0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan4 halaman
Makalah ini membahas teori kepribadian Abraham Maslow tentang aktualisasi diri. Maslow melihat manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk berkembang secara positif. Ia membagi hierarki kebutuhan manusia menjadi kebutuhan dasar dan kebutuhan tingkat tinggi untuk mencapai aktualisasi diri. Teori ini memberikan pandangan baru tentang potensi positif manusia.
Makalah ini membahas teori kepribadian Abraham Maslow tentang aktualisasi diri. Maslow melihat manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk berkembang secara positif. Ia membagi hierarki kebutuhan manusia menjadi kebutuhan dasar dan kebutuhan tingkat tinggi untuk mencapai aktualisasi diri. Teori ini memberikan pandangan baru tentang potensi positif manusia.
Makalah ini membahas teori kepribadian Abraham Maslow tentang aktualisasi diri. Maslow melihat manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk berkembang secara positif. Ia membagi hierarki kebutuhan manusia menjadi kebutuhan dasar dan kebutuhan tingkat tinggi untuk mencapai aktualisasi diri. Teori ini memberikan pandangan baru tentang potensi positif manusia.
BAB I PENDAHULUAN Perkembangan aliran-aliran behaviorisme dan psikoanalisis yang sangat pesat di Amerika sangat merisaukan beberapa pakar psikologi dinegara itu. Mereka melihat bahwa kedua aliran itu memandang manusia tidak lebih dari kumpulan reflex ( behaviorisme ) atau kumpulan naluri saja ( psikonaalisis ). Mereka juga menganggap bahwa kedua alirran itu memandang manusia sebagai mahkluk yang sudah ditentukan nasibnya ( determinisme ) yaitu oleh sitimulus( behaviorisme) atau oleh alam ketidaksadaran ( psikonalisis).dan yang tak kalah penting, merek berkesimpulan bahwa kedua aliran itu menganggap manusia sebagai robot ( behaviorisme) atau sebagai mahkluk yang pesimistik dan penuh masalah ( psikonalisis). BAB II PEMBAHASAN A. Konsep humanistic menurut Abraham H. Maslow Manusia adalah suatu ketunggalan yang mengalami, menghayati, dan pada dasarnya aktif,punya tujuan serta punya harga diri. Namun dalam penyimpulan nya ,manusia seperti ini dinamakan pandangan holistic ( whole = menyeluruh). B. Pemikiran awal tentang aktualisasi diri dalam teori jung. Aktualisasi diri adalah proses bawaan dimana orang cenderung untuk tumbuh secara spiritual dan menyadari potensinya. C. Maslow menggambarkan beberapa karakteristik yang ada pada manusia yang mengaktualisasikan dirinya 1. Kesadaran dan penerimaan terhadap diri sendiri 2. Kemampuan untuk menikmati pekerjaan dan memandang bahwa pekerjaan merupakan sesuatu misi yang harus dipenuhi D. Dorongan internal akan aktualisasi diri Bagi Maslow , juga rogers dan jung, tiap orang memiliki kecendrungan alami atau tuntutan untuk dapat mengaktualisasikan dirinya; dorongan untuk berkembang berasal dari dalam diri organism alih-alih berasal dari lingkungan eksternal. E. Hierarki kebutuhan Maslow Maslow membagi kebutuhan organisme menjadi dua kategori. Pertama, ia mengidentifkasi beberapa kategori kebutuhan,defenisi kebutahan “ D “( atau “ motif D”),yang penting dalam pertahanan hidup. Kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta mencakup hubungan psikologis yang mendalam dengan orang lain. Semua kebutuhan “ D “ ini motivasi kita untuk menghadapi deficit kita butuh sesuatu untuk mengisi dorongan atau kekosongan , kemudian menciptakan kembali keadaan homeostasis ( keseimbangan ). F. Mengukur aktualisasi diri apakah orang yang mencapi aktualisasi diri lebih sehat secara fisik maupun mental? Maslow sendiri menggunakan semua teknik asesmen yang bisa ia gunakan wawancara .observasi, kuesiner laporan diri , tes proyektif, study biografis, dan lainnya. Orang yang telah mencapai aktualisasi diri cenderung bersikap mandiri, menolak tekanan social, mencintai kebebasan , dan memiliki kebutuhan privasi yang tinggi. G. Beberapa pendekatan kepribadian eksitensial dan humanistik 1. Pendekatan kepribadian eksitensial dan humanistic , dalam beberapa hal, mengingatkan kita pada pendekatan psikoanalisis. Pendekatan ini berasal dari motivasi dalam diri yang rumit dan dinamis. 2. Pendekata eksitensial tidak selalu merupakan pendekatan idiografis; mereka menganggap pengalaman setiap orang unik. Filsuf beraliran eksitensial menyatakan bahwa individu secara lansung bertanggung jawab atas kepribadian. 3. Pendekatan humanistic , yang didasarkan pada eksitensialisme tetapi menolak pesimisme, adalah pendekatan yang paling optimis terhadap kepribadian yang memandang manusia dan permasalahan spiritual secara positif. 4. Pendekatan humanistic terhadap kepribadian bermanfaat bagi penelitian lintas budaya dan penelitian tentang kelompok etnik, suatu kebutuhan yang ditekankan dalam buku ini. BAB III KESIMPULAN Abraham Maslow Yang terkenal dengan teori aktualisasi diri fi lahirkan di New York pada tahun 1908. Ia meninggal di Calivornia pada tahun1907. Yang menarik ,maslow awalnya mempelajari teoro behaviorisme. Ia menyelesaikan tugas tesisnya bersama Harry Harlow, ahli primate yang berorientasi pada behaviorisme. Tetapi sebagai dosen di Brookklyn College pada tahun 1940, maslow bertemu dengan banyak intelektual brilian yang kabur ke New York untk mengindari Nazi, termasuk Erick From,Alfred Adler ,dan Karen Horney . oleh karena itu ,melalui orientasinya yang optimis dan spiritual,maslow menekankan potensi positif bawaan dalam diri manusia. Banyak teori kepribadian di dasarkan pada penelitian pasien yang secara psikologis terganggu, maslow mengambil arah sebaliknya ,yakni meneliti orang yang sehat secara mental. DAFTAR PUSTAKA Howards Friedman , Miriam w scustack,kepribadian teori klasik dan riset modern,Jakarta : erlangga,2006
Prof. Dr. W Sarwono(2000): Aliran-aliran dan tokoh psikologil
Abraham Maslow, dari hierarki kebutuhan hingga pemenuhan diri: Sebuah perjalanan dalam psikologi humanistik melalui hierarki kebutuhan, motivasi, dan pencapaian potensi manusia sepenuhnya
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita