Anda di halaman 1dari 5

PSIKOLOGI HUMANISTIK ABRAHAM MASLOW

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah: Sejarah dan Aliran Psikologi
Dosen Pengampu: Dewi Khurun Aini

Disusun Oleh :
1. Devi Cahyaningrum (1907016134)
2. Muflikhah (1907016141)
3. Fina Shifatunnaja (1907016144)

Program Studi Psikologi


Fakultas Psikologi dan Kesehatan
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
TAHUN 2019
A. Biografi Abraham Maslow

Abraham Harold Maslow (1908-1970) adalah seorang psikolog Amerika yang


dijuluki sebagai bapak psikologi humanistik. Abraham Maslow lahir pada 1 April 1908
di Brooklyn, New York. Maslow merupakan anak sulung Samuel Maslow dan Rose
Schilosky Maslow dari tujuh bersaudara yang lahir dari imigran Yahudi Rusia. Pada
masa kecilnya, kehidupan Maslow dipenuhi dengan perasaan malu, rendah diri, dan
depresi yang kuat. Orang tua Maslow cenderung kasar dan kurang pendidikan. Ayah
Maslow sering mabok, main cewek, berkelahi, dan sering mengatai anaknya bodoh dan
tolol. Seperti halnya ibunya. Maslow mengangap bahwa ibunya tidak mempunyai hati
dan rasa cinta pada keluarga dan anak-anaknya. Maslow hidup di Lingkungan bukan
lingkungan yang baik. Layaknya ras yahudi pada masanya, Maslow sering mengalami
diskriminasi anti-Semit dari guru dan anak-anak di sekitar lingkungannya. Maslow
kecil juga sering dikejar-kejar dan dilempari batu oleh geng anti-Semit. Maslow sangat
menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan, kejujuran, keadilan, kesederhanaan dan
berbagai nilai lainnya yang ia anggap sebagai potensi yang dimiliki seseorang yang
mengaktualisasikan diri.

Maslow bersekolah di Boys High School, salah satu SMA paling bagus di
Brooklyn. Di sekolah ini, dia aktif di berbagai organisasi, dan kerja juga sebagai editor
Latin Magazine. Dia juga menjadi editor di majalah sekolah Principia. Selanjutnya
Maslow kuliah di City College of New York, mengambil studi ilmu hukum, namun
hampir mengundurkan diri karena tidak suka. Ia memilih ilmu hukum karena desakan
dari ayahnya. Pada tahun 1927 dia pindah kuliah le Cornell, namun lagi lagi dia tidak
betah dikarenakn biaya yang relatif mahal. Lalu ia menyelesaikan kuliahnya di City
College, dan melanjutkan kuliah di Universty of Wisconsin guna mempelajari
psikologi.

Di 1928, ia menikahi sepupunya, Bertha yang waktu itu masih SMA. Maslow
dan Bertha kemudian punya dua anak, Ann dan Ellen. Maslow pernah bilang bahwa
menikah dengan Bertha adalah titik balik hidupnya. Mereka tetap bersama hingga maut
memisahkan.

Di Universitas Winconsin, Maslow memfokuskan psikologinya pada


experimental-behaviorist. Ia memfokuskan penelitiannya pada perilaku dominasi
primata dan kaitannya dengan seksualitas. Fokus Maslow pada behavioristik dan
pengalaman masa kecilnya, membuat Maslow punya mindset positifisme yang kuat.
Atas rekomendasi Professor Hulsey Cason, Maslow diminta menggarap tesis berjudul
“learning, retention, and reproduction of verbal material”.

Iapun berhasil menyelesaikan tesisnya dan lulus, Maslow merasa malu dengan
karyanya ini. Malah, Maslow sampai nekat ke perpustakaan psikologi dan merobek
tesisnya dari katalog perpus. Tapi, Professor Carson berhasil meyakinkan Maslow
untuk mempublikasikan tesisnya ke jurnal psikologi.

