Anda di halaman 1dari 2

Alif Syahrul Wahyudi

1471041011
Kelas B
Tugas Psikologi Klinis
SEJARAH PSIKOLOGI KLINIS
Sebelum istilah psikologi klinis diketahui oleh masyarakat umum di dunia, jauh
di sekitar 470 tahun sebelum masehi. Di zaman Yunani Kuno, masyarakat yunani kuno
menganggap bahwa body dan mind memiliki kaitan. Pada zaman tersebut,
Hippocrates seorang filsuf dari Yunani menganggap bahwa abnormalitas yang terjadi
pada manusia merupakan akibat dari ketidakseimbangan antara empat cairan dalam
tubuh atau yang disebut humors. Humors yang dimaksud oleh Hippocrates adalah cairan
empedu hitam, empedu kuning, lendir dan darah.
Pada zaman Pertengahan di sekitar 500 1450 Masehi, Pengaruh kerajaan
Yunani mulai berkurang digantikan dengan ajaran gereja-gereja katholik Romawi. Pada
zaman ini abnormalitas dipandang sebagai aspek spiritual. Misalnya terdapat roh jahat
di sekitra orang tersebut. Penanganan abnormalitas atau kegilaan pada masa ini
diarahkan pada aspek spiritual misalnya ritual pengusiran setan.
Pada zaman pencerahan di sekitar 1590an, paham mengenai keterkaitan antara
body dan mind tergeser oleh paham dualisme yang menganggap bahwa kedua hal
tersebut tidak memiliki kaitan atau terpisah satu sama lain. Penanganan abnormalitas
pada masa ini berupa pengurungan di asylum yang berupa penjara di rumah skait-rumah
sakit jiwa. Setelah beberapa abad kemudian, pada abad kesembilan belas, dengan
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, berbagai penelitian dimulai, paham
dualisme kembali tergeser karena banyak ditemukan bahwa body dan mind
merupakan hal yang berkaitan, seperti terdapat gangguan fisik atau penyakit fisik yang
disebabkan oleh gangguan mental orang tersebut.
Pada 1890an, Psikologi mulai banyak dikenal oleh orang-orang, terutama orangorang yang berada di benua eropa. Wilhelm Wundt seorang psikiater membuat
laboratorium psikologi pertama di Leipzig. 1892, American Psychology Assosiation

(APA) dibentuk di Amerika. Pada 1896, Lighter Witmer, seorang doktor psikologi dari
Universitas Pensylvania membuat klinik psikologi klinis pertama di dunia, Witmer yang
memperkenalkan istilah psikologi klinis di masyarakat. Hal tersebut disebabkan karena
seorang guru yang bernama Margareth Maguire meminta Witmer untuk memberikan
penanganan kepada muridnya yang mengalami gangguan membaca.
Pada masa perang dunia banyak berkembang dan ditemukannya alat tes
psikologi. Pada masa Perang Dunia I, pihak militer Amerika meminta psikolog-psikolog
untuk merancang alat tes yang akan digunakan untuk menyelesksi para tentara yang
akan menjadi prajurit di medan perang. Pihak militer AS, meminta kepada Robert
Yerkes untuk mengukur kemampuan mental pada tentara menggunakan Army Alpha dan
Army Betha untuk mendeteksi gangguan perilaku pada prajurit. Selanjutnya banyak lagi
ditemukan, dikembangkan dan dirancang alat tes-alat tes psikologi lainnya.
Pada masa ini Psikologi klinis banyak membantu veteran-veteran korban perang
yang mengalami stres pasca trauma. Banyak juga didirikan klinik psikologi klinis anak,
serta klinik konsultasi psikologi di berbeagai kampus di Amerika Serikat. Pasca Perang
Dunia, Psikologi Klinis makin berkembang dengan diterbitkannya DSM (Diagnostics
and Statistical Manual of Mental Disorder) I oleh APA. Pihak Amerikapun memberikan
legalitas kepada psikolog-psikolog klinis melalui sertifikat. Psikolog-psikolog juga
banyak bekerja di Rumah Sakit di Amerika Serikat.
Pada tahun 1980, hampir seluruh yang berkaitan dengan psikologi klinis
sebelum PD II telah berubah. Psikolog klinis sebelum PD merupakan ahli diagnosa
yang kliennya adalah anak-anak. Setelah 1945, fungsi, setting, dan klien dari psikologi
klinis berubah drastis. Sekarang, ahli klinis bisa menikmati jangkauan yang lebih luas
tentang pendekatan teori dan alat-alat praktek untuk melakukan asesemen dan untuk
merubah prilaku manusia.

Prawitasari, J.E. (2011). Psikologi Klinis Terapan Mikro dan Makro. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai