Anda di halaman 1dari 8

PSIKOPATOLOGI

SEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL

Oleh : Kelompok 2

Magdalena Aini ( 1720901050)

Milda Ayu Oktaviani (1720901051)

Muhammad Raka Ramadhan (1720901052)

Nisaul Mawaddah (1720901057)

Nova Merindah Sari (1720901058)

Nur Raisyah (1720901059)

Nurlinda Okta Risva (1720901060)

Nursya Baniawati (1720901061)

Rahmawati (1720901063)

Dosen Pengampu : RA. Andini Avriyani, S.Psi, M.Psi.,Psikolog

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM


FAKULTAS PSIKOLOGI
UIN RADEN FATAH
PALEMBANG
2019
SEJARAH PSIKOLOGI ABNORMAL

Psikologi abnormal adalah salah satu cabang dari psikologi yang berusaha mengkaji
dan berusaha memahami pola perilaku yang abnormal dan juga ara membantu orang – orang
yang mengalaminya. Cakupan psikologi abnormal yaitu sudut pandang tentang perilaku
abnormal yang lebih luas daripada studi terhadap gangguan mental atau gangguan psikologis.
Psikologi abnormal ini sejatinya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu atau bahkan sejak
awal keberadaan manusia. Para pemikir dan imuwan besar dunia telah berusaha menemukan
penjelasan mengenai keanehan atau perilaku manusia yang bermasalah.

Zaman dulu manusia beranggapan bahwa ada kuasa di luar tubuh yang berperan
dalam perilaku seseorang yang abnormal. Dari mulai dewa – dewa, setan, roh, bahkan hingga
rasi bintang dan bulan dianggap mempengaruhi perilaku abnormal tersebut. Cara
menyembuhkannya pun tidak rasional karena adanya anggapan tersebut. Contohnya, pernah
ditemukan tengkorak yang berlubang yang diperkirakan berasal dari masa Mesir Kuno itu
diyakini terjadi karena adanya pembedahan untuk mengobati perilaku abnormal pada masa
lalu.

Masa Perkembangan Psikologi Abnormal

Sejarah psikologi abnormal dimulai sejak mulainya peradaban manusia. Seperti telah
diuraikan di atas, dari zaman ke zaman terdapat perbedaan cara menangani perilaku abnormal
yang termasuk ke dalam macam – macam gangguan jiwa manusia tersebut. Beberapa masa
perkembangan psikologi abnormal hingga masa sekarang adalah:

1300 SM

Melampus dari Pilus memperkenalkan suatu metode organik untuk mengobati


penyakit mental dengan menggunakan tanaman. Ekstrak dari akar – akaran untuk penyakit
melankolia atau bubuk zat besi untuk impotensi traumatik, yang mengarah kepada pendirian
kuil untuk menghormati Asclepius, dewa penyembuhan. Kuil – kuil ini pada akhirnya
menjadi tempat bagi para penderita penyakit mental dan menawarkan perawatan secara
biologis dan psikologis seperti pengobatan menggunakan akar mandrake, musik, dan
interpretasi mimpi.
Zaman Romawi dan Yunani Kuno

Hipocrates (460 SM) memegang peranan penting dalam sejarah perilaku abnormal
pada masa ini dengan menyatakan bahwa otak manusia adalah pusat kesadaran, intelektual
dan emosi. Jika seseorang menyimpang cara berpikirnya atau terganggu maka berarti ada
masalah yang terjadi pada otaknya. Hipocrates lebih percaya pada hal – hal yang bersifat
alamiah daripada hal yang bersifat supernatural, dan karena itu pula menyimpulkan bahwa
pola hidup tertentu akan memberi pengaruh kepada kesehatan otak dan tubuh. Perilaku
abnormal oleh Hipocrates digolongkan kepada tiga bagian yaitu:

a. Melankolia, yaitu depresi dalam psikologi yang berlebihan.

b. Maniak, mengacu kepada kegembiraan yang berlebihan

c. Frenitis atau demam otak yang menandai bentuk dari perilaku yang aneh.

Selain Hipocrates, ada Ascleplaides dan Galen (130-200SM) dari Romawi yang
mendukung perlakuan lebih manusiawi serta adanya perawatan di rumah sakit untuk para
penderita gangguan mental. Galen meneliti anatomi untuk menemukan jawaban tentang cara
kerja dari tubuh manusia dan pikiran manusia. Pandangan mereka pada akhirnya menjadi
dasar ilmiah mengenai perilaku abnormal.

