Anda di halaman 1dari 5

Nama: Shalma Misbahul Fajriah

NIM: 11960123507

Kelas: 5c/Psikologi

Matkul: Kesehatan Jiwa

Dosen Pengampu: Raudatussalamah

“Sejarah Pergerakan Kesehatan mental”

Kesehatan mental merupakan suatu kajian yang mengkaji tentang ilmu kejiwaan, kajian
ini sudah dikenal sejak abad ke-19. Lalu pada abad ke-20 kajian tentang kesehatan mental sudah
mulai berkembang sangat pesat dikarenakan teknologi yang semakin modern. Hal tersebut dapat
dilihat dari mulai banyaknya klinik-klinik kejiwaan dan lembaga pendidikan kesehatan mental.

Awal mulanya, kesehatan mental ini hanya diperuntukkan untuk individu yang meimiliki
gangguan kejiwaan dan tidak diperuntukkan untuk individu yang memiliki mental sehat, tapi itu
semua berubah menjadi kesehatan mental yang tidak ada batasnya untuk semua individu yang
memiliki gangguan kejiwaan maupun mental sehat, karna itu semua tergantung pada setiap
individu bagaimana dia dapat berinteraksi pada lingkungan sekitarnya. Berikut akan dijelakan
bagaimana perkembangan kesehatan mental dari zaman pra ilmiah sampai pada zaman modern.

A. Zaman Pra Ilmiah


1. Masa Animisme

Dari zama dahulu, gangguan mental ini sudah muncul dengan konsep primitif anamisme.
Dalam konsep primitif ini, mereka percaya bahwa dunia ini selalu diawasi, adan dikuasai oleh
para dewa atau roh-roh. Orang primitif juga percaya bahwa para roh atau dewa lah yang ada
dibalik bertiupnya angin, batu yang berguling, ombak-ombah yang bergulung, bahkan pohon
yang tumbuh.

Para orang yunani mengatakan bahwa gangguan jiwa ini terjadi karena adanya dewa yang
marah lalu dewa tersebut membawa pergi jiwanya. Mereka juga mengatakan bahwa gangguan
mental itu terjadi karena roh-roh halus yang ingin masuk ketubuh mereka. Dengan begitu mereka
akan membuat sesajian untuk meredam kemarahan dewa dan roh-roh itu sebagai bentuk
penyembuhan gangguan mental,

2. Masa Naturalisme

Naturalisme merupakan aliran yang memandang bahwa gangguan mental dan gangguan
fisik itu merupakan penyebab dari alam. Bukan karena adanya pengaruh kemaran dewa ataupun
adanya roh-roh yang ingin merasuki. Semenjak adanya pendekatan “Naturalisme”, kepercayaan
animiseme pada zaman Hipocrates (460-367) pun mulai berkurang bahkan mangalami
perubahan. (Yusuf 20011, dalam Diana 2019), Hipocarates mengatakan “Jika seseorang memotong
botok kepala, maka akan ditemukan otak yang basah, dan mencium bau amis. Namun tidaklah melihat
roh, dewa ataupun hantu yang melukai badan orang itu”

Pada perkembangan selanjutnya, oarang kristen tidak lagi menggunakan pendekatan Naturalistik.
Seorrang dokter prancis yang bernama Philipe Panel (1745-1826) yang merupakan kepala rumah sakit
Bicetre di Paris, ia menggunakan filsafat politik dan sosial yang baru dalam memecahkan masalah
gangguan mental. Ia berkakata bahwa seorang yang menderita gangguan mental akan dirantai selama
bertahun-tahun, bahkan ada yang dirantai sampai 20 tahun, karena ia menganggap bahwa seorang yang
terkena gangguan mental itu berbahaya karna bisa melukai dirinya sendiri maupun orang lain jika
berkeliaran. Dengan meotde “merantai” seseorang yang terkena gangguan mental, terbukti ampuh dan
sangat populer di tahun tersebut. Dimana metode itu terbukti pada seseorang yang terkena gangguan
mental tidak lagi bisa melukai dirinya sendiri maupun oarng lain karena sudah dirantai bertahun-tahun.

B. Zaman Modern

Perubahan mulai terjadi pada tahun 1783 pada saat berkembangnya psikologi abnormal dan psikiatri
di Amerika serikat, yaitu pada pengobatan orang yang memiliki gangguan mental, perubahan di mulai
dari sikap enimisme (irrasional) ke raional (ilmiah). Saat itu seorang bernama Benyamin Rush (1745-
1813), ia menjadi anggota medis dirumah sakit Penisylvania. Terdapat 24 pasien dirumah sakit, mereka
dianggap sebagai lunatics (orang-orang gila atau hialng ingatan). Pada saat itu sanagt sedikit pengetahuan
tentang bagaimana cara menyembuhkan orang yang terkena gangguan mental. Lalu Rush mencoba
mencari cara dengan yang berguna untuk orang yang terkena gangguan mental dengan memberikan
sebuah motivasi, berekreasi agar pasien tetap aktif dalam kesehariannya.

