Anda di halaman 1dari 12

AGAMA DAN KESEHATAN

OLEH;
NAMA;LAILA SUKNIATUNNUR

NIM;E1S018027

KLS\SEMESTER;A\5

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2020
BAB 1

PENDAHULAN

A.    Latar Belakang
Agama adalah suatu ajaran dimana setiap pemeluknya dianjurkan untuk selalu
berbuat baik. Untuk itu semua penganut agama yang mempercayai ajaran dan
melaksanakan ajarannya mereka akan senantiasa melaksanakan segala hal yang ada
dalam ajaran tersebut. Manusia tidak bisa dilepaskan dengan agama, ketika manusia
jauh dari agama maka akan ada kekosongan dalam jiwanya. Walaupun mungkin
kebutuhan materialnya mereka terpenuhi. Akan tetapi kebutuhan batin mereka tidak,
sehingga mereka akan mudah terkena penyakit hati.
Penyakit hati yang melanda manusia yang tidak beragama akan senantiasa
menghantui mereka sehingga mereka akan mudah putus asa. Oleh karena itu orang
yang tidak beragama ketika mendapatkan persolan hidup mereka akan mudah putus
asa dan akhirnya mereka akan melakukan penyimpangan atau tingkah laku yang tidak
sesuai dengan norma atau ajaran agama.
Banyak  penyakit karena emosi-emosi buruk itu, yang tidak mungkin dapat
disembuhkan oleh obat. Penyakit-penyakit sejenis ini dinamakan penyakit psikosomatik.
Krisis akhlak pun mempunyai sebab-sebab dalam emosi tercela yang sedang
merajalela. Karena emosi itu merupakan kenyataan yang dapat disaksikan pada tubuh
manusia dan dapat dibagi dalam emosi yang negatif dan positif, sedangkan yang positif
dapat melenyapkan atau menetralkan yang negatif dan menjadi peserta dalam insting
religius, lantas akan menjadi bukti nyata bahwa religi itu anasir yang sangat penting
bagi kehidupan manusia. Jadi, religi bukan obat bius atau racun. Bahkan, sebaliknya
religi menjadi obat mujarab bagi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh gangguan
emosi negatif.
lmu kedokteran psikosomatik -oleh ilmuwan Belanda Prof V. Rijnberk- dinamai
juga ilmu kedokteran kesusilaan. Alasannya, bila seseorang sakit, seluruh jasmani dan
rohaninya sakit. Bukan sebagian atau hanya jasmaninya yang sakit. Pendapat baru ini
mungkin dapat digunakan sebagai pembuka jalan ke arah dunia kedokteran baru.
Ilmu kedokteran menjadi pembuka tabir rahasia seperti yang terbukti dalam
kehidupan manusia. Alexis Carel, Freud, Jung, dan Robert, misalnya, adalah nama-
nama ahli ilmu kedokteran yang memecahkan masalah-masalah yang tidak mungkin
dapat diperoleh oleh ahli-ahli di lapangan ilmu pengetahuan lain. Dengan pendapat
baru itu, ilmu kedokteranlah yang pertama mengerti bahwa di antara ilmu kedokteran,
filsafat, dan agama, ada tali hubungan. Dengan tali-tali hubungan itu, kita dapat
mengerti kesatuan berupa makhluk hidup yang dinamai manusia sebagai keseluruhan,
bukan sebagai reduksi.
B .RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan agama ? kesehatan?


