Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nur Arifudin Rofik

NIM : 19525084
Kelas :A

Tugas Islam Rahmatan Lil Alamin

A. Biografi Abraham Maslow


Abraham Harold Maslow (1908-1970) adalah seorang psikolog Amerika yang
oleh banyak pihak dijuluki sebagai bapak psikologi humanistic. Ketenarannya bisa
dilihat dari pengaruhnya terhadap ilmu-ilmu humaniora, seperti geografi dan
demografi. Namanya menjadi terkenal setelah merumuskan teori hierarki kebutuhhan,
yakni sebuah konsep kesehatan psikologis yang didasarkan pada pemenuhan kebutuhan
bawaan sehingga manusia dapat mengaktualisasikan diri.
Maslow lahir pada 1 April 1908 sebagai anak tertua dari tujuh bersaudara. Ia
dilahirkan dan dibesarkan di Brooklyn, New York, Amerika Serikat. Oleh seorang
psikolog, ia digolongkan sebagai anak yang tidak stabil secara mental. Orang tuanya
merupakan generasi pertama imigran Yahudi asal Rusia yang melarikan diri untuk
menghindari penganiayaan Kaum Tsar pada awal abad ke-20. Orang tua Maslow
miskin dan sama sekali tidak memiliki orientasi intelektual.
Maslow mempercayai bahwa kepemimpinan harus bebas dari intrervensi. Ia
konsisten dengan pendekatan ini Ketika menolat tawaran menjadi presiden Association
of Humanistic Psychology pada tahun 1963. Sebab, ia merasa organisasi harus
mengembangkan gerakan intelektua tanpa pemmimpinb. Maslow menganggap dirinya
sebagai pelopor psikologi baru. Ia mendorong para psikolog masa depan menempuh
jalur perenungan dan kerangka kerja yang berbeda dari sebelumnya.

B. Teori Aktualisasi Diri Humanistik


Psikologi humanistic menganggap setiap orang memiliki keinginan yang kuat
untuk mewujudkan potensinya secara penuh guna mencapar tingkat aktualisasi diri.
Focus gerakan psikologi baru yang mencapai punyacknya pada tahun 1960 ini adalah
menekankan potensi positif manusia. Menurut Maslow, manusia tidak bereaksi
terhadap situasi secara membabi buta, tetapi senantiasa berusaha mencapai sesuatu
yang lebih besar.
Dengan mengaktualisasikan diri, seseorang bisa menikmati pengalaman
puncak, yaitu titik tertinggi dalam hidup Ketika individu selaras dengan diri sendiri dan
lingkungannya. Dalam pandangan Maslow, seseorang yang mampu mengaktualisasi
dirinya dapat memiliki banyak pengalaman puncak sepanjang hari. Sebaliknya, orang
yang tidak mampu mengaktualisasikan diri jarang memiliki pengalaman tersebut.
1. Kualitas Aktualisasi Diri
Maslow menyadari bahwa semua individu memiliki ciri-ciri kepribadian
yang hamper sama. Jika ciri-ciri itu dijadikan sebagai “pusat realistis”, maka setiap
orang mampu membedakan antara asli dan palsu. ciri-ciri itu juga dijadikan sebagai
“masalah pusat” sehingga seseorang yang memerlukan solusi terhadap masalah
psikisnya bisa diidentifikasi dan ditangani. Semua individu ingin berada dalam
perasaan nyaman serta memiliki hubungan pribadi yang sehat. Hamper semua
individu lebih memilih memiliki keluarga dan teman dekat daripada sejumlah besar
relasi bersifat dangkal (tidak akrab).
2. Dinamika Aktualisasi Diri
Dasar teori Maslow tentang potensi manusia Sebagian besar berasal dari
asumsi pribadinya. Studi kasusnya adalah tokoh-tokoh yang diyakini
mengaktualisasikan dirinya, diantaranyta Albert Einstein dan Henry David Thoreau.
Akibatnya, Maslow berpendapat bahwa cara memenuhi kebutuhan individu. Oleh
karena itu, psikolog harus focus pada pengalaman manusia. Adapun setiap individu
harus berkonsentrasi terhadap pengalaman hidupnya sendiri.
Jika seseorang menginginkan terpenuhinya kehidupan sosial secara
kooperatif, ia harus menetapkan hubungan bermakna dengan orang lain dan dunia
yang lebih besar. Dengan kata lain, ia harus menetapkan hubungan yang bermakna
dengan komponen realistas eksternal terpenting. Sebab, hal itu berkaitan dengan
aktualisasi dirinya. Sebaliknya, jika seseorang hidup secara egois dan kompetitif
makai a akan menempatkan emosi dirinya bermusuhan terhadap orang lain dan
lingkungan. Sikap bermusuhan dengan komponen eksternal menyebabkan relasi
kesadarannya menjadi terbatas serta hanya bersifat internal.

Anda mungkin juga menyukai