Karena selama ini pengobatan orang yang terkena gangguan mental terasa kurang manusiawi, yaitu
dengan cara dikurung, dirantai, bahkan terkadang disiram dengan air, maka pengobatan yang dilakukan
Rush mungkin lebih baik dan juga merupakan perkembangan psikologi abnormal dan psikiatri yang
memeberikan pengaruh lahirnya kesehatan mental menjadi ilmu pengetahuan dengan beberapa gerakan-
gerakannya yang teroganisir.

Seorang tokoh yang bernama Dorothea Lynde Dix dan Whittingham Beers yang menginspirasi
dan menekankan pada pencegahan gangguan mental dan pertolongan pada orang yang miskin dan lemah.
Dorothea Lynde Dix merupakan seorang guru di Massachusets. Ia lahir pada tahun 1802 dan meninggal
pada tanggal 17 juli 1887. Ia sanga perhatian pada orang yang terkena gangguan mental dan memberikan
pengebatan yang lebih manusiawi. Ia juga berjuang selama 40 tahun dalam mengobati orang yang terkena
gangguan mental.

C. Organisasi Kesehatan Mental Internasional

Kesehatan mental secara formal mulai muncul pada tahun 1909 dan beberapa organisasi
kesehatan mental sudah didirikan dari dekade 1900-1909. Seperti American Social Hygiene Associatin
(ASHA) dan American Federation For Sex Hygiene. Perkembangan pergerakan pada bidang kesehatan
mental ini diciptakan oleh Clifford Whittingham beers (1876-1943). Ia terkenal dengan pengalamannya
yang mengobati dan mencegar orang terkena gangguan mental dan dinobatkan “The Founder Of The
Mental Hygiene Movement”
Beers pernah memeiliki pengalaman dimana dia berada di rumah sakit jiwa yangn berbeda-beda,
saat itu di mendapatkan perilaku dan layanan yang kasar dan tidak manusiawi oleh perawat-perawatnya.
Selama dia menjadi pasien dirumah sakit, dia mulai memperbaiki dirinya, dan satu tahun sebelum ia
keluar, ia mulai membuat gerakan melindungi orang-orang yang terkena mental, atau orang gila (Insane).
Setelah ia sembuh pada tahun 1908, ia melanjutkan gerakannya mengenai melindungi orang yang terkena
mental dan ia juga menulis buku berjudul A Mind That Found It Self. Seorang pakar psikologi bernama
Wiliam James menyembut buku itu dengan baik, dibuku itu dia memberikan koreksi program pelayanan.
Memang benar, perlakukam atau “treatmetn” yang di berikan dirumah sakit dipandang kurang
manusiawi.

Beers yakin bahwa penyakit gangguan mental bisa disembuhkan, dan ia merancang suatu
program yang bersifat nasional yaitu dengan tujuan berikut:

1. Mereformasi program perawatan dan pengobatan terhadap penyakit jiwa.


2. Melakukan penyebaran informasi kepada masyarakat agar mereka memiliki pemahaman dan
sikap yang positif terhadap pasien yang mengidap gangguan mental atau jiwa.
3. Mendorong dilakukannya berbagai penelitian tentang kasus dan obat gangguan jiwa.
4. Mengembangkan praktik agar mencegah gangguan jiwa,

Begitu banyak respon positif dari gagasan yang disampaikan oleh Beers. Terlebih di kalangan para
ahli seperti William James. Ada juga seorang psikiatris ternama yang bernama Adolf Mayer, ia
menyarankan dan memberi nama gagasan tersebut dengan “Mental Hygiene”.

Setelah terbit buku tersebut, Sebuah organisasi didirikan untuk pertama kalinya yang bernama
“Connecttievt Society of Mental Hygiene”, setelah satu tahun kemudian didirikan “National Commite
Society of Mental Hygiene” .lalu berrs ditunjuk menjadi sekretarisnya, dan organisasi ini bertujuan:

1. Melindungikesehatan mental masyarakat


2. Menyusun standar perawatan para pengidap gangguan mental
3. Meningkatkan studi dalam gangguan mental dalam segala bentuknya dan berbagai aspek yang
terkait dengannya
4. Menyebarkan pengetahuan tentang kasus gangguan mental, pencegahan dan pengobatannya
5. Mengkoordinasi lembaga perawatan yang ada.

Organisasi kesehatan mental terus bertambah pada tahun 1950. Yaitu demgam berdi rinya “National
Assosiation For Mental Healt”, organisasi ini bekerjasama dengan 3 organisasi masyarakat lainnya,
yaitu “National Commite for Mental Hygiene”, “National Mental Healt Foundation”, Psyciatric
Foundation”. Gerakan kesehatan mental ini terus berkembang sampai tahun 1075 di Amerika Serikat
terdapat lebih seribu tempat perkumpulan kesehatan mental. Sedangkan di negara-negara lain gerakan ini
dikembangkan melalui “ The Word Federation For Mental Healt” dan “The Word Healt
Organization”.

