Dosen Pengampu:
Erwin Nur Rif’ah, Ph.D
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Gambar 2. Prevalensi Gangguan Mental Pada Penduduk Umur 15 tahun Keatas menurut
Provinsi 2007-2018
Dari data diatas pun provinsi Sulawesi Tengah paling banyak terdapat
gangguan mental emosional pada umur 15 tahun yakni sebanyak 19,8, sedangkan
jambi paling rendah yakni sebanyak 3,6. Sedangkan pada tahun 2007 Provinsi Jawa
Barat paling banyak yakni sekitar 20, sedangkan provinsi paling sedikit terdapat
gangguan mental emosional yakni Aceh kurang dari 5. Pada provinsi Jawa Timur
juga mengalami naik turun seperti halnya provinsi lainnya, yakni turun pada tahun
2013 dan mengalami kenaikan pada tahun 2018 meskipun kenaikannya tidak terlalu
spesifik. Dari data ini dapat dikatakan remaja mudah sekali mengalami gangguan
mental terutama pada emosional, karena hal ini emosional pada remaja masih labil
dan juga mental diusia 15 tahun tersebut masih dapat berubah-ubah. Hal ini lah
yang membuat data diatas mengalami naik turun dari tahun 2007-2018.
8. CRITICAL APPRAISAL
a. Ringkasan Isi artikel
Secara garis besar, latar belakang hingga kesimpulan yang dijelaskan pada
jurnal ini dapat dinilai spesifik. Adanya kesesuaian pembahasan antara
variabel kesehatan mental & kesejahteraan berupa sosiodemografi dan
dampak kesehatan mental, gejala COVID-19 dan dampak kesehatan mental,
Aktivitas karantina di rumah dan dampak kesehatan mental, stresor sosial
terkait COVID-19 dan dampak kesehatan mental hingga konsekuensi
psikologis selama wabah COVID-19.
b. Subtansi
1) Tujuan dan Manfaat
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi serta menilai dampak dari
COVID-19 terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan siswa di
Bangladesh selama masa karantina di rumah.
2) Kerangka Berpikir Ilmiah
Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional dengan sampel
mahasiswa di perguruan tinggi yang sedang menjalani karantina di rumah
dan telah tinggal di Bangladesh saat wabah COVID-19 dimulai. Survei
penelitian dilaksanakan sejak 9 April hingga 23 April 2020 dengan
menggunakan kuesioner online DASS-21 dan IES.
3) Ketajaman Hipotesis
Hipotesis yang dipaparkan dalam penelitian ini secara umum telah dapat
membantu tercapainya tujuan dari penelitian yang dilakukan, yakni
mengeksplorasi serta menilai dampak terjadinya COVID-19 terhadap
kesehatan mental dan kesejahteraan siswa. Dimana proses penelitian
dilakukan dengan menentukan adanya dampak COVID-19 terhadap
kesehatan mental yang diukur menggunakan skor DASS-21 (tentang stres,
kecemasan, dan depresi) dan skor IES pada responden penelitian.
c. Struktur
Judul : The impact of COVID-19 pandemic on mental health & wellbeing
among home-quarantined Bangladeshi students: A cross-sectional pilot study
Penulis : Abid Hasan Khana , Mst. Sadia Sultanaa , Sahadat Hossaina, M.
Tasdik Hasanb, Helal Uddin Ahmedc , Md. Tajuddin Sikdera
Terbit : 07 Agustus 2020
Susunan struktur penulisan pada jurnal ini suda tersusun secara rapi, jelas,
dan runtut. Penulis juga mencantumkan abstrak yang dapat digunakan untuk
mengetahui secara garis besar persoalan yang dibahas. Penulis juga
mencantumkan nama instansi terkait, tetapi tidak mencantumkan gelar atau
tidak ada keterangan apakah peneliti berupa mahasiswa, dosen, atau sarjana.
d. Metode Penelitian
1) Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan
studi cross sectional
2) Populasi dan sampel
Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa perguruan tinggi atau
universitas. Kriteria kelayakan untuk menelitian meliputi: dikarantina di
rumah, mampu berbicara bahasa Bengali dan telah tinggal di Bangladesh
selama wabah. Sedangkan sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 505
responden yang telah memenuhi kriteria penelitian.
3) Prosedur penelitian
Survei ini diselesaikan dari 9 April hingga 23 April 2020. Pengumpulan
data dilakukan dengan metode Convenience Sampling melalui media
sosial dengan kuesioner online. Tautan survei disebarluaskan di berbagai
platform yang tersedia di media sosial (misalnya Facebook).
4) Variabel penelitian
a) Sosial-demografi: meliputi umur, jenis kelamin, agama, tingkat
pendidikan, status perkawinan dan jumlah anggota keluarga.
b) Gejala fisik yang dilaporkan sendiri
c) Kegiatan karantina di rumah dan stres sosial terkait COVID-19 yang
dianggap sebagai ketidaknyamanan psikologis
d) Tingkat stres, kecemasan dan depresi
5) Teknik Analisis
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui
karakteristik responden. Sedangkan regresi linier bivariat dilakukan untuk
memprediksi hubungan tindakan psikologis (skor subskala DASS dan skor
IES) dengan faktor risiko potensial.
f. Pustaka
Artikel tersebut menggunakan 43 kepustakaan. Dimana 43 kepustakaan
tersebut merupakan kepustakaan dalam bentuk artikel yang sudah
terpublikasi dalam jurnal yang terakreditasi, buku, dan juga data dalam suatu
website. Kepustakaan yang diambil sudah sesuai kaidah yaitu kepustakaan
terbaru dimana artikel dalam jangka waktu 5 tahun ke belakang, buku 10
tahun ke belakang kecuali memang tidak terdapat cetakan baru, dan data
terbaru. Namun demikian, masih ditemukan 5 artikel yang tahunnya
terlampau lama yaitu pada tahun 1979 dimana artikel tersebut memuat
kepustakaan tentang psikosomatis, tahun 2003 dan 2007 tentang SARS, tahun
2014 dan 2011 tentang stres.
Ayuningtyas, D., & Rayhani, M. (2018). Analisis Situasi Kesehatan Mental Pada
Masyarakat Di Indonesia Dan Strategi Penanggulangannya Analysis of
Mental Health Situation on Community in Indonesia and the Intervention
Strategies. Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(1), 1–10.
Nasir, A. &. (2011). Dasar-dasar keperawatan jiwa: pengantar dan teori. Jakarta:
Salemba Medika.
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia. (2020). PERSI. Retrieved November
2020, from https://persi.or.id/images/regulasi/permenkes/pmk542017.pdf