan
hanya karena mereka memiliki yang kuat. struktur karakter yang sehat
sebagai hasil dari kepuasan dasar.
D. Ciri Kebutuhan Dasar Manusia
Menurut Mubarak (2015), ciri-ciri dari kebutuhan manusia antara lain:
1. Setiap orang pada dasarnya memiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi
karena budaya maka kebutuhan tersebut berubah sesuai kultur dan keadaan.
2. Dalam memenuhi kebutuhan manusia menyesuaikan diri dengan prioritas
yang sesuai yang lebih penting.
3. Setiap orang dapat merasakan adanya kebutuhan dan meresponnya dengan
berbagai cara.
4. Jika gagal seseorang dalam memenuhi kebutuhannya, manusia akan
berpikir lebih keras dan bergumul untuk berusaha mendapatkannya.
5. Kebutuhan saling berkaitan dengan beberapa kebutuhan yang tidak
terpenuhi akan mempengaruhi kebutuhan lainnya.

7
E. Karakteristik Kebutuhan Dasar Manusia
Setiap orang memiliki kebutuhan dasar yang sama; namun, kebutuhan dan reaksi
setiap orang terhadap kebutuhan tersebut dipengaruhi oleh budaya di mana orang
tersebut mengidentifikasi diri. Misalnya, pencapaian profesional, kemandirian, dan
privasi mungkin penting dalam satu budaya atau subkultur dan tidak penting di
budaya lain (Berman et al., 2016).
Orang memenuhi kebutuhan mereka sendiri relatif terhadap prioritas mereka
sendiri. Untuk Misalnya, seorang ibu miskin mungkin memberikan bagiannya dari
makanan sehingga anaknya mungkin memiliki makanan yang cukup untuk hidup.
a. Meskipun kebutuhan dasar umumnya harus dipenuhi, beberapa kebutuhan dapat
tangguhan. Contohnya adalah kebutuhan akan kemandirian, yang merupakan
orang dapat menunda sampai baik.
b. Kegagalan memenuhi kebutuhan mengakibatkan satu atau lebih
ketidakseimbangan homeostatis, yang pada akhirnya dapat menyebabkan
penyakit.
c. Suatu kebutuhan dapat membuat dirinya dirasakan baik oleh rangsangan
eksternal maupun internal. Contohnya adalah kebutuhan akan makanan.
Seseorang mungkin mengalami rasa lapar sebagai akibat dari proses fisiologis
(internal) rangsangan) atau sebagai akibat dari melihat kue yang indah (eksternal
stimulasi).
d. Seseorang yang merasakan adanya kebutuhan dapat merespons dengan beberapa
cara untuk bertemu itu. Pilihan respons sebagian besar merupakan hasil dari
pengalaman yang dipelajari, gaya hidup, dan nilai-nilai budaya. Misalnya,
banyak pilihan makanan orang pada waktu makan dan waktu camilan didasarkan
pada pengalaman masa lalu, gaya hidup, dan budaya.
e. Kebutuhan saling terkait. Beberapa kebutuhan tidak dapat dipenuhi kecuali
terkait kebutuhan juga terpenuhi. Kebutuhan hidrasi dapat dipengaruhi oleh
kebutuhan untuk eliminasi urine. Demikian juga kebutuhan akan rasa aman
dapat berubah secara nyata jika kebutuhan oksigen terancam oleh obstruksi jalan
napas.
F. Peran Kebutuhan Dasar
Kebutuhan kita biasanya muncul hanya setelah beberapa kebutuhan yang lebih
besar telah terpuaskan. Dengan demikian, kepuasan memainkan peran penting
dalam teori motivasi. Selanjutnya, kebutuhan mendesak berhenti memainkan peran
yang menentukan atau mengatur ketika mereka puas. Apa artinya ini, misalnya,
orang yang pada dasarnya puas tidak lagi memiliki kebutuhan akan harga diri, cinta,
keamanan, dll. Satu-satunya rasa di yang mungkin dikatakan memilikinya hampir
metafisik merasakan bahwa orang yang kenyang memiliki rasa lapar, atau botol
yang diisi memiliki kekosongan. Jika kita tertarik pada apa yang sebenarnya

