Anda di halaman 1dari 2

Sejarah Kesehatan Mental

Perkembangan kesehatan mental mengalami 6 zaman, yaitu:

1. Zaman Prasejarah

Manusia purba sering mengalami gangguan-gangguan baik mental maupun fisik


seperti infeksi, artistis, penyakit pernapasan dan usus. Tetapi manusia purba benar-
benar berusaha mengatasi penyakit mental. Mereka memandang dan merawatnya
sama seperti halnya dengan penyakit-penyakit fisik lainnya. Baginya gigi yang sakit
dan seseorang yang gila (berbicara tidak karuan) disebabkan oleh penyebab yang
sama, yaitu roh-roh jahat, halilintar, atau mantera-mantera musuh. Jadi, untuk
penyakit baik mental maupun fisik digunakan perawatan-perawatan seperti
menggosok, menjilat, mengisap, memotong, dan mencabut. Atau juga menggunakan
salep, mantera, obat keras, dan sihir; atau cara-cara lain yang mungkin terpikirkan
oleh kawan-kawannya, pemimpin-pemimpinnya, atau ia sendiri.

2. Peradaban Awal

Dalam semua peradaban awal seperti Mesopotamia, Mesir, India, benua Amerika,
Yahudi dan, India, imam-imam dan tukang sihir merawat orang-orang yang sakit
mental. Sepanjang zaman kuno (5000 tahun SM sampai 500 tahun M), di semua
peradaban tersebut penyakit mental menjadi hal yang umum.

3. Abad Pertengahan (Abad Gelap)

Dengan hancurnya peradaban Yunani-Romawi, kemajuan ilmu pengetahuan di


Eropa mengalami kemunduran. Banyak kebiasaan baik yang telah lama dibina dalam
ilmu kedokteran sebelumnya tidak diteruskan, dalam hal yang lebih buruk, takhayul-
takhayul kuno dan ilmu tentang setan-setan (demonologi) dihidupkan kembali dan
pemikiran teologis pada waktu itu kurang berusaha untuk mematahkan pendekatan
yang bersifat spiritis terhadap penyakit mental. Exorcisme dianggap penting sekali.
Dengan demikian, mantra-mantra dianggap sebagai bagian sah dari ilmu kedokteran,
bahkan pemakaian teknik-teknik yang benar-benar rasional harus disertai dengan
mengucapkan mantra mistik.
4. Zaman Renaisans

Zaman Renaisans digambarkan sebagai zaman yang “terang dalam kegelapan”


bagi para pasien sakit mental tenggelam dalam dunia takhayul. Pada tahun 1724,
Pendeta Cotton Mather mematahkan takhayul yang berkembang selama ini dengan
menjelaskan masalah kejiwaan yang menyebabkan gangguan yang terjadi di dalam
tubuh Di Switzerland, mengakui penyebab rasional penyakit mental dan menolak
adanya kaitan dengan demonology. Di Prancis, menganggap bahwa penyakit mental
tidak berbeda dengan penyakit fisik, mereka menggunakan pendekatan yang manusia
terhadapa para pasien sakit mental.

Anda mungkin juga menyukai