Anda di halaman 1dari 4

Pengaruh Budaya Terhadap Kesehatan Mental

(The influence of Culture on Mental Health)


Kata Pengantar yang akan diucapkan oleh moderator: “Budaya adalah salah satu hal yang
tidak bisa lepas dari kehidupan kita. Tak hanya berpengaruh terhadap kehidupan, ternyata
kebudayaan memiliki pengaruh terhadap terjadinya kesehatan mental seseorang. Psikologi
telah dibedakan menjadi beberapa sub bagian seperti psikologi perkembangan, psikologi
olahraga, psikologi sosial, psikologi forensik, dan psikologi yang lain. Pada kesempatan kali
ini, kita akan membahas tentang pengaruh budaya terhadap kesehatan mental”

 Defenisi Budaya & Kesehatan Mental


Kesehatan Mental: Kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki
kesejahteraan yang tampak dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri,
memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi
dalam kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu
memberikan kontribusi. kesehatan jiwa atau kesehatan mental juga merupakan
tingkatan kesejahteraan psikologis atau ketiadaan gangguan jiwa. Kesehatan jiwa
terdiri dari beberapa jenis kondisi yang secara umum dikategorikan dalam 'kondisi
sehat', 'gangguan kecemasan', 'stres', dan 'depresi'.
Budaya: Budaya adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh seseorang
atau sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Dari segi bahasa,
budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan
disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan. Colere juga bisa diartikan sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata
culture terkadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Kemudian, adapula defenisi budaya menurut para ahli salah satunya yaitu,
Menurut Ahli Menurut E.B Taylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang
meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta
kesanggupan dan kebisaan lain yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat.

 Konsep Kesehatan Mental


Dalam memahami konsep dari kesehatan, kita tidak bisa mengabaikan dan
melepaskan pengaruh sejaraah dari perkembangan dan kemajuan kebudayaan yang
ada. Makna sehat dan sakit ternyata berkembang sesuai dengan peradaban. Dari
budaya barat dan timur pada hakekatnya mendefinisikan makna yang berbeda
antara pengertian sehat dan sakit. adanya perbedaan ini akan berefek dan
mempengaruhi metode pengobatan di kebudayaan barat dan timur.

Akan tetapi, kemajuan teknologi dan komunikasi yang semakin berkembang


menyebabkan terjadinya hubungan antar manusia secara mendunia. Kemajuan ini
menimbulkan terjadinya pertemuan kebudayaan di antara keduanya sehingga di
masa sekarang diciptakan beberapa sistem pengobatan yang menggabungkan dua
kebudayaan barat dan timur.
Banyaknya asumsi tentang kesehatan memunculkan teori-teori kesehatan seperti
metode kesehatan barat dan timur. Namun, terdapat model yang beragam karena
terdapat perbedaan budaya di metode-metode kesehatan tersebut. Berikut adalah
metode kesehatan antara lain :

Banyaknya asumsi tentang kesehatan memunculkan teori-teori kesehatan seperti


metode kesehatan barat dan timur. Namun, terdapat model yang beragam karena
terdapat perbedaan budaya di metode-metode kesehatan tersebut. Berikut adalah
metode kesehatan antara lain :
a. Model Biomedis (Freund, 1991)
Model biomedis merupakan tingkat penjelasan dalam psikologi yang
menggambarkan suasana hati, kepribadian, dan perilaku melalui asal biologis atau
medis mereka. Model ini akan menjelaskan genetika, struktur saraf, dan neurokimia,
serta efek obat pada tubuh.
Model biomedis ini memiliki 5 asumsi yaitu sebagai berikut :
 Adanya perbedaan nyata dan tampak yang terdapat pada tubuh serta jiwa
sehingga penyakit dipercaya menyerang bagian anggota tubuh tertentu
 Penyakit direduksi pada gangguan fungsi tubuh baik secara biokimia maupun
neurofisiologis
 Penyakit disebabkan oleh suatu agen yang dapat teridentifikasi
 Tubuh dilihat sebagai alat mesin
 Tubuh adalah sesuatu yang dapat diatur dan dikontro

b. Model psikiatris
Model psikiatris merupakan model yang masih berkaitan dengan model biomedis.
Model jenis ini adalah model yang memfokuskan diri terhadap penemuan bukti-bukti
nyata dari berbagai macam penyakir dan metode treatment dari obat-obatan
ataupun pembedahan untuk meneliti sikap abnormalitas.

c. Model Psikosomatis (Tamm,1993)


Model dalam jenis ini terjadi karena ketidakpuasan yang timbul terhadap adany
model bipmedis. Model ini mengemukakan bahwa tidak ada penyakit somatik tanpa
diakibatkan dari antesenden emosional dan sosial. Dan sebaliknya, tidak ada
penyakit yang berhubungan dengan psikis tanpa diakibatkan dari gangguan somatik.

 Budaya dan Pengaruhnya


Kebanyakan seseorang memandang kebudayaan sebagai sebuah pedoman, petunjuk
atau metode yang memimpin dan mengarahkan cara mereka dalam memandang
dunia, memberikan respon emosional serta bagaimana berperilaku di dalamnya.
Pergeseran yang terjadi pada kebudayaan di suatu masyarakat akan dibarengi
dengan perubahan perilaku seseorang yang tinggal di dalamnya sehingga peran
kebudayaan sangat sulit dimarginalkan dalam kehidupan masyarakat umumnya.

Hubungan yang terjadi antara kesehatan mental dengan faktor budaya disampaikan
oleh Wallace (1963) antara lain :
1. Terdapat kebudayaan yang saling mempengaruhi dan mencegah terjadinya
kesehatan mental
2. Berbagai jenis gangguan mental yang terjadi karena sebab kultural atau budaya
3. Adanya upaya meningkatkan serta mencegah gangguan mental dari pemahaman
budaya
Selain ketiga hal tersebut, budaya juga mempengaruhi bentuk pengobatan yang
ditujukan ke gangguan mental itu sendiri. Marsella (1982) mengatakan bahwa
banyak terdapat penelitian-penelitian dalam ilmu psikiatri dan psikologi yang bias
sebab tidak memperdulikan faktor kebudayaan.

Ia juga mengemukakan bahwa “pengakam sakit” lebih bersifat interpretive yaitu


seseorang yang lebih diarahkan untuk menghadapi keadaan sosial tertentu melalui
berbagai premis-premis di suatu budaya tertentu. Dengan kata lain, konsep
kesehatan mental pada jenis budaya tertentu harus dipahami nilai-nilainya serta
falsafah dari suatu budaya tersebut.

Pengaruh kebudayaan juga berlaku pada kesehatan lansia. Kebanyakan, masyarakat


tradisional yang telah menginjak usia lanjut dianggap dan diposisikan di kedudukan
tertinggi atau paling terhormat yakni sebagai Pinisepuh dan Ketua Adat dengan
memegang tugas sosial sesuai dengan adat istiadat di suatu daerah tersebut. Hal
inilah yang menyebabkan pengaruh kodusif untuk memelihara kesehatan fisik
ataupun mental mereka. Sebaliknya, pada lingkungan modern sangat sulit untuk
menempatkan seseorang yang berusia lanjut untuk memiliki peran fungsional.

Mereka hanya berposisi pada peran formal sekedarnya serta kehilangan pengakuan
dan kemnadiriannya. Sehingga, hal ini menyebabkan seseorang dalam usia lanjut
lebih rawan untuk kehilangan perjalanan hidupnya. Dalam msyarakat Barat, konsep
kesehatan mental berfokus pada a sense of psychological misalnya Abaraham
Maslow (Marsella, 1982) yang mengembangkan kriteria untuk pengobatan
kesehatan mental yang lebih optimal. Kriteria ini terdiri dari kualitas psikologis dan
sejumlah perilaku seperti otonomi, nilai-nilai demokratis, rasa spontanitas, minat
sosial dan lain-lain.

Konsep kesehatan mental Barat pada hakekatnya tidak terlalu memperdulikan upaya
dalam mencari kesamaan antara manusia dengan makro-kromosomnya. Konsep
kesehatan mental bagian barat lebih menganalisa segala sesuatu secara alamiah.
Terdapat penempatan yang jelas antara mind and body. Sehingga hal ini dapat
disimpukan bahwa konsep barat dan timur memiliki pandanagn berbeda dalam
kesehatan mental.

Konsep timur lebih difokuskan pada kekerasan, tidak memisahkan anatra mind and
body seperti konsep barat. Selain itu, konsep timur juga tidak memiliki fragmentarus
dan tidak analitis. Namun, kelemahannya sukar ditarik operasionalisasi dan
gambaran konsepnya sehingga hal ini tidak memicu usaha-usaha psikoterapis.

 Pandangan Masyarakat Terhadap Gangguan Kesehatan Mental


Seperti kita bahas sebelumnya bahwa sejarah kesehatan mental adalah pantulan dari
pandangan masyarakat pada gangguan mental dan metode penanganan yang
diberikan. Ada beberapa pandangan masyarakat pada gangguan kesehatan mental:

1. Karena adanya kekuatan supranatural


2. Karena kemasukan roh dan setan
3. Dicap kriminal sebab memilih tingkat kebinatangan yang besar
4. Dicap memiliki pikiran irasional
5. Dicap sakit
6. Adanya reaksi tekanan atau stres yang dianggap sebagain perilaku maladaptive
7. Karena lari dari tanggung jawab

 Kesimpulan
Zaman sekarang, kehidupan banyak di pengaruhi oleh kebudayaan. Salah satunya
ialah kesehatan mental dan upayanya sendiri, seperti cara mengatasi anxiety
disorder, cara menghilangkan kecemasan, cara mengatasi psikologis terganggu, cara
menghilangkan ketakutan berlebihan atau cara-cara yang lain. Berbagai jenis
gangguan mental terjadi disebabkan kultural atau budaya sehingga terdapat upaya
atau meningkatkan serta mencegah gangguan mental dari pemahaman budaya.
Sebagai pemateri kali ini, kami mengajak kepada teman-teman berusaha untuk lebih
sadar terhadap pengaruh budaya dengan memahami cara menghilangkan kebiasaan
buruk yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental kita dan sering-seringlah
menikmati manfaat relaksasi bagi jiwa yang baik bagi kesehatan mental.

Anda mungkin juga menyukai