Anda di halaman 1dari 23

TUGAS MAKALAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN II


KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN MANUSIA

DOSEN PENGAMPU : UJI KAWURYAN M.KEP

Kelompok I
AGUS JOKO PRASETYO
RIANA BARITA B
ERISTIA NOVARIANDA
DEWI ULTARI SRIMENTARI
MIMIN TERMINAH

S1 KEPERAWATAN REGULER B KHUSUS


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
PONTIANAK
T. A 2019/2020

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Konsep Pemenuhan Kebutuhan Manusia”

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak.

Pontianak, 11 November 2019

Kelompok I

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ...................................................... 1


B. RUMUSAN MASALAH .................................................. 2
C. TUJUAN ........................................................................... 2
D. MANFAAT ....................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .............................................................. 4
A. PENGERTIAN KDM ....................................................... 4
B. HAL – HAL YANG MENDASARI KDM ....................... 5
C. MODEL – MODEL KDM ................................................ 6
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KDM .................. 13
E. KARAKTERISTIK SESEORANG YANG KEBETUHAN DASARNYA
TERPENUHI .................................................................... 14
F. PENEREPAN KDM DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN 14
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA ...................... 15
BAB III PENUTUP .................................................................... 19
A. KESIMPULAN ................................................................. 19
B. SARAN ............................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan


oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan
psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan
kesehatan.Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam teori
Hirarki. Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima
kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan
aktualisasi diri (Potter dan Patricia, 1997).
Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia (KDM) yang
dapat digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar
manusia pada saat memberikan perawatan.Beberapa kebutuhan manusia
tertentu lebih mendasar daripada kebutuhan lainnya.Oleh karana itu
beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan lainnya.
Dalam mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia tersebut dapat
digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia
dalam mengaplikasikan ilmu keperawatan di dunia kesehatan.walaupun
setiap orang mempunyai sifat tambahan, kebutuhan yang unik, setiap orang
mempunyai kebutuhan dasar manusia yang sama. Besarnya kebutuhan
dasar yang terpenuhi menentukan tingkat kesehatan dan posisi pada rentang
sehat-sakit.
Adapun kebutuhan adalah sesuatu yang harus tercukupi bagi
makhluk hidup untuk melangsungkan hidupnya sebagai tujuan untuk
bertahan hidup. Kebutuhan manusia wajib di penuhi. Namun tak selamanya
yang kita inginkan itu adalah kebutuhan namun hanya berupa nafsu dan
keegoisan diri kita dan hanya sebagai kepuasan diri kita atas apa yang kita
dapatkan dan kita peroleh. Kebutuhan bukan hanya orang-orang yang

ii
sedang dalam keadaan normal. Namun, kebutuhan juga ada pada orang yang
sedang sakit serta pemenuhan kebutuhan pada orang sakit berbeda dengan
pemenuhan kebutuhan pada orang yang tidak dalam keadaan sakit (sehat).

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian KDM ?


2. Apakah hal hal yang mendasari pemahaman tentang KDM ?
3. Apa saja model-model KDM ?
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi pemenuhan KDM ?
5. Apakah karakteristik seseorang yang kebutuhan dasarnya terpenuhi ?
6. Penerapan KDM dalam praktik keperawatan ?
7. Apa saja 9 Diagnosa keperawatan NANDA dalam Pola Kebutuhan
Kesehatan Dasar Manusia?

C. Tujuan

1. Kita dapat mengetahui pengertian dari KDM.


2. Kita dapat mengetahui hal-hal yang mendasari pemahaman tentang
KDM.
3. Kita dapat mengetahui model-model dari KDM.
4. Kita dapat mengetahui faktor apa saja yan dapat mempengaruhi
pemenuhan KDM.
5. Bagaimana karakteristik seseorang yang kebutuhan dasarnya
terpenuhi.
6. Penerapan KDM dalam praktik keperawatan.
7. Diagnosa Keperawatan NANDA dalam 9 Pola Kebutuhan Kesehtan
Dasar Manusia.