Abad Pertengahan

Setelah tahun 200 M atau setelah kematian Galen, datanglah masa kegelapan bagi
teori – teori psikologi. Aspek ilmiah dari pengobatan Yunani masih terssa di negara – negara
Islam di Timur Tengah. Pada tahun 792 M rumah sakit mental pertama berdiri di Baghdad,
diikuti kota Suriah dan Aleppo. Di rumah sakit – rumah sakit ini, para pasien penderita
penyakit mental menerima perawatan yang manusiawi.

980 – 1037 M

Pada masa ini berkembang teori dari Avicenna yang biasa disebut ‘Prince of
Physicians’ karena ia berasal dari Arab, bahwa depresi adalah hasil dari ketidakseimbangan
kimia di dalam tubuh yang disebabkan oleh stress emosional. Avicenna secara rutin meneliti
tentang histeria, epilepsi, manic dan melankolia, ia menulis studi medis berjudul ‘The Canon
of Medicine‘. Kepercayaannya akan keefektifan penggunaan musik untuk mengatasi stress
emosional baru mendapatkan tempat enam ratus tahun kemudian di Eropa.

Zaman Kegelapan

Pada masa sejarah psikologi abnormal ini datanglah zaman kegelapan bagi dunia
medis dan juga studi yang dilakukan tentang perilaku abnormal. Gereja Katolik Roma
kembali menguatkan doktrin tentang kekuatan supernatural yang menjadi penyebab dari
perilaku abnormal. Para penderita gangguan mental ditangani oleh pastur dengan berdoa atau
menyentuh pasien menggunakan benda – benda keramat, bahkan hingga memukul dan
mencambuk. Perilaku abnormal dipercaya timbul karena adanya pengaruh sihir sehingga para
penderita marak dibunuh atau diburu karena dianggap memiliki ilmu sihir.

Akhir abad ke 15 – awal abad ke 16

Pemisahan serius antara penderita gangguan mental dan kehidupan sosialnya mulai
dilakukan pada kurun waktu ini. Para penderita gangguan mental ditempatkan di satu tempat
yang disebut Asylum. Para penderita gangguan mental dan gelandangan ditampung disini,
sebagian dirantai ke tempat tidur dan yang lainnya berkeliaran tanpa adanya bantuan. Pada
tahun 1547 dibangun London’s Hospital of St. Mary of Bethlehem (Bedlam) yang merupakan
prakarsa Henry VIII untuk menampung pasien gangguan mental, namun rumah sakit tersebut
pada akhirnya justru berkembang menjadi pusat hiburan untuk masyarakat dengan menjual
tiket untuk menonton para penghuninya yang berperilaku aneh. Muncul ahli – ahli seperti
Paracelsus yang menolak anggapan bahwa perilaku abnormal terhubung dengan demonology,
serta Johann Weyer yang merupakan ahli psikis pertama yang mengkhususkan diri pada
perawatan penyakit mental.

Abad ke 16

Selama abad ke 16, seorang suster atau biarawati Spanyol bernama Teresa of Avila
(1515-1582) membuat sebuah konsep luar biasa ketika membantah bahwa ia dan para
kelompok biarawati lainnya yang mengalami serangan histeris dan karenanya lalu berada
dalam bahaya dari inkuisisi Spanyol, bahwa mereka tidak mengalami kesurupan. Akan tetapi
ia menyiratkan bahwa mereka mengalami sakit yang berasal dari pikiran.

Akhir abad ke 18 – awal abad ke 19

Para tokoh di Eropa, salah satunya adalah Phillipe Pinel mulai mengeluarkan
pendapat bahwa orang yang mengalami gangguan mental adalah orang yang sakit dan perlu
adanya penanganan rumah sakit yang lebih manusiawi. Pinel menyatakan bahwa perilaku
abnormal pada orang – orang disebabkan karena mereka menderita penyakit dan sudah
seharusnya diperlakukan secara manusiawi. Para penderita perilaku abnormal dirawat dengan
belas kasih sehingga tidak lagi perlu dirantai dan dirawat di ruangan yang berventilasi serta
terkena cahaya matahari. William Tuke juga memulai gerakan yang sama di Inggris. Begitu
pula dengan Benjamin Rush (1745-1813), yang mendorong pendekatan lebih manusiawi lagi
dalam perawatan para penderita penyakit mental, kemudian ia disebut sebagai Bapak Psikiatri
Amerika. Namun, kemajuan dalam sejarah psikologi abnormal ini juga diikuti oleh beberapa
penurunan, diantaranya disebabkan oleh kelebihan kapasitas tempat perawatan dan juga
kekurangan dana untuk memelihara fasilitas perawatan tersebut.

Pertengahan abad ke 19

Ketika masyarakat menolak para penderita sakit jiwa dan memperlakukan mereka
secara tidak layak, rumah sakit mental pun menjadi tempat yang menakutkan dengan adanya
jaket pengikat, borgol, tali dan kurungan yang digunakan untuk mengekang pasien yang
membahayakan.

Walaupun pembangunan Asylum mulai banyak di beberapa kota di Eropa, bangsal


tempat perawatan pun memiliki kondisi sanitasi yang minim dan juga minim perawatan,
karena menganggap perilaku ini tidak dapat disembuhkan. Dorothy Dix berusaha
memperjuagkan keberadaan para penderita penyakit mental sampai mendapatkan perhatian
khusus dari negara. Ia mendirikan rumah sakit – rumah sakit jiwa di seluruh Amerika.

Akhir abad ke 19

Gerakan revolusi dalam sejarah psikologi abnormal pada akhir abad ini mulai
dilakukan. Gangguan mental merupakan suatu yang dapat dijelaskan sebagai suatu faktor
penyakit yang dsebabkanoleh faktor alami dan dapat dijelaskan secara ilmiah. Gejala yang
tampak mulai didaftar dan diklasifikasikan berdasarkan pola gejala, dan juga
mengidentifikasi dan mengklasifikasikan penyakit mental.

Hal ini dilakukan oleh Emil Kraepelin (1855-1926). Penyakit yang paling parah diberi
label oleh Kraepelin sebagai Dementia Praecox atau juga dikenal dengan istilah Skizofrenia
yang diberikan Eugen Bleuler, dan juga manic depressive psychosis. Kemudian muncul
Sigmund Freud yang memperkenalkan teori psikoanalisis klasik dan teori psikososial freud
sebagai suatu teori komprehensif yang mencoba menjelaskan perilaku normal dan abnormal.

Sepanjang abad ke 20

Joseph von Meduna melakukan pengamatan bahwa skizofrenia sangat jarang


ditemukan pada penderita epilepsi, walaupun di kemudian hari terbukti baha teorinya tersebut
tidak benar. Kemudian pada tahun 1930-an, mulai ditemukan adanya pengobatan berupa
kejut listrik dan bedah otak. Akhirnya pada tahun 1950an, para ilmuwan memperkenalkan
beberapa jenis obat yang dapat mengendalikan beberapa gejala yang membuat orang – orang
penderita gangguan psikologis berat menjadi lemah.

Tahun 1953 American Psychological Association mengembangkan kode etik tentang


bagaimana merawat pasien yang mengalami gangguan mental. Tahun 1963, ditemukan
kelompok obat antipsikotik (phenotiazines) yang membantu menekan pola – pola perilaku
paling mencolok dalam penyakit skizofrenia sehingga pasien macam – macam skizofrenia
memiliki kemungkinan untuk hidup bebas dalam komunitas dan hidup mandiri.

Perlunya pengkajian terhadap perilaku abnormal dikarenakan disfungsi psikologis


dapat mencakup berbagai penyimpangan sesuai budaya masng – masing, stress dan juga
kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri dan orang lain. Pada kenyataannya, sepanjang
sejarah keberadaan manusia memang ada beberapa tipe penyimpangan psikologis yang
bermanifestasi. Cabang – cabang psikologi ada banyak kajian yang dipelajari antara lain
psikologi abnormal. Psikologi abnormal telah menjadi salah satu cabang paling populer
dalam ilmu psikologi melalui berbagai sejarah psikologi abnormal yang mencakup perjalanan
waktu, teori dan revolusi pengobatan hingga menjadi cabang ilmu yang dapat diandalkan
untuk mengkaji berbagai perilaku abnormal manusia.
Psikologi abnormal merupakan salah satu cabang dari psikologi dalam bidang klinis
dimana ia mempelajari pola perilaku abnormal dan menggunakan cara tertentu untuk
membantu orang yang mengalami abnormalitas. Cakupan psikologi abnormal lebih luas dari
sekedar gangguan psikologi. Studi mengenai gangguan mental secara umum
dikaitkan dengan perspektif model medis (medical model). Model ini menganggap perilaku
abnormal adalah efek dari gangguan atau penyakit yang menjadi dasar dari model itu sendiri.
Psikologi abnormal memiliki beragam istilah yang spesifik. Beberapa istilah yang
sering digunakan dalam menyebut perilaku abnormal dalam psikologi abnormal adalah
mental disorder, perilaku maladaptive, emotional discomfort, mental illness, psikopatology
dan gangguan mental.
DAFTAR PUSTAKA

https://dosenpsikologi.com/sejarah-psikologi-abnormal
https://dosenpsikologi.com/psikologi-abnormal

Anda mungkin juga menyukai