Kelompok 2
Fakultas Psikologi
Universitas Negeri Makassar
2019
Perbedaan Budaya dalam Mendefinisikan Kesehatan
1. Menurut WHO: “kondisi fisik yang lengkap, mental, kesejahteraan sosial, dan
bukan hanya ketidakhadiran dari penyakit dan kelemahan” (WHO, 1994)
Jadi, model biomedis tradisional dari kesehatan dalam medis dan psikologi
keduanya mempunyai sebuah pendalaman pengaruh pada pendekatan treatment
(pengobatan). Jika spesifik medis atau perilaku psikologis yang bersifat pathogen
eksis atau berkembang dalam tubuh seseorang, pathogen tersebut harus ditangani
dengan pengobatan penyakit. Pendekatan pengobatan medis dan tradisional
psikologis focus pada membuat intervensi di dalam diri seseorang. Pada model
tradisional biomedis, sehat dikarakteristikan sebagai kekurangan penyakit. Jika
seseorang didiagnosa bebas daari penyakit, orang tersebut dapat dikatakan sehat.
3. Menurut Masyarakat China dan Yunani Kuno Memandang sehat bukan hanya
sebagai ketiadaan dari kondisi negative tapi juga sebagai kehadiran kondisi
positif. Keseimbangan antara diri dan alam dan pada perbedaan individual di
hidup ini dilihat sebagai suatu bagian dari sehat di banyak budaya di budaya Asia.
Keseimbangan ini dapat memproduksi kondisi yang positif (sebuah sinergi dari
kekuatan diri, alam, dan lainnya) yang banyak dikatakan sebagai sehat. Di China,
konsep dari kesehatan berdasarkan pada filosofi dan agama di China. Focus pada
prinsip Yin dan Yang, yang mana melambangkan energy positif dan negative.