NIM;E1S018027
KLS;A
SEMESTER;V
MATKUL;SOSIOLOGI KESEHATAN
~JAWABAN~
1. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku sosial antara individu dengan
individu, individu dengan kolompok, dan kelompok dengan kelompok. Manusia sebagai
makhluk sosial tidak pernah jauh dengan yang namaya hubungan sosial.Karena
bagaimanapun hubungan tersebut memengaruhi perilaku orang-orang.
Isu kesehatan sering kali dilekatkan pada konteks biologis dan natural atau alamiah.
Sosiologi mengasumsikan bahwa dominasi ilmu alam dalam bidang kesehatan tidak
membawa kita pada pemahaman menyeluruh tentang isu kesehatan. Ilmu sosiologi
memperagakan bagaimana kondisi kesehatan termasuk penyakit sebenarnya juga
dipengaruhi oleh kondisi sosio-ekonomi dan status sosial individu dalam masyarakat.
Dengan kata lain, variabel sosial berperan dalam mempengaruhi kondisi kesehatan
individu dan masyarakat.
Kajian mengenai kesehatan selalu berhubungan dengan penyakit. Sering kali orang dikatakan
sehat pada level tertentu, apabila tidak menderita suatu penyakit pada level tertentu. Subdisiplin
ini konsen pada pembahasan bagaimana seseorang atau masyarakat bisa dikatakan sehat atau
sakit. Sebagai contoh, orang dikatakan sakit apabila tidak dapat menjalankan peran sosial
sebagaimana mestinya.
Pelayanan kesehatan
Bagaimana masyarakat memilih atau terpaksa memilih pelayanan kesehatan yang ada merupakan
salah satu kajian dalam subdisiplin ini. Pelayanan kesehatan tidak hanya dilihat sebagai prosedur
teknis dalam menangani pasien dan berapa biayanya, namun juga peran insitusi sosial yang
menyediakannya, dari negara, rumah sakit, hingga keluarga.
Kriminalitas dalam kaca mata sosiologi kesehatan dapat dilihat baik sebagai pemicu stress suatu
masyarakat atau output dari kondisi masyarakat itu sendiri. Kriminalitas dan kekerasan
merupakan masalah sosial yang berhubungan erat dengan adanya suatu penyakit baik pada
tataran individual atau pun kolektif
Kondisi mental
Ruang lingkup ini membahas tentang bagaimana kolektivitas dan integrasi sosial menjadi
determinan kondisi kesehatan suatu masyarakat dan juga menentukan pilihannya dalam
menyelesaikan problem kesehatan. Intervensi untuk menangani masyalah kesehatan didasari oleh
pengetahuan akan kondisi sosial masyarakat tersebut.
Sosiologi kesehatan menaruh perhatian pada hubungan yang timpang antar aktor sosial di bidang
kesehatan, misalnya relasi antara dokter dan pasien. Dokter dilengkapi pengetahuan akan suatu
penyakit yang diderita pasien melalui pemahaman terhadap gejalanya, sedangkan pasien
seringkali ditempatkan pada posisi yang tidak tau apa-apa. Relasi yang timpang ini rentan
terhadap penyalahgunaan kekuasaan.
Informasi menjadi salah satu elemen yang mempengaruhi seberapa tinggi pengetahuan seseorang
terhadap suatu kondisi kesehatan atau penyakit yang dialaminya. Informasi tentang obat-obatan,
penyakit dan kesehatan bisa menjadi wilayah dominasi aktor-aktor tertentu, seperti apoteker,
dokter, tabib, sampai dukun. Kini di era internet, informasi tersebar luas sehingga berpotensi
mengubah distribusi pengetahuan di bidang kesehatan.Di luar ruang lingkup yang sudah
disebutkan di atas, objek kajian sosiologi kesehatan tentunya masih banyak lagi. Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, termasuk di bidang medis, subdisiplin ini juga terus
berkembang. Isu lain yang kini berkembang misalnya, medical tourism dan digital health. Kita
lanjut pembahasan pada teori-teori sosiologi yang dapat diaplikasikan pada sosiologi kesehatan.
Kajian mengenai kesehatan selalu berhubungan dengan penyakit. Sering kali orang dikatakan
sehat pada level tertentu, apabila tidak menderita suatu penyakit pada level tertentu. Subdisiplin
ini konsen pada pembahasan bagaimana seseorang atau masyarakat bisa dikatakan sehat atau
sakit. Sebagai contoh, orang dikatakan sakit apabila tidak dapat menjalankan peran sosial
sebagaimana mestinya.
Pelayanan kesehatan
Bagaimana masyarakat memilih atau terpaksa memilih pelayanan kesehatan yang ada merupakan
salah satu kajian dalam subdisiplin ini. Pelayanan kesehatan tidak hanya dilihat sebagai prosedur
teknis dalam menangani pasien dan berapa biayanya, namun juga peran insitusi sosial yang
menyediakannya, dari negara, rumah sakit, hingga keluarga.
Kriminalitas dalam kaca mata sosiologi kesehatan dapat dilihat baik sebagai pemicu stress suatu
masyarakat atau output dari kondisi masyarakat itu sendiri. Kriminalitas dan kekerasan
merupakan masalah sosial yang berhubungan erat dengan adanya suatu penyakit baik pada
tataran individual atau pun kolektif
Kondisi mental
Ruang lingkup ini membahas tentang bagaimana kolektivitas dan integrasi sosial menjadi
determinan kondisi kesehatan suatu masyarakat dan juga menentukan pilihannya dalam
menyelesaikan problem kesehatan. Intervensi untuk menangani masyalah kesehatan didasari oleh
pengetahuan akan kondisi sosial masyarakat tersebut.
Sosiologi kesehatan menaruh perhatian pada hubungan yang timpang antar aktor sosial di bidang
kesehatan, misalnya relasi antara dokter dan pasien. Dokter dilengkapi pengetahuan akan suatu
penyakit yang diderita pasien melalui pemahaman terhadap gejalanya, sedangkan pasien
seringkali ditempatkan pada posisi yang tidak tau apa-apa. Relasi yang timpang ini rentan
terhadap penyalahgunaan kekuasaan.
Informasi menjadi salah satu elemen yang mempengaruhi seberapa tinggi pengetahuan seseorang
terhadap suatu kondisi kesehatan atau penyakit yang dialaminya. Informasi tentang obat-obatan,
penyakit dan kesehatan bisa menjadi wilayah dominasi aktor-aktor tertentu, seperti apoteker,
dokter, tabib, sampai dukun. Kini di era internet, informasi tersebar luas sehingga berpotensi
mengubah distribusi pengetahuan di bidang kesehatan..Di luar ruang lingkup yang sudah
disebutkan di atas, objek kajian sosiologi kesehatan tentunya masih banyak lagi. Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, termasuk di bidang medis, subdisiplin ini juga terus
berkembang. Isu lain yang kini berkembang misalnya, medical tourism dan digital health. Kita
lanjut pembahasan pada teori-teori sosiologi yang dapat diaplikasikan pada sosiologi kesehatan.