KESEHATAN MENTAL
Dosen Pengampu:
Fauziah Auliyah
19006078
a. Layanan informasi
1) Preventif
3) Konseling HIV/AIDS
d) Tidak terbukti gangguan bermakna pada struktur dan fungsi organ yang
dimaksud (hasil pemeriksaan organdaiam batas normal).
3. Komunitas/Masyarakat
4. Dunia Usaha/Industri
Empat tuntutan yang harus dipenuhi seorang konselor dalam o rganisasi, yakni:
1. Melakukan konseling terhadap klien dengan menggunakan
pendekatan tertentu
2. Menjadi anggota dari organisasi
3. Tuntutan dari klien untuk bersekutu (kolusi) pada sisi yang negatif
4. Memihak pada klien bila terdapat tuntutan yang tidak masuk akal dari
pihak organisasi
B. Konselor Kesehatan Mental Pada Praktik Private
Konseling kesehatan mental dibentuk pada tahun 1970-an. Konseling ini dibangun
terutama karena inisiatif legislatif, khususnya Community Mental Health Centers Act 1963, yang
mendorong didirikannya pusat kesehatan mental secara nasional. Para konselor tingkat master
adalah penggagas utama dibalik pendirian American Mental Health Conselors Association
(AMHCA). Melalui AMHCA, mereka berafiliasi dengan American Counseling Association.
Kekhususan mereka dalam konseling kesehatan mental mendapat akreditasi tingkat master oleh
CACREP.
Konseling kesehatan mental adalah suatu bidang antar disiplin baik dalam sejarahnya,
lingkungan praktik, pengetahuan/skil yang dimainkan (Spruill & Fong, 1990,p.19). Konselor
kesehatan mental bekerja dalam berbagai lingkungan termasuk pusat kesehatan mental, lembaga
komunitas, rumah sakit psikiatris, organisasi yang menangani kesehatan mental (HMi Os)
program bantuan kerja (EAPs) program peningkatan kesehatan dan kesejahteraan (HWPs)
mereka memberi konseling pada berbagai kelompok klien, termasuk korban pemerkosaan,
keluarga yang depresi, orang-orang yang berpotensi atau cenderung untuk bunuh diri, mereka
memberi konsultasi, mendidik, dan kadang-kadang juga mengerjakan tugas ( Hosie, West, &
Mackey, 1988; West,Hosie mackey, 1987)Konselor kesehatan mental mempunyai keahlian
konseling dasar selain keahlian khusus yang berkaitan dengan kebutuhan dan minat dari populasi
tertentu atau masalah tertentu.
Fungsi dan Teori Konseling kesehatan mental difokuskan pada dua masalah utama yang
memiliki dampak teoritis sebagai berikut:
1) Pencegahan dan peningkatan kesehatan mental
2) Perawatan kelainan dan disfungsi.
Kedua topik akan terus menarik perhatian karena mempertimbangkan tugas utama
konselor kesehatan mental.
DAFTAR PUSTAKA
Ashar Sunyoto. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia
Diniati, Amirah. 2013. Peluang dan Tantangan Pelayanan Konseling Pada Setting Masyarakat
Indonesia (Perspektif Dari Perkembangan Konseling Setting Masyarakat di Amerika).
Jurnal Konseling dan Pendidikan Volume 1 Nomor 1, Februari 2013.
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. (2007). Rambu-
rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal.
Departemen Pendidikan Nasional