NIM : 191810092
Kelas : PS2A
SOAL
1. Jelaskan hubungan kepribadian beserta unsur-unsur yang ada didalamnya dengan kebudayaan
dan berikan contohnya (minimal 2600 kata)
3. Jelaskan kebudayaan orang palembang menurut ilmu antropologi (minimal 2600 kata)
JAWAB
B. Kebudayaan
Sedangkan definisi dari Kebudayaan Menurut Koentjoroningrat yakni kebudayaan
berasal dari bahasa Sansekerta, buddayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi
yang berarti budi atau akal. Beliau mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan
sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat
yang di jadikan milik diri manusia dengan belajar.Kroeber menyatakan bahwa
kebudayaan itu merupakan keseluruhan realita gerak, kebiasaan, tata cara, gagasan, dan
nilai-nilai yang di pelajari dan di wariskan, dan perilaku yang di timbulkannya. Budaya
adalah sekumpulan tingkah laku yang turun temurun yang mempengaruh tingkah laku
individu. Budaya merupakan sebuah tingkah laku kolektif dalam masyarakat, yang
dominan mempengaruhi dan membentuk sebuah tingkah laku yang sesuai dengan
komunitas yang ada dalam budaya tersebut.
Bentuk kesenian
Setiap kebudayaan mempunyai tujuh unsur universal yang akan dipakai di dalam
menyelenggarakan kehidupan serta hubungan-hubungan antar warga masyarakat. Tujuh
unsur kebudayaan universal tersebut adalah :
Budaya merupakan salah satu unsur dasar dalam kehidupan social. Budaya
mempunyai peranan penting dalam membentuk pola berpikir dan pola pergaulan dalam
masyarakat, yang berarti juga membentuk kepribadian dan pola pikir masyarakat tertentu.
Budaya mencakup perbuatan atau aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh suatu individu
maupun masyarakat, pola berpikir mereka, kepercayaan, dan ideology yang mereka anut.
Dalam abad ini, kondisi semacam ini terjadi ketika Perang Dunia I
menghilagkan pembagian sosial ekonomi dan geografis dari abad sebelumnya, dan
kemudian ketika zaman depresi (1929) menghasilkan penderitaan dan kekacauan di
seluruh dunia. Memang, kekuatan dan popularitas fasisme berkembang pada tahun 1930-
an, khususnya dinegara-negara yang tidak memiliki sejarah yang panjang dalam
demokrasi dan kebebasan.
Ini menunjukkan bahwa, terkadang sebuah perilaku sangat di pengaruhi oleh suatu
budaya karena adanya situasi yang mendukung, seperti ketimpangan ekonomi,
persaingan, kesempatan, dan situasi lain yang tidak terkontrol. Yang akan menjadi
pertanyaan adalah, apakah karena pengaruh budaya yang terlalu kuat ini yang
mengakibatkan seseorang selalu berpikir stereotip, dan menganggap orang lain yang
berasal dari budaya yang berbeda lebih rendah dari budayanya sendiri.Dalam menelaah
pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian, sebaiknya dibatasi pada bagian kebudayaan
yang secara langsung mempengaruhi kepribadian.
Adanya beragam struktur kepribadian manusia disebabkan adanya beragam isi dan
sasaran dari pengetahuan, perasaan, kehendak dan keinginan kepribadian serta perbedaan
kualitas hubungan antar berbagai unsur kepribadian dalam kesadaran individu.
Mempelajari materi dari setiap unsur kepribadian merupakan tugas psikologi yang berupa
kebiasaan / habit atau berbagai macam materi yang menyebabkan timbulnya kepribadian.
Kebiasaan ( Habit)
Karena materi yang merupakan isi dari pengetahuan dan perasaan seorang individu
berbeda dengan individu yang lain, dan juga sifat serta intensitas kaitan antara beragam
bentuk pengetahuan maka setiap manusia memiliki kepribadian yang khas. Dari berbagai
jenis kepribadian tersebut telah diringkas menjadi berbagai type dan sub type yang
merupakan tugas psikologi. Walaupun begitu, antropologi dan ilmu sosial lainnya juga
memperhatikan masalah kepribadian ini walaupun hanya memperdalam atau memahami
adat istiadat dan sistem sosial lainya. Ini dikarenakan ada hubungan yang sangat jelas
antara kepribadian individu atau kelompok dengan adat dan kebudayaan suatu daerah.