2. Apa yang dimaksud kesehatan?
3. Hubungan agama dan kesehatan?

c.     Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi agama


2. Untuk mengetahui definisi kesehatan
3. Untuk mengetahui hubungan agama dengan kesehatan

D.MANFAAT

1. Mengajarkan cara hidup yang sehat


2. membuat hidup jadi lebih positif
3. memberikan dukungan sosial
4. mengurangi stre
5. memberikan tujuan hidup
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AGAMA
Agama dianggap sebagai kata yang berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri
dari dua akar suku kata yaitu “a” yang berarti tidak dan “gama “ yang berarti kacau
sehingga artinya tidak kacau. Hal itu mengandung pengertian bahwa agama adalah
suatu peraturan yang mengatur kehidupan manusia agar tidak kacau. Dalam bahasa
Indonesia agama juga dikenal dengan kata addin dari bahasa arab yang artinya hukum,
kata ini juga mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, hutang, balasan,
kebiasaan. Agama memang membawa peraturan-peraturan yang merupakan hukum,
yang harus dipatuhi orang. Agama selanjutnya memang menguasai diri seseorang dan
membuat ia tunduk dan patuh kepada Tuhan dengan menjalankan ajaran-ajaran
agama.
Agama lebih lanjut lagi membawa kewajiban-kewajiban yang apabila tidak
dijalankan oleh seseorang akan menjadi hutang baginya, dan paham mengenai
kewajiban dan kepatuhan ini membawa pula pada paham balasan yang baik dari Tuhan
pada yang menjalankan kewajiban dan yang patuh dan bagi yang tidak menjalankan
kewajiban dan tidak patuh akan mendapatkan balasan yang tidak baik.
 Agama merupakan salah satu struktur institusional penting yang melengkapi
keseluruhan sistem sosial, bahkan kemasalah tentang kesehatan. Agama adalah
seperangkat aturan dan peraturan yang menata hubungan manusia dengan
Tuhannya,manusia dengan manusia lain dan manusia dengan lingkungannya. Banyak
sekali definisi dari agama yang telah diajukan, namun salah satu pendekatan yang
paling komprehensif dalam menjelaskan agama adalah pendekatan yang menyatakan
bahwa agama mencakup:
a.       Doktrin (ajaran-ajaran tentang keimanan);
b.      Mitos (narasi historis yang bersifat sakral);
c.       Etika (kode-kode moral yang bersandar pada ajaran Tuhan);
d.      Praktik peribadatan atau ritual (bentuk penyerahan diri terhadap kekuatan adikodrati);
e.       Pengalaman keagamaan, mistik, spiritual;
f.       Institusi sosial.