Maslow memulai karirnya sebagai pengajar di Brooklyn College pada 1937


sampai 1951. Pada saat itu, Maslow terpengaruh oleh psikolog Gestalt bernama Max
Wertheimer dan antropolog Ruth Benedict. Saking terpengaruhnya, Maslow
menganggap mereka berdua adalah orang luar biasa.
Maslow mulai menganalisa mereka dan mencatat perilaku mereka. Kelakuan stalking ini
kemudian menjadi cikal bakal teori populer bernama Hirarki Maslow.

Maslow menghabiskan waktunya dengan menulis. Pada 1967, ia terkena serangan


jantung yang lumayan fatal. Demi kesehatannya, Maslow dan Bertha kemudian pindah
ke San Fransisco Bay yang iklimnya lebih hangat. Pada tanggal 8 Juni 1970, Maslow
meninggal saat jogging di Menlo Park, California. Ia wafat saat berusia 62 tahun.

B. Karya-Karya Abraham Maslow

Abraham maslow adalah salah satu tokoh psikologi humanistik yang telah banyak
mengkontribusikan pemahamannya dalam menjabarkan perilaku manusia dan segala
potensi yang dapat dikembangkan hingga titik maksimal.

Beberapa dari karya Abraham Maslow yang fenomenal ditulis pada sepuluh tahun
terakhir sebelum akhir hayatnya. Diantaranya; Toward a Psychology of Being (1962),
Religious and Peak Experiences (1964), Eupsychian Management: A Journal (1965),
The Psychology of Science: A Reconnaissance (1966), 1970. Motivation and personality
(Vol. 2). New York: Harper & Row, dan The Father Reaches of Human Natures, sebagai
buku kumpulan artikel Maslow yang diterbitkan setahun setelah ia meninggal.

13 Beberapa karya lain baik buku maupun jurnal yang ditulis Abraham Maslow
diantaranya adalah;

1. Motivation and personality (Vol. 2). New York: Harper & Row, (1970)
2. Music Education and Peak Experience. Journal: Music Educators Journal, vol. 54,
no. 6, (1968)
3. A Theory of Metamotivation: the Biological Rooting of the Value-Life. Journal:
Journal of Humanistic Psychology – J HUM PSYCHOL , (1967)
4. The psychological aspect desacralization. Journal: The American Journal of
Psychoanalysis, vol. 26, no. 2, pp. 148157, (1966)
5. Art judgment and the judgment of others: A preliminary study. Journal: Journal of
Clinical Psychology – J CLIN PSYCHOL, vol. 21, no. 4, pp. 389-391, (1965)
6. Humanistic Science and Transcendent Experiences. Journal of Humanistic Psychology
– J HUM PSYCHOL, vol. 5, no. 2, pp. 219-227, (1965)
7. The superior person. Journal: Society, vol. 1, no. 4, pp. 10-13, (1964)
8. Fusions of facts and values. Journal: The American Journal of Psychoanalysis, vol. 23,
no. 2, pp. 117-131, (1963)
9. Peak experiences as acute identity experiences. Journal: The American Journal of
Psychoanalysis, vol. 21, no. 2, pp. 254262, (1961)
10. A Dynamic Theory of Human Motivation, (1958)
11. A theory of human motivation. Journal: Psychological Review – PSYCHOL REV, vol.
50, no. 4, pp. 370-396, (1943)
12. Conflict, frustration, and the theory of threat. The Journal of Abnormal and Social
Psychology, vol. 38, no. 1, pp. 81-86, (1943)
13. Dominance-feeling, behavior, and status. Journal: Psychological Review – PSYCHOL
REV , vol. 44, no. 5, pp. 404-429 (1937).14

