Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas mata kuliah Teori Kepribadian yang
menelaah tentang biografi dan teori kepribadian dari “Henry Murray”.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang teori
kepribadian, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber
informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa
Universitas Pancasakti. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan
datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Terima kasih.

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................

Kata Pengantar..................................................................................................

Daftar Isi...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Biografi Henry Murray.........................................................................


B. Teori Kepribadian Henry Murray.........................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini masyarakat sering membicarakan mengenai apa itu kepribadian.
Kebanyakan masyarakat hanya tahu dua hal, yaitu kepribadian baik dan
kepribadian buruk. Namun sebenarnya, kepribadian itu bukan hanya dua hal itu
saja, melainkan struktur yang lebih kompleks. Menurut Henry Murray,
kepribadian merupakan “cabang dari psikologis” yang pada prinsipnya
memberikan perhatian pada studi mengenai kehidupan manusia dan berbagai
faktor yang mempengaruhi jalan hidup individu dan yang menyelidiki tentang
berbagai perbedaan individual. (Howard, 2008: 374).

Henry Murray adalah salah satu tokoh yang sejalur dengan psikoanalisi Freud.
Namun Murray memiliki konsep tersendiri dalam memahami dan membedakan
kebutuhan-kebutuhan manusia. Pandangan Murray sangat holistic. Manusia harus
dipahami ssebagai kepribadian yang utuh. Fokus teori ini terletak pada individu-
individu dengan seluruh kompleksitasnya dan segi pandangan ini diringkaskan
dengan istilah ”personologi”, yang diciptakan oleh Murray (1983) untuk memberi
label bagi usaha-usahanya sendiri dan usaha orang-orang lain yang memiliki
keprihatinan mendalam untuk memahami individu secara penuh.

Secara konsisten ia menekankan kualitas organik tingkah laku, dengan


menyatakan bahwa satu bagian tingkah laku tidak dapat dipahami terlepas dari
semua bagian lainnya dalam pribadi yang berfungsi., mengetahui kepribadian diri
merupakan hal yang baik. Karena dengan melakukan tes kepribadian, individu
dapat mengetahui kelemahan dirinya dan memperbaikinya. Itulah sebabnya,
pengetahuan mengenai teori kepribadian milik Henry Murray sangat dibutuhkan.

