SEJARAH

PERKEMBANGAN
KESEHATAN
MENTAL
Dosen Pengampu: Nurmaidah Irawani Siregar, S.Psi, M.Psi
Anggota Kelompok 2 :

Setiana Bunga Juwita Ineke Saidah

01 (208600185) 02 (208600243)

Tharisa Eka Putri Fifie Natasya

03 (208600225) 04 (208500260)
 01
Definisi Kesehatan
Mental
Pengertian kesehatan secara umum menurut WHO yaitu:
“keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani) dan sosial,
dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan
kelemahan” (Smet, 1994).

Pengertian Kesehatan Mental

Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita
berada dalam keadaan tentram dan tenang , sehingga
memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari
dan menghargai orang lain di sekitar.
02 Sejarah Kesehatan
Mental
Penyakit mental adalah suatu gangguan atau penyakit yang dapat menghalangi
seseorang untuk menjalani kehidupan sehari – harinya dengan normal, karena
penyakit mentalnya tersebut membuat seseorang tidak dapat menjalani
kehidupannya sesuai keinginannya sendiri secara sadar.

Penelitian mengenai hal ini berada di bawah cabang ilmu psikologi yaitu yang sering
disebut sebagai ilmu kesehatan mental atau sejarah kesehatan mental.

Kata mental dilihat dari segi bahasa adalah berasal dari kata “mens” atau
“mentis” yang artinya roh atau jiwa
Sejarah
Perkembangan
Kesehatan Mental
03
❑ Keberadaan penyakit mental telah ada sejalan dengan keberadaan manusia,
walaupun ketika kehidupan manusia tidak semaju zaman sekarang. Bahkan ketika
seorang manusia belum dapat memberikan istilah untuk menjelaskan keadaan
mentalnya sendiri.

Ketika seseorang mengalami masalah mental, tentunya ia akan membutuhkan

orang lain untuk mengatasi masalahnya tersebut. Namun karena keterbatasan ilmu
pengetahuan, pada zaman dulu masalah kesehatan mental seringkali dihubungkan
dengan gangguan setan atau roh halus, atau gejala alam dan kemarahan para dewa.

1. Zaman Pra Sejarah 3. Zaman Kegelapan 5. Zaman Renaissance

2. Zaman Roman Kuno Dan 6. Abad ke 17 hingga ke

Yunani Kuno 4. Zaman Pertengahan 20
 1. Zaman Pra Sejarah

Pra sejarah adalah masa dimana keberadaan manusia
purba yang masih berkembang. Pada zaman ini tentunya
manusia sudah merasakan berbagai macam gangguan
mental, namun mereka menanggapinya sebagai suatu hal
yang lebih mistis seperti gangguan roh jahat, alam,
maupun akibat perbuatan musuhnya. Penyakit mental
seringkali dianggap sebagai suatu hal yang berhubungan
dengan demonologi,
Pada masa ini banyak terdapat keberadaan dukun
sebagai juru penyembuh bagi orang – orang yang
mengalami gangguan mental. Biasanya tiap suku
atau kelompok mempunyai satu dukun kepercayaan
mereka sendiri. Para dukun ini pun mempunyai
metode tersendiri yang sesuai pada zaman tersebut
untuk mengobati penyakit mental pasiennya,
2. Zaman Roma Kuno dan Yunani Kuno
Banyak cendekiawan atau para ahli yang bermunculan di masa ini yaitu antara lain dua orang
ilmuwan terkemuka di Yunani, dokter Aesculapius dan Hipokrates yang salah satunya telah turut
berperan dalam mulai adanya pendekatan yang dilakukan secara rasional dan lebih manusiawi
terhadap kondisi orang yang mengalami penyakit mental. Selain itu ada beberapa ilmuwan
lainnya seperti:

Plato (429-347 SM)

Phytagoras (500 SM)

Asclepiades, Aretacus dan

Hippokrates (460-377 SM) Galenius
 3. Zaman Kegelapan
Satu kekurangan dari zaman para cendekiawan Yunani adalah bahwa
pendekatan – pendekatan ilmiah yang dikemukakan para ahli waktu itu
kurang memperhatikan aspek takhayul yang masih dipercaya banyak orang.
Itulah sebabnya pada masa kegelapan ini berbagai ilmu demonologi kembali
muncul, dan jalan keluar melalui exorcisme atau pengusiran setan kembali
digunakan.
 4. Zaman Pertengahan
Zaman ini berada pada kurun waktu antara 400 hingga 1500 SM, dimana
pengaruh dari kalangan gereja dan Kristen mulai meluas. Ada beberapa
peristiwa penting pada masa ini yaitu:

Pada abad ke lima belas dan enam belas,

Pada tahun 1484 Paus Innocent VIII dibangun suatu tempat penampungan
meminta para pendeta di seluruh Eropa bagi orang – orang yang menderita
untuk menghukum mati para tukang sihir penyakit mental untuk memisahkannya
dari kehidupan normal.

Bersamaan dengan perkembangan

agama Islam, di negara – negara Arab
juga berkembang ilmu kedokteran
dan ilmu pengetahuan lainnya.
Sebagai efek dari perkembangan
berbagai jenis keilmuan ini, banyak
pula didirikan rumah sakit.
 5. Zaman Renaissance
Masih ada lingkungan yang mendasari penyakit mental dengan pengobatan takhayul
dan perlakuan yang tidak manusiawi pada zaman ini. Walaupun demikian, mulai ada
beberapa ilmuwan yang memberikan pencerahan terhadap pasien gangguan mental.

Vinsensius de Paracelsus (1493 –

Paul (1581-1660) 1541)

Ilmuan

Johann Weyer
Agrippa (1486-1535)
(1515-1585)
 6. Abad ke 17 hingga ke 20
Ciri yang menandai pertengahan abad 18 adalah banyaknya pembaruan – pembaruan sosial,
politik dan ilmu pengetahuan. Pada awal zaman ini mulai ada kecenderungan terhadap
memberikan perawatan khusus untuk pasien gangguan jiwa.
Dengan memusatkan penelitian terhadap klasifikasi dan sistem perawatan, mengidentifikasi,
menyelidiki, dan mengobati berbagai penyakit secara rasional termasuk penyakit mental.

Phillipe Pinel (1745-1826) Willam Tuke (1732-1822) Benjamin Rush (1745 – 1813)

Vicenzo Chiarugi (1759 –

Anton Muller (1755-1827) Clifford Wittingham Beers 1820)
(1876-1943)
 04 Diakuinya Kesehatan Mental Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Belum lama setelah buku autobiografi Beers yang berjudul A Mind That Found It Self
diterbitkan pada tahun 1908, sebuah organisasi pertama didirikan, bernama
”Connectievt Society For Mental Hygiene”. Satu tahu kemudian, didirikanlah
”National Commite Society For Mental Hygiene”, dan Beers diangkat menjadi
sekretarisnya.

Tujuan nya 1. Melindungi kesehatan mental masyarakat

2. Menyusun standard perawatan para pengidap gangguan mental
3. Meningkatkan studi tentang gangguan mental dalam segala bentuknya
dan berbagi aspek yang terkait dengannya
4. Menyebarkan pengetahuan tentang kasus gangguan mental, pencegahan
dan penobatannya
5. Mengkoordinasikan lembaga-lembaga perawatan yang ada.
Thank you for
your attention