KEBUTUHAN
LL.Pengantar
Teori Maslow merupakan salah satu di antara teori kepribadian yang sangat
terkenal. Dengan teori hirarki kebutuhan manusia, teori ini dikenal sebagai kekuatan
madzhab ketiga psikologi humanistik yang melengkapi teori lain yang lain
sebelumnya, yaitu psikoanalisis dan behavorisme. Psikologi humanistik
memasukan aspek positif dari manusia yang sangat penting, yaitu cinta, kreativitas,
nilai makna dan pertumbuhan pribadi. Psikologi humanistik memiliki asumsi dasar
mengenai manusia sebagai pencari makna kehidupan manusia.
Berbeda dengan tokoh dari dua mazhab yang lain, penelitian Abraham maslow
berorientasi kepada orang-orang yang mengaktualisasikan dirinya, dan hal ini
menjadi dasar bagai ilmu psikologi yang lebih semesta. Maslow mempunyai
pandangan sangat positif terhadap manusia.
Biografi Singkat
Abraham Maslow dilahirkan dan dibesarkan di Brooklyn, New York pada 1 April
1908. sulung dari tujuh bersaudara. Orang tuanya imigran Yahudi dari Rusia yang
tidak berpendidikan tinggi. Latar belakang ini yang membuat orang tua maslow
memaksa anak-anaknya untuk mencapai jenjang pendidikan yang tinggi. Maslow
merasa bahwa masa kanak-kanaknya kurang bahagia dan kesepian, memiliki
hubungan yang buruk dengan orang tuanya dan merasa menderita dengan perlakuan
orang tuanya. Mempunyai ayah yang bersikap yang dingin, tidak akrab, dan sering
tidak ada di rumah dalam waktu yang lama. Ibunya adalah orang yang sangat
mempercayai takhyul, sering menghukum Maslow hanya karena kesalahan kecil.
Pernah pada suatu hari, Maslow membawa dua ekor anak kucing yang tersesat,
ibunya kemudian membunuh dua kucing tersebut dan menampar Maslow kecil serta
membenturkan kepalanya ke tembok. Perlakuan yang buruk dari ibu memberikan
dampak yang serius bagi dirinya, tidak hanya terhadap kehidupan emosionalnya tetapi
juga terhadap pekerjaannya dalam bidang psikologi.
195
berakar pada kebencian untuk melawan segala sesuatu yang dilakukan ibunya.
Sejak kecil Maslow merasa berbeda dengan orang lain, dia merasa malu dengan
kondisi fisiknya karena memiliki badan yang kurus dan hidung yang besar. Pada
usia remaja ia memiliki perasaan rendah diri yang mendalam, untuk itu ia
mengkompensasinya dengan berusaha keras mendapatkan pengakuan dalam
bidang atletik, namun tidak berhasil dan diapun kembali bersahabat dengan
buku.
Salah satu bagian yang menarik pada awal karir Maslow adalah pada saat
bekerja dengan monyet. Ia melakukan pengamatan intensif terhadap perilaku
Monyet. Berdasarkan pengamatannya didapatkan kesimpulan bahwa beberapa
kebutuhan lebih diutamakan dibandingkan kebutuhan yang lain. Contohnya, jika
anda lapar dan haus, maka Anda akan cenderung untuk mencoba memuaskan
dahaga. Anda dapat hidup tanpa makanan selama berminggu-minggu, tetapi tanpa
air anda hanya dapat hidup selama beberapa hari saja, kebutuhan akan air lebih
"kuat" daripada kebutuhan akan makan. Tetapi jika Anda sangat sangat haus, tapi
kemudian tersedak dan Anda tidak dapat napas, maka kebutuhan untuk bernapas
lebih penting dibanding dengan kebutuhan akan air untuk minum. Semua
kebutuhan ini jauh lebih penting dibandingkan dengan kebutuhan seks yang dalam
hal tertentu begitu penting.
198
Kebutuhan penghargaan
Pada tahap selanjutnya, kita mulai mencari sedikit harga diri. Maslow
mencatat dua versi mengenai kebutuhan penghargaan, yaitu kebutuhan yang lebih
rendah dan yang lebih tinggi. Kebutuhan yang rendah adalah kebutuhan untuk
menghormati orang lain, kebutuhan akan status, ketenaran, kemuliaan, pengakuan,
perhatian, reputasi, apresiasi, martabat, bahkan dominasi. Kebutuhan yang tinggi
adalah kebutuhan akan harga diri, termasuk perasaan seperti keyakinan,
kompetensi, prestasi, penguasaan, kemandirian, dan kebebasan. Kebutuhan
penghargaan ini dikategorikan "tinggi" karena bentuknya tidak seperti rasa hormat
dari orang lain, begitu Anda punya harga diri, maka akan sulit untuk mersa kalah.
Versi negatif kebutuhan ini adalah rendah diri dan kompleks inferioritas (inferiority
complex). Maslow merasa bahwa pendapat Adler benar ketika mengusulkan bahwa
hal ini merupakan akar dari sebagian besar masalah-masalah psikologis kita.