8
memotivasi kita, dan bukan pada apa yang telah, akan, atau mungkin memotivasi
kita, maka kebutuhan yang terpuaskan bukanlah motivator. Hal itu harus
dipertimbangkan untuk semua tujuan praktis hanya untuk tidak ada, telah
menghilang (Maslow, 2017).
Hal ini perlu ditekankan karena telah diabaikan atau dipertanyakan dalam setiap
teori motivasi yang saya ketahui. Pria yang sangat sehat, normal, bahagia tidak
membutuhkan seks, tidak membutuhkan rasa lapar, tidak membutuhkan rasa aman
atau cinta, tidak membutuhkan gengsi atau harga diri, kecuali ketika ancaman
kematian semakin mendekat. Jika kita mengatakan sebaliknya, kita juga harus
memastikan bahwa setiap orang memiliki semua refleks patologis, misalnya
Babinski, dll., karena ketika sistem saraf rusak, itu memanifestasikan dirinya
(Maslow, 2017).
Akibat Hilangnya Kebutuhan Dasar
Semakin banyak penelitian menunjukkan hubungan antara stres dan kesehatan yang
buruk. Misalnya, setiap kebutuhan dasar yang diidentifikasi berkaitan dengan
kesehatan fisik dan mental (Narvaez, 2018).
• Status Kesehatan dan Sosial Ekonomi
Banyak fokus di antara para peneliti kesejahteraan menyangkut ekonomi kekayaan.
Sejumlah besar penelitian meneliti efek dari status sosial ekonomi pada hasil anak
dan dewasa (Narvaez, 2018). Pemenuhan kebutuhan dasar lainnya dapat menjadi
prediksi kesejahteraan di semua peserta. Seperti pemenuhan kebutuhan kedua orang
tua tampaknya memainkan peran yang relevan secara langsung pada kepuasan
kebutuhan yang dirasakan remaja mereka, dan secara tidak langsung. pada
kesejahteraan mereka, melalui kepuasan kebutuhan remaja (Lo Cricchio et al.,
2021).
• Stres
Stres kronis membahayakan kesehatan dan bila kebutuhan dasar tidak terpenuhi
menyebabkan stres (Narvaez, 2018). Pemenuhan kebutuhan psikologis dasar
dikaitkan dengan lebih banyak pengaruh. positif, lebih sedikit pengaruh negatif, dan
lebih sedikit gejala kesehatan mental yang buruk. Pengaruh negatif memediasi
hubungan antara kurang total kepuasan kebutuhan dasar dan kesehatan mental yang
buruk (Schutte & Malouff, 2021).
G. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Kebutuhan dasar manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Kondisi sakit/ Penyakit
Seseorang yang mengalami kondisi sakit akan mengalami perubahan
kebutuhan dan kemungkinan memerlukan kebutuhan yang lebih besar dari

9
kondisi pada saat sehat serta seseorang tersebut tidak akan mampu
memenuhi kebutuhannya sendiri maka individu tersebut akan bergantung
kepada orang lain dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
2. Pertumbuhan dan perkembangan
Manusia mengalami siklus untuk tumbuh dan berkembang. Didalam proses
pertumbuhan dan perkembangan manusia membutuhkan kebutuhan. Setiap
tahap pertumbuhan dan perkembangan memiliki kebutuhan yang berbeda
sesuai dengan pertambahan usia.
3. Konsep diri
Konsep diri memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar 3. Konsep
diri Konsep diri memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar, hal
tersebut menggambarkan bagaimana seseorang menggambarkan dirinya
apakah seseorang itu merasa baik, merasa sehat baik secara fisik maupun
sehat secara psikologis. Apabila seseorang memiliki konsep diri yang
positif, seseorang itu akan mudah mengenali dan selanjutnya akan mudah.
memenuhi kebutuhan dasarnya.
4. Peran keluarga
Peran keluarga sangat penting dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar.
Hubungan keluarga yang baik sesuai dengan peran masing-masing didalam
keluarga dapat meningkatkan dukungan antar anggota keluarga, membantu
dan meningkatkan terpenuhinya kebutuhan dasar.
5. Struktur keluarga
Struktur keluarga dapat memenuhi cara klien memuaskan. kebutuhannya.
Contoh seorang ibu mungkin akan mendahulukan kebutuhan bayinya
dibandingkan dengan kebutuhannya sendiri (Mubarak, 2015).

10
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan yang harus dipenuhi agar
manusia dapat bertahan hidup dan hidup secara sehat. Kebutuhan dasar
manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu kebutuhan fisiologis dan
kebutuhan non-fisiologis.
Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan yang terkait dengan fungsi-fungsi
biologis tubuh, seperti kebutuhan untuk makan, minum, bernapas, tidur,
eliminasi, dan reproduksi. Kebutuhan fisiologis ini bersifat universal dan harus
dipenuhi oleh semua manusia, terlepas dari usia, jenis kelamin, ras, agama, atau
status sosial.
Kebutuhan non-fisiologis adalah kebutuhan yang terkait dengan aspek
psikologis, sosial, dan spiritual manusia, seperti kebutuhan untuk aman dan
nyaman, kasih sayang, harga diri, aktualisasi diri, dan hubungan sosial.
Kebutuhan non-fisiologis ini bersifat relatif dan dapat berbeda-beda antar
individu.
Pemenuhan kebutuhan dasar manusia merupakan hal yang penting untuk
menjaga kesehatan dan kesejahteraan manusia. Apabila kebutuhan dasar
manusia tidak terpenuhi, maka dapat menimbulkan berbagai masalah
kesehatan, baik fisik maupun mental.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anggeria, E, DKK. (2023). Konsep Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta: CV Budi


Utama.

Nurcahyaningtyas, W, DKK. (2024). Buku Ajar Keperawatan Dasar. Jambi: PT. Sonpedia
Publishing Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai