Kelompok I
AGUS JOKO PRASETYO
RIANA BARITA B
ERISTIA NOVARIANDA
DEWI ULTARI SRIMENTARI
MIMIN TERMINAH
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Konsep Pemenuhan Kebutuhan Manusia”
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak.
Kelompok I
ii
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
ii
sedang dalam keadaan normal. Namun, kebutuhan juga ada pada orang yang
sedang sakit serta pemenuhan kebutuhan pada orang sakit berbeda dengan
pemenuhan kebutuhan pada orang yang tidak dalam keadaan sakit (sehat).
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
ii
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat
mengetahi apa saja hal-hal yang terkait dengan konsep pemenuhan
kebutuhan dasar manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian KDM
ii
Menurut teori Maslow seseorang yang seluruh kebutuhannya
terpenuhi merupakan orang yang sehat, dan sesorang dengan satu atau lebih
kebutuhan yang tidak terpenuhi merupakan orang yang berisiko untuk sakit
atau mungkin tidak sehat pada satu atau lebih dimensi manusia.
Berbeda dengan Hundersen, dalam pendapatnya Henderson
membagi KDM menjadi 14 typologidi, diantaranya kebutuhan bernafas
secara normal, kebutuhan makan dan minum, kebutuhan eliminasi,
kebutuhan bergerak, dan mempertahan posisi, kebutuhan istirahat dan tidur,
kebutuhan memilih pakaian yang tepat, kebutuhan untuk mempertahan kan
temperature tubuh, krbutuhan untuk menjadikan tubuh bersih dan baik,
kebutuhan menghindari kerusakan lingkungan dan injuri, kebutuhan
berkomunikasi dengan orang lain termasuk mengekspresikan keinginan,
emosi, kebutuhan keyakinan atau kepercayaan, kebutuhan bekerja,
kebutuhan bermain dan berpartisipasi dalam rekreasi dan kebutuhan belajar
menentukan kegunaan untuk perkembangan dan fasilitas kesehatan.
ii
merupakan suatu tegangan integral sebagai akibat dari perubahan dari setiap
komponen system.Tekanan tersebut dimanifestasikan dalam perilakunya
untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan sampai terpenuhinya tingkat
kepuasan klien.
Dasar kebutuhan manusia adalah terpenuhinya tingkat kepuasan
agar manusia bisa mempertahankan hidupnya. Peran perawat yang utama
adalah memenuhi kebutuhan dasar manusia dan tercapainya suatu kepuasan
bagi diri sendiri serta kliennya, meskipun dalam kenyataannya dapat
memenuhi salah satu dari kebutuhan membawa dampak terhadap perubahan
system dalam individu (biologis, intelektual, emosional, social, spiritual,
ekonomi, lingkungan, patologi dan psikopatologi).
Hal ini menggambarkan suatu bagian di mana penerapan proses
keperawatan selalu difokuskan pada kebutuhan individu yang unik dan
sebagai suatu bagian integral dari keluarga dan masyarakat. Keseimbangan
antar kebutuhan tersebut menjadi tanggungjawab dari setiap
orang.Misalnya tanggung jawab orangtua terhadap anaknya, demikian juga
tanggung jawab perawat untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar klien.
Peran tersebut dapat dilaksanakan secara optimal melalui pendekatan proses
keperawatan.
C. Model-model KDM
1. Abraham Maslow
Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow meliputi
lima kategori kebutuhan dasar, yakni sebagai berikut :
ii
a. Kebutuhan Fisiologis (Physiologic Needs)
Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam
hirarki Maslow. Seorang yang beberapa kebutuhannya tidak
terpenuhi secara umum akan melakukan berbagai upaya untuk
memenuhi kebutuhan fisiologisnya terlebih dahulu.
Misalnya, seorang yang kekurangan makanan, keselamatan, dan
cinta biasanya akan mencari makanan terlebih dahulu daripada
mencari cinta.
Kebutuhan fisiologis hal yang penting untuk bertahan
hidup. Manusia memiliki delapan macam kebutuhan fisiologis,
yaitu kebutuhan akan oksigen dan pertukaran gas, kebutuhan
cairan dan elektrolit, kebutuhan nutrisi, kebutuhan eliminasi
urin dan fekal, kebutuhan istirahat dan tidur, kebutuhan tempat
tinggal, kebutuhan temperatur, serta kebutuhan seksual. Penting
untuk mempertahankan kebutuhan tersebut guna kelangsungan
umat manusia.
ii
ancaman keselamatan dan psikologi pada pengalaman yang
baru atau tidak dikenal.
ii
Dengan mengetahui konsep kebutuhan dasar menurut Maslow, kita
perlu memahami bahwa :
Manusia senantiasa berkembang, sehingga dapat mencapai potensi
diri yang maksimal.
Kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi tidak akan terpenuhi dengan
baik sampai kebutuhan di bawahnya penuhi.
Jika kebutuhan dasar pada tiap tingkatan tidak terpenuhi, pada
akhirnya akan muncul sesuatu kondisi patologis.
Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama dan setiap
kebutuhan tersebut dimodifikasi sesuai dengan budaya masing.
Setiap orang memenuhi kebutuhan dasarnya menurut prioritas.
Walaupun kebutuhan pada umumnya harus dipenuhi, tetapi beberapa
kebutuhan sifatnya dapat ditunda.
Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan menyebabkan
ketidakseimbangan homeostasis. Lebih lanjut kondisi ini dapat
menimbulkan penyakit.
Kebutuhan dapat menyebabkan seseorang berpikir dan bergerak
memenuhinya. Ini disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari
faktor eksternal dan internal.