B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Henry Murray


Henry Alexander Murray dilahirkan di New York pada tanggal 13 Mei 1893
dan meninggal pada tahun 1988. Murray terlahir di keluarga bangsawan di
kawasan New York, Amerika. Ibunya berhenti menyusui ketika ia masih berusia
2 bulan, dan karena ibunya lebih banyak menghabiskan waktu dengan kakak
perempuan dan kakak lelakinya. Jadi, Murray ditinggalkan dengan apa yang ia
sebut sebagai kasih sayang ibu. Semasa kecil dia dikenal sebagai anak yang
periang dan ceria, yang merupakan upayanya untuk menutupi kesepian dan
kesedihannya. Pengalaman ini membuatnya selalu rentan mengalami depresi
sepanjang masa hidupnya. Murray juga memiliki empati dan sensitivitas yang
tidak biasa terhadap penderitaan orang lain, yang kemungkinan besar dipengaruhi
pengalamannya hidup dan bergaul bersama dua orang bibinya yang menderita
neurosis (depresi dan hysteria).
Kondisi fisik Murray juga banyak mempengaruhi pembentukan
kepribadiannya. Dia terlahir dengan mata yang juling. Untuk memperbaiki
kondisi matanya, maka dia menjalani sebuah operasi yang berhasil menormalkan
matanya, namun kesalahan tidak sengaja oleh si dokter bedah menyebabkan
Murray kehilangan kemampuan stereoskopis. Dia tidak lagi memfokuskan kedua
matanya di satu titik yang sama, sehingga dia tidak pernah bisa bermain
tenis, baseball atau olah raga sejenis yang membutuhkan kemampuan
stereoskopis semacam itu. Selain itu dia juga menderita gagap. Dia mengakui
teori Adler tentang kompensasi terhadap inferioritas terbukti pada dirinya. Dia
mencari olahraga lain untuk menutupi kekurangannya, dia memilih tinju. Dia
tetap bermain sepak bola, namun dia bertugas sebagai gelandang belakang.
Kedua kecacatannyayaitu gagap dan ketidakmampuannya dalam bidang
olahraga menciptakan suatu kebutuhan untuk mengkompensasinya. Ketika ia
bermain sepakbola, ia hanya bisa menjadi pemain gelandang belakang (dan ia
tidak pernah gagap ketika memberikan kode) ia juga mengambil kelas tinju di
sekolahnya.
Setelah lulus dari sekolah Groton, Murray masuk ke Harvard. Ia
mengambil jurusan sejarah dan mendapat nilai yang sedang-sedang saja
dikarenakan ia meluangkan kebanyakan waktunya pada bidang atletik. Karirnya
kemudian diwarnai oleh perjalanan yang berliku-liku oleh studi tentang
kepribadian. Pada tahun 1919, ia lulus dari Columbia University Medical School
dengan nilai tertinggi di kelasnya. Sejalan dengan itu, ia memperoleh gelar M.A,
di bidang biologi dari Columbia, dan kemudian mengajar fisiologi untuk waktu
jangka pendek di Harvard.
Setelah menjalani 2 tahun tugas sebagai seorang dokter yang dilatih untuk
ilmu bedah di rumah sakit New York, ia kemudian memimpin penelitian biokimia
di bidang embriologi di Rockefeller Institute selama 2 tahun. Kemudian ia
melanjutkan studinya di Inggris dan di tahun 1927 ia mendapat gelar Ph.d di
bidang biokimia dari Cambridge University.
Perubahan besar terjadi setelah Murray membaca buku karya C.G.Jung
pada tahun 1923 yang berjudul Psychological Type. Dia pun bertemu dengan
seorang wanita bernama Christiana Morgan yang juga mengagumi karya Jung.
Kehidupan pernikahannya juga tidak dapat dikatakan sukses, setelah menikah
selama 7 tahun Murray memiliki ketertarikan kepada Morgan, dan atas anjuran
Jung maka Murray menikahi Morgan tanpa menceraikan istri pertamanya. Dia
hidup dengan kedua istrinya selama 40 tahun.
Pada tahun 1930 Murray dan Morgan mengembangkan Tes Apersepsi
Tematik atau Thematic Apperception Test (TAT) yang merupakan tes proyektif
untuk melihat kepribadian seseorang yang masih kerap digunakan hingga saat ini .
Ide tes ini dikembangkan oleh Murray, Morgan memilih gambar-gambar dan
membuat beberapa gambar dalam tes tersebut. Gambar-gambar yang sangat suram
adalah pilihan Murray, yang merefleksikan depresi yang dialaminya.

Murray mengabdi di Harvard sampai dia pension pada tahun 1962, memimpin
penelitian, merumuskan teori kepribadian, dan melatih sejumlah psikolog,
beberapa dari mereka menerima penghargaan dalam mempelajari kepribadian.
Sangat dihargai dan dikenal dalam psikologi sekarang ini, Murray telah
dianugerahi Gold Medal Award oleh American Psychological
Foundation dan Distinguished Scientific Contribution Award oleh American
Psychological Association. Pada tahun yang sama istri pertamanya meninggal.
Kematian istrinya ini membuatnya sangat terpukul, sampai kadang dia tidak dapat
mengendalikan kesedihannya. Tak berapa lama Morgan juga meninggal. Di usia
76 Murray menikah kembali.

B. Teori Henry Murray


Komponen definisi kepribadian Murray, sebagai berikut :
 Kepribadian individu adalah rangkaian peristiwa yang secara ideal
mencakup rentang hidup sang individu. Sejarah kepribadian yaitu :
kepribadian itu sendiri
 Definisi kepribadian harus mencerminkan unsur unsur tingkah laku yang
tepat dan berulang, maupun unsur unsur yang baru dan unik
 Kepribadian adalah fungsi yang menata dan mengarahkan dalam diri
individu yang punya tujuan mengintegrasikan konflik-konflik dan rintangan
rintangan yang dihadapi, memuaskan kebutuhan kebutuhan individu dan
menyusun rencana rencana untuk mencapai tujuan dimasa datang.
 Kepribadian terletak di otak, tanpa otak tidak ada kepribadian (no brain,
no personality).
Jadi, cara Murray merumuskan kepribadian menunjukkan bahwa ia sangat
berorientasi pada pandangan yang memberi bobot memadai pada sejarah
organisme, fungsi kepribadian yang bersifat mengatur, ciri-ciri berulang dan baru
pada tingkah laku individu, hakikat kepribadian yang abstrak atau konseptual, dan
proses-proses fisiologis yang mendasari proses-proses psikologis.