Dimana kebudayaan itu mempengaruhi pembentukan pola kepribadian seorang individu.
b) Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda (urban dan rural ways of life).
J.W.M. Whiting dan I.L. Child (1953) mengemukakan bahwa praktik pendidikan
anak bersumber pada adat kebiasaan pokok masyarakat yang berhubungan dengan
pangan, tempat berteduh, dan perlindungan yang pada gilirannya menghasilkan kepri-
badian tertentu pada orang dewasa. Dalam hal ini, korelasi antara keduanya tidak mem-
buktikan yang mana sebab dan yang mana akibat.
Ukuran untuk menentukan suatu perilaku yang normal dalam setiap kebudayaan
yang d itentukan oleh kebudayaan itu sendiri. Dengan demikian, dapat terlihat jelas
bahwa tidak akan ada masyarakat yang dapat membenarkan kalau membunuh
tetangga dapat di anggap sebagai suatu perilaku yang normal. Namun, setiap
kebudayaan akan menentukan sendiri syarat-syarat yang akan menyatakan jika
membunuh tetangga itu dapat diterima. Oleh karena itu, apa yang dianggap sebagai
pembunuh dalam masyarakat yang satu mungkin dalam kebudayaan lain dianggap
sebagai pengambilan nyawa yang dapat di benarkan. Adapun perbuatan- perbuatan
yang baik menurut akhlak ialah yang sesuai dengan ukuran-ukuran nilai budaya
tertentu mengenai baik dan buruk dan setiap kebudayaan menentukan ukuran itu
untuk dirinya sendiri. Jadi, akhlak didasarkan pada suatu ciri-ciri yang ditentukan
oleh kebudayaan.
Sebagai contoh dari suatu kenyataan yaitu bahwa kepribadian individu dalam
masyarakat tradisional jauh dari seragam, misalnya kasus orang Yanomamo di
Brasilia. Di antara mereka ada orang-orang laki-laki yang se- cara individual berusaha
keras agar terkenal sebagai orang yang garang dan agresif dan mereka sanggup
mempertahankannya dengan risiko apapun sampai luka parah dan mati. Meskipun
demikian, di antara orang- orang Yanomamo itu ada yang lemah lembut dan agak
malu-malu. Dalam setiap pertemu- an, orang-orang ini, yaitu yang tenang, terlalu
sukar mendapat perhatian orang luar karena hampir semua orang di baris depan
berdesak- desakan dan minta perhatian. Perlu diketahui bahwa di dalam masyarakat
tradisional ada sejumlah kepribadian yang tidak berbeda banyak dengan kepribadian
beberapa individu dalam masyarakat barat, yang bersifat mandiri serta rasional.
2. Kehidupan Kolektif Masyarakat Kota Palembang Beserta Pranata-Pranatanya
ditengah Pandemi Covid-19
A.Kehidupan kolektif
Kategori Sosial.
Kecenderungan masyarakat ini diberikan oleh kelompok/orang dimana
kelompok tersebut berada,misalnya oleh penguasa,aparat,peneliti,dan
pengamat.
Golongan Sosial.
Komunitas.
1) Situasi sosial
2) Ketegangan struktural
“masyarakat ialah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari
wewenang dan kerjasama antara berbagai kelompok dan penggolongan dari
pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia. Keseluruhan
yang selalu berubah ini kita namai masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan
hubungan sosial. Dan masyarakat selalu berubah”.
Dari beberapa definisi di atas, maka saya dapat mengambil beberapa poin-poin yang
itu merupakan unsur-unsur terbentuknya masyarakat, yaitu :
1) Kategori Sosial
3) Golongan sosial
Dalam hal ini, pemimpin yakni telah terdiri dari kepala negara,
kepala keluarga, kepala desa, dan lain sebagainya. Dalam masyarakat
Melayu awal, dalam suatu kepemimpinan yang terstruktur sebagai
hasil dari pemilihan yang diwariskan.
Pengertian dan arti kata pranata adalah sistem tingkah laku sosial yang bersifat
resmi seperti adat-istiadat dan norma yang mengatur tingkah laku dan seluruh
perlengkapannya guna memenuhi berbagai kompleks kebutuhan manusia dalam
masyarakat. Arti lainnya dari kata pranata adalah institusi.
