Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 11 KESEHATAN MENTAL

Peran Teori Dalam Praktek Konseling Kesehatan Mental

Dosen Pengampu:

Drs. Yusri, M.Pd., Kons.

Fauziah Auliyah
19006078

BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
PERAN TEORI DALAM PRAKTEK KONSELING KESEHATAN MENTAL

A. Perspektif Sejarah
Pandangan awal tentang kesehatan mental dan penyakit

Filsafat Yunani awal memberikan beberapa pandangan paling awal tentang kesehatan dan
penyakit mental. Hippocrates, yang dianggap sebagai bapak kedokteran, terkait kecenderungan
perilaku dan temperamen seseorang dengan keseimbangan cairan tubuh mereka. Dia percaya
bahwa ketidakseimbangan cairan ini menyebabkan perilaku menyimpang. Filsuf Yunani lainnya
seperti Plato berteori bahwa perilaku menyimpang berasal dari masalah kemasyarakatan yang
membutuhkan tanggapan komunitas. Mempromosikan kebahagiaan dan kesehatan juga
merupakan tema utama bagi orang Yunani dan Romawi awal. Pendiri hedonisme, Epicurus,
menganjurkan gaya hidup hedonistik, tetapi dia juga memperingatkan bahwa ada risiko rasa sakit
jika kesenangan ditarik. Epictetus, di sisi lain, percaya bahwa orang tidak diganggu oleh hal-hal,
tetapi oleh pandangan yang mereka ambil tentang hal-hal itu,jadi dia menganjurkan ketenangan
pikiran untuk menangani gangguan ini. (Gerig, MS, & Gerig, MS 2014)

Ada perlakuan kejam dan manusiawi yang dikembangkan pada Abad Pertengahan untuk
orang sakit jiwa. Sebagian besar perilaku yang tidak dapat dijelaskan dikaitkan dengan penyebab
supernatural dan bahwa manusia secara bawaan memiliki pertempuran antara yang baik dan yang
jahat yang terjadi di dalam diri mereka sepanjang waktu. Orang-orang diuji untuk melihat apakah
mereka jahat atau dengan setan menggunakan "tes air". Di Baghdad dan Damaskus, pada abad
kesembilan dan kesepuluh, perawatan manusiawi sedang dikembangkan di mana pusat perawatan
untuk orang sakit jiwa didasarkan pada cinta dan kebaikan. Umat manusia mengalami
kemunduran lagi pada abad ke-16 ketika rumah sakit yang dikenal sebagai suaka dikembangkan
untuk menyediakan tempat bagi orang-orang yang tidak mampu merawat diri mereka sendiri.
Lembaga-lembaga ini mengerikan dan orang-orang sering kali ditahan dan dibiarkan begitu saja
di sana. Di akhir 1700-an,ada orang yang mulai mereformasi sistem dan mengembangkan
sesuatu yang dikenal sebagai perlakuan moral pada saat itu. Perawatan moral termasuk jadwal
perilaku produktif yang terorganisir, bersosialisasi, hiburan, pendidikan, olahraga, dan nutrisi.
B. Perkembangan dalam arah nontradisional

Konselor kesehatan mental sangat penting memahami psikopatologi, mempunyai keahlian