 Struktur Kepribadian
Murray membagi kepribadian menjadi tiga dengan menggunakan istilah
Freud, yaitu id, superego, dan ego. Akan tetapi, konsep yang digunakan Murray
memiliki pengertian yang berbeda dengan konsep yang digunakan Freud, yaitu
sebagai berikut:
1. Id
Id adalah tempat tersimpannya berbagai dorongan, kecenderungan impulsive
yang berisi energy untuk berperilaku dan mengandung motivasi. Id berisi
dorongan-dorongan primitif, perilaku amoral, nafsu (seperti id pada psikoanalisa
Freud) tetapi juga id memiliki muatan positif seperti empati, imitasi, kemampuan
menaklukkan lingkungan, dsb.
2. Superego
Superego adalah internalisasi dari nilai-nilai norma dan budaya yang
mengatur untuk mengevaluasi dan menilai perilaku diri sendiri dan orang
lain. substansi superegodikenakan pada anak-anak pada usia dini oleh orang tua
mereka dan figur otoritas lain. Superego juga dipengaruhi oleh pergaulan dengan
kelompok sebaya, karya-karya sastra dan mitologi dalam budaya di mana individu
hidup atau dibesarkan.
Menurut Murray, superego tidak hanya dibentuk oleh orangtua dan sosok
yang berwenang tetapi juga oleh kelompok masyarakat dan budaya. Sehingga,
pendapat Murray menyimpang dari pendapat Freud.
3. Ego
Ego adalah unsur rasional dalam kepribadian, yang bertugas memodifikasi,
atau menunda pemuasan impuls id yang tidak dapat ditoleransi. Ego tidak
menentukan perilaku, pertimbangan, keputusan tetapi suatu keinginan yang
menjadi penentu perilaku. Ego tidak semata-mata menjalankan apa yang diminta
oleh id, melainkan ego mengatur, merencanakan tindakan-tindakan apa yang
harus dilakukan untuk mengeskpresikan dorongan-dorongan positif dari id.
Ego memiliki sifat arbriter, artinya terkadang dapat memihak id (positif
maupun negatif) dan terkadang dapat juga memihak superego. Ego juga mampu
mengintegrasikan id dan superego, sehingga apa yang kita ingin lakukan selaras
dengan apa yang dituntut oleh lingkungan.
 Dinamika Kepribadian
a. Kebutuhan
Dalam kepribadian, Murray menggunakan konsep dari kebutuhan untuk
menjelaskan motivasi dan arah dari perilaku. Kebutuhan meliputi tenaga
psikokimia dalam otak yang mengorganisasi dan mengarahkan intelektual dan
kemampuan persepsi. Dalam daftar kebutuhan Murray ada 20 kebutuhan yang
tidak semua orang memilikinya. 20 kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Abasement
Untuk tunduk secara pasif kepada kekuatan eksternal. Untuk menerima luka,
memikul kesalahan, kritikan, dan hukuman. Untuk menyerah dan mengakui
kelemahan, kesalahan, pelanggaran, atau kekalahan. Untuk mencari dan
menikmati kesedihan, hukuman, kesakitan, dan ketidakberuntungan.
2) Achievement
Untuk menyelesaikan sesuatu yang sulit, mengatasi rintangan, dan mencapai
standar yang tinggi. Untuk bersaing dan mengungguli orang lain dan untuk
menguasai, menggerakkan, atau mengatur objek-objek fisik, manusia, atau ide-
ide.
3) Affiliation
Untuk menjadikan diri dekat dan menikmati kerjasama dengan sekutu lain
yang mirip subjeknya atau satu yang menyukai objeknya. Untuk menyenangi dan
mendapati kasih sayang dari keterikatan antara satu dengan yang lain. Untuk
mengikuti dan tetap setia terhadap teman.
4) Aggression
Untuk mengatasi lawan dengan penuh kekuatan. Untuk berkelahi. Untuk
membalas rasa sakit atau luka. Untuk melawam secara kuat atau menghukum.
Untuk mencela dan mengumpat dan memfitnah dan untuk meremehkan atau