D. Pandemi Covid 19
Pandemi adalah sebuah epidemi yang telah menyebar ke beberapa negara atau
benua, dan umumnya menjangkiti banyak orang. Sementara, epidemi merupakan istilah
yang digunakan untuk peningkatan jumlah kasus penyakit secara tiba-tiba pada suatu
populasi di area tertentu.Istilah pandemi tidak digunakan untuk menunjukkan tingkat
keparahan suatu penyakit, melainkan hanya tingkat penyebarannya saja. Dalam kasus
saat ini, COVID-19 menjadi pandemi pertama yang disebabkan oleh virus corona.
Dari tiga orang pasien tersebut, salah satunya adalah tenaga medis yang bekerja
di Kota Prabumulih Sumsel. Pasien 05 ini ternyata terjangkit Corona Covid-19 dari
pasien 02 yang positif Corona Covid-19.Juru bicara Gugus Tugas Pencegahan dan
Penanggulangan Covid-19 Sumsel Prof Yuwono mengungkapkan, ada total lima orang
PDP di Sumsel yang terjangkit virus Corona Covid-19 tersebut.Sedangkan pasien 03
merupakan seorang pria berusia 62 tahun, yang berasal dari Kabupaten Ogan Komering
Ulu OKU) Sumsel.Pasien ini mempunyai riwayat perjalanan ke Ibu Kota Jakarta dan
Kota Bogor Jawa Barat (Jabar). Untuk pasien kasus 04 berasal Kabupaten Ogan
Komering Ilir (OKI) Sumsel, yang terjangkit Corona Covid-19 dari daerah terjangkit di
luar Sumsel.Diungkapkan Juru bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Penanggulangan
Covid-19 Sumsel Yusri, pasien 03 dan 04 merupakan warga biasa, hanya pasien 05
yang berprofesi sebagai tenaga medis.
Untuk penentuan kasus positif Corona Covid-19 ini, berawal dari hasil uji
Polymerase Chain Reaction (PCR) di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK)
Palembang. Kemudian setelah hasil dinyatakan positif, sampel dikonfirmasi ulang ke
Balitbangkes di Jakarta.Ternyata hasil dari laboratorium Balitbangkes Jakarta dan
BBLK Palembang sama. Baru pihaknya bisa memastikan ketiga pasien tersebut positif
Corona Covid-19.
Dari data per tanggal 30 Maret 2020 lalu, jumlah total Orang Dalam
Pemantauan (ODP) sebanyak 958 orang dan PDP sebanyak 36 orang. Sebanyak 200
ODP sudah selesai melewati masa pemantauan dan 12 PDP selesai pengawasan dan
diperbolehkan pulang.Ada tiga kawasan penyumbang ODP terbanyak di Sumsel, yaitu
286 ODP dan 10 orang PDP dari Kota Palembang, 101 ODP dan 1 orang PDP dari
Kabupaten Muara Enim, serta 87 ODP dan 3 orang PDP dari Kabupaten Musi
Banyuasin (Muba) Sumsel.
Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, banyak rumah sakit yang mengeluhkan
keterbatasan Alat Pelindung Diri (APD). Para tenaga medis yang masih memiliki stok
APD pun akhirnya membatasi penggunaan APD, meskipun itu kurang ideal dalam
mendukung pekerjaan mereka. Opsi ini diambil agar APD yang masih ada bisa
digunakan ke depannya sebagai antisipasi jangka panjang pandemi.
Kala itulah, ACT Sumatera Selatan tengah membagikan bantuan masker, air
mineral, dan makanan siap santap untuk tenaga medis di sana. Bantuan ini merupakan
amanah dari para dermawan Indonesia yang mendukung pejuang medis sebagai garda
terdepan dalam penanganan Covid-19.Diwadia selaku Head of Marketing ACT Sumsel
mengatakan bahwa aksi-aksi kemanusiaan akan terus dilakukan ACT selama masa
darurat Covid 19, tak terkecuali di Sumatra Selatan.Selain membantu tenaga medis,
ACT Sumsel juga melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala di rumah
ibadah, kampus, dan sarana umum lainnya di Kota Palembang.