ii
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat
mengetahi apa saja hal-hal yang terkait dengan konsep pemenuhan
kebutuhan dasar manusia.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian KDM

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan


oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan
psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan
kesehatan. Misalnya kebutuhan akan oksigen, nutrisi, cairan dan elektrolit,
intek dan output, eliminasi, personal hygiene, bodi mekanik dan posisi.
Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air,
keamanan dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup
dan kesehatan.Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah
teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami hubungan antara
kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan.
Hierarki kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar dalam lima
tingkatan prioritas. Tingkatan yang paling dasar, atau yang pertama meliputi
kebutuhan fisiologis seperti: udara, air dan makanan. Tingkatan yang kedua
meliputi kebutuhan keselamatan dan keamanan, yang melibatkan keamanan
fisik dan psikologis.Tingkatan yang ketiga mencakup kebutuhan cinta dan
rasa memiliki, termasuk persahabatan, hubungan sosial dan cinta
seksual.Tingkatan yang keempat meliputi kebutuhan rasa berharga dan
harga diri, yang melibatkan percaya diri, merasa berguna, penerimaan dan
kepuasan diri.Tingkatan yang terakhir adalah kebutuhan aktualisasi diri.

ii
Menurut teori Maslow seseorang yang seluruh kebutuhannya
terpenuhi merupakan orang yang sehat, dan sesorang dengan satu atau lebih
kebutuhan yang tidak terpenuhi merupakan orang yang berisiko untuk sakit
atau mungkin tidak sehat pada satu atau lebih dimensi manusia.
Berbeda dengan Hundersen, dalam pendapatnya Henderson
membagi KDM menjadi 14 typologidi, diantaranya kebutuhan bernafas
secara normal, kebutuhan makan dan minum, kebutuhan eliminasi,
kebutuhan bergerak, dan mempertahan posisi, kebutuhan istirahat dan tidur,
kebutuhan memilih pakaian yang tepat, kebutuhan untuk mempertahan kan
temperature tubuh, krbutuhan untuk menjadikan tubuh bersih dan baik,
kebutuhan menghindari kerusakan lingkungan dan injuri, kebutuhan
berkomunikasi dengan orang lain termasuk mengekspresikan keinginan,
emosi, kebutuhan keyakinan atau kepercayaan, kebutuhan bekerja,
kebutuhan bermain dan berpartisipasi dalam rekreasi dan kebutuhan belajar
menentukan kegunaan untuk perkembangan dan fasilitas kesehatan.

Adapun kebutuhan adalah sesuatu yang harus tercukupi bagi


makhluk hidup untuk melangsungkan hidupnya sebagai tujuan untuk
bertahan hidup. Kebutuhan manusia wajib di penuhi. Namun tak selamanya
yang kita inginkan itu adalah kebutuhan namun hanya berupa nafsu dan
keegoisan diri kita dan hanya sebagai kepuasan diri kita atas apa yang kita
dapatkan dan kita peroleh. Setiap orang memiliki kebutuhan hidupnya
sendiri dan berbeda-beda. Perbedaan kebutuhan manusia itu di pengaruhi
oleh banyak faktor misalnya adalah faktor ekonomi.

B. Hal-hal yang mendasari pemahaman tentang KDM

Manusia sebagai bagian integral yang berintegrasi satu sama lainnya


dalam motivasinya memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis,keamanan,kasih
sayang,harga diri dan aktualisasi diri). Setiap kebutuhan manusia

ii
merupakan suatu tegangan integral sebagai akibat dari perubahan dari setiap
komponen system.Tekanan tersebut dimanifestasikan dalam perilakunya
untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan sampai terpenuhinya tingkat
kepuasan klien.
Dasar kebutuhan manusia adalah terpenuhinya tingkat kepuasan
agar manusia bisa mempertahankan hidupnya. Peran perawat yang utama
adalah memenuhi kebutuhan dasar manusia dan tercapainya suatu kepuasan
bagi diri sendiri serta kliennya, meskipun dalam kenyataannya dapat
memenuhi salah satu dari kebutuhan membawa dampak terhadap perubahan
system dalam individu (biologis, intelektual, emosional, social, spiritual,
ekonomi, lingkungan, patologi dan psikopatologi).
Hal ini menggambarkan suatu bagian di mana penerapan proses
keperawatan selalu difokuskan pada kebutuhan individu yang unik dan
sebagai suatu bagian integral dari keluarga dan masyarakat. Keseimbangan
antar kebutuhan tersebut menjadi tanggungjawab dari setiap
orang.Misalnya tanggung jawab orangtua terhadap anaknya, demikian juga
tanggung jawab perawat untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar klien.
Peran tersebut dapat dilaksanakan secara optimal melalui pendekatan proses
keperawatan.

C. Model-model KDM

1. Abraham Maslow
Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow meliputi
lima kategori kebutuhan dasar, yakni sebagai berikut :

ii
a. Kebutuhan Fisiologis (Physiologic Needs)
Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam
hirarki Maslow. Seorang yang beberapa kebutuhannya tidak
terpenuhi secara umum akan melakukan berbagai upaya untuk
memenuhi kebutuhan fisiologisnya terlebih dahulu.
Misalnya, seorang yang kekurangan makanan, keselamatan, dan
cinta biasanya akan mencari makanan terlebih dahulu daripada
mencari cinta.
Kebutuhan fisiologis hal yang penting untuk bertahan
hidup. Manusia memiliki delapan macam kebutuhan fisiologis,
yaitu kebutuhan akan oksigen dan pertukaran gas, kebutuhan
cairan dan elektrolit, kebutuhan nutrisi, kebutuhan eliminasi
urin dan fekal, kebutuhan istirahat dan tidur, kebutuhan tempat
tinggal, kebutuhan temperatur, serta kebutuhan seksual. Penting
untuk mempertahankan kebutuhan tersebut guna kelangsungan
umat manusia.

b. Kebutuhan Keselamatan dan Rasa Aman (Safety and Security


Needs)
Kebutuhan keselamatan dan rasa aman yang dimaksud
adalah keselamatan dan rasa aman dari berbagai aspek, baik
fisiologis maupun psikologis.Kebutuhan ini meliputi kebutuhan
perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan dan
infeksi, bebas dari rasa takut dan cemas, serta bebas dari

ii
ancaman keselamatan dan psikologi pada pengalaman yang
baru atau tidak dikenal.

c. Kebutuhan Rasa Cinta, Memiliki, dan Dimiliki (Love and


Belonging Needs)
Kebutuhan ini meliputi memberi dan menerima kasih
sayang, perasaan dimiliki dan hubungan yang berarti dengan
orang lain, kehangatan, persahabatan, serta mendapat tempat
atau diakui dalam keluarga, kelompok dan lingkungan
sosialnya.

d. Kebutuhan Harga Diri (Self Esteen Need)


Kebutuhan ini meliputi perasaan tidak bergantung pada
orang lain, kompeten, serta penghargaan terhadap diri sendiri
dan orang lain. Ssebagai contoh, jika kebutuhan akan cinta atau
keamanan tidak terpenuhi secara memuaskan, kebutuhan akan
harga diri juga akan terancam.selain itu, harga diri juga
dipengaruhi oelah peraasn bergantung dan mandiri. Orang yang
sakit mempunyai ketergantungan yang besar terhadap orang
lain. Kondisi ini dapat menyebabkan harga diri orang yang
besangkutan menurun. Sebaliknya, jika tingkat kemandirian
seseorang besar, harga dirinya juga ikut meningkat.

e. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Need for Self Actualization)


Kebutuhan ini meliputi kemampuan untuk dapat
mengenal diri dengan baik (mengenal dan memahami potensi
diri), belajar memenuhi kebutuhan sendiri – sendiri, tidak
emosional, mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif, serta
mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan sebagainya.

ii
Dengan mengetahui konsep kebutuhan dasar menurut Maslow, kita
perlu memahami bahwa :
 Manusia senantiasa berkembang, sehingga dapat mencapai potensi
diri yang maksimal.
 Kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi tidak akan terpenuhi dengan
baik sampai kebutuhan di bawahnya penuhi.
 Jika kebutuhan dasar pada tiap tingkatan tidak terpenuhi, pada
akhirnya akan muncul sesuatu kondisi patologis.
 Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama dan setiap
kebutuhan tersebut dimodifikasi sesuai dengan budaya masing.
 Setiap orang memenuhi kebutuhan dasarnya menurut prioritas.
 Walaupun kebutuhan pada umumnya harus dipenuhi, tetapi beberapa
kebutuhan sifatnya dapat ditunda.
 Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan menyebabkan
ketidakseimbangan homeostasis. Lebih lanjut kondisi ini dapat
menimbulkan penyakit.
 Kebutuhan dapat menyebabkan seseorang berpikir dan bergerak
memenuhinya. Ini disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari
faktor eksternal dan internal.
 Seseorang dapat merasakan adanya kebutuhan sehingga dapat
berespon melalui berbagai cara.
 Kebutuhan dasar sifatnya saling berkaitan, beberapa kebutuhan yang
tidak terpenuhi akan mempengaruhi kebutuhan lainnya.
Untuk beralih ke tingkat kebutuhan yang lebih tinggi,
kebutuhan dasar di bawahnya harus terpenuhi dulu.Artinya, terdapat
sesuatu jenjang kebutuhan yang “lebih penting” yang harus dipenuhi
sebelum kebutuhan yang lain dipenuhi. Sebagai contoh, jika kebutuhan
fisiologis seseorang seperti makan, cairan, istirahat, dan lain sebagainya
belum terpenuhi, tidak mungkin baginya untuk memenuhi kebutuhan
harga diri atau aktualisasi diri dengan mengabaikan kebutuhan yang
pertama.

ii
2. Virginia Henderson

Teori keperawatan Virginia Handerson mencangkup seluruh


kebutuhan dasar seorang manusia. Handerson mendefinisikan
keperawatan sebagai :

Membantu individu yang sakit dan yang sehat dalam


melaksanakan aktivitas yang memiliki kon-stribusi terhadap kesehatan
dan penyembuhannya.dimana individu tersebut akan mampu
mengerjakannya tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan , kemauan,
dan pengetahuan yang di butuhkan. dan hal ini dilakukan dengan cara
membantu mendapatkan kembali kemadiriannya secepat mungkin.
Kebutuhan berikut ini, sering kali disebut 14 kebutuhan dasar
henderson, memberikan kerangka kerja dalam melakukan asuhan
keperawatan :
a. Bernapas secara normal
b. Makan dan minum cukup
c. Eliminasi
d. Bergerak dan mempertahankan posisi yang dikehendaki
e. Istirahat dan tidur
f. Memilih cara berpakian ; berpakian dan melepas pakian
g. Mempertahankan temperatur tubuh dalam rentang normal
h. Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi
i. Menghindari bahaya dari lingkungan
j. Berkomukasi dengan orang lain
k. Beribadah menurut keyakinan
l. Bekerja yang menjajikan prestasi
m. Bermain dan berpatisipasi dalam bentuk rekreasi
n. Belajar, menggali atau memuaskan rasa keingintahuan yang
mengacu pada perkembangan dan kesehatan normal.

ii
3. Watson

Filosofi Watson tentang asuhan keperawatan berupaya untuk


mendifinisikan hasil dari aktivitas keperawatan yang berhubungan
dengan aspek humanistik dari kehidupan. Tindakan keperawatan
mengacu langsung pada pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan
perilaku manusia.Keperawatan memperhatikan peningkatan dan
mengembalikan kesehatan serta pencegahan terjadinya penyakit.
Model Watson meliputi proses asuhan keperawatan, pemberian
bantuan bagi klien dalam mencapai atau mempertahankan kesehatan
atau mencapai kematian yang damai. Intervensi keperawatan berkaitan
dengan proses keperawatan manusia. Perawatan manusia
membutuhkan perawat yang memahami perilaku dan respon manusia
terhadap masalah kesehatan yang aktual ataupun yang potensial,
kebutuhan manusia dan bagaimana merespon terhadap orang lain dan
memahami kekurangan dan kelebihan klien dan keuarganya , sekaligus
pemahaman pada dirinya sendiri. Selain itu perawat memberikan
kenyamanan dan perhatian serta empati pada klien dan keluargannya.
Asuhan keperwatan tergambar pada seluruh faktor-faktor yang
digunakan oleh perawat dalam pemberian pelayanan keperawatan pada
klien.