mengejek dan menertawakan dengan penuh dendam.
5) Autonomy
Untuk melawan paksaan dan pembatasan. Untuk menjadi mandiri dan bebas
dalam bertindak berdasarkan impuls. Untuk menentang adat atau kebiasaan-
kebiasaan. Untuk menghindari atau terlepas dari kegiatan yang sudah ditentukan
oleh kewenangan yang bersifat menguasai.
6) Counteraction
Untuk menguasai atau memperbaiki kegagalan dengan berusaha lagi. Untuk
menghilangkan penghinaan oleh tindakan yang dilanjutkan kembali. Untuk
mengatasi kelemahan, menekan rasa takut. Untuk mempertahankan harga diri dan
kebanggaan diri dalam standar yang tinggi.
7) Defendance
Untuk mempertahankan diri terhadap serangan, kritik, dan celaan. Untuk
menyembunyikan atau membenarkan perbuatan tercela, kesalahan atau
penghinaan.
8) Deference
Untuk mengagumi atau mendukung keunggulan orang lain. Untuk memuji,
menghormati, atau memuliakan. Untuk berusaha menyamai atau melebihi yang
patut dicontoh. Untuk menyesuaikan diri dengan adat atau kebiasaan.
9) Dominance
Untuk mengontrol lingkungan orang lain. Untuk mempengaruhi atau
mengarahkan tingkah laku orang lain dengan sugesti, bujukan, persuasi, atau
perintah. Meminta supaya jangan mengerjakan sesuatu, mengendalikan, atau
melarang.
10) Exhibition
Untuk membuat suatu kesan. Untuk dilihat dan didengar. Untuk
membangkitkan gairah, dipandang takjub, dikagumi, menghibur, mengejutkan,
membangkitkan minat, menarik perhatian, atau memikat hati.
11) Harmavoidance
Untuk menghindari rasa sakit, luka fisik, penyakit, dan kematian. Untuk
melarikan diri dari situasi yang berbahaya. Untuk melakukan tindakan
pencegahan.
12) Inavoidance
Untuk menghindari penghinaan. Untuk keluar dari situasi yang memalukan
atau menghindari kondisi yang bisa menimbulkan pelecehan. Untuk menahan diri
dalam bertindak karena takut akan kegagalan.
13) Nurturance
Untuk memberikan rasa simpati dan memuaskan kebutuhan orang lain yang
tidak berdaya seorang bayi atau objek apapun yang lemah, cacat, lelah, tidak
berpengalaman, terkalahkan, dipermalukan, kesepian, ditolak, sakit, atau
kebingungan mental. Untuk menyediakan kebutuhan, menolong, mendukung,
menghibur, melindungi, memberikan rasa nyaman, merawat, atau
menyembuhkan.
14) Order
Untuk membuat segala sesuatunya secara teratur. Untuk menjaga kebersihan,
penyusunan, pengorganisasian, keseimbangan, kerapian, dan ketelitian.
15) Play
Untuk melakukan tindakan bersenang-senang tanpa tujuan lebih lanjut. Untuk
tertawa dan membuat lelucon terhadap apapun. Untuk menyediakan waktu luang
bagi olahraga, menari, minum-minum, berpesta, bermain kartu.
16) Rejection
Untuk memisahkan diri dari orang lain yang dipandang negatif. Untuk
mengucilkan, tidak memperdulikan, membuang, atau tetap mengacuhkan
kelemahan yang lain.
17) Sentience
Untuk mencari dan menikmati kesan dan kenikmatan yang dapat ditangkap
pancaindera, yang menyentuh perasaan.
18) Sex
Untuk membangun dan meningkatkan hubungan yang intim. Dalam hal ini
melakukan hubungan seksual.
19) Succorance
Untuk mendapatkan kepuasan kebutuhan dari bantuan simpatik orang lain.
Untuk selalu punya pendukung. Untuk dirawat, didukung, ditopang, dikelilingi,
dilindungi, dituruti kehendaknya, dimaafkan, atau dinasehati.
20) Understanding
Untuk menanyakan atau menjawab pertanyaan umum. Untuk mempunyai
ketertarikan pada teori, untuk menganalisis dan menggeneralisasi peristiwa.