C. Manusia dalam pandangan Abraham Maslow


Pada awalnya Maslow sangat tertarik dengan teori behaviorisme dan mengikuti
program-program yang diadakan Watson. Namun, setelah kelahiran anak pertamanya
Maslow merasa teori behaviorisme lebih cocok untuk memahami seekor tikus daripada
seorang manusia setelah mengamati perilaku anaknya. Maslow memutuskan untuk
bertukar pikiran dan berbagi pengalaman dengan para tokoh psikologi seperti, Erich
Fromm, Alferd Adler, Karen Horney, Ruth Benedict, dan Max Wethemer dalam
pembentukan landasan pemikiran humanistik Maslow. Maslow percaya bahwa,
manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Beberapa
karakteristik manusia yang mengaktualisasi dirinya, antara lain:
a. Kesadaran dan penerimaan terhadap dirinya sendiri.
b. Keterbukaan dan spontanitas.
c. Kemampuan memiliki pekerjaan.
d. Kemampuan untuk mengembangkan persahabatan yang erat tanpa bergantung
dengan yang lain.
e. Mempunyai selera humor yang bagus.
f. Kecenderungan untuk meraih pengalaman puncak yang memuskan secara
spiritual dan emosional.

D. Konsep Psikologi Abraham Maslow


Manusia adalah suatu ketunggalan yang mengalami, menghayati, dan pada
dasarnya aktif, punya tujuan serta punya harga diri. Karena itu, walaupun dalam
peneletian boleh saja dilakukan analisis rinci mengenai bagian-bagian dari jiwa
(psyche) manusia. Namun dalam penyimpulannya, manusia seperti ini dinamakan
pandangan holistic (whole : menyeluruh). Karena itu psikologi harus masuk dalam
topik-topik yang selama ini hampir tidak pernah diteliti oleh aliran-aliran
behaviorisme dan psikoanalisis, seperti cinta, kreativitas, pertumbuhan, aktualisasi
diri, kemandirian, tanggung jawab, dan sebagainya. Pandangan seperti ini disebut
pandangan humanistic (human = manusia).
Abraham Maslow (1908-1970) berpendapat bahwa manusia mempunyai naluri-
naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan tersebut adalah :
a. Kebutuhan fisik/biologis
b. Kebutuhan akan rasa aman
c. Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta
d. Kebutuhan akan penghargaan dan harga diri
e. Kebutuhan aktualisasi/ perwujudan diri
f. Kebutuhan estetik
Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. Keempat kebutuhan
pertama disebut kebutuhan “deficiency”

E. Mazhab Humanistik

Psikologi humanistik merupakan salah satu aliran dalam psikologi yang


muncul pada tahun 1950 yang selanjutnya berkembang pada abad pertengahan. Pada
akhir 1950-an, para ilmuan mulai mengkaji secara khusus tentang berbagai keunikan
manusia, seperti self (diri), aktualisasi diri, kesehatan, harapan, cinta, kreativitas,
hakikat, individualitas, dan sejenisnya.

Munculnya psikologi humanistik merupakan reaksi atas aliran psikoanalisis


dan beheviorisme serta dipandang sebagai kekuatan ketiga dalam aliran psikologi.
Psikoanalisis dianggap sebagai kekuatan pertama dalam psikologi yang awal mulanya
berasal dari psikoanalisa freud yang berusaha mendalami psolos manusia yang
dikombinasikan dengan kesadaran pikiran guna menghasilkan kepribadian yang sehat.
Dimana kelompok psikoanalisis berkeyakinan bahwa perilaku dikendalikan oleh
kekuatan tak sadar dari dalam diri.

Kekuatan kedua dalam psikologi adalah behaviorisme dengan hasil pemikiran


tentang reflex yang terkondisikan. Kalangan ini berkeyakinan bahwa semua perilaku
dikendalikan oleh factor eksternal dari lingkungan.

F. Perkembangan Humanistik

Psikologi humanistic berkembang dengan populer pada tahun 1970-1980-an


saat dua pioneer humanistik merasa bahwa teori yang ada pada saat itu belum
merepresentasikan manusia secara holistik. Untuk mempelajari manusia, kita harus
memahami perilaku dan bagaimana ia memahami dunianya (sudut pandang
fenomenologi). Manusia harus dipahami mernurut pengalaman subjektifnya.

http://www.toolshero.com/toolsheroes/abraham-maslow

https://psikologihore.com/biografi-abraham-maslow/

https://illarezkiwanda.blogspot.com/2012/04/biorafi-abraham-maslow.html
http://repository.uinbanten.ac.id/514/4/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai