Anda di halaman 1dari 17

TEORI HUMANISTIK ABRAHAM MASLOW

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah psikologi umum

Dosen Pengampu : Rina Oktaviana. S.Psi,. M.M

Nama : Agnesia Tamarani

Prodi : Psikologi

Nim : 191810092

Kelas : Ps1a

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS BINADARMA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT. yang telah memberikan hidayah-nya kepada kita
semua, sehingga kita masih bias melaksanakan segala yang diperintahkan-nya dan menjauhi
segala larangan-nya. Sholawat serta salam kita junjungkan kepada nabi besar MUHAMMAD
SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada
orang tua yang telah memberian kasih sayang, doa, semangat, dan dukungan yang tak ternilai
harganya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rina Oktaviana,S.Psi.,M.M
selaku dosen pengampuh mata kuliah Psikologi Umum.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan ini. Sehingga segala
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan
makalah ini.
I.PENDAHULUAN

Latar Belakang
Aliran humanisme muncul pada tahun 90-an sebagai reaksi ketidakpuasan terhadap
pendekatan psikoanalisa dan behavioristik. Sebagai sebuah aliran dalam psikologi, aliran ini
boleh dikatakan relative masih muda, bahkan beberapa ahlinya masih hidup dan terus-
menerus mengeluarkan konsep yag relevan dengan bidang pengkajian psikologi, yang sangat
menekankan pentingnya kesadaran, aktualisasi diri, dan ha-hal yang bersifat positif tentang
manusia.
Pengertian humanisik yang beragam membuat batasan-batasan aplikasinya dalam
dunia pendidikan yang beragam pula. Teori humanisme menyatakan bahwa bagian terpenting
dalam proses pembelajaran adalah unsure manusianya. Humanisme lebih melihat sisi
perkembangan kepribadian manusia dibandingkan berfokus pada “ketidaknormalan”atau
“sakit”.manusia akan mempunyai kemampuan positif untuk menyembuhkan diri dari “sakit”
tersebut, sehingga sisi positif inilah yang ingin dikembangka oleh teori humanism.
Teori belajar humanisme bertujuan bahwa belajar adalah untuk memanusiakan
manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika telah memhami lingkungan dan dirinya
sendiri. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya
bukan dati sudut pandang pengamatnya. Teori belajar ini sifatnya lebih abstrak dan lebih
mendekati bidang ilmu filsafat, teori kepribadian dan psikoterapi dibanding tentang psikologi
belajar. Teori humanisme lebih mementingkan isi yang dipelajari dari pada proses belajar itu
sendiri. Teori belajar ini lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep pendidikan unttuk
membentuk manusia yang dicita-citakan serta tentang proses belajar dalam bentuk yang
paling ideal.
Selain teori behavioristik dan teori kognitif, teori belajar humanisme juga perlu untuk
dipahami. Menurut teori humanisme, proses belajar harus dimulai dan ditunjukan untuk
kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, teori humanisme sifatnya
lebih abstrak dan mendekati bidang kajian filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi dari
pada bidang kajian psikologi belajar. Teori humanisme sangat mementingkan isi yang
dipelajari daripada proses belajar itu sendiri. Teori belajar ini lebih banyak berbicara tentang
konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang
proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain, teori ini lebih tertarik
pada pemahaman tentang prosesbelajar sebagaimana apa adanya, seperti yang selama ini
dikaji oleh teori-teori belajar lainnya
II.PEMBAHASAN

A.Pengertian Teori Humanistik dan Tokohnya


Teori Humanistik berkembang sekitar tahun 1950-an sebagai teori yang menantang
teori-teori psikoanalisis dan behaviouristik. Serangan humanistic terhadap dua teori ini,
adalah bahwa keduanya bersifat “dehumanizing” (melecehkan nilai-nilai kemanusian). Teori
Freud dikritik karena memandang tingkah laku manusia didominasi dan ditentukan oleh
dorongan yang bersifat primitive, dan animalistic (hewani). Sementara behaviouristik dikritik
karena teori ini terlalu asyik dengan penelitiannya terhadap binatang, dan menganalisis
kepribadian secara pregmentaris. Kedua teori ini dikritik karena memandang manusia sebagai
bidak atau pion yang tak berdaya dikontrol oleh lingkungan dan masa lalu, dan sedikit sekali
kemampuan untuk mengarahkan diri.
Teori humanistic dipandang sebagai “third force” (kekuatan ketiga) dalam psikologi,
dan merupakan kekuatan alternative dari kedua kekuatan yang dewasa ini dominan.
Kekuataan ketiga ini disebut humanistic, karena memiliki minat yang eksklusif terhadap
tingkah laku manusia. Humanistik dapat diartikan sebagai “Orientasi teoritis yang
menekankan kualitas manusia yang unik khususnya terkait dengan free will (kemauan bebas)
dan potensi untuk mengembangkan dirinya.
Psikolog humanistik mencoba untuk melihat kehidupan manusia sebagaimana
manusia melihat kehidupan mereka. Mereka cenderung untuk berpegang pada prespektif
optimistik tentang sifat alamiah manusia. Mereka berfokus pada kemampuan manusia untuk
berfikir secara sadar dan rasional untuk dalam mengendalikan hasrat biologisnya, serta dalam
meraih potensi maksimal mereka. Dalam pandangan humanistik, manusia bertanggung jawab
terhadap hidup dan perbuatannya serta mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk
mengubah sikap dan perilaku mereka.Diantara para ahli teori humanistic yang dipandang
paling berpengaruh salah satunya adalah Abaraham Maslow.
Psikologi humanistik adalah salah satu teori belajar yang orientasinya pada masalah
bagaimana tiap-tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang
mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka yang sendiri. Psikologi
humanistik adalah gerakan psikologi yang merasa tidak puas dengan psikologi behaviouristik
dan psikoanalisis. Fokus dari psikologi humanistik  adalah manusia dengan berbagai ciri
eksistensinya.
Gerakan psikologi humanistik dimulai dari tanah Amerika pada tahun 1950 dan
terus mengalami perkembangan. Tokoh-tokoh dari teori ini berpendapat bahwa psikologi lain
terutama psikologi behaviouristik telah mendehumanisasi manusia. Meskipun psikologi
behaviouristik dapat menunjukkan keberhasilannya dalam bidang-bidang tertentu, namun
sebenarnya psikologi behaviouristik telah gagal memberikan sumbangan dalam pemahaman
manusia dan kondisi eksistensinya.
Adanya ketidakpuasan dengan psikologi behaviouristik itu mendorong banyak tokoh
untuk melahirkan teori psikologi yang baru, yang dapat menghilangkan dehumanisasi
terhadap manusia. Diantara para ahli teori humanistic yang dipandang paling berpengaruh
salah satunya adalah Abaraham Maslow.
Teori Humanistik menurut Maslow didasarkan atas asumsi bahwa di dalam diri kita
ada 2 hal:
a.       Suatu usaha yang positif untuk berkembang;
b.      Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu (maslov, 1968)

B.Biografi Abraham Maslow


Abaraham Maslow dilahirkan pada tahun 1908 di Brooklyn, New York. Dia anak
sulung dari tujuh bersaudara. Pada waktu Maslow berusia 14 tahun, orang tuanya berimigrasi
dari Rusia menuju Amerika Serikat. Dalam perjalanan hidupnya, maslpw berkembang dalam
iklim keluarga yang kurang menyangkan. Dia merasa tidak bahagia dan terisolasi, karena
orang tuanya tidak memberikan kasih sayang, ayahnya bersikap dingin dan tidak akrab, dan
sering tidak ada dirumah dalam waktu yang cukup lama. Ibunya seorang yang sangat percaya
akan tahayul, yang sering menghukum Maslow gaara-gara salah kecil saja. Dia membenci,
menolak, dan lebih mencintai saudaranya daripada mencintai Maslow.
Pada suatu hari, Maslow membawa dua anak kucing yang tersesat, ibunya membunuh
dua kucing tersebut, kemudian ibunya menampar dan membenturkan kepala Maslow ke
tembok. Perlakuan ibunya kepada Maslow memberikan dampak yang serius bagi dirinya,
tidak hanya dalam kehidupan emosionlnya, tetapi juga pada pekerjaannya dalam psikologi.
Sejak kecil dan remaja, Maslow sudah senang membaca. Pagi-pagi dia pergi ke pepustakaan
yang dekat dari rumahnya untuk meminjam buku. Apabila berangkat ke sekolah, dia pergi
satu jam sebelum masuk kelas. Selama satu jam tersebut dia pergunakan untuk membaca
buku yang dia pinjam dari perpustakaan. Maslow melanjutkan studi ke Universitas Cornel,
kemudian ke Universitas Wisconsin bersama sepupunya, Bertha dalam bidang psikologi.
Pada usia 20 tahun dia menikah dengan Bertha (berusia 19 tahun). Pernikahan ini membawa
kebahagiaaan baginya, karena dia merasa memilliki perasaan berharga dan bermakna dalam
hidupnya, yang sebelumnya tidak dimilikinya.
Maslow menerima gelar Ph.D dari Universitas Wisconsin menjadi postdoctoral
fellowship yang berada fibawah tanggung jawab E.L Thorndike, di Universitas Colombia.
Kemudian dia mengajar di Brooklyn College sampai dengan tahun 1951. Selama mengajar di
New York, dia berkesempatan bertemu dengan Erich Fromm, Karen Horney, max
Wertheimer, Alfred Adler, dan Ruth Benedict. Kekagumannya kepada Benedict dan
Wertheimer mendorong dia untuk meneliti “self-actualization” dan merumuskan tteori
kepribadiannya.

C.Toeri Humanistik Maslow


Teori humanisme Maslow menegaskan tentang adanya keseluruhan kapasitas
martabat dan nilai kemanusiaan untuk menyatakan diri (self-realization). Pandangan ini
menegaskan bahwa organisme selalu bertingkah laku sebagai kesatuan yang utuh bukan
sebagai komponen yang berbeda.
Maslow menciptakan suatu teori baru yang menghindarkan kekurangan Freud dan
Watson. Manusia akan berkembang menjadi pribadi yang utuh kalau dia berhasil
mewujudkan bakatnya sebaik-baiknya. Freud berpendapat manusia yang sehat ialah orang
yang menyesuaikan dirinya dengan baik, tapi menurut Maslow bukan adaptasi yang
menyelamatkan orang melainkan realisasi potensi. Orang yang hanya mencapai tingksat rata-
rata yang sesuai dengan syarat-syarat lingkungan tidak akan menikmati kepuasan orang
berani yang sesudah setiap frustasi memberanikan diri mencari tingkat yang tinggi.
Maslow berpendapat bahwa motivasi manusia diorganisasikan kedalam sebuah hiraki
kebutuhan yaitu suatu susunan kebutuhan yang sistematis, suatu kebutuhan dasar harus
dipenuhi sebelum kebutuhan dasar lainnya muncul. Kebutuhan ini bersifat instinktif yang
mengaktifkan atau mengarahkan perilaku manusia. Meskipun kebutuhan itu bersifat
instinktif, namun perilaku yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan tersebut sifatnya
dipelajari, sehingga terjadi variasi perilaku dari setiap orang dalam cara memuaskannya.
Abraham Maslow adalah tokoh yang dapat dikatakan sebagai bapak psikologi
humanistik. Maslow menjadi terkenal karena teori motivasinya. Teorinya itu terdapat dalam
“Motivation and Personality”. Dalam bukunya tersebut, ia mengajukan teori tentang
“hierarchy of needs” . Hierarchy of needs adalah tingkatan kebutuhan manusia yang terdiri
dari 7 kebutuhan. Hirarki kebutuhan digambarkan dalam bentuk piramida berikut:
Self Actualization
Aesthetic Needs

Cognitive Needs
Esteem Needs

Belongingness and Love Needs

Safety and Security Needs

Physiological Needs

1. Psycological Needs (Kebutuhan Fisiologis)


Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar, kebutuhan untuk
mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan akan makanan, minuman, seks,
istirahat, dan oksigen. Maslow mengemukakan bahwa manusia adalah binatang yang
berhasrat dan jarang mencapai taraf kepuasan yang secpurna. Apabila hasrat itu telah
terpuaskan, maka hasrat lain muncul sebagai penggantinya.

2. The Safety and Security Needs (Kebutuhan Rasa Aman)


Ketika kebutuhan fisiologis telah terpenuhi, ini lapisan kedua kebutuhan yang akan
muncul. Seseorang akan menjadi semakin tertarik untuk menemukan situasi yang aman,
stabilitas, dan perlindungan. Kebutuhan ini sangat penting bagi setiap orang, baik anak,
remaja, maupun dewasa. Pada anak, kebutuhan akan rasa aman ini nampak dengan jelas,
sebab mereka suka mereaksi secara langsung terhadap sesuatu yang mengancam dirinya.
Agar kebutuhan anak akan rasa aman ini terpenuhi, maka perlu diciptakan iklim kehidupan
yang memberi kebebasan untuk berekspresi. Namun pemberian kebebasan untuk berekspresi
atau berperilaku itu perlu bimbingan dari orang tua, karena anak belum memiliki kemampuan
untuk mengarahkan perilakunya secara tepat dan benar.

3. The Love and Belonging Needs (Kebutuhan kasih sayang dan pengakuan)
Apabila kebutuhan fisiologis dan rasa aman sudah terpenuhi, maka individu
mengembangkan kebutuhan untuk diakui dan disayangi atau dicintai. Kebutuhan ini dapat
diekspresikan dalam berbagai cara, seperti: persahabatan, percintaan, atau pergaulan yang
lebih luas. Melalui kebutuhan ini seseorang mencari pengakuan dan curahan kasih sayang
dari orang lain, baik dari orang tua, saudara, guru, pimpinan, teman, atau orang dewasa
lainnya. Kebutuhan untuk diakui lebih sulit untuk dipuaskan pada suasana masyarakat yang
mobilisasinya sangat cepat, terutama dikota besar, yang gaya hidupnya sudah bersifat
individualistic. Hidup bertetangga, atau persahabatan dapat memberikan kepuasan akan
kebutuhan ini.

4. The Esteem Needs (Kebutuhan Penghargaan)


Jika seseorang telah merasa dicintai dan diakui maka orang itu akan mengembangkan
kebutuhan perasaan berharga. Kebutuhan ini meliputi dua kategori, yaitu: (a) harga diri
meliputi kepercayaan diri, kompetensi kecukupan, prestasi dan kebebasan; (b) penghargaan
dari orang orang lain meliputi pengakuan, perhatian, prestise, respek dan kedudukan (status).

5. Cognitive Needs (Kebutuhan Kognitif)


Secara alamiah manusia memiliki hasrat ingin tahu (memperoleh pengetahuan, atau
pemahaman tentang sesuatu). Hasrat ini mulai berkembang sejak akhir usia bayi dan awal
masa anak, yang diekspresikan sebagai rasa ingin tahunya dalam bentuk pengajuan
pertanyaan tentang berbagai hal, baik diri mupun lingkungannya. Rasa ingin tahu ini biasanya
terhambat perkembangannya oleh lingkungan, baik keluarga maupun sekolah. Kegagalan
dalam memenuhi kebutuhan ini akan menghambat pencapaian perkembangan kepribadian
secara penuh. Menurut Maslow, rasa ingin tahu merupakan ciri mental yang sehat.

6. Aesthetics Needs (Kebutuhan Etestika)


Kebutuhan estetik merupakan cirri orang yang sehat mentalnya. Melalui kebutuhan
ilmiah manusia dapat mengembangkan kreativitasnya dalam bidang seni. (lukis, rupa, patung
dan grafis), arsitektur, tata busana, dan tata rias.

7. Self Actualization (Kebutuhan Aktualisasi Diri)


Kebutuhan ini merupakan puncak dari hirarki kebutuhan manusia yaitu
perkembangan atau perwujudan potensi dan kapasitas secara penuh. Maslow berpendapat
bahwa manusia dimotivasi untuk menjadi segala sesuatu yang dia mampu untuk menjadi itu.
Walaupun kebutuhan lainnya terpenuhi, namun apabila kebutuhan aktualisasi diri tidak
terpenuhi, tidak mengembangkan atau tidak mampu menggunakan kemampuan bawaannya
secara penuh, maka seseorang akan mangalami kegelisaahan, ketidaksenangan, atau frustasi.
Menurut Maslow psikologi harus lebih manusiawi, yaitu lebih memusatkan
perhatiannya pada masalah-masalah kemanusiaan. Psikologi harus mempelajari kedalaman
sifat manusia, selain mempelajari perilaku yang nampak juga mempelajari prilaku yang tidak
nampak, mempelajari ketidaksadaran sekaligus kesadaran. Instropeksi sebagai suatu metode
penelitian yang telah disingkirkan, harus dikembangkan lagi sebagai metode penelitian
psikologi.  Psikologi harus mempelajari manusia tidak hanya sebatas tanah liat yang pasif
yang ditentukan oleh kekuatan dari luar tetapi psikologi harus mempelajari manusia sebagai
makhluk yang aktif  yang dapat menentukan geraknya sendiri serta memiliki kekuatan dari
dalam untuk menentukan perilakunya.

D.Empat Ciri psikologi yang berorientasi humanistik


Ada empat ciri psikologi yang berorientasi humanistik, yaitu :
a.       Memusatkan perhatian pada person yang mengalami, dan karenanya berfokus pada
pengalaman sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
b.      Menekankan pada kualitas-kuaitas yang khas pada manusia seperti kreatifitaas aktualisasi
diri, sebagai lawan dari pemikiran tentang manusia yang mekanistis dan rediuksionitis.
c.       Menyandarkan diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan
dipelajari dan prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan
d.      Memberikan perhatian penuh dan meletakkan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan martabat
manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada setiap individu

Hierarki kebutuhan manusia tersebut mempunyai implikasi yang penting dan


sebaiknya diperhatikan oleh guru dalam mengajar. Kadang guru beranggapan bahwa hasrat
belajar murid merupakan kebutuhan yang penting bagi semua anak. Namun, bagi Maslow
minat atau pun motivasi untuk belajar tidak dapat berkembang kalau kebutuhan-kebutuhan
pokok tidak terpenuhi misalnya anak-anak yang berangkat ke sekolah tanpa makan pagi, atau
malamnya tidak dapat tidur nyenyak, atau mempunyai masalah-masalah keluarga yang
bersifat pribadi, cemas, atau takut, tidak berminat mengaktualisasikan dirinya dengan
memanfaatkan belajar sebagai sarana untuk mengembangkan potensi-potensi yang
dipunyainya.
E.Struktur Kepribadian Abraham H. Maslow

Teori kepribadian Abraham Maslow terdiri diatas jumlahn asumsi dasar tentang
motivasi. Pertama, Maslow mengadopsi pendekatan holistik terhadap motivasi, yaitu: seluruh
orang, bukan satu bagian atau fungsi tunggalnya saja, yang termotivasi.
Kedua, motivasi biasanya bersifat kompleks, artinya perilaku seseorang bisa muncul dari
beberapa motif yang terpisah. Contohnya, hasrat untuk melakukan hubungan seks biasanya
dimotivasi bukan hanya oleh kebutuhan genital, tetapi juga untuk kebutuhan mendominasi,
persahabatan, cinta dan harga diri. Selain itu, motivasi tingkah laku tertentu bisa saja tidak
disadari atau tidak diketahui pribadi tersebut. Contohnya, motivasi seorang mahasiswa untuk
meraih nilai tinggi bisa saja menopangi kebutuhannya untuk mendominasi atau menguasai.
Penerimaan Maslow terhadap pentingnya motivasi yang tidak disadari adalah suatu pembeda
utama dirinya dari Gordon Allport. Jika Allport yakin seseorang yang bermain golf untuk
mencari kesenangan main golf itu sendiri namun, Maslow berpendapat lain dengan mencari
berbagai alasan yang melandasi dibalik kesenangan itu, yang sering kali lebih kompleks dari
sekedar keinginan untuk bermain golf.
Asumsi ketiga adalah manusia termotivasi secara terus menerus oleh suatu kebutuhan
atau kebutuhan yang lainnya. Ketika suatu kebutuhan terpenuhi biasanya dia kehilangan daya
motivasinya, dan digantikan oleh kebutuhan lain. Contohnya, selama kebutuhan rasa lapar
tidak terpenuhi, manusia akan berjuan untuk mencari makanan. Namun ketika sudah cukup
makan, mereka akan bergerak pada kebutuhan lain, seperti rasa aman, persahabatan dan
harga diri.
Asumsi keempat adalah semua orang dimanapun termotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan
dasar yang sama. Cara manusia diberagam budaya memperoleh makanan, mengungkapkan
persahabatan, dan seterusnya bisa sangat beragam namun, kebutuhan fundamental akan
makanan, rasa aman, dan persahabatan adalah fakta umum bagi seluruh spesies manusia.

F.Perkembangan Kepribadian dalam Perspektif Maslow


Konsep perkembangan bagi Abraham Maslow adalah erat kaitannya dengan gagasan-
gagasannya tentang kemampuan. Hasil-hasil penelitiannya membawanya sampai pada
kesimpulan bahwa perkembangan kearah aktualisasi diri merupakan sesuatu yang wajar
sekaligus perlu. Perkembangan diartikannya sebagai mekarnya bakat-bakat, kapasitas-
kapasitas, kretivitas, kebijaksanaan dan karekter secara terus menerus. Sedangkan
pertumbuhan diartikan sebagai pemuasan secara prodresif atas kebutuhan-kebutuhan
psikologisyang makin meningkat.
Maslow mengatakan bahwa manusia memiliki kapasitas untuk tumbuh dan berkembang,
tapi kecil presentase orang yang mampu mendekati realitas penuh atas kemampuan-
kemampuan mereka, tak terkecuali dilingkungan masyaratakat Amerika yang cenderung
bebas. Sehinggga Maslow mengemukakan beberapa factor mengapa manusia itu gagal untuk
berkembang dan tumbuh, diantarantaya adalah:

1. Sebagaimana yang telah dikemukakan bahwa, naluri manusia itu cenderung lemah,
akibatnya benih-benih pertumbuhan dengan mudah dibuat tak berdaya oleh kebiasaan-
kebiasaan buruk, lingkungan, budaya yang kurang baik atau pendidikan yang kurang
memadai atau bahkan keliru.
2. Dilingkungan kebudayaan barat ada kecendrungan kuat untuk takut pada naluri-naluri,
kecendrungan untuk memandang semua naluri bersifat kebinatangan serta hina.
3. Pengaruh negative kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan yang rendah itu
ternyata kuat.
4. Kecendrungan pada orang dewasa untuk meragukan dan bahkan takut pada
kemampuan-kemampuan mereka sendiri, takut bahwa potensi mereka lebih besar dari
yan selama ini merka sadari.
5. Lingkungan budaya dapat menghambat perkembangan manusia kearah aktualisasi diri.
6. Sudah dikemukakan bahwa orang-orang yang mengaktualisasikan dirinya adalah lebih
fleksibel dari kebanyakan orang, lebih terbuka pada gagasan-gagasan dan pengalaman-
pengalaman baru. Tapi banyak dari manusia yan terkungkung dengan masa lalunya,
sehingga hal itu dapat menghambat proses perkembangan manusia itu sendiri dan
bahkan mereka tidak dapat mengaktualisasiaka dirinya.

G.Aplikasi Teori Humanistik Terhadap Proses Pembelajaran

Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses
pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru dalam
pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa sedangkan guru
memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa.
Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa untuk
memperoleh tujuan pembelajaran.
Siswa berperan sebagai pelaku utama (stundent center) yang memaknai proses
pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi diri, mengembangkan
potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif.
Empat kebutuhan pertama dalam hirarki tersebut yaitu
1. fisiologis
2. keamanan
3. kasih saying
4. Penghargaan
Berkaitan dengan hal-hal yang mungkin kurang dimiliki seorang siswa karenanya,
Maslow menyebutnya kebutuhan defisiensi. Kebutuhan defisiansi hanya dapat dipenuhi oleh
sumber-sumber eksternal oleh orang-orang dan peristiwa-peristiwa di lingkngan seseorang.
Dan begitu kebutuhan ini terpenuhi, tidak ada alasan untuk memuaskannya lebih lanjut.
Sebaliknya kebutuhan aktualisasi diri, adalah kebutuhan pertumbuhan. Alih-alih mengatasi
kekurangan dalam kehidupan seseorang, kebutuhan ini meningkatkan petumbuhan dan
perkembangan siswa. Kebutuhan akan aktualisasi diri tidak pernah terpuaskan sepenuhnya,
siswa yang mencari aktualisasi diri terus berupaya memenuhinya. Dan aktivitas
pengaktualisasian diri memotivasi sacara intrinsic. Siswa terlibat dalam ini karena memberi
kesenangan dan memenuhi hasrat mereka untuk mengetahui dan berkembang. Dalam
pandangan Maslow yang total jarang diraih dan kalaupun pernah biasanya terjadi pada orang
dewasa.
Dalam kaitannya dalam dalam peran lingkungan, khususnya dalam mengembangkan self-
actualization, Maslow mengemukakan beberapa upaya yang seyogyanya dilakukan oleh
sekolah (dalam hal ini guru-guru) yaitu sebagai berikut:
1. Membantu siswa dalam menemukan identitasnya (jati dirinya) sendiri.
2. Membantu siswa dalam mengeksplorasi pekerjaan.
3. Membantu siswa untuk memenuhi keterbatasan (nasib dirinya).
4. Membantu siswa untuk memperolah pemahaman tentang nilai-nilai.
5. Membantu siswa agar memahami bahwa hidup ini berharga.
6. Mendorong siswa agar mencapai pengalaman puncak dalam kehidupannya.
7. Memfasilitasi siswa agar dapat memuaskan kebutuhan dasarnya (rasa aman, rasa berharga,
dan rasa diakui).
H.Kelebihan dan Kekurangan Teori Humanistik Abaraham Maslow

Kelebihan teori kebutuhan dari Abraham Maslow :


a. Teori hierarki kebutuhan Maslow telah memperoleh pengakuan luas, terutama
pada para manajer aktif. Karena teori ini berdasarkan logika yang intuitif dan
mudah dipahami.

b. Teori ini memberikan informasi bahwa kebutuhan manusia itu jamak (material
dan nonmaterial) dan bobotnya bertingkat-tingkat pula.
 Manajer mengetahui bahwa seseorang berperilaku atau bekerja adalah u n t u k
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan (material dan
nonmaterial) yang akan memberikan kepuasaan baginya.
 Kebutuhan manusia itu berjenjang sesuai dengan kedudukan atau
sosialekonominya. Seseorang yang berkedudukan rendah (sosial
ekonomil e m a h ) c e n d e r u n g d i m o t i v a s i o l e h m a t e r i a l , s e d a n g o r a n g
y a n g berkedudukan tinggi cenderung dimotivasi oleh nonmaterial.
 Manajer akan lebih mudah memberikan alat motivasi yang paling sesuai
untuk merangsang semangat bekerja bawahannya.Kelemahan teori kebutuhan dari
Abraham Maslow
 Secara umum, riset tidak mensahihkn teori Maslow. Maslow
tidakmemberikan pembenaran (subtansiasi) empiris, sementara beberapa studi
yang berusaha mensahihkan teori itu tidak mendukung teori itu.
 Menurut teori ini kebutuhan manusia itu adalah bertingkat-tingkat atauhierarkis,
tetapi dalam manusia menginginkan tercapai sekaligus dankebutuhan itu merupakan
siklus, seperti lapar-makan-lapar lagi-makanlagi dan seterusnya.

Kekurangan teori kebutuhan dari Abraham Maslow :


Sayangnya hirarki kebutuhan Maslow didasarkan pada bukti-bukti yang sangat
sedikit. Berikut adalah beberapa kelemahan dalam teori humanistik Maslow secara umum:
a. Poor testability
teorinya sulit diukur secara ilmiah, seperti konsep perkembangan manusia dan
aktualisasi diri.
b. Unrealistic view of human nature
teori ini terlalu optimis dalam mengasumsikan tentang hakikat manusia. Dalam
mendeskripsikan kepribadian yang sehat kurang realistik. Seperti dalam
mendeskripsikan ciri-ciri aktualisasi diri secara sempurna.
c. Inadequate evidences, bukti-bukti yang tidak tepat.
Meskipun demikian, teori tersebut memberikan pengingat yang berguna bagi kita
sebagai calon guru. Ingatlah bahwa siswa tidak mungkin bekerja kelas dalam suatu
tugas kelas jika kebutuhan-kebutuhan dasar, seperti kebutuhan fisiologis dan rasa
aman belum terpenuhi. Teori ini juga membuat kita sebagai calon guru untuk
meyakinkan anak didik akan kemampuannya meraih apa yang diinginkannya,
meningkatkan rasa percaya diri, serta potensi yang dimiliki anak didik.
SOAL DAN JAWABAN

1. Apa yang dimakud dengan Psikologi Humanistik ?


Jawab : Psikologi humanistik adalah salah satu teori belajar yang orientasinya pada
masalah bagaimana tiap-tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-
maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka
yang sendiri.

2. Sebutkan dan jelaskan 7 tingkatan kebutuhan manusia menurut Abraham maslow!


Jawab :
1) Psycological Needs (Kebutuhan Fisiologis) Kebutuhan ini merupakan
kebutuhan manusia yang paling dasar, kebutuhan untuk mempertahankan
hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan akan makanan, minuman, seks,
istirahat, dan oksigen
2) The Safety and Security Needs (Kebutuhan Rasa Aman) Ketika kebutuhan
fisiologis telah terpenuhi, ini lapisan kedua kebutuhan yang akan muncul.
Seseorang akan menjadi semakin tertarik untuk menemukan situasi yang
aman, stabilitas, dan perlindungan.
3) The Love and Belonging Needs (Kebutuhan kasih sayang dan pengakuan)
Apabila kebutuhan fisiologis dan rasa aman sudah terpenuhi, maka individu
mengembangkan kebutuhan untuk diakui dan disayangi atau dicintai.
4) The Esteem Needs (Kebutuhan Penghargaan) Jika seseorang telah merasa
dicintai dan diakui maka orang itu akan mengembangkan kebutuhan perasaan
berharga.
5) Cognitive Needs (Kebutuhan Kognitif) Secara alamiah manusia memiliki
hasrat ingin tahu (memperoleh pengetahuan, atau pemahaman tentang
sesuatu).
6) Aesthetics Needs (Kebutuhan Etestika) Kebutuhan estetik merupakan cirri
orang yang sehat mentalnya. Melalui kebutuhan ilmiah manusia dapat
mengembangkan kreativitasnya dalam bidang seni. (lukis, rupa, patung dan
grafis), arsitektur, tata busana, dan tata rias.
7) Self Actualization (Kebutuhan Aktualisasi Diri) Kebutuhan ini merupakan
puncak dari hirarki kebutuhan manusia yaitu perkembangan atau perwujudan
potensi dan kapasitas secara penuh.
3. sebutkan 2 asumsi menurut Abraham maslom dalam teori humanistiknya!
Jawab :1.Suatu usaha yang positif untuk berkembang;
2 Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu (maslov, 1968)

4. Ada empat ciri psikologi yang berorientasi humanistik, yaitu :


Jawab :
a.       Memusatkan perhatian pada person yang mengalami, dan karenanya berfokus
pada pengalaman sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
b.      Menekankan pada kualitas-kuaitas yang khas pada manusia seperti kreatifitaas
aktualisasi diri, sebagai lawan dari pemikiran tentang manusia yang mekanistis dan
rediuksionitis.
c.       Menyandarkan diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang
akan dipelajari dan prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan
d.      Memberikan perhatian penuh dan meletakkan nilai yang tinggi pada kemuliaan
dan martabat manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada
setiap individu.

5. Sebutkan salah satu factor kegagalan manusia dalam berkembang dan bertumbuh
menurut Abraham maslow.
Jawab : Sebagaimana yang telah dikemukakan bahwa, naluri manusia itu cenderung
lemah, akibatnya benih-benih pertumbuhan dengan mudah dibuat tak berdaya oleh
kebiasaan-kebiasaan buruk, lingkungan, budaya yang kurang baik atau pendidikan
yang kurang memadai atau bahkan keliru.

6. Apa saja kekurangan teori humanistic Abraham maslow:


Jawab :
a) Poor testability
b) Unrealistic view of human nature
c) Inadequate evidences, bukti-bukti yang tidak tepat.
7. Teori kepribadian Abraham Maslow terdiri diatas jumlah asumsi dasar tentang
motivasi,sebutkan asumsi-asumsi tersebut !
Jawab :
a) Maslow mengadopsi pendekatan holistik terhadap motivasi
b) Motivasi biasanya bersifat kompleks
c) Manusia termotivasi secara terus menerus oleh suatu kebutuhan atau
kebutuhan yang lainnya.
d) Semua orang dimanapun termotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan dasar yang
sama.

8. Sebutkan kelebihan teori kebutuhan dari Abraham Maslow !


Jawab :
a) Teori hierarki kebutuhan Maslow telah memperoleh pengakuan
luas,terutama pada para manajer aktif. Karena teori ini berdasarkan
logikayang intuitif dan mudah dipahami.

b) Teori ini memberikan informasi bahwa kebutuhan manusia itu


jamak(material dan nonmaterial) dan bobotnya bertingkat-tingkat pula.

Anda mungkin juga menyukai