Hal inilah yang membuat masyarakat Palembang tentu saja khawatir dengan
melihat dan mendengar keadaan saat ini tentang virus Covid 19 yang sedang menyebar
dan obat dari virus ini belum ada.Namun disisi lain masyarakat Palembang juga
kolektif dalam penanganan ditengah pandemi Covid 19 ini baik untuk diri mereka dan
orang lain.Mereka mengikuti aturan pemerintah untuk tetap dirumah atau stay at home
selama pendemi covid 19 ini,selain itu jika mereka keluar,mereka hanya keluar ketika
hanya memiliki keperluan atau ketika memiliki kepentingan saja,merekapun juga
keluar dengan selalu menggunakan masker,bahkan tak hanya ketika keluar rumah
namun juga ketika berada dirumah mereka juga memakai masker untuk
mengantisipasi penyebaran virus ini.Tak hanya itu mereka juga melakukan dan
menjaga kebersihan rumah dan sekitar rumah setiap hari,menggunakan hand
sanitizer,dan selalu rajin dalam membersihkan menjaga kebersihan anggota tubuh
seperti,cuci tangan dll setiap hari.Dan ketika bersin pun mereka menggunakan adabnya
dalam bersin,dimana ketika bersin mereka selalu menutup hidung mereka dengan
tangan,baju,tisu,dan lain-lain yang tujuannnya agar bakteri atau virus yang keluar saat
bersin tidak menyebar kemana-mana sehingga tidak menular kepada orang lain tetapi
melainkan menempel pada tangan,baju,atau tisu mereka tersebut.
Tak hanya itu,mereka juga mematuhi pemerintah kota Palembang agar tidak
berpergian jauh baik mudik atau pergi ke tempat dimana tempat mewabahnya virus
yang menyebar seperti kota Jakarta,atau malah sebaliknya mereka mentaati aturan
dimana ketika masyarakat mereka sedang berada didaerah atau kota yang terjangkit
virus corona ini maka mereka pun tidak pulang ke kota Palembang,hal ini dilakukan
untuk mengantisipasi penyebaran virus ini.Namun ketika salah satu dari keluarga
mereka yang sudah terkena positif virus corona maka mereka pun juga akan mengikuti
aturan pemerintah untuk tidak mendekatinya atau bahkan tidak bertemu atau bertatap
muka lagi dengannya,karena orang yang sudah positif terkena virus corona ini mereka
akan dilakukan untuk isolasi,isolasi ini dilakukan dirumah sakit.
Ada sekitar 200 liter alkohol yang sudah dipasok Pemkot Palembang. Bahan
racikan gel antivirus ini, dikerjakan oleh BBPOM Palembang. Hand sanitizer tersebut
akan diisi ke botol kecil berukuran 200 mili Liter (mL).Kemungkinan ada sekitar 300
botol hand sanitizer yang diproduksi dan akan dibagikan ke warga Palembang. Seperti
di pelayanan kantor, sekolah, musala, masjid, dan rumah-rumah ibadah lain serta
sekolah."Ini semua kita lakukan karena kelangkaan hand sanitizer. Kita tidak putus
sampai di sini, karena ini tahap awal yang dibuat, selama mudah mendapatkan bahan-
bahan seperti alkohol 96 persen. Ini akan terus dilakukan," katanya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang Ayus Astoni
menuturkan, penyemprotan antivirus menggunakan cairan obat disinfektan yang aman,
dengan mencampur cairan disinfektan dan air bersih."Disinfektan ini sama dengan
antiseptik. Hanya saja bedanya antiseptik digunakan pada permukaan yang hidup
seperti kulit tangan manusia. Sedangkan disinfektan juga merupakan antiseptik yang
digunakan pada permukaan yang tidak hidup seperti lantai," ujarnya.Kegiatan
pemyemprotan dengan penggunaan disinfektan ini, lanjutnya, sebagai cara preventiv
untuk membunuh kuman dan bakteri, serta virus yang melekat pada permukaan.
Terlebih di tengah mewabahnya Corona COVID 19), yang sudah masuk ke
Indonesia."Walaupun di Palembang dan Sumsel belum ditemukan ada yang positif,
tapi kita tetap harus waspada. Langkah antisipasi harus terus dilakukan," ucapnya.
Antropologi adalah suatu studi ilmu yang mempelajari tentang manusia baik
dari segi budaya, perilaku, keanekaragaman, dan lain sebagainya. Antropologi adalah
istilah kata bahasa Yunani yang berasal dari kata anthropos dan logos. Anthropos
berarti manusia dan logos memiliki arti cerita atau kata.Objek dari antropologi adalah
manusia di dalam masyarakat suku bangsa, kebudayaan dan prilakunya. Ilmu
pengetahuan antropologi memiliki tujuan untuk mempelajari manusia dalam
bermasyarakat suku bangsa, berperilaku dan berkebudayaan untuk membangun
masyarakat itu sendiri.
