Anda di halaman 1dari 2

Nama: Azmi Najwa Azalia Zahran

NIM: 1211040144
Kelas: TP 3D
Dosen Pengampu: Dr. Rifki Rosyad, M.A
Pertemuan kedua

SEJARAH PERKEMBANGAN KESEHATAN JIWA (MENTAL HEALTH)

Keberadaan penyakit mental telah ada sejalan dengan keberadaan manusia, walaupun
ketika kehidupan manusia tidak semaju zaman sekarang. Bahkan ketika manusia sendiri belum
dapat memberikan istilah untuk menjelaskan keadaan mentalnya sendiri.

A. Era Pra-Ilmiah
1. Masa Animisme
Sejak zaman dahulu sikap terhadap gangguan kepribadian atau mental telah muncul
dalam konsep primitif animisme, yaitu suatu kepercayaan bahwa dunia ini diawasi atau
dikuasai oleh roh-roh atau dewa-dewa. Orang primitif percaya bahwa angin bertiup,
ombak berguling, dan pohon tumbuh karena pengaruh roh yang tinggal dalam benda-
benda tersebut. Orang Yunani percaya bahwa gangguan mental terjadi karena dewa
marah dan membawa pergi jiwanya. Untuk menghindari kemarahannya, mereka
mengadakan sesajen dengan mantra dan korban.(Aditiyawarman, 2010; Yusuf, 2021)
Praktik tersebut berlangsung mulai abad 7-5 SM. Setelah kemunculan naturalisme,
maka praktik semacam itupun kian berkurang, walaupun kepercayaan tentang penyakit
mental tersebut berasal dari roh-roh jahat tetap bertahan sampai abad pertengahan.
2. Kemunculan Naturalisme
Perubahan sikap terhadap tradisi animism terjadi pada zaman Hippocrates (460-
367). Dia dan pengikutnya menegembangkan pandangan revolusioner dalam
pengobatan, yaitu dengan menggunakan pendekatan naturalisme. Ide naturalistik ini
kemudian dikembangkan oleh Galen, seorang tabib dalam lapangan pekerjaan
pemeriksaan atau pembedahan hewan.
Seorang dokter Perancis, Philippe Pinel (1745-1826) memulai penelitian pada
pengobatan psikiatri dengan mempelopori perlakuan serta pengertian yang lebih
menusiawi terhadap orang-orang penderita gangguan mental. Dia terpilih menjadi
kepala Rumah Sakit Bicetre di Paris. Di rumah sakit ini, para pasiennya (yang maniak)
dirantai, diikat ke tembok dan tempat tidur. Para pasien yang telah dirantai selama 20
tahun atau lebih, dan dipandang sangat berbahaya, kemudian dibawa jalan-jalan di
sekitar rumah sakit. Akhirnya diantara mereka banyak yang berhasil, mereka tidak
menunjukan lagi kecenderungan untuk melukai atau merusak dirinya sendiri. (Sinthania
et al., 2022; Yusuf, 2021)
B. Era Ilmiah (modern)
Perubahan yang sangat berarti dalam sikap dan acar pengobatan gangguan mental,
yaitu dari animisme (irasional) dan tradisional ke sikap dan cara yang rasional (ilmiah)
terjadi pada saat berkembangnya psikologi abnormal dan psikiatri di Amerika, yaitu pada
tahun 1783. Benjamin Rush sebagai pelopor perawatan yang lebih manusiawi terhadap
orang sakit mental dan dikenal sebagai “Bapak Psikiatri Amerika”. Cara yang ditempuh
Rush adalah dengan melalui penulisan artikel-artikel dalam koran, ceramah, dan
pertemuan-pertemuan lainnya. Sampai pada akhirnya pada tahun 1796, di rumah sakit
dibangun ruangan khusus bagi para pasien gangguan mental.
Pada tahun 1876, Clifford Wittingham Beers mendirikan Connecticut Society for
Mental Hygiene dan mempelopori gerakan ilmu kesehatan mental, berdasarkan
pengalamannya sendiri sebagai gangguan mental selama tiga tahun. Tahun 1919 dibentuk
sebuah badan bernama International Committee for Mental Hygiene yang bermarkas besar
di Amerika Serikat.
Pada tahun 1920-1930 karena pengaruh dari teori Psikososial Freud atau teori
Psikoanalisis Freud, terjadi perubahan perawatan terhadap pasien gangguan mental.
Dalam kurun waktu 1920 an Komite Nasional Kesehatan Mental Amerika menghasilkan
model undang-undang yang juga dimasukan ke dalam aturan beberapa negara bagian. Pada
akhirnya tahun 1948, Federasi Dunia Kesehatan Mental dibentuk.

Anda mungkin juga menyukai