 Tipe-tipe dari kebutuhan :


a) Kebutuhan Primer atau viscerogenic needs : kebutuhan untuk kepuasan
fisik, seperti: udara, air, makanan, sex, ASI, buang air kecil dan buang air
besar.
b) Kebutuhan Sekunder atau physogenic needs : kebutuhan sebagai turunan
dari kebutuhan primer dan berperan sebagai kebutuhan batiniah, seperti :
pendapatan,pencapaian atau prestasi, pengakuan oleh orang lain,
mendapatkan perhatian, kekuasaan, kemandirian, dan kehormatan.
c) Proactive needs : kebutuhan yang muncul tanpa harus dipengaruhi oleh
situasi tertentu, biasanya terjadi secara spontan. Misalnya seorang yang
lapar akan segera bergerak mencari makanan, tanpa harus menunggu
stimulus seperti gambar makanan dan sebagainya.
d) Reactive needs : Kebutuhan reaktif adalah kebutuhan yang muncul sebagai
respon terhadap kondisi tertentu yang ditemui di kehidupan. Misalnya,
kebutuhan untuk menghindar dari bahaya muncul ketika individu
menghadapi situasi atau lingkungan yang mengancam.\

 Penelitian Dalam Teori Murray


Dalam penelitian yang dilakukan Murray, data setiap orang dibagi ke dalam
segmen waktu yaitu proceeding dan serial.
 Proceeding : bagian dasar dari perilaku dalam suatu kurun waktu dimana
pola tingkah laku yang penting terjadi dari awal hingga akhir. Proceeding
dapat berupa interaksi nyata (externalproceeding) maupun khayalan
(internal proceeding) antara seseorang dengan sekitarnya.
 Serial : serangkaian proceeding yang berhubungan dengan waktu dan
fungsi. Contoh: keinginan untuk menjadi akuntan. Maka proceedingnya
melalu tahap belajar, dsb.

b. Perbedaan tegangan
Murray berpendapat bahwa ketika bangkit kebutuhan maka seseorang
mengalami tegangan dan kepuasanlah yang mampu mengurangi tegangan.
Menurut Murray manusia secara aktif meningkatkan tegangan dalam upaya
meningkatkan kenikmatan. Untuk sebagian kebutuhan kenikmatan tidak di
peroleh melalui tercapainya tujuan namun dengan keterlibatan dalam aktifitas
kebutuhan tersebut seperti contohnya adalah kebutuhan untuk bermain.

c. Tekanan

Jika kebutuhan adalah penentu perilaku yang berasal dari dalam diri manusia,
maka tekanan adalah penentu perilaku manusia yang berasal dari lingkungan
manusia tersebut.

 Perkembangan Kepribadian
Pendekatannya terhadap perkembangan kepribadian tergambar seperti pada
pandangan freud yang kemudian ditambahkan dan diperluas olehnya.
Perkembangan bersifat longitudinal, bermula sejak lahir kematian. Masa kanak-
kanak dibagi menjadi 5 tahapan yang setiap tahapan memiliki kesan berbeda-beda
dan secara tak sadar akan mengarahkan pada perkembangan berikutnya
Kelima kondisi kepuasan atau tahapan pada masa anak-anak dan
keterhubungannya dengan kompleks tersebut adalah:

Stage Complex
Rasa aman selama berada di dalam kandungan Kompleks
klaustral
Kenikmatan dari menghisap nutrisi makanan selama itu Kompleks oral
berlangsung
Kepuasan yang dihasilkan dari proses defakasi Kompleks anal

Kepuasan yang muncul bersamaan dengan buang air Kompleks


kecil uretral
Kepuasan Kompleks
kelamin kastrasi

 Tahapan dalam Perkembangan


 Kompleks kaustral.
Hidup dalam kandungan sangat aman, tenang, sangat tergantung dan kita
sering berharap ingin mengalaminya kembali. Ada tiga bentuk kompleks, yaitu :
- Keinginan untuk berada seperti di kandungan yang sempit, hangat, gelap,
yang aman dan terasing.
- Perasaan tidak berdaya dan tidak mendapat bantuan di dalam kandungan
yang menyebabkan takut akan ruang terbuka, jatuh, dan keadaan lainnya
yang dapat menimbulkan perubahan.
- Kompleks anti klaustral atau egression dimana seseorang ketakutan
kehabisan nafas dan terbatas.
 Kompleks oral
Ada tiga variasi dalam kompleks ini, yaitu :
- The oral succorance complex, yaitu kombinasi dari aktivitas mulut,
kecenderungan pasif, kebutuhan untuk dibantu dan dilindungi
- The oral aggression complex, yaitu kombinasi dari kompleks oral dengan
aktivitas agresi dalam bentuk mengigit, meludah, membentak, atau bentuk
agresi verbal
- The oral rejection complex, yaitu mencakup muntah, pilih-pilih
makanan, makan sedikit, ketakutan terhadap kontaminasi oral dan
kebutuhan mengasingkan diri, dsb.
 Kompleks anal
- Anal rejection complex
Senang dengan defekasi, kotoran dan benda-benda yang mirip dengan
kotoran. Agresi seringkali menjadi bagian dari kompleks ini
- Anal retention complex
Tingkah laku retentif, menimbun, mengumpulkan sesuatu, dan dalam
kebersihan, kerapian, dan keteraturan.
 Kompleks uretral
Kompleks ini khas bagi sistem Murray dan dihubungkan dengan ambisi yang
berlebihan, ketidakjelasan sistem diri, sejarah dari suka mengompol, dan rasa
mencintai diri sendiri yang besar. Juga disebut sebagai kompleks icarus. Seperti
icarus, seseorang dengan kompleks ini mempunyai cita-cita yang terlalu tinggi
dan mimpi-mimpinya hancur karena kegagalan.
 Kompleks kastrasi
Kurang setuju dengan castration anxiety-nya Freud. Murray menjelaskan
dengan lebih sederhana yaitu fantasi yang berupa ketakutan berkembang dari
masturbasi di masa anak-anak yang disertai dengan hukuman dari orang tua.

 Psikopatologi
Menurut Murray, ada lima kompleks yang terjadi selama masa kanak-kanak
yang harus dipenuhi. Ketika hal tersebut diperlihatkan secara ekstrem, orang akan
tetap terfiksasi pada satu tingkatan perkembangan. Kepribadiannya kemudian
menjadi tidak dapat berkembang secara spontan dan fleksibel, yang akan
mempengaruhi pembentukan ego dan superego.
 The Claustral Stage
Bentuk yang tidak mendukung dari tahap ini berpusat pada rasa tidak aman
dan ketidakberdayaan yang menyebabkan seseorang takut untuk menghadapi
ruang terbuka, jatuh, tenggelam, kebakaran, gempa bumi, ataupun situasi yang
baru dan perubahan.
 The Oral Stage
Karakteristik perilaku dari oral rejection complex adalah muntah-muntah,
memilih-milih makanan, sedikit makan, takut terhadap kontaminasi lewat oral,
mengasingkan diri, dan menghindari bergantung kepada orang lain.
 The Anal Stage
Orang yang mengalami kompleks ini tidak teratur dan kurang bersih.
 The Urethral Stage
Kompleks ini diasosiasikan dengan ambisi yang berlebihan, harga diri yang
menyimpang, rasa pamer, mengompol, dan terlalu mencintai diri sendiri. Orang
yang mengalami kompleks ini berangan-angan terlalu tinggi, dan hancur karena
kegagalan.
 The Genital or Castration Stage
Kompleks ini menimbulkan rasa cemas yang berlebihan akan fantasi seorang
anak yang takut dikebiri oleh orang tuanya. Murray percaya bahwa ketakutan ini
timbul akibat masturbasi pada masa kanak-kanak dan hukuman orang tua kepada
anak.