4. King

Manusia merupakan individu reaktifan yang dapat bereaksi


terhadap situasi, orang dan objek tertentu. Sebagai makhluk yang
berorientasi pada waktu, manusia tidak terlepas dari kejadian masa lalu
dan masa sekarang yang akan berpengaruh terhadap masa depannya.
Sebagai makhluk sosial, manusia hidup bersamaorang lain dan

ii
berinteraksi satu sama lain. Berdasarkan hal tersebut, kebutuhan dasar
manusiadi bagi menjadi tiga yaitu :
a. Kebutuhan akan informasi kesehatan
b. Kebutuhan akan pencegahan penyakit
c. Kebutuhan akan perawat ketika sakit.

5. Martha E. Rogers

Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh serta memiliki


sifat dan karakter yang berbeda. Manusia selalu berinteraksi dengan
limgkungan dan memengaruhi satu sama lain. Dalam proses
kehidupannya, manusia diciptakan dengan karakteristik dan
keunikannya masing- masing. Dengan kata lain, setiap individu berbeda
satu dengan yang lain. Konsep Martha E. Rogers ini di kenal dengan
konsep manusia manusia sebagai unit.

6. Jhonson

Jhonson mengungkap pandangannya dengan menggunakan


pendekatan sistem perilaku.Dalam pendekatan ini, individu di pandang
sebagai sistem prilaku yang selalu ingin mencapai keseimbangan dan
stabilita, baik dalam lingkungan internalmaupun eksternal.Individu
juga memiliki keinginan untuk mengatur dan menyesuaikan dirinya
terhadap pengaruh yang timbul.

7. Sister Calista Roy

Menurut Roy, manusia sebagai individu dapat meningkatkan


kesehatannya dengan mempertahankan perilaku yang adaptif dan

ii
mengubah perilaku maladaptif. Sebagai makhluk biopsikososial,
manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya.Untuk mencapai
keseimbangn atau homeostasis, manusia harus beradaptasu dengan
perubahan yang terjadi.Adaptasi tersebut dilakukan dengan stimulasi
fokal, stimulasi konstektual dan stimulasi residual. Dalam proses
penyesuaian diri, individu harung meningkatkan energinya agar mampu
mencapai tujuan berupa kelangsungan hidup, perkembangan,
reproduksi serta keunggulan. Dengan demikian, individu memiliki
tujuan untuk meningkatkan respon adaptif.Karenanya, Roy secara
ringkas berpendapat bahwa individu sebagai makhluk biopsikososio-
spiritual yang merupakan satu kesatuan yang utuh, memiliki
mekanisme untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang
terjadi melalui interaksi yang dilakukan terhadap perubahan lingkungan
tersebut.

D. Faktor yang mempengaruhi KDM

Pemenuhan kebutuhan dasar pada manusia dipengaruhi oleh


berbagai faktor sebagai berikut:
1. Penyakit. Adanya penyakit dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan
pemenuhan kebutuhan, baik secara fisiologis maupun psikologis,
karena beberapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan
kebutuhan yang lebih besar dari biasanya.
2. Hubungan keluarga. Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan
pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya saling percaya, merasakan
kesenangan hidup, tidak ada rasa curiga, dan lain-lain.
3. Konsep diri. Konsep diri manusia memiliki peran dalam pemenuhan
kebutuhan dasar. Konsep diri yang positif memberikan makna dan
keutuhan (wholeness) bagi seseorang. Konsep diri yang sehat
menghasilkan perasaan positif terhadap diri. Orang yang merasa positif

ii
tentang dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan, dan
mengembangkan cara hidup yang sehat sehingga mudah memenuhi
kebutuhan dasarnya.
4. Tahap perkembangan
a. Sejalan dengan meningkatnya usia, manusia mengalami
perkembangan.
b. Berbagai fungsi organ tubuh megalami proses kematangan dengan
aktivitas yang berbeda pada setiap tahap perkembangan.
c. Setiap tahap tersebut memiliki pemenuhan kebutuhan yang berbeda,
baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual.

E. Karakteristik seseorang yang kebutuhan dasarnya terpenuhi

Manusia dan kebutuhannya senantiasa berubah dan berkembang.


Jika seseorang sudah bisa memenuhi salah satu kebutuhannya, dia akan
merasa puas dan akan menikmati kesejahteraan serta bebas untuk
berkembang menuju potensi kebutuhan yang lebih besar. Sebaliknya, jika
proses pemenuhan kebutuhan itu terganggu, akan timbul suatu kondisi
patologis. Dalam konteks homeostasi, suatu persoalan atau masalah dapat
dirumuskan sebagai hal yang menghalangi terpenuhinya kebutuhan, dan
kondisi tersebut lebih lanjut dapat mengancam homeostasis fisiologis
maupun psikologis seseorang.

F. Penerapan KDM dalam praktik keperawatan

Pengetahuan tentang kebutuhan manusia dapat membantu perawat


dalam berbagai hal ; pertama, membantu perawat memahami dirinya sendiri
mereka dapat mencapai kebutuhan personal diluar situasi klien. Kedua,
dengan memahami kebutuhan manusia perawat dapat memahami perilaku
orang lain dengan lebih baik. Ketiga, pengetahuan tentang kebutuhan dasar
dapat memberikan kerangka kerja untuk diaplikasikan dalam proses

ii
keperawatan pada tingkat individu dan keluarga. Keempat, perawat dapat
mengaplikasikan pengetahuan tentang kebutuhan manusia untuk
mengurangi stress.Kelima, perawat dapat mengunakan pengetahuan
kebutuhan manusia untuk membantu seseorang untuk tumbuh dan
berkembang.

G. Diagnosa Keperawatan NANDA dalam 9 Pola Kebutuhan Kesehatan


Dasar Manusia
1. NYERI

a. Dx : Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi


abdomen.

b. Dx: Nyeri b.d spasme otot , pergeseran fragmen tulang

c. Dx: Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik


jaringan.

d. Dx : Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan

e. Dx: gangguan rasa nyaman nyeri b/d tidak pantasnya


kontaminitas jaringan akibat trauma pada jalan lahir Karen alat

f. Dx: Nyeri akut berhubungan dengan iritasi mukosa lambung


(gaster).

g. Dx: Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya


cedera.

h. Dx: Nyeri yang berhubungan dengan kondisi pasca operasi

i. Dx: Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan insisi


bedah sekunder terhadap amputasi

2. NUTRISI

ii
a. Dx: Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubuingan dengan mual dan muntah.

b. Dx: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan (resiko)


berhubungan dengan masukan nutrient yang tidak adekuat,
Outcome yang diharapkan.

c. Dx: Nutrisi,kurang dari kebutuhan tubuh

d. Dx: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan


absorbsi nutrien, status hipermetabolik sekunder terhadap proses
keganasan usus.

e. Dx: Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh

3. ELIMINASI

a. Dx: Diare

b. Dx: gangguan eliminasi BAB, konstipasi sampai dengan nyeri


rektand atau penrema

c. Dx: Gangguan eliminasi alvi /konstipasi berhubungan dengan


gangguan persarafan pada usus dan rectum.

d. Dx: Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan drainase


urin.

e. Dx: gangguan eliminasi BAK sampai dengan trauma akibat p’


saluran

f. Dx: Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan


kelumpuhan syarat perkemihan.

g. Dx: Konstipasi

ii
4. OKSIGENASI

a. Dx : Pola napas tidak efektif berhubungan dengan kelumpuhan


otot diafragma

b. Dx: Resiko bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan


dengan lokasi imsisi

c. Dx: Penurunan curah jantung

5. ISTIRAHAT/TIDUR

a. Dx: Ketidak keseimbangan istirahat/tidur

b. Dx: Gangguan pola tidur

6. AKTIVITAS

a. Dx: Takikardia sebagai respons terhadap aktivitas

b. Dx: Kelelahan umum ,penurunan kekuatan/ketahanan:


mengalami keterbatasan aktivitas: depresi.

c. Dx : Kurang mampu merawat diri

7. PERSONAL HYGIENE

a. Dx: Gatal - gatal

b. Dx: Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi,


frekwensi BAB yang berlebihan.

c. Dx: Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan


dalam penampilan sekunder akibat kehilangan bagian tubuh.

ii
8. PSIKOSOSIAL

a. Dx: Risiko terhadap penyiksaan pada diri sendiri, orang lain dan
lingkungan berhubungan dengan berespon pada pikiran delusi dan
halusinasi.

b. Dx: Kurangnya interaksi sosial (isolasi sosial) berhubungan


dengan sistem pendukung yang tidak adequat.

c. Dx: Kurang pengetahuan tentang pelaksanaan diet dan proses


penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi dan kesalahan
interpretasi informasi .

d. Dx: Gangguan konsep diri berhubungan dengan perubahan citra


tubuh sekunder terhadap amputasi

9. CAIRAN DAN ELETROLIT

a. Dx: Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan


tubuh berhubungan dengan output cairan yang berlebihan.

b. Dx: Resiko terjadinya kekurangan volume cairan berhubungan


dengan masukan cairan yang tidak cukup, pengeluaran cairan yang
berlebihan (muntah/mual)

c. Dx : Resiko bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan


dengan lokasi imsisi operatif.

d. Dx : Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan


dalam penampilan sekunder akibat kehilangan bagian tubuh.

ii
BAB
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air,


keamanan dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup
dan kesehatan. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah

ii
teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami hubungan antara
kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan.
Manusia sebagai bagian integral yang berintegrasi satu sama lainnya
dalam motivasinya memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis,keamanan,kasih
sayang,harga diri dan aktualisasi diri). Setiap kebutuhan manusia
merupakan suatu tegangan integral sebagai akibat dari perubahan dari setiap
komponen system.Tekanan tersebut dimanifestasikan dalam perilakunya
untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan sampai terpenuhinya tingkat
kepuasan klien
Beberapa ahli mengemukakan teori tentang model kebutuhan dasar
manusia seperti Abraham Maslow, Virginia Henderson, Watson, King,
Martha E. Rogers, Johnson, Sister Calista Roy.
Manusia dan kebutuhannya senantiasa berubah dan berkembang.
Jika seseorang sudah bisa memenuhi salah satu kebutuhannya, dia akan
merasa puas dan akan menikmati kesejahteraan serta bebas untuk
berkembang menuju potensi kebutuhan yang lebih besar. Sebaliknya, jika
proses pemenuhan kebutuhan itu terganggu, akan timbul suatu kondisi
patologis.

B. Saran
Mempelajari tentang kebutuhan dasar manusia sangat penting untuk
diterapkan dalam praktik keperawatan.Sebagai perawat, kita harus
mengetahui kebutuhan dasar dari pasien, karena ini merupakan hal yang
mendasar yang harus dipenuhi.Kita juga seharusnya bisa memprioritas
kebutuhan yang mana harus dipenuhi terlebih dahulu disamping kebutuhan-
kebutuhan dasar lainnya.

ii
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2008). Konsep Dasar keperawatan. Jakarta: EGC.

Maryam, R. S., pudjiati, gustina, & Raenah, E. (2013). Kebutuhan Dasar Manusia
& Berfikir Kritis Dalam Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media.

Mubarak, W. I. (2007). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : Teori dan Aplikasi
dalam Praktik. Jakarta: EGC.

Perry, P. &. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Vol. 1. Jakarta: EGC.

ii

Anda mungkin juga menyukai