Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas mata kuliah Teori Kepribadian yang
menelaah tentang biografi dan teori kepribadian dari “Henry Murray”.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang teori
kepribadian, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber
informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa
Universitas Pancasakti. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan
datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................
Kata Pengantar..................................................................................................
Daftar Isi...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini masyarakat sering membicarakan mengenai apa itu kepribadian.
Kebanyakan masyarakat hanya tahu dua hal, yaitu kepribadian baik dan
kepribadian buruk. Namun sebenarnya, kepribadian itu bukan hanya dua hal itu
saja, melainkan struktur yang lebih kompleks. Menurut Henry Murray,
kepribadian merupakan “cabang dari psikologis” yang pada prinsipnya
memberikan perhatian pada studi mengenai kehidupan manusia dan berbagai
faktor yang mempengaruhi jalan hidup individu dan yang menyelidiki tentang
berbagai perbedaan individual. (Howard, 2008: 374).
Henry Murray adalah salah satu tokoh yang sejalur dengan psikoanalisi Freud.
Namun Murray memiliki konsep tersendiri dalam memahami dan membedakan
kebutuhan-kebutuhan manusia. Pandangan Murray sangat holistic. Manusia harus
dipahami ssebagai kepribadian yang utuh. Fokus teori ini terletak pada individu-
individu dengan seluruh kompleksitasnya dan segi pandangan ini diringkaskan
dengan istilah ”personologi”, yang diciptakan oleh Murray (1983) untuk memberi
label bagi usaha-usahanya sendiri dan usaha orang-orang lain yang memiliki
keprihatinan mendalam untuk memahami individu secara penuh.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Murray mengabdi di Harvard sampai dia pension pada tahun 1962, memimpin
penelitian, merumuskan teori kepribadian, dan melatih sejumlah psikolog,
beberapa dari mereka menerima penghargaan dalam mempelajari kepribadian.
Sangat dihargai dan dikenal dalam psikologi sekarang ini, Murray telah
dianugerahi Gold Medal Award oleh American Psychological
Foundation dan Distinguished Scientific Contribution Award oleh American
Psychological Association. Pada tahun yang sama istri pertamanya meninggal.
Kematian istrinya ini membuatnya sangat terpukul, sampai kadang dia tidak dapat
mengendalikan kesedihannya. Tak berapa lama Morgan juga meninggal. Di usia
76 Murray menikah kembali.
Struktur Kepribadian
Murray membagi kepribadian menjadi tiga dengan menggunakan istilah
Freud, yaitu id, superego, dan ego. Akan tetapi, konsep yang digunakan Murray
memiliki pengertian yang berbeda dengan konsep yang digunakan Freud, yaitu
sebagai berikut:
1. Id
Id adalah tempat tersimpannya berbagai dorongan, kecenderungan impulsive
yang berisi energy untuk berperilaku dan mengandung motivasi. Id berisi
dorongan-dorongan primitif, perilaku amoral, nafsu (seperti id pada psikoanalisa
Freud) tetapi juga id memiliki muatan positif seperti empati, imitasi, kemampuan
menaklukkan lingkungan, dsb.
2. Superego
Superego adalah internalisasi dari nilai-nilai norma dan budaya yang
mengatur untuk mengevaluasi dan menilai perilaku diri sendiri dan orang
lain. substansi superegodikenakan pada anak-anak pada usia dini oleh orang tua
mereka dan figur otoritas lain. Superego juga dipengaruhi oleh pergaulan dengan
kelompok sebaya, karya-karya sastra dan mitologi dalam budaya di mana individu
hidup atau dibesarkan.
Menurut Murray, superego tidak hanya dibentuk oleh orangtua dan sosok
yang berwenang tetapi juga oleh kelompok masyarakat dan budaya. Sehingga,
pendapat Murray menyimpang dari pendapat Freud.
3. Ego
Ego adalah unsur rasional dalam kepribadian, yang bertugas memodifikasi,
atau menunda pemuasan impuls id yang tidak dapat ditoleransi. Ego tidak
menentukan perilaku, pertimbangan, keputusan tetapi suatu keinginan yang
menjadi penentu perilaku. Ego tidak semata-mata menjalankan apa yang diminta
oleh id, melainkan ego mengatur, merencanakan tindakan-tindakan apa yang
harus dilakukan untuk mengeskpresikan dorongan-dorongan positif dari id.
Ego memiliki sifat arbriter, artinya terkadang dapat memihak id (positif
maupun negatif) dan terkadang dapat juga memihak superego. Ego juga mampu
mengintegrasikan id dan superego, sehingga apa yang kita ingin lakukan selaras
dengan apa yang dituntut oleh lingkungan.