Seseorang dapat merasakan adanya kebutuhan sehingga dapat
berespon melalui berbagai cara.
Kebutuhan dasar sifatnya saling berkaitan, beberapa kebutuhan yang
tidak terpenuhi akan mempengaruhi kebutuhan lainnya.
Untuk beralih ke tingkat kebutuhan yang lebih tinggi,
kebutuhan dasar di bawahnya harus terpenuhi dulu.Artinya, terdapat
sesuatu jenjang kebutuhan yang “lebih penting” yang harus dipenuhi
sebelum kebutuhan yang lain dipenuhi. Sebagai contoh, jika kebutuhan
fisiologis seseorang seperti makan, cairan, istirahat, dan lain sebagainya
belum terpenuhi, tidak mungkin baginya untuk memenuhi kebutuhan
harga diri atau aktualisasi diri dengan mengabaikan kebutuhan yang
pertama.
ii
2. Virginia Henderson
ii
3. Watson
4. King
ii
berinteraksi satu sama lain. Berdasarkan hal tersebut, kebutuhan dasar
manusiadi bagi menjadi tiga yaitu :
a. Kebutuhan akan informasi kesehatan
b. Kebutuhan akan pencegahan penyakit
c. Kebutuhan akan perawat ketika sakit.
5. Martha E. Rogers
6. Jhonson
ii
mengubah perilaku maladaptif. Sebagai makhluk biopsikososial,
manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya.Untuk mencapai
keseimbangn atau homeostasis, manusia harus beradaptasu dengan
perubahan yang terjadi.Adaptasi tersebut dilakukan dengan stimulasi
fokal, stimulasi konstektual dan stimulasi residual. Dalam proses
penyesuaian diri, individu harung meningkatkan energinya agar mampu
mencapai tujuan berupa kelangsungan hidup, perkembangan,
reproduksi serta keunggulan. Dengan demikian, individu memiliki
tujuan untuk meningkatkan respon adaptif.Karenanya, Roy secara
ringkas berpendapat bahwa individu sebagai makhluk biopsikososio-
spiritual yang merupakan satu kesatuan yang utuh, memiliki
mekanisme untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang
terjadi melalui interaksi yang dilakukan terhadap perubahan lingkungan
tersebut.
ii
tentang dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan, dan
mengembangkan cara hidup yang sehat sehingga mudah memenuhi
kebutuhan dasarnya.
4. Tahap perkembangan
a. Sejalan dengan meningkatnya usia, manusia mengalami
perkembangan.
b. Berbagai fungsi organ tubuh megalami proses kematangan dengan
aktivitas yang berbeda pada setiap tahap perkembangan.
c. Setiap tahap tersebut memiliki pemenuhan kebutuhan yang berbeda,
baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual.
ii
keperawatan pada tingkat individu dan keluarga. Keempat, perawat dapat
mengaplikasikan pengetahuan tentang kebutuhan manusia untuk
mengurangi stress.Kelima, perawat dapat mengunakan pengetahuan
kebutuhan manusia untuk membantu seseorang untuk tumbuh dan
berkembang.
2. NUTRISI
ii
a. Dx: Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubuingan dengan mual dan muntah.
3. ELIMINASI
a. Dx: Diare
g. Dx: Konstipasi
ii
4. OKSIGENASI
5. ISTIRAHAT/TIDUR
6. AKTIVITAS
7. PERSONAL HYGIENE
ii
8. PSIKOSOSIAL
a. Dx: Risiko terhadap penyiksaan pada diri sendiri, orang lain dan
lingkungan berhubungan dengan berespon pada pikiran delusi dan
halusinasi.
ii
BAB
PENUTUP
A. Kesimpulan
ii
teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami hubungan antara
kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan.
Manusia sebagai bagian integral yang berintegrasi satu sama lainnya
dalam motivasinya memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis,keamanan,kasih
sayang,harga diri dan aktualisasi diri). Setiap kebutuhan manusia
merupakan suatu tegangan integral sebagai akibat dari perubahan dari setiap
komponen system.Tekanan tersebut dimanifestasikan dalam perilakunya
untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan sampai terpenuhinya tingkat
kepuasan klien
Beberapa ahli mengemukakan teori tentang model kebutuhan dasar
manusia seperti Abraham Maslow, Virginia Henderson, Watson, King,
Martha E. Rogers, Johnson, Sister Calista Roy.
Manusia dan kebutuhannya senantiasa berubah dan berkembang.
Jika seseorang sudah bisa memenuhi salah satu kebutuhannya, dia akan
merasa puas dan akan menikmati kesejahteraan serta bebas untuk
berkembang menuju potensi kebutuhan yang lebih besar. Sebaliknya, jika
proses pemenuhan kebutuhan itu terganggu, akan timbul suatu kondisi
patologis.
B. Saran
Mempelajari tentang kebutuhan dasar manusia sangat penting untuk
diterapkan dalam praktik keperawatan.Sebagai perawat, kita harus
mengetahui kebutuhan dasar dari pasien, karena ini merupakan hal yang
mendasar yang harus dipenuhi.Kita juga seharusnya bisa memprioritas
kebutuhan yang mana harus dipenuhi terlebih dahulu disamping kebutuhan-
kebutuhan dasar lainnya.
ii
DAFTAR PUSTAKA
Maryam, R. S., pudjiati, gustina, & Raenah, E. (2013). Kebutuhan Dasar Manusia
& Berfikir Kritis Dalam Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media.
Mubarak, W. I. (2007). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : Teori dan Aplikasi
dalam Praktik. Jakarta: EGC.
Perry, P. &. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Vol. 1. Jakarta: EGC.
ii