Anda di halaman 1dari 5

KONSEP MATERI PERTEMUAN 2

(Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kesehatan Mental)

Disusun Oleh:

Naila Luthfiyah (A1E123047)

Dosen Pengampu:

Dr. Drs. Akmal Sutja, M.Pd.

Muhammad Alridho Lubis, M.Pd.

Muhamad Hamdi, S.Pd., M.Pd.

Muhammad Zulfikar, M.Pd.

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN


DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

2023
1. Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental

Kesehatan mental merupakan salah satu kajian dalam ilmu kejiwaan yang sudah dikenal
sejak abad-19, seperti di Jerman tahun 1875 M. Kesehatan mental sebagai suatu kajian ilmu
jiwa walaupun dalam bentuk sederhana. Pada pertengahan abad ke-20 kajian mengenai
kesehatan mental sudah jauh berkembang dan maju dengan pesat sejalan dengan kemajuan
ilmu dan teknologi modern (Ramayulis 2002). Ia merupakan suatu ilmu yang praktis dan
banyak dipraktikkan dalam kehidupan manusia sehari-hari, baik dalam bentuk bimbingan
dan konseling yang dilaksanakan di semua aspek kehidupan individu, misalnya dalam rumah
tangga, sekolah-sekolah, lembaga-lembaga pendidikan dan dalam masyarakat. Hal ini dapat
dilihat misalnya, dengan berkembangnya klinik-klinik kejiwaan dan munculnya lembaga-
lembaga pendidikan kesehatan mental. Semuanya ini dapat menjadi pertanda bagi
perkembangan dan kemajuan ilmu kesehatan mental (Ramayulis 2002).
Pada awalnya, kesehatan mental hanya terbatas pada individu yang mempunyai gangguan
kejiwaan dan tidak diperuntukkan bagi setiap individu pada umumnya. Namun, pandangan
tersebut bergeser sehingga kesehatan mental tidak terbatas pada individu yang memiliki
gangguan kejiawaan tetapi juga diperuntukkan bagi individu yang mentalnya sehat yakni
bagaimana individu tersebut mampu mengeksplor dirinya sendiri kaitannya dengan
bagaimana ia berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Berikut akan dipaparkan mengenai
sejarah kesehatan mental yang dibagi atas Zaman Pra Ilmiah dan Zaman Modern.

A. Zaman Pra Ilmiah


1. Animisme
Gangguan mental sudah muncul sejak zaman dulu. Dalam konsep primitif, yakni
kepercayaan terhadap faham animisme bahwa dunia selalu diawasi, dikuasai dan
dikendalikan oleh roh-roh atau dewa-dewa. Pada faham animisme ini, orang-orang percaya
bahwa angin yang bertiup, gulungan ombak, batu yang berguling dan pohon yang
bertumbuh karena adanya pengaruh roh atau dewa yang tinggal pada benda-benda tersebut.
2. Naturalisme
Kepercayaan animisme mengalami perubahan pada zaman Hipocrates (460-367). Ia
beserta para pengikutnya mengembangkan pendekatan “Naturalisme”, yang merupakan
pandangan revolusioner dalam pengobatan termasuk kejiwaan. Naturalisme adalah suatu
aliran yang memandang bahwa gangguan fisik dan mental merupakan akibat dari alam, dan
bukan merupakan pengaruh roh, dewa, setan atau hantu yang menyebabkan seseorang sakit.

B. Zaman Modern
Pada tahun 1783 terjadi perubahan yang luar biasa dalam sikap dan cara pengobatan terhadap
orang yang memiliki gangguan mental. Perubahan tersebut bergeser dari faham animisme (irrational)
dan tradisional ke arah sikap dan pengobatan yang ilmiah (rasional). Pengobatan ilmiah terhadap
gangguan mental terjadi saat berkembangnya psikologi abnormal dan psikiatri di Amerika.
Pada saat itu, Benyamin Rush (1745-1813) menjadi staf medis di Rumah Sakit Pensylvania,
dengan 24 pasien yang dianggap “lunatics” yakni orang yang mengalami gangguan atau orang gila /
sakit ingatan. Ia melakukan usaha dalam memahami orang-orang yang menderita gangguan mental
dengan cara menulis artikel, koran, ceramah dan pertemuan lainnya yang pembahasannya tentang
gangguan mental.
Usaha yang dilakukannya membuahkan hasil, setelah 13 tahun dibangun rumas sakit yakni
pada tahun 1796 yang dikhususkan bagi penderita gangguan mental. Ruangan untuk pasien
gangguan mental dipisah antara pasien laki-laki dan wanita.
Rush memberikan pengobatan kepada pasien gangguan mental, secara berkesinambungan
dengan cara memberikan motivasi (dorongan) agar untuk bekerja, rekreasi, mencari kesenangan,
serta melakukan aktifitas-aktifitas lainnya sehingga pasien memiliki kegiatan aktif dalam
kesehariannya.
Usaha pengobatan terhadap pasien penderita gangguan mental tersebut merupakan
perkembangan dan masa transisi dari pengobatan yang selama ini kurang manusiawi, seperti pasien-
pasien dikurung dalam ruangan tertutup, pengap, kurang udara karena kurangnya alat pentilasi, dan
sesekali mereka diguyur dengan air.
Pengobatan yang lebih baik yang dilakukan Rush merupakan bagian dari perkembangan
psikologi abnormal dan psikiatri yang selanjutnya memberikan pengaruh lahirnya Kesehatan Mental
yang berkembang menjadi suatu ilmu pengetahuan dengan beberapa gerakan-gerakannya yang
terorganisir.
Kesehatan mental, dalam perkembangannya dipengaruhi oleh gagasan, pemikiran, dan
inspirasi dari tokoh perintisnya yaitu Dorothea Lynde Dix dan Clifford Whittingham Beers. Kedua
tokoh itu lebih menekankan pada pencegahan gangguan mental dan pertolongan yang diperuntukkan
bagi orang-orang lemah dan miskin.
DAFTAR PUSTAKA

Fakhriyani, D. V. (2019). Kesehatan mental. Pamekasan: duta media publishing.

Anda mungkin juga menyukai