D. Gerakan Kesehatan Mental di Indonesia

Di Indonesia, perkembangan kesehatan mental sudah berkembang sejak penjajahan Belanda. Mereka
yang memiliki gangguan mental akan dirawat di rumah sakit umu dan itu dikatakan parah atau kritis.
Rumah sakit jiwa pertama kali didirikan diindonesi pada tahun 1882. Lalu mulai berkembang mulai dari
RSJ Lawang (1902), RSJ Magelang (1923), dan RSJ di Sabang (1927). Dulu orang yang memiliki
gangguan mental diobati dengan metode custodial care dan restains atau dengan cara dikurung atau diikat.
Saat itu penyakit gangguan mental mulai tidak diperthatikan lagi di zaman pemjajahan Jepang. Namun
pada tahun 1947, mulai didirikan lagi perawatan khusus gangguan kejiwaan dan pemerintah pun
memetapkan UU pada tahun 1966 mengenai penyekit jiwa, semuanya semakin berkembang sampai
sekarang dan semakin banyak pembelajaran tentang ilmu kejiwaan seperti psikiater, dokter ahli jiwa, dan
psikologi klinis.

Saat itu diindonesia belum ada oraganisasi yang berdiri, ataupun orang yang sudah pernah terkena
gangguan mental, tapi indikasi mengarah kesana sudah mulai muncul. Seperti sudah munculnya buku
tentang pengalaman menjadi pasien gangguan jiwa. Salah satu buku nya yang berjudul Ratu Adil:
Memoar seorang schizophrenia yang ditulis oleh Ivandiary (2004). Buku tersebut mirip dengan artikel
oleh para konsumen di Amerika yang menjelaskan pengalaman-pengalaman ketika menjadi pasien
gangguan jiwa. Bagian yang paling banyak dibahas di buku tersebut adalah bagaimana penulis saat
mengalami schizophrenia, ia merasa dirinya seperti Ratu Adil yaitu semuah mitologi dalam masyarakat
jawa yang mirip dengan ide mesiahisme, dimana tokoh itu menyelamatkan banyak masyarakat jawa dari
semua persoalan. Lalu penulis merasa seperti bertemu malaikat. Buku ini sama sekali tidak menjelaskan
bagaimana pelayanan dokter ketika dia menjadi pasien gangguan jiwa dirumah sakit.

Selanjutnya penderita lain schizophrenia bernama Bachril Hidayat Lubisyiang menulis sbuah
buku Triologi Gilakah Aku?. Buku berjudul Aku Sadar Aku Gila ini menjelaskan proses kesembuhan
penulis dari penyakit Skizofrenik Paranoid yang diderita penulis. Ia merupakan seorang yang memiliki
pendidikan yang tinggi di bidang psikologi dan memiliki agama yang kuat. Kesembuhannya merupakan
suatu perjuangan pribadi yang panjang. Ia banyak menerapkan prinsip nilai islami yang dipandu dengan
teknik psikologi.

Bachril Hidayat Lubisyiang menulis buku merupakan sebuah refleksi dan renungan penulis dalam
proses kesembuhan dari gangguan schizophrenia, sementara Ivandiary mengalaami gangguan
schizophrenia murni karena faktor psikologi, sedangkan Bachril karena penyakahgunaan zat psikoaktif.
Dengan begitu penderita schizophrenia demgam masyarakat yayasan ini memiliki tujuan:

1. Memperdayakan penderita schizophrenia agar mendapat perhatian perawatan dan pengobatan


yang layak serta perlindungan hukum melalui keperdulian masyarakat dan kepedulian pemerintah
terhadap hasil karya schizophrenia
2. Menjadi wadah komunikasi serta saling dukung antar penderita dan keluarga
3. Mengurangi stigma yang selama ini diberikan oleh masyarakat kepada penderita schizophrenia
dengan cara melakukan penyebaran informasi
4. Menjembatani komunikasi antar keluarga penderita maupun dokter psikiater
5. Menjadi sumber informasi bagi siapa saja yang memerlukan
REFERENSI:

Adityawan, Indra. (2010). SEJARAH PERKEMBANGAN GERAKAN KESEHATAN MENTAL.


Jurnal dakwah STAIN purwokerto. 4(1): 91-110.

Olson, Veronica. 2017. Sejarah Gerakan Kesehatan Mental diIndonesia. Sejarah dan Gerakan
Kesehatan Mental Indonesia - Sejarah dan Gerakan Kesehatan Mental Indonesia
(merlianaafiyati.blogspot.com)

Fakhriyani, Diana Vidya. 2019. KESEHATAN MENTAL. Bankes Kadur Pamekasan. Duta media
Publishing.

Anda mungkin juga menyukai