Dinamika Kepribadian
a. Kebutuhan
Dalam kepribadian, Murray menggunakan konsep dari kebutuhan untuk
menjelaskan motivasi dan arah dari perilaku. Kebutuhan meliputi tenaga
psikokimia dalam otak yang mengorganisasi dan mengarahkan intelektual dan
kemampuan persepsi. Dalam daftar kebutuhan Murray ada 20 kebutuhan yang
tidak semua orang memilikinya. 20 kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Abasement
Untuk tunduk secara pasif kepada kekuatan eksternal. Untuk menerima luka,
memikul kesalahan, kritikan, dan hukuman. Untuk menyerah dan mengakui
kelemahan, kesalahan, pelanggaran, atau kekalahan. Untuk mencari dan
menikmati kesedihan, hukuman, kesakitan, dan ketidakberuntungan.
2) Achievement
Untuk menyelesaikan sesuatu yang sulit, mengatasi rintangan, dan mencapai
standar yang tinggi. Untuk bersaing dan mengungguli orang lain dan untuk
menguasai, menggerakkan, atau mengatur objek-objek fisik, manusia, atau ide-
ide.
3) Affiliation
Untuk menjadikan diri dekat dan menikmati kerjasama dengan sekutu lain
yang mirip subjeknya atau satu yang menyukai objeknya. Untuk menyenangi dan
mendapati kasih sayang dari keterikatan antara satu dengan yang lain. Untuk
mengikuti dan tetap setia terhadap teman.
4) Aggression
Untuk mengatasi lawan dengan penuh kekuatan. Untuk berkelahi. Untuk
membalas rasa sakit atau luka. Untuk melawam secara kuat atau menghukum.
Untuk mencela dan mengumpat dan memfitnah dan untuk meremehkan atau
mengejek dan menertawakan dengan penuh dendam.
5) Autonomy
Untuk melawan paksaan dan pembatasan. Untuk menjadi mandiri dan bebas
dalam bertindak berdasarkan impuls. Untuk menentang adat atau kebiasaan-
kebiasaan. Untuk menghindari atau terlepas dari kegiatan yang sudah ditentukan
oleh kewenangan yang bersifat menguasai.
6) Counteraction
Untuk menguasai atau memperbaiki kegagalan dengan berusaha lagi. Untuk
menghilangkan penghinaan oleh tindakan yang dilanjutkan kembali. Untuk
mengatasi kelemahan, menekan rasa takut. Untuk mempertahankan harga diri dan
kebanggaan diri dalam standar yang tinggi.
7) Defendance
Untuk mempertahankan diri terhadap serangan, kritik, dan celaan. Untuk
menyembunyikan atau membenarkan perbuatan tercela, kesalahan atau
penghinaan.
8) Deference
Untuk mengagumi atau mendukung keunggulan orang lain. Untuk memuji,
menghormati, atau memuliakan. Untuk berusaha menyamai atau melebihi yang
patut dicontoh. Untuk menyesuaikan diri dengan adat atau kebiasaan.
9) Dominance
Untuk mengontrol lingkungan orang lain. Untuk mempengaruhi atau
mengarahkan tingkah laku orang lain dengan sugesti, bujukan, persuasi, atau
perintah. Meminta supaya jangan mengerjakan sesuatu, mengendalikan, atau
melarang.
10) Exhibition
Untuk membuat suatu kesan. Untuk dilihat dan didengar. Untuk
membangkitkan gairah, dipandang takjub, dikagumi, menghibur, mengejutkan,
membangkitkan minat, menarik perhatian, atau memikat hati.
11) Harmavoidance
Untuk menghindari rasa sakit, luka fisik, penyakit, dan kematian. Untuk
melarikan diri dari situasi yang berbahaya. Untuk melakukan tindakan
pencegahan.
12) Inavoidance
Untuk menghindari penghinaan. Untuk keluar dari situasi yang memalukan
atau menghindari kondisi yang bisa menimbulkan pelecehan. Untuk menahan diri
dalam bertindak karena takut akan kegagalan.
13) Nurturance
Untuk memberikan rasa simpati dan memuaskan kebutuhan orang lain yang
tidak berdaya seorang bayi atau objek apapun yang lemah, cacat, lelah, tidak
berpengalaman, terkalahkan, dipermalukan, kesepian, ditolak, sakit, atau
kebingungan mental. Untuk menyediakan kebutuhan, menolong, mendukung,
menghibur, melindungi, memberikan rasa nyaman, merawat, atau
menyembuhkan.
14) Order
Untuk membuat segala sesuatunya secara teratur. Untuk menjaga kebersihan,
penyusunan, pengorganisasian, keseimbangan, kerapian, dan ketelitian.