khusus yang berkaitan dengan kebutuhan dan minat dari populasi atau masalah tertentu. Tugas
utama konselor kesehatan mental adalah menilai dan menganalisis latar belakang dan informasi
terkini mengenai klien, mendiagnosis kondisi mental dan emosional, mengeksplorasi solusi
yangbisa dilakukan, dan mengembangkan rencana perawatan. Aktivitas preventif dalam
kesehatan mental dan fisik juga sangat penting. Mereka menaruh perhatian pada perkembangan
professional yang berhubungan dengan bidang konseling terapan seperti konseling perkawinan
dan keluarga, penyalahgunaan obat/ketergantungan bahan kimia.
Beberapa konselor kesehatan mental adalah praktisi pribadi. Mereka member konseling
pada berbagai kelompok klien, termasuk program bantuan korban pemerkosaan, keluarga yang
depresi, orang-orang yang berpotensi atau cenderung untuk bunuh diri, dan mereka yang
menderita kelainan yang sudah terdiagnosis. Konselor kesehatan mental bekerja sama dengan
tenaga lainnya, seperti psikiater, psikolog, pekerja social, perawat dan bagian psikiatri, dan ahli-
ahli konseling lainnya serta menjadi bagian dari tim. Konselor kesehatan mental sangat penting
memahami psikopatologi, mempunyai keahlian khusus yang berkaitan dengan kebutuhan dan
minat dari populasi atau masalah tertentu. Tugas utama konselor kesehatan mental adalah menilai
dan menganalisis latar belakang dan informasi terkini mengenai klien, mendiagnosis kondisi
mental dan emosional, mengeksplorasi solusi yangbisa dilakukan, dan mengembangkan rencana
perawatan
C. Inovasi metodologis

Inovasi merodologis adalah jenis penenlitian kepustakaan, dimana penelitian ini


berkenanan dengan metode pengumpulan data pustaka, atau penelitian yang objek penelitiannya
digali melalui beragam informasi kepustakaan (seperti buku, ensiklopedi, jurnal penelitian,
Koran, majalah, dan dokumen). Penelitian kepustakaan atau kajian literature (tinjauan literature,
penelitian kepustakaan) meruapakn penelitian yang mengkaji atau mendukung pengkajian
pengetahuan, integrasi, atau temuan yang berkaitan dengan literature berorientasi akademik,
serta merumuskan penelitian terkait dan metodogisnya untuk topik tertentu. Fokus penelitian
kepustakaan adalah menemukan berbagai teori, hukum, dalil (Wilcoxon & Puleo, 1992).
D. Arah Konseling Kesehatan Mental di Masa Depan
Hall Torres dalam (Gladding, 2012) merekomendasikan dua model pencegahan primer
yang tepat untuk diterapkan pada remaja dengan skala komunitas, yaitu model pencegahan
konfigurasi Bloom dan formulasi insidensi Albee. Model Bloom berfokus pada tiga dimensi
yaitu:
1. Konselor harus bekerja untuk meningkatkan kekuatan individu dan mnegurangi
keterbatasan individu.
2. Mereka harus meningkatkan dukungan sosial (contohnya, melalui orang tua, temen
sebaya) dan mengurangi tekanan sosial.
3. Akhirnya, variabel lingkungan, seperti kemiskinan, bencana alam dan program
komunitas bagi remaja harus diatasi.
Model Albee memiliki skala global dan menekankan bahwa konselor harus
mengurangi efek negative dari biologis dan stress, sementara pada saat yang sama
meningkatkan efek positif dari keahlian remja dalam menghadapi masalah, harga diri
dan system dukungan. Kedua model tersebut membutuhkan kemauan konselor untuk
membangun jaringan dan lembaga individu lain. Konselor harus meluangkan waktu
dan energy cukup banyak dalam membuat program yang mungkin tidak langsung
memberi hasil.
Bntuk pencegahan primer yang lain adalah menekankan perkembangan yang sehat,
yaitu penanganan secara positif dna pertumbuhan sehingga individu dapat dengan
efektif menangani krisis yang mereka hadapi (Herhenson dalam Gadding, 2012).
DAFTAR PUSTAKA

Gerig, MS, & Gerig, MS (2014). Landasan untuk konseling kesehatan mental klinis: Pengantar
profesi (edisi ke-2nd). Upper Saddle River, NJ: Pearson.

Gladding, Samuel T. 2012. Konseling: Profesi yang Menyeluruh (Edisi Bahasa Indonseia).
Jakarta: Indeks.

Wilcoxon, S. Allen; Puleo, Stephanie G. 1992 . Professional-Development Needs of Mental


Health Counselors: Results of a National Survey. jurnal

Anda mungkin juga menyukai