Anda di halaman 1dari 7

LANDASAN ILMU PENDIDIKAN

“Kebudayaan dan Kepribadian “

Dosen

Prof. Dr. Azwar Ananda, M.A.


Dr. Maria Montessori, M.Ed, M.Si

Oleh :

Ardi Rusman (22230011)


Atiqah Revalina (22230012)

PROGRAM PASCASARJANA
PRODI PENDIDIKAN PANCASILAN DAN KEWARGANEGARAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
Kebudayaan dan Kepribadian

A. Pengertian Kebudayaan
Secara etimologi, kata kebudayaan berasal dari kata sanskerta buddayah  yang
merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal, dengan kata lain
kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal. 
Berikut ini ada beberapa pengertian kebudayaan menurut para ahli yaitu:
a) Menurut koenjaraninggrat, kebudayaan adalah keselurahan sistem gagasan, tindakan
dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik
diri manusia dengan belajar.
b) Menurut edward B. Taylor (1871), kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks,
yang didalmnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adat-istidat dan kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota
masyarakat
c) Menurut Dr. K. Kupper, kebudayaan adalah system gagasan yang menjadi pedoman
dan pengaruh bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu
maupun kelompok
1. Unsur-Unsur Kebudayaan
Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun
kecil yang merupakan bagian dari kebulatan yang berifat sebagai kesatuan.
Melville J. Herskovits melihat unsur-unsur kebudayaan atas: Alat-alat teknologi,
Sistem ekonomi, Keluarga, dan Kekuasaan politik. Unsur-unsur besar atau pokok dalam
kebudayaan lazim disebut Cultural universal yang berarti unsur-unsur tersebut bersifat
universal, yaitu dapat dijumpai pada setiap kebudayaan manapun di dunia ini. Unsur-
unsur universal tersebut menurut C. Kluckhonn adalah:
 Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat
rumah     tangga, alat-alat transportasi, dan sebagainya).
 Mata pencarian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem
produksi, sistem distribusi dan sebagainya) meliputi berburu, mengumpulkan
makanan, atau bercocok tanam.
 Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, , asosiasi (perkumpulan), sistem
kenegaraan, organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan) dan perilaku
antar sesama manusia
 Bahasa (lisan maupun tulisan)
 Kesenian (seni rupa, suara, gerak, dan sebagainya) meliputi seni patung/pahat,
relief, lukis dan gambar, seni rias, vocal music, bangunan, kesusiraan atau drama.
 Sistem pengetahuan. Meliputi pengetahuan tentang flora dan fauna, waktu, ruang,
bilangan, tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia.
 Religi (sistem kepercayaan) segala bentuk aktivitas kepercayaan mulai dari
percaya pada dewa, upacara keagamaan dan lain-lain. Meliputi sistem
kepercayaan, sistem nilai, pandangan hidup, komunikasi keagamaan atau upacara
keagamaan.
Menurut Ralph Linton, unsur-unsur tersebut dapat dijabarkan kedalam unsur-unsur
yang lebih kecil atau dapat disebut dengan Cultural Activity. Contoh: unsur kedua data
dijabarkan kedalam aktivitas pertanian, peternakan, produksi, distribusi. Pertanian dapat
dijabarkan menjadi aktivitas irigasi, mengolah lahan dengan bajak, dan sistem hak milik
atas tanah.
2. Sifat Hakekat Kebudayaan
Walaupun setiap masyarakat mempunyai kebudayaannya masing-masing, berbeda
yang satu dengan yang lainnya, namun setiap kebudayaan memiliki sifat hakekat yang
berlaku umum bagi semua kebudayaan dimanapun juga, sifat hakekat kebudayaan
tersebut adalah:
- Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
- Kebudayaan telah ada dan terlebih dahulu ada dari pada lahirnya sutu generasi
tertentu, dan tidak akan habis dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
- Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah laku.
- Kebudayaan mencangkup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban.
- Tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan yang dilarang dan
diizinkan.
B. Kepribadian
1. Pengertian Kepribadian
Kepribadian atau personality berasal dari kata persona. Kata tersebut merujuk pada
kedok atau topeng, yaitu sebuah penutup muka yang kerap digunakan oleh pemain drama
panggung. Dimana hal tersebut menggambarkan sebuah perilaku, kepribadian, dan watak
seseorang. Biasanya topeng tersebut digunakan oleh para pemain drama di Zaman
Romawi. Bagi bangsa Roma, “persona” memiliki arti tentang bagaimana seseorang
tampak di hadapan orang lain.
Kepribadian menurut Ahli
- Matsumoto dan Juang (2004). Kepribadian adalah sebagai satu set perilaku dan
ciri-ciri kognitif, sifat atau presdiposisi (kecenderungan) yang relatif berlangsung
secara terus menerus dan dibawa oleh seseorang dalam berbagai konteks
kehidupannya serta saat berinteraksi dengan orang lain sehingga membedakannya
dengan orang-orang yang lainnya.
- Menurut Schever Dan Lamm (1998). Ia mendevinisikan kepribadian sebagai
keseluruhan pola sikap, kebutuhan, ciri-ciri kas dan prilaku seseorang. Pola
berarti sesuatu yang sudah menjadi standar atau baku, sehingga kalau di katakan
pola sikap, maka sikap itu sudah baku berlaku terus menerus secara konsisten
dalam menghadapai situasi yang di hadapi.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian
a) Warisan Biologis
Warisan biologis adalah semua hal yang di terima seseorang sebagai manusia
melalui gen kedua orang tuanya atau sifat turunan dari kedua orang tua. Contohnya :
ayah Darwin adalah seseorang yang tidak suka banyak berbicara dan suka berdiam
diri, maka sifat itu tanpa di sadari di miliki juga oleh anaknya Samuel. Contoh lainnya
adalah ayah otis adalah seorang yang bentuk tubuhnya sangat tinggi dan lebar
otomatis otispun akan bertumbuh ke hal yang sama.
b) Lingkungan Fisik
Pengaruh lingkungan atau fisik terhadap kepribadian manusia paling sedikit di
bandingkan factor- factor lainya. Lingkungan fisik tidak mendorong terjadinya
kepribadian khusus seseorang.
C. Kebudayaan dan Kepribadian
Terdapat beberapa  tipe kebudayaan khusus yang mempengaruhi bentuk kepribadian
yaitu:
 Cara hidup di desa dan di kota yang berbeda. Anak yang dibesarkan di desa akan
mempunyai sifat irit, percaya diri, sedangkan anak yang dibesarkan di kota bersifat
individualistik.
 Kebudayaan khusus atau kelas sosial, orang yang memiliki materi yang lebih
mempunyai gaya hidup yang berbeda dengan orang yang berkekurangan
 Kebudayaan khusus atas dasar agama, orang yang dididik oleh agama yang berbeda
akan memiliki kepribadian yang berbeda pula.
 Pekerjaan atau keahlian. Misalnya kepribadian pengajar  akan berbeda dengan dokter
atau pengacara.
1. Hubungan Kebudayaan dan Kepribadian
Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki ribuan pulau dengan jutaan penduduk
yang tersebar di seluruh pulau sudah pasti pula memiliki corak budaya yang beraneka
ragam. Dari ragam corak budaya ini pula menghasilkan ragam kepribadian individu
masyarakat Indonesia. Kepribadian sendiri adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi
corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap yang melekat pada seseorang
apabila berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan. Masyarakan dan
kebudayaan merupakan perwujudan  atau abstraksi perilaku manusia. Kepribadian juga
akan mewujudkan perilaku manusia, perilaku manusia dapat dibedakan dari
kepribadiannya karena kepribadian merupakan latar belakang perilaku yang ada dalam
diri individu.
Kepribadian mengandung pengertian sebagai ciri watak yang diperlihatkan secara
lahir. Konsisten dan konsekuen dalam tingkah laku sehingga tampak bahwa individu
tersebut memiliki identitas yang berbeda dengan individu lainnya. Kepribadian
merupakan latar belakang perilaku seseorang. Menurut Theodere M Newcome
menyatakan bahwa kepribadian adalah organisasi faktor-faktor biologis, psikologis dan
sosiologis yang mendasari perilaku individu.
Kebudayaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kepribadian seseorang
terutama bagian-bagian kebudayaan yang secara langsung mempengaruhi seorang
individu. Karena itu hubungan kebudayaan dan kepribadian sangat erat, hal ini nampak
dari pendapat para ahli yaitu:
 Herskovits: Budaya langsung mempengaruhi perilaku dan kepribadian individu
yang berada dan tinggal dalam lingkungan masyarakat yang memiliki kebudayaan
tersebut.
 Ralph Linton: Linton mengemukakan bahwa berdasarkan konsepsi psikologis
kepribadian dipengaruhi adat istiadat pengasuhan anak. Pengaruh ini baru nampak
sudah menginjak dewasa.
 Koentjaningrat: Mengemukakan bahwa suatu kebudayaan sering memancarkan
watak khas tertentu yang tampak dari luar. Watak tersebut yang terlihat oleh
orang asing. Watak ini dapat dilihat pada gaya tingkah laku masyarakat,
kebiasaan maupun hasil karya benda mereka.
Budaya mempengaruhi perilaku dan kepribadian individu secara langsung karena
individu tinggal dalam lingkungan masyarakat yang memiliki kebudayaan itu. Ciri-ciri
dan unsur kepribadian seorang individu dewasa sebenarnya sudah tertanam kedalam jiwa
seorang anak sejak awal, yaitu pada masa kanak-kanak melalui proses sosialisasi.
Pembentukan watak banyak dipengaruhi oleh pengalamannya sebagai anak-anak yang
berada dalam asuhan orang-orang terdekat di lingkungannya, juga oleh cara-cara dia
diajari makan, bermain, disiplin dan cara bergaul. Kepribadian umum adalah pola-pola
kebudayaan sendiri yang tidak dimiliki oleh masyarakat lainnya, yang berlainan dari satu
masyrakat dengan masyarakat lainnya. Kepribadian dasar adalah kepribadian yang
mendapat pengaruh lingkungan kebudayaan setempat yang sama selama masa
pertumbuhannya. Suatu kebudayaan sering memancarkan suatu watak khas yang tampak
dari luar yang terlihat oleh orang asing seperti terlihat pada gaya tingkah laku
masyarakatnya, kegemaran-kegemaran mereka, dan berbagai benda hasil karya mereka.
Kebudayaan diciptakan oleh manusia dalam bermasyarakat sebagai wujud penyatuan
cipta, karya dan rasa masing-masing individu untuk membentuk nilai dan norma baru
yang berlaku dalam masyarakat itu. Kemudian nilai dan norma tersebut dipatuhi oleh
setiap individu sebagai identitas dari suatu kelompok masyarakat tertentu yang
membedakan mereka dari kelompok masyarakat lain yang memiliki nilai dan norma yang
berbeda.
Secara tidak sengaja, kebudayaan kelompok masyarakat tertentu akan terbawa keluar
apabila salah seorang anggotanya melakukan hubungan dengan kelompok masyarakat
lain yang memiliki kebudayaan berbeda. Di sinilah akan terlihat perbedaan tingkah laku
sosial dari anggota masing-masing kelompok. Masing-masing akan membawa tingkah
laku sosial yang berlaku di dalam kelompoknya. Itulah yang disebut dengan kepribadian
umum dari suatu masyarakat.
Namun, perlu diingat bahwa tidak berarti bahwa semua anggota termasuk di
dalamnya. Karena kepribadian tidak hanya dibentuk oleh faktor kebudayaan saja. Bisa
saja dalam suatu kelompok itu terdapat pula kepribadian yang berbeda-beda dari masing-
masing anggotanya, namun tetap ada satu kepribadian umum yang melekat pada diri
mereka masing-masing sebagai bagian dari pengaruh kebudayaan itu tadi.

KESIMPULAN
Kebudayaan diciptakan oleh manusia dalam bermasyarakat sebagai wujud
penyatuan cipta, karya dan rasa masing-masing individu untuk membentuk nilai dan
norma baru yang berlaku dalam masyarakat itu. Kemudian nilai dan norma tersebut
dipatuhi oleh setiap individu sebagai identitas dari suatu kelompok masyarakat tertentu
yang membedakan mereka dari kelompok masyarakat lain yang memiliki nilai dan norma
yang berbeda. Kebudayaan juga diartikan sebagai ilmu pengetahuan manusia sebagai
makhluk sosial yang dimanfaatkan untuk kehidupannya dan memberikan manfaat
kepadanya. Sedangkan kepribadian diartikan sebagai sifat khas dan hakiki seseorang
yang membedakan dia dari orang lain.

Anda mungkin juga menyukai