15) Play
Untuk melakukan tindakan bersenang-senang tanpa tujuan lebih lanjut. Untuk
tertawa dan membuat lelucon terhadap apapun. Untuk menyediakan waktu luang
bagi olahraga, menari, minum-minum, berpesta, bermain kartu.
16) Rejection
Untuk memisahkan diri dari orang lain yang dipandang negatif. Untuk
mengucilkan, tidak memperdulikan, membuang, atau tetap mengacuhkan
kelemahan yang lain.
17) Sentience
Untuk mencari dan menikmati kesan dan kenikmatan yang dapat ditangkap
pancaindera, yang menyentuh perasaan.
18) Sex
Untuk membangun dan meningkatkan hubungan yang intim. Dalam hal ini
melakukan hubungan seksual.
19) Succorance
Untuk mendapatkan kepuasan kebutuhan dari bantuan simpatik orang lain.
Untuk selalu punya pendukung. Untuk dirawat, didukung, ditopang, dikelilingi,
dilindungi, dituruti kehendaknya, dimaafkan, atau dinasehati.
20) Understanding
Untuk menanyakan atau menjawab pertanyaan umum. Untuk mempunyai
ketertarikan pada teori, untuk menganalisis dan menggeneralisasi peristiwa.
b. Perbedaan tegangan
Murray berpendapat bahwa ketika bangkit kebutuhan maka seseorang
mengalami tegangan dan kepuasanlah yang mampu mengurangi tegangan.
Menurut Murray manusia secara aktif meningkatkan tegangan dalam upaya
meningkatkan kenikmatan. Untuk sebagian kebutuhan kenikmatan tidak di
peroleh melalui tercapainya tujuan namun dengan keterlibatan dalam aktifitas
kebutuhan tersebut seperti contohnya adalah kebutuhan untuk bermain.
c. Tekanan
Jika kebutuhan adalah penentu perilaku yang berasal dari dalam diri manusia,
maka tekanan adalah penentu perilaku manusia yang berasal dari lingkungan
manusia tersebut.
Perkembangan Kepribadian
Pendekatannya terhadap perkembangan kepribadian tergambar seperti pada
pandangan freud yang kemudian ditambahkan dan diperluas olehnya.
Perkembangan bersifat longitudinal, bermula sejak lahir kematian. Masa kanak-
kanak dibagi menjadi 5 tahapan yang setiap tahapan memiliki kesan berbeda-beda
dan secara tak sadar akan mengarahkan pada perkembangan berikutnya
Kelima kondisi kepuasan atau tahapan pada masa anak-anak dan
keterhubungannya dengan kompleks tersebut adalah:
Stage Complex
Rasa aman selama berada di dalam kandungan Kompleks
klaustral
Kenikmatan dari menghisap nutrisi makanan selama itu Kompleks oral
berlangsung
Kepuasan yang dihasilkan dari proses defakasi Kompleks anal
Psikopatologi
Menurut Murray, ada lima kompleks yang terjadi selama masa kanak-kanak
yang harus dipenuhi. Ketika hal tersebut diperlihatkan secara ekstrem, orang akan
tetap terfiksasi pada satu tingkatan perkembangan. Kepribadiannya kemudian
menjadi tidak dapat berkembang secara spontan dan fleksibel, yang akan
mempengaruhi pembentukan ego dan superego.
The Claustral Stage
Bentuk yang tidak mendukung dari tahap ini berpusat pada rasa tidak aman
dan ketidakberdayaan yang menyebabkan seseorang takut untuk menghadapi
ruang terbuka, jatuh, tenggelam, kebakaran, gempa bumi, ataupun situasi yang
baru dan perubahan.
The Oral Stage
Karakteristik perilaku dari oral rejection complex adalah muntah-muntah,
memilih-milih makanan, sedikit makan, takut terhadap kontaminasi lewat oral,
mengasingkan diri, dan menghindari bergantung kepada orang lain.
The Anal Stage
Orang yang mengalami kompleks ini tidak teratur dan kurang bersih.
The Urethral Stage
Kompleks ini diasosiasikan dengan ambisi yang berlebihan, harga diri yang
menyimpang, rasa pamer, mengompol, dan terlalu mencintai diri sendiri. Orang
yang mengalami kompleks ini berangan-angan terlalu tinggi, dan hancur karena
kegagalan.
The Genital or Castration Stage
Kompleks ini menimbulkan rasa cemas yang berlebihan akan fantasi seorang
anak yang takut dikebiri oleh orang tuanya. Murray percaya bahwa ketakutan ini
timbul akibat masturbasi pada masa kanak-kanak dan hukuman orang tua kepada
anak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Pervin, Lawrence. A. 1984. PERSONALITY. New York: John Willy and Sons,
INC.
https://nerys2.wordpress.com/teori-kepribadian-henry-murray/