Agama adalah suatu ajaran dimana setiap pemeluknya dianjurkan untuk selalu
berbuat baik. Untuk itu semua penganut agama yang mempercayai ajaran dan
melaksanakan ajarannya mereka akan senantiasa melaksanakan segala hal yang ada
dalam ajaran tersebut. Manusia tidak bisa dilepaskan dengan agama, ketika manusia
jauh dari agama maka akan ada kekosongan dalam jiwanya. Walaupun mungkin
kebutuhan materialnya mereka terpenuhi. Akan tetapi kebutuhan batin mereka tidak,
sehingga mereka akan mudah terkena penyakit hati.
Penyakit hati yang melanda manusia yang tidak beragama akan senantiasa
menghantui mereka sehingga mereka akan mudah putus asa. Oleh karena itu orang
yang tidak beragama ketika mendapatkan persolan hidup mereka akan mudah putus
asa dan akhirnya mereka akan melakukan penyimpangan atau tingkah laku yang tidak
sesuai dengan norma atau ajaran agama.
Banyak  penyakit karena emosi-emosi buruk itu, yang tidak mungkin dapat
disembuhkan oleh obat. Penyakit-penyakit sejenis ini dinamakan penyakit psikosomatik.
Krisis akhlak pun mempunyai sebab-sebab dalam emosi tercela yang sedang
merajalela. Karena emosi itu merupakan kenyataan yang dapat disaksikan pada tubuh
manusia dan dapat dibagi dalam emosi yang negatif dan positif, sedangkan yang positif
dapat melenyapkan atau menetralkan yang negatif dan menjadi peserta dalam insting
religius, lantas akan menjadi bukti nyata bahwa religi itu anasir yang sangat penting
bagi kehidupan manusia. Jadi, religi bukan obat bius atau racun. Bahkan, sebaliknya
religi menjadi obat mujarab bagi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh gangguan
emosi negatif.
B.     Definisi Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Namun,
secara umum pengertian kesehatan yaitu suatu kondisi atau keadaan secara umum
seseorang dari segi semua aspek. Dalam pengertian kesehatan ini dimaksudkan yaitu
tingkat keefisienan dari fungsional dengan atau tanpa metabolisme dari suatu
organisme dan juga termasuk manusia.
Pengertian kesehatan juga diungkapkan ketika WHO atau yang kita kenal sebagai
Organisasi Kesehatan Dunia di dirikan yaitu pada tahun 1948. Yang mana pengertian
kesehatan merupakan sesuatu yang tidak hanya dimaksudkan sebagai suatu
kelemahan atau ketiadaan suatu penyakit melainkan juga merupakan keadaan mental
dan fisik serta juga kesejahteraan sosial.
Pemfokusan pada definisi kesehatan dan evolusi selama enam dekade pertama
hanya pada segelintir publikasi saja. Sebagian dari mereka memfokuskan pada
kekurangan nilai operasional serta juga permasalahan yang timbul pada pemakaian
kata ‘lengkap’ tersebut.
Kemudian yang lainnya mengungkapkan tentang definisi kesehatan yang masih
belum diubah dari semenjak tahun 1948 yaitu kalimat ‘hanya yang buruk’.
Pengertian kesehatan kemudian diungkapkan lagi oleh Organisasi Kesehatan Dunia
atau WHO pada Piagam Ottawa yang didedikasikan untuk promosi kesehatan pada
tahun 1986. Pada saat itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tersebut menyatakan
bahwa kesehatan bukan tujuan dari hidup melainkan sumber daya untuk hidup sehari-
hari. Selain itu, kesehatan dikatakan juga sebagai suatu konsep yang positif dan
terfokus pada kemampuan fisik dan juga sumberdaya sosial.
Kemudian pengertian kesehatan juga merupakan suatu keadaan atau kondisi
dari jiwa dan raga serta juga sosial yang dapat menjadikan seseorang dengan
kehidupannya yang produktif baik dari segi ekonomi maupun dari segi kehidupan
sosialnya
C.     Hubungan Agama dengan Kesehatan
Pergeseran zaman dan kemajuan tekhnologi tidak dapat terelakkan lagi, saat ini
penyakit sudah dapat dilihat dan diobati dengan obat-obatan yang bagus dengan
menggunakan metode pengolahan canggih, perkembangan ilmu pengetahuan dapat
lebih menspesifikkan penyakit-penyakit tersebut. Ada penyakit yang bersumber dari
virus, bakteri atau baksil-baksil sehingga untuk mengobatinya membutuhkan obat-
obatan medis, tetapi ada juga penyakit yang bersumber dari jiwa atau hati suatu
individu, jadi secara fisik individu tersebut tidak terkena virus, bakteri atau baksil-baksil,
namun pada kenyataannya individu sakit.
 Dengan demikian, berkembanglah ilmu kesehatan yang dapat mengurangi atau
malah dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Salah satunya dengan operasi,
menurut sebagian orang operasi itu bisa mengurangi atau menyembuhkan penyakit.
Pada zaman dahulu, pengobatan modern seperti yang kita saksikan saat ini belum
sempurna, peralatannya pun masih sederhana, misalnya dengan tanaman -tanaman
yang di sekitar kita (herbal), kita juga menggunakan alat yang sederhana pula, seperti
untuk menutup luka hanya menggunakan kain seadanya.
Namun, kita juga  belum bisa menghubungkan mana yang berdasarkan ajaran
agama atau tidak. Semisal, pengobatan dengan cara bekam, bekam merupakan
pengobatan yang dibawa Rasulullah SAW, berarti  ini dapat kita amalkan kepada orang
lain. Disamping itu, bekam juga dapat meringankan penyakit – penyakit tertentu, seperti
halnya pada orang yang  mengalami pegal-pegal pada bunggung,tengkung dan bagian
tubuh yang lain dengan cara mengeluarkan darah kotor yang dapat menyumbat
sirkulasi darah pada jaringan tertentu.
Ada pula pengobatan yang haram bagi ajaran agama, terutama agama Islam,
seperti terapi urine yang sudah terbukti mengurangi resiko diabetes mellitus dengan
cara meminum air kencing yang pertama kali keluar saat pagi hari. Dari pandangan
agama, itu sangat diharamkan, karena seperti halnya minum alkohol ataupun makan
bangkai, air kencing merupakan zat sisa dari metabolism tubuh yang mengandung
racun (toksik) , dan apabila terlalu sering dikonsumsi maka akan terjadi kerusakan pada
hati dan organ lainnya.
1.      Pola Hubungan Saling Berlawanan.
Agama dan kesehatan potensial muncul sebagai dua bidangkehidupan yang
saling berlawanan atau setidaknya tema kesehatan tersebut masih menjadi wacana
prokontra.
Dalam batasan tertentu, hal ini menunjukkan bahwa apa yangdianjurkan dalam
bidang kesehatan tidak selaras dengan apayang dianjurkan dalam agama
Misalnya mengenai terapi dengan urine, pengobatan dengan hal yang
memabukkan atau pencegahan HIV/AIDS melalui kondom.
Dalam konteks ini, urine menurut ajaran islam adalah sesuatu hal yang najis.
Oleh karena itu, terapi kesehatan dengan menggunakan urine sesungguhnya
merupakan hal yang bertentangan. Begitu pula pengobatan dengan menggunakan
barang atau benda-benda yang diharamkan misalnya alkohol.
Promosi tentang penggunaan kondom untuk menghindarkan diri dari sebaran
HIV/AIDS merupakan suatu program yang memiliki irisan moral dengan Agama.
Program ini dapat diapresiasikan oleh kalangan agama sebagai kebijakan yang
membuka peluang perilaku pergaulan beba satau scrimplisit kebijakan itu seakan
berbunyi “bolehkan free sex asalkan pakai kondom”