Di negara modern, sebagian besar dari kita memiliki apa yang kita butuhkan
untuk memenuhi kebutuhan fisiologis dan kebutuhan keselamatan, tetapi lebih
sering tidak memiliki cukup cinta dan perasaan memiliki, demikian juga dengan
rasa hormat, yang sering tampak begitu sulit untuk didapati. Barangkali kondisi ini
terbalik dengan Negara yang belum maju seperti Indonesia, bisa saja kita tidak
dapat memenuhi kebutuhan fisiologis dan keamanan, banyaknya orang miskin dan
bencana alam yang tidak tertangani dengan baik, tetapi kita masih memiliki
persaudaraan yang erat dan rasa hormat yang tinggi dari generasi yang lebih muda
dan kelompok sosial lain.
Dalam kondisi stres, atau ketika kelangsungan hidup terancam, kita bisa
mengalami "kemunduran" kepada tingkat kebutuhan yang lebih rendah. Bila karir
Anda jatuh, Anda mungkin mencari perhatian dari kelurga. Ketika karir kembali
naik, andapun akan kembali mengharapkan semua yang pernah Anda inginkan.
Hal-hal tersebut dapat terjadi pada masyarakat. Ketika masyarakat merasakan
kondisi yang tidak stabil, orang mulai berteriak-teriak meminta pemimpin yang kuat
untuk mengambil alih dan membuat keputusan yang benar. Ketika bom mulai
berjatuhan, mereka mencari keselamatan. Ketika makanan berhenti masuk ke toko-
toko, kebutuhan terhadap pangan menjadi lebih mendasar. Maslow menyarankan
kita untuk meminta orang untuk "berfilsafat masa depan" dunia yang akan mereka
tinggali dan dunia ideal yang diharapkan serta mendapatkan informasi yang
signifikan mengenai apa yang harus mereka lakukan atau bukan ditutupi.
Aktualisasi diri
Berdasarkan teori ini, jika Anda ingin benar-benar memiliki aktualisasi diri,
Anda harus memenuhi kebutuhan di bawahnya, setidaknya hingga batas tertentu.
Logikanya Jika anda lapar, anda berusaha untuk mendapatkan makanan; Jika
200
Anda tidak aman, Anda harus terus berjaga-jaga; Jika Anda terisolasi dan tidak
dicintai, Anda harus memenuhi kebutuhan itu; Jika Anda memiliki harga diri yang
rendah, Anda harus menjadi defensif atau melakukan kompensasi. Bila kebutuhan
rendah tak terpenuhi, Anda tidak dapat sepenuhnya mengabdikan diri untuk
memenuhi potensi Anda. Tidaklah mengejutkan dalam dunia yang sesulit itu,
hanya sebagian kecil persentase dari populasi dunia yang benar-benar mencapai
aktualisasi diri. Maslow memperkirakan hanya sekitar dua persen.
Para tokoh tersebut memiliki kehidupan yang berpusat pada realitas, artinya
mereka dapat membedakan apa yang palsu dan tidak jujur dengan apa yang
nyata dan asli. Mereka melihat kesulitan hidup sebagai sesuatu yang harus
dicarikan solusinya, bukan sebagai masalah yang merintangi untuk kemudian
dicerca atau menyebabkan menyerah terhadap kesulitan tersebut. Mereka
memiliki persepsi yang berbeda dalam cara dan tujuan. Bagi mereka proses
adalah lebih penting dibanding hasil.
Lebih lanjut, mereka memiliki kerendahan hati dan rasa hormat terhadap
orang lain - sesuatu Maslow juga disebut nilai-nilai demokrasi - yang berarti bahwa
mereka terbuka untuk berbagai etnis dan individu, bahkan menghargainya.
Mereka memiliki kualitas yang disebut dengan kekerabatan manusia atau
Gemaynschaftsgefühl - kepentingan sosial, belas kasihan, kemanusiaan yang
disertai dengan etika yang kuat,
Nilai-nilai yang mereka "alami" seperti mengalir tanpa susah payah dari
kepribadian dan muncul untuk mengatasi banyak dikotomi : menerima atau
dipungkiri, seperti perbedaan antara spiritual dan fisik, yang egois dan tidak
mementingkan diri sendiri, serta maskulin dan feminin.
202
Keunikan, bukan keseragaman hambar.
Sekilas mungkin kita berpikir bahwa bahwa setiap orang pasti membutuhkan
hal ini, tapi mungkin akan berpikir lain kalau Anda hidup dalam kondisi depresi
ekonomi atau perang, atau tinggal di pedesaan miskin. Maslow percaya bahwa
banyak kesalahan dengan dunia ini bermuara pada kenyataan bahwa sangat
sedikit orang yang benar-benar tertarik pada nilai-nilai ini - bukan karena mereka
adalah orang jahat, tetapi karena mereka bahkan belum punya kebutuhan dasar.
Menurut Maslow tujuan terapi adalah agar klien memperoleh B-Values, atau
nilai-nilai kebenaran, keadilan, kesederhanaan dan sebagainya. Untuk mencapai
tujuan tersebut klien harus bebas dari ketergantungan kepada orang lain, supaya
203
dorongan alami menuju pertumbuhan dan aktualisasi diri menjadi aktif.
Meskipun Maslow bukan psikoterapis dia mengganggap bahwa teori
kepribadiannya dapat diterapkan dalam psikoterapi.