 Gambaran Tentang Sifat Manusia


Meski teori kepribadian Murray dan Freud memiliki beberapa persamaan,
namun pendapatnya tentang sifat alami manusia sedikit berbeda. Freud
menganggap tujuan tertinggi dan yang dibutuhkan dalam hidup manusia adalah
penurunan ketegangan. Tapi, berdasarkan pendapat Murray, tujuan kita bukanlah
sebuah keadaan dimana kita bebas dari ketegangan, melainkan kepuasan yang
didapat dalam tindakan (proses) untuk mengurangi ketegangan tersebut. Menurut
pendapat Murray, manusia membutuhkan ketegangan, karena dalam proses
menurunkan ketegangan itulah manusia mendapat kepuasan.
Murray juga membantah kalau kepribadian itu ditetapkan oleh kebutuhan
(needs) dan lingkungan (envirovment). Menurut Murray, kita memiliki keinginan
yang bebas untuk berubah dan tumbuh menjadi apa yang kita inginkan. Murray
juga percaya bahwa kita dibentuk oleh sifat bawaan dan lingkungan kita,
keduanya sama-sama memiliki pengaruh yang besar.
Pandangan Murray tentang sifat alami manusia sangat optimis dan dia
mengkritik psikologi yang diproyek negatif dan merendahkan kesan manusia. Dia
membantah dan beralasan dengan kekuatan manusia yang cukup banyak baik
dalam bidang kreatifitas, imaginasi, dan kemampuan berpikir, kita bisa mengatasi
setiap masalah yang kita hadapi.
Murray memang lebih fokus pada masa depan, optimistik, dimana kita
memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berkembang, karena tumbuh merupakan
salah satu sifat alami makhluk hidup. Murray juga mengatakan bahwa setiap
orang itu unik meskipun terdapat beberapa kesamaan dalam kepribadian kita.
 Taksiran dalam Teori Murray
Murray memiliki teknik tersendiri didalam menaksir kepribadian yang
berbeda dengan Freud dan neopsychoanalytic yang lain. Dalam evaluasi intensive
yang dia lakukan, Murray menggunakan satu macam dari banyak teknik untuk
mengumpulkan data dari 51 mahasiswa laki-laki di Universitas Harvard. Mereka
kemudian diinterview dan diberikan tes projektif, tes objektif, dan daftar
pertanyaan mencakup ingatan masa kanak-kanak mereka, hubungan keluarga,
perkembangan seksual, pembelajaran sensorimotor, standar etis, cita-cita,
interaksi sosial, mekanik dan kemampuan artistik. Program taksiran ini meliputi
banyak hal yang membuat 28 staf investigator Murray menghabiskan waktu 6
bulan untuk melengkapinya. Data ini akan didiskusikan kembali pada bagian
“Penelitian Teori Murray”.

 The OSS Assesment Program


Selama Perang Dunia II, Murray membuat sebuah program taksiran untuk
Office of Strategic Services (OSS). Tujuannya adalah untuk memilih orang-orang
yang akan dijadikan mata-mata dan penyabotase, yang akan bekerja dibelakang
garis musuh dalam situasi yang penuh resiko. Para kandidat yang memiliki
potensi untuk posisi di OSS kemudian diinterview dan diberi tesrorschach dan tes
projektif TAT serta diberi daftar pertanyaan mengenai berbagai topik. Kandidat
yang berpartisipasi dalam tes ini, akan berada pada situasi stres yang dapat
merangsang pengalaman mereka. Perilaku mereka dalam tes ini sangat diamati.
Tim penilai mengembangkan prosedur untuk menguji kemampuan kandidat untuk
mentolerir ketegangan emosional dan intelektual yang parah.

 The Thematic Apperception Test


Teknik penaksiran sering dihubungkan dengan Murray ini dinamakan
Thematic Apperception Test (TAT), tes ini terdiri dari 19 gambar ambigu yang
menunjukkan satu atau dua orang dan sebuah kartu kosong. Orang yang
mengikuti tes ini diminta untuk menyusun sebuah cerita yang menggambarkan
adegan dan karakter dalam setiap gambar. Murray mendapat teknik projektif TAT
ini dari proyek mekanisme pertahanan milik Freud.
Penaksiran respon terhadap gambar-gambar TAT adalah sebuah proses
subjektif, seperti yang diakui Murray dalam sebuah interview, dia menujukan TAT
sebagai sejenis perangkap bodoh yang bisa menangkap lebih.
TAT juga telah dimodifikasi menjadi Children’s Apperception Test (CAT)
yang di design untuk anak usia 3 sampai 10 tahun. Sedangkan Gerontologi
Apperception Test (GAT) dan Senior Apperception Test (SAT) di design untuk
orang-orang yang lebih tua (dewasa). Alat penaksir lain yang dikembangkan dari
teori personality Murray adalah Edward Personal Preference Schedule (EPPS) dan
Jackson Personality Research Form.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Friedman, Howard. S. 2008. Kepribadian: Teori Klasik dan Riset Modern.


Jakarta: Penerbit Erlangga.

Pervin, Lawrence. A. 1984. PERSONALITY. New York: John Willy and Sons,
INC.

https://nerys2.wordpress.com/teori-kepribadian-henry-murray/

Anda mungkin juga menyukai