2.      Pola Hubungan  Mendukung.


Agama dan ilmu pengetahuan kesehatan memiliki potensi salingmendukung.
Orang yang akan melaksanakan ibadah haji membutuhkan peran tenagamedis untuk
melakukan general check up supaya kegiatan ibadah hajidapat berjalan lancar.
Tradisi puasa atau diet merupakan salah satu terapi yang telah diakui oleh
kalangan medis dalam meningkatkan kesehatan. Itu ajaran agama sejatinya memiliki
potensi untuk memberikan dukungan terhadap kesehatan.
BAB III
TEORI DAN KASUS
A. .TEORI

Teori sebab akibat secara umum adalah bahwa setiap akibat ada penyebabnya.
Terdapat banyak kesamaan dan sedikit pertentangan tentang toeri sebab akibat.
Manifestasi teori sebab akibat pada bidang agama dan kesehatan menunjukkan realitas
akan komprehansif dan keterkaitan antara bidang agama dan kesehatan.

Agama dan kesehatan memiliki asosiasi yang timbal balik. Mengacu pada teori sebab
akibat bahwa setiap akibat ada penyebabnya, maka setiap penyakit ada penyebab dan
juga ada obatnya sehingga diperlukan kesadaran untuk menjaga dan meningkatkan
kesehatan. Artikel ini mendeskripsikan tentang teori sebab akibat dan aplikasinya dalam
bidang agama dan kesehatan. Aspek-aspek yang diuraikan dalam tulisan ini mencakup
pandangan filsafat teori sebab akibat dari beberapa filosof, teori sebab akibat
(kausalitas) secara umum, definisi dan prinsip-prinsip teori sebab akibat serta
aplikasinya pada bidang agama dan kesehatan.

Teori sebab akibat secara umum adalah bahwa setiap akibat ada penyebabnya.
Terdapat banyak kesamaan dan sedikit pertentangan tentang toeri sebab akibat.
Manifestasi teori sebab akibat pada bidang agama dan kesehatan menunjukkan realitas
akan komprehansif dan keterkaitan antara bidang agama dan kesehatan.

Agama dan kesehatan memiliki asosiasi yang timbal balik. Mengacu pada teori sebab
akibat bahwa setiap akibat ada penyebabnya, maka setiap penyakit ada penyebab dan
juga ada obatnya sehingga diperlukan kesadaran untuk menjaga dan meningkatkan
kesehatan.

B. KASUS

Gerakan sholat dan manfaatnya bagi kesehatan untuk kita.

a.       Takbiratul ikhram
Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di
depan perut atau dada bagian bawah.
Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot
lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh
tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah
kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau
dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian,
khususnya pada tubuh bagian atas.
b.      Rukuk
Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila
diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus
dengan tulang belakang. ManfaatnyaPostur ini menjaga kesempurnaan posisi dan
fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf.
Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian
tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga
ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.

c.       I’tidal
Postur tubuh kita bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua
tangan setinggi telinga. Manfaatnya I’tidal adalah variasi postur setelah rukuk dan
sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan
yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan
pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.

d.      Sujud
Postur tubuh kita yaitu menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki,
dan dahi pada lantai. Manfaatnya Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan
ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir
maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu,
lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi
kapasitasnya di otak.

C. HUBUNGAN KASUS DENGAN TEORI

Jadi antara teori dan kasus memiliki hubungan yaitu ketika kita melakukan gerakan –
gerakan seperti sujud,ruku,kita akan mendapat manfaat untuk tubuh kita ,contohnya
ketika kita sujud di dalam shlat kita akan merasakan akibaat dari kita sujud itu di mana
posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir secara
maksimal ke otak ,juga ketika kita marah makaa di anjurkan kita untuk shlat agar
amaaraah kita mereda .teori.sebabnya dari kita sujud,i’tidal,rukuk,takbiratul ihkram
sedangkan akibatnya tubuh kita menjadi sehat ,hati menjadi tenang
KESIMPULAN

A.    Kesimpulan
Agama dan kesehatan saling berhubungan, polanya pun sangan beragam yaitu
saling melawan, saling mendukung, saling melengkapi dan saling berjalan pada
kewenangannya sendiri. Namun, kita juga  belum bisa menghubungkan mana yang
berdasarkan ajaran agama atau tidak. Semisal, pengobatan dengan cara bekam,
bekam merupakan pengobatan yang dibawa Rasulullah SAW, berarti  ini dapat kita
amalkan kepada orang lain. Ada pula pengobatan yang haram bagi ajaran agama,
terutama agama Islam, seperti terapi urine.
  Aspek agama itu sendi juga termasuk dalam kesehatan dan sebaliknya
kesehatan juga ada pada agama. Seperti halnya, di dalam proses pelaksanaan
pelayanan kesehatan, tenaga medis tidak boleh melakukan diskriminasi terhadap
pasien terutama dalam hal keagamaan. Ada 2 hal yg perlu diperhatikan yaitu ajaran
agama secara normatif dan ada perilaku keagamaan yg riil atau tampak dan dilakukan
oleh masyarakat. Fungsi dari agama sangat berpengaruh bagi kesehatan yaitu sebagai
moral, sebagai sumber keilmuan, sebagai amal kesehatan.

B.     Saran
Penulis beharap makalah ini dapat menjadi pengetahuan yang berguna bagi
para pembaca dan dapat menjadi pelajaran dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup
kita sesama manusia yang dilaksnakan melalui proses yang disebut interaksi sosial.
Akhir kata, penulis mengucapkan mohon maaf apabila terdapat banyak
kekurangan pada makalah ini yang kurang berkenan. Penulis sebagai mahasiswi yang
masih membutuhkan kritik dan saran untuk memperbaiki kekurangan pada makalah ini.
REFERENCE

https://saputraatjeh.blogspot.com/2015/09/hubungan-agama-dengan-
kesehatan.html
http://randicahyadi.blogspot.com/2010/11/teori-teori-tentang-sebab-akibat.html
https://ekhamidwife.blogspot.com/2017/02/hungan-agama-dengan-kesehatan
buku.aqilah selma amalia-1-februari2015-tips-hidup-sehat ala rasullah-jl,jogja-
solo-km.24-klaten-abata-press

Anda mungkin juga menyukai