Budaya berasal dari bahasa sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia. Maka Budaya adalah cara hidup yang di kembangkan
dan di miliki bersama oleh satu kelompok orang dan di wariskan dari generasi ke
generasi. Dengan demikian budayalah yang menyediakan kerangka yang un tuk
mengorganisasikan kegiatan seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku
orang lain.
Kota Palembang adalah salah satu kota besar di Indonesia yang juga merupakan
ibu kota Provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan kota terbesar kedua di
Sumatera setelah Medan. Budaya terbentuk dari banyak elemen termasuk sistem
Agama dan Politik, adat istiadat, Bahasa, alat(Pakaian, bangunan, dan karya seni). Di
dasarkan Prasasti kedudukan Bukit yang di ketemukan di Bukit Siguntang sebelah
barat kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang diartikan
sebagai kota yang menjadi ibukota Kerajaan Sriwijaya pada tanggal 16 juni 682
Masehi. Maka tanggal itu di jadikan patokan hari lahir kota Palembang.
1. BAHASA
Seperti juga budaya, merupakan bahagian yang tak terpisah dari diri manusia
sehingga banyak orang tampil menganggapnya diwariskan secara genetik. Ketika
seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan
menyesuaikan perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu di pelajari. Bahasa
Palembang mempunyai dua tingkatan, yaitu Baso Palembang Alus atau Berbaso dan
Baso Palembang sari-sari. Baso Palembang Alus digunakan dalam percakapan
dengan pemuka masyarakat, orang-orang tua, atau orang- orang yang di hormati,
terutama dalam upacara-upacara adat. Bahasa ini berakar pada bahasa Jawa karena
raja-raja Palembang berasal dari Kerajaan Majapahit, Kerajaan Demak, dan Kerajaan
Pajang. Itulah sebabnya perbendaharaan kata dalam bahasa Jawa. Sementara itu, Baso
sehari-hari dipergunakan oleh orang Palembang dan berarkar pada bahasa Melayu.
Dalam praktiknya sehari-hari, orang Palembang biasanya menggabugkan bahasa ini
dengan bahasa Palembang memiliki kemiripan dengan bahasa di sekitarnya, seperti
Jambi, Bengkulu, dan Jawa(dengan intonasi beda). Di Jambi dan Bengkulu, akhiran
‘a’ pada kosakata bahasa Indonesia yang di ubah menjadi ‘o’ banyak ditemukan.
Masyarakat Palembang dikenal dengan sifat suka berterus terang dan suka
berkawan. Mereka memiliki keahlian dan menciptakan karya seni yang indah dengan
kesabaran dan kemampuannya. Salah satu contoh dari hasil kreasi masyarakat
Palembang yang paling terkenal adalah kain songket yang terbuat dari sutera di
kombinasikan dengan benang emas yang mampu memikat kolektor pakaian
tradisional karena desainnya yang kaya dan elegan. Songket juga dapat menjadi oleh-
oleh yang bagus, meskipun harga songket cukup mahal terutama yang dibuat
langsung secara tradisional. Selain itu Palembang terkenal dengan ukiran kayu
bermotifnya yang dipengaruhi oleh desain Cina dan Budha. Ukiran-ukiran kayu yang
terdapat di mebel tersebut didominasi oleh dekorasi berbentuk bunga melati dan
teratai.
5. MAKANAN KHAS
a. Pempek Palembang
Ini adalah satu makanan yang paling terkenal dari Palembang dan anda
dapat temukan di seluruh indonesia dan telah menjadi favorit banyak orang
indonesia. Pempek terbuat dari ikan yang telah di giling dicampur tepung
terigu dan bumbu-bumbu lain. Jenis-jenis pempek Palembang di antaranya
adalah: pempek kapal, lenjer, selam, pempek kulit, pempek adaan dan
pempek lenggang, pempek keriting serta pempek panggang.
b. Kerupuk Palembang
Salah satu makanan kecil dari Palembang yang terkenal, kerupuk ini
terbuat dari campuran terigu dan ikan tertentu. Biasanya terbuat dari ikan
terbuat dari ikan tenggiri, ikan gabus, dan ikan belida.
c. Martabak Har
d. Lepok Duren
Sup tradisional yang terbuat dari bola-bola ikan, pasta ikan, soun,
jamur dan bengkoang kemudian di sajikan hangat-hangat.
f. Bekasem
g.Makanan khas-khas
6. KESENIAN
Sejarah tua Palembang serta masuknya para pendatang dari daerah lain, telah
menjadikan kota ini sebagai multi-budaya, penduduk kota ini mengadopsi budaya
Melayu di lihat dalam kebudayanya. Salah satunya adalah bahasa. Kata-kata seperti
“lawan (pintu)”, “gedang (pisang)”. Adalah salah satu contohnya Gelar kebangsawan
pun bernuasa jawa, seperti Raden Mas atau Ayu. Makam-makam peninggalan masa
Islam pun tidak berbeda bentuk dan yang terdapat di Palembang antara lain:
Lagu Daerah seperti Melati Karangan, Dek Sangke, Cuk Mak Ilang, Dirut dan
Ribang Kemambang.
Selain itu kota Palembang menyimpan salah satu jenis tekstil terbaik di dunia
yaitu kain songket. Palembang merupakan salah peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan
diantara keluarga kain tenun tangan kain ini sering disebut sebagai Ratunya kain.
Hingga saat ini kain songket masih dibuat dengan cara di tenun secara manual dan
menggunakan alat tenun tradisional. Sejak zaman dahulu kain songket telah di
gunakan sebagai pakaian adat kerajaan. Warna yang di gunakan songket adalah warna
emas dan merah. Kedua warna itu menandakan kemunculan kerajaan Sriwijaya era
dan pengaruh China pada zaman dahulu. Bahan yang di pakai untuk menghasilkan
warna emas ini adalah emas benang yang langsung di bawa dari China, Jepang, dan
Thailand. Selain kain songket, saat ini masyarakat Palembang tengah giat
mengembangkan jenis tekstil baru yang disebut Batik Palembang nampak lebih ceria
karena menggunakan warna-warna terang dan masih mempertahankan motif-motif
tradisional setempat. Kota Palembang juga mengadakan perayaan setiap tahunnya
antara lain ‘’Festival Sriwijaya’’ setiap bulan Juni dalam memperingati Hari jadi
Palembang, Festival Bidar dan Perahu Hias merayakan Hari Kemerdekaan, serta
berbagai festival memperingati Tahun Baru Hijrah, Bulan Ramadhan dan Tahu Baru
Masehi.
7. PERKAWINAN
Melihat perkawinan adat Palembang, jelas terlihat bahwa busana dan ritual
adatnya mewariskan keagungan dan kesuksesan raja-raja dinasti Sriwijaya yang
mengalami keemasan berpengaruh di semananjung Melayu berabad silam.
Calon pengantin
Madik
Menyengguk
Ngebet
Berasan
Mutuske kato
Rumah adat Limas memiliki luas antara 400 sampai dengan 1000 meter persegi.
Keseluruhan rumah, bertopang pada tiang-tiang kayu yang tertanam di tanah. Rumah
Limas terbagi menjadi beberapa bagian yakni Ruangan utama(Ruang Gajah),
Pangkeng (Bilik tidur), dan Pawon(dapur). Ruang utama (ruang gajah) terletak
ditingkat teratas dan tepat di bawah atap Limas. Di ruangan ini terdapat Amben atau
ruang musyawarah. Ruangan ini merupakan pusat dari rumah Limas, baik untuk
keperluan adat maupun dari dekorasinya.
Pria Sumatera Selatan memakai pakaian adat berupa Mahkota, kalung bersusun
dengan baju yang khas. Juga memakai celana panjang dan kain songket pada bagian
tengah badan. Sedangkan wanitanya memakai pakaian yang mirip dengan prianya
yaitu berMahkota, kalung susun, pending dan gelang pada kedua belah tangan. Ia
juga memakai kain songket yang melingkar pada bagian tengah badan serta berkain
songket. Pakaian ini dipakai untuk upacara pernikahan.
Suku Komereng
Suku Gumai
Suku Semendo
Ada dua komoditi utama didaerah ini: kopi jenis robusta dengan
jumlah produksi mencapai 300 ton per tahunnya, dan padi dimana
daerah ini termasuk salah satu lumbung padi untuk di daerah Sumatera
Selatan. Adat istiadat serta kebudayaan daerah ini sangat dipengaruhi
nafas keIslaman yang sangat kuat. Mulai dari musik Rebana, lagu-lagu
daerah, dan tari-tarian sangat dipengaruhi oleh budaya Melayu Islam.
Bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari adalah bahasa
Semendo. Setiap kata pada setiap bahasa ini umumnya berakhiran “e”.
Suku Lintang
Suku Lematang
Suku Ogan
Suku Pasemah
Suku Sekayu
Suku Rawas
Suku Banyuasin