b. Model psikiatris
Model psikiatris merupakan model yang masih berkaitan dengan model biomedis.
Model jenis ini adalah model yang memfokuskan diri terhadap penemuan bukti-bukti
nyata dari berbagai macam penyakir dan metode treatment dari obat-obatan
ataupun pembedahan untuk meneliti sikap abnormalitas.
Hubungan yang terjadi antara kesehatan mental dengan faktor budaya disampaikan
oleh Wallace (1963) antara lain :
1. Terdapat kebudayaan yang saling mempengaruhi dan mencegah terjadinya
kesehatan mental
2. Berbagai jenis gangguan mental yang terjadi karena sebab kultural atau budaya
3. Adanya upaya meningkatkan serta mencegah gangguan mental dari pemahaman
budaya
Selain ketiga hal tersebut, budaya juga mempengaruhi bentuk pengobatan yang
ditujukan ke gangguan mental itu sendiri. Marsella (1982) mengatakan bahwa
banyak terdapat penelitian-penelitian dalam ilmu psikiatri dan psikologi yang bias
sebab tidak memperdulikan faktor kebudayaan.
Mereka hanya berposisi pada peran formal sekedarnya serta kehilangan pengakuan
dan kemnadiriannya. Sehingga, hal ini menyebabkan seseorang dalam usia lanjut
lebih rawan untuk kehilangan perjalanan hidupnya. Dalam msyarakat Barat, konsep
kesehatan mental berfokus pada a sense of psychological misalnya Abaraham
Maslow (Marsella, 1982) yang mengembangkan kriteria untuk pengobatan
kesehatan mental yang lebih optimal. Kriteria ini terdiri dari kualitas psikologis dan
sejumlah perilaku seperti otonomi, nilai-nilai demokratis, rasa spontanitas, minat
sosial dan lain-lain.
Konsep kesehatan mental Barat pada hakekatnya tidak terlalu memperdulikan upaya
dalam mencari kesamaan antara manusia dengan makro-kromosomnya. Konsep
kesehatan mental bagian barat lebih menganalisa segala sesuatu secara alamiah.
Terdapat penempatan yang jelas antara mind and body. Sehingga hal ini dapat
disimpukan bahwa konsep barat dan timur memiliki pandanagn berbeda dalam
kesehatan mental.
Konsep timur lebih difokuskan pada kekerasan, tidak memisahkan anatra mind and
body seperti konsep barat. Selain itu, konsep timur juga tidak memiliki fragmentarus
dan tidak analitis. Namun, kelemahannya sukar ditarik operasionalisasi dan
gambaran konsepnya sehingga hal ini tidak memicu usaha-usaha psikoterapis.
Kesimpulan
Zaman sekarang, kehidupan banyak di pengaruhi oleh kebudayaan. Salah satunya
ialah kesehatan mental dan upayanya sendiri, seperti cara mengatasi anxiety
disorder, cara menghilangkan kecemasan, cara mengatasi psikologis terganggu, cara
menghilangkan ketakutan berlebihan atau cara-cara yang lain. Berbagai jenis
gangguan mental terjadi disebabkan kultural atau budaya sehingga terdapat upaya
atau meningkatkan serta mencegah gangguan mental dari pemahaman budaya.
Sebagai pemateri kali ini, kami mengajak kepada teman-teman berusaha untuk lebih
sadar terhadap pengaruh budaya dengan memahami cara menghilangkan kebiasaan
buruk yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental kita dan sering-seringlah
menikmati manfaat relaksasi bagi jiwa yang baik bagi kesehatan mental.