Oleh : Kelompok 2
Rahmawati (1720901063)
Psikologi abnormal adalah salah satu cabang dari psikologi yang berusaha mengkaji
dan berusaha memahami pola perilaku yang abnormal dan juga ara membantu orang – orang
yang mengalaminya. Cakupan psikologi abnormal yaitu sudut pandang tentang perilaku
abnormal yang lebih luas daripada studi terhadap gangguan mental atau gangguan psikologis.
Psikologi abnormal ini sejatinya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu atau bahkan sejak
awal keberadaan manusia. Para pemikir dan imuwan besar dunia telah berusaha menemukan
penjelasan mengenai keanehan atau perilaku manusia yang bermasalah.
Zaman dulu manusia beranggapan bahwa ada kuasa di luar tubuh yang berperan
dalam perilaku seseorang yang abnormal. Dari mulai dewa – dewa, setan, roh, bahkan hingga
rasi bintang dan bulan dianggap mempengaruhi perilaku abnormal tersebut. Cara
menyembuhkannya pun tidak rasional karena adanya anggapan tersebut. Contohnya, pernah
ditemukan tengkorak yang berlubang yang diperkirakan berasal dari masa Mesir Kuno itu
diyakini terjadi karena adanya pembedahan untuk mengobati perilaku abnormal pada masa
lalu.
Sejarah psikologi abnormal dimulai sejak mulainya peradaban manusia. Seperti telah
diuraikan di atas, dari zaman ke zaman terdapat perbedaan cara menangani perilaku abnormal
yang termasuk ke dalam macam – macam gangguan jiwa manusia tersebut. Beberapa masa
perkembangan psikologi abnormal hingga masa sekarang adalah:
1300 SM
Hipocrates (460 SM) memegang peranan penting dalam sejarah perilaku abnormal
pada masa ini dengan menyatakan bahwa otak manusia adalah pusat kesadaran, intelektual
dan emosi. Jika seseorang menyimpang cara berpikirnya atau terganggu maka berarti ada
masalah yang terjadi pada otaknya. Hipocrates lebih percaya pada hal – hal yang bersifat
alamiah daripada hal yang bersifat supernatural, dan karena itu pula menyimpulkan bahwa
pola hidup tertentu akan memberi pengaruh kepada kesehatan otak dan tubuh. Perilaku
abnormal oleh Hipocrates digolongkan kepada tiga bagian yaitu:
c. Frenitis atau demam otak yang menandai bentuk dari perilaku yang aneh.
Selain Hipocrates, ada Ascleplaides dan Galen (130-200SM) dari Romawi yang
mendukung perlakuan lebih manusiawi serta adanya perawatan di rumah sakit untuk para
penderita gangguan mental. Galen meneliti anatomi untuk menemukan jawaban tentang cara
kerja dari tubuh manusia dan pikiran manusia. Pandangan mereka pada akhirnya menjadi
dasar ilmiah mengenai perilaku abnormal.
Abad Pertengahan
Setelah tahun 200 M atau setelah kematian Galen, datanglah masa kegelapan bagi
teori – teori psikologi. Aspek ilmiah dari pengobatan Yunani masih terssa di negara – negara
Islam di Timur Tengah. Pada tahun 792 M rumah sakit mental pertama berdiri di Baghdad,
diikuti kota Suriah dan Aleppo. Di rumah sakit – rumah sakit ini, para pasien penderita
penyakit mental menerima perawatan yang manusiawi.
980 – 1037 M
Pada masa ini berkembang teori dari Avicenna yang biasa disebut ‘Prince of
Physicians’ karena ia berasal dari Arab, bahwa depresi adalah hasil dari ketidakseimbangan
kimia di dalam tubuh yang disebabkan oleh stress emosional. Avicenna secara rutin meneliti
tentang histeria, epilepsi, manic dan melankolia, ia menulis studi medis berjudul ‘The Canon
of Medicine‘. Kepercayaannya akan keefektifan penggunaan musik untuk mengatasi stress
emosional baru mendapatkan tempat enam ratus tahun kemudian di Eropa.
Zaman Kegelapan
Pada masa sejarah psikologi abnormal ini datanglah zaman kegelapan bagi dunia
medis dan juga studi yang dilakukan tentang perilaku abnormal. Gereja Katolik Roma
kembali menguatkan doktrin tentang kekuatan supernatural yang menjadi penyebab dari
perilaku abnormal. Para penderita gangguan mental ditangani oleh pastur dengan berdoa atau
menyentuh pasien menggunakan benda – benda keramat, bahkan hingga memukul dan
mencambuk. Perilaku abnormal dipercaya timbul karena adanya pengaruh sihir sehingga para
penderita marak dibunuh atau diburu karena dianggap memiliki ilmu sihir.
Pemisahan serius antara penderita gangguan mental dan kehidupan sosialnya mulai
dilakukan pada kurun waktu ini. Para penderita gangguan mental ditempatkan di satu tempat
yang disebut Asylum. Para penderita gangguan mental dan gelandangan ditampung disini,
sebagian dirantai ke tempat tidur dan yang lainnya berkeliaran tanpa adanya bantuan. Pada
tahun 1547 dibangun London’s Hospital of St. Mary of Bethlehem (Bedlam) yang merupakan
prakarsa Henry VIII untuk menampung pasien gangguan mental, namun rumah sakit tersebut
pada akhirnya justru berkembang menjadi pusat hiburan untuk masyarakat dengan menjual
tiket untuk menonton para penghuninya yang berperilaku aneh. Muncul ahli – ahli seperti
Paracelsus yang menolak anggapan bahwa perilaku abnormal terhubung dengan demonology,
serta Johann Weyer yang merupakan ahli psikis pertama yang mengkhususkan diri pada
perawatan penyakit mental.
Abad ke 16
Selama abad ke 16, seorang suster atau biarawati Spanyol bernama Teresa of Avila
(1515-1582) membuat sebuah konsep luar biasa ketika membantah bahwa ia dan para
kelompok biarawati lainnya yang mengalami serangan histeris dan karenanya lalu berada
dalam bahaya dari inkuisisi Spanyol, bahwa mereka tidak mengalami kesurupan. Akan tetapi
ia menyiratkan bahwa mereka mengalami sakit yang berasal dari pikiran.
Para tokoh di Eropa, salah satunya adalah Phillipe Pinel mulai mengeluarkan
pendapat bahwa orang yang mengalami gangguan mental adalah orang yang sakit dan perlu
adanya penanganan rumah sakit yang lebih manusiawi. Pinel menyatakan bahwa perilaku
abnormal pada orang – orang disebabkan karena mereka menderita penyakit dan sudah
seharusnya diperlakukan secara manusiawi. Para penderita perilaku abnormal dirawat dengan
belas kasih sehingga tidak lagi perlu dirantai dan dirawat di ruangan yang berventilasi serta
terkena cahaya matahari. William Tuke juga memulai gerakan yang sama di Inggris. Begitu
pula dengan Benjamin Rush (1745-1813), yang mendorong pendekatan lebih manusiawi lagi
dalam perawatan para penderita penyakit mental, kemudian ia disebut sebagai Bapak Psikiatri
Amerika. Namun, kemajuan dalam sejarah psikologi abnormal ini juga diikuti oleh beberapa
penurunan, diantaranya disebabkan oleh kelebihan kapasitas tempat perawatan dan juga
kekurangan dana untuk memelihara fasilitas perawatan tersebut.
Pertengahan abad ke 19
Ketika masyarakat menolak para penderita sakit jiwa dan memperlakukan mereka
secara tidak layak, rumah sakit mental pun menjadi tempat yang menakutkan dengan adanya
jaket pengikat, borgol, tali dan kurungan yang digunakan untuk mengekang pasien yang
membahayakan.
Akhir abad ke 19
Gerakan revolusi dalam sejarah psikologi abnormal pada akhir abad ini mulai
dilakukan. Gangguan mental merupakan suatu yang dapat dijelaskan sebagai suatu faktor
penyakit yang dsebabkanoleh faktor alami dan dapat dijelaskan secara ilmiah. Gejala yang
tampak mulai didaftar dan diklasifikasikan berdasarkan pola gejala, dan juga
mengidentifikasi dan mengklasifikasikan penyakit mental.
Hal ini dilakukan oleh Emil Kraepelin (1855-1926). Penyakit yang paling parah diberi
label oleh Kraepelin sebagai Dementia Praecox atau juga dikenal dengan istilah Skizofrenia
yang diberikan Eugen Bleuler, dan juga manic depressive psychosis. Kemudian muncul
Sigmund Freud yang memperkenalkan teori psikoanalisis klasik dan teori psikososial freud
sebagai suatu teori komprehensif yang mencoba menjelaskan perilaku normal dan abnormal.
Sepanjang abad ke 20
https://dosenpsikologi.com/sejarah-psikologi-abnormal
https://dosenpsikologi.com/psikologi-abnormal