BAB II
A. Pandangan Masyarakat
pancainderanya.1
yang kritis dan bijak dalam menanggapi suatu masalah yang melenceng
seorang waria.2
(trangender).
Artinya : Dan dia (Allah) ciptakan dua pasangan dari dua jenis yaitu laki-
laki dan perempuan (Qs. An-Najm:45)
1
Bimo Walgito, Psikologi Sosial (Yogyakarta: ANDI OFFSET, 1978), h.53.
2
Dali Gulo, Kamus Psychologi ( Bandung : Tonis, 1982), h.282.
26
semua kemampuan dirinya untuk mencapai apapun yang mereka mau dan
bisa dilakukan.
dari yang dia bisa, untuk menjadi orang yang sesungguhnya, berguna
3
PsychologiMania.com. “Pengertian Aktualisasi Diri”. Online, tersedia di :
https://www.psychologymania.com/2012/12/pengertian-aktualisasi-diri.html (03 Juli 2019)
4
DepartemenPendidikanNasional, Kamus BesarBahasa Indonesia Pusat Bahasa,
(Jakarta: GramediaPustakaUtama, 2016), h. 255.
5
Aktualisasi Diri Menurut Prespektif Psikologi dan Tasawuf , Jurnal Psikologi, Juli
2019.
27
menerus untuk memenuhi potensi, untuk menjadi semua yang kita bisa.7
realitas, artinya mereka dapat membedakan apa yang palsu dan tidak
jujur dengan apa yang nyata dan asli. Mereka melihat kesulitan hidup
cara dan tujuan. Bagi mereka, proses adalah lebih penting dibandingkan
dengan hasil.8
keluarga.
yaitu tekanan sosial untuk menjadi “baik atau cocok yang dipaksakan”.
Mempunyai selera humor lebih suka bercanda dengan sendiri, dan tidak
melihat Anda sebagai Anda apa adanya, bukan mengubah menjadi Anda
8
Ibid, h.170.
29
negatif dalam diri yang dapat diubah. Bersamaan dengan spontanita dan
kesederhanaan, lebih suka menjadi diri sendiri bukan buatan dan tanpa
sosial, belas kasihan, kemanusiaan yang disertai dengan etika yang kuat.
sesuatu dengan cara yang berbeda dan takjub. Pada akhirnya, orang-
pada orang kebanyakan. Pengalaman puncak adalah salah satu yang akan
membawa orang tersebut keluar dari dirinya sendiri, yang membuat Anda
merasa sangat kecil atau sangat besar, sampai batas tertentu bersatu
9
Ibid.
30
dan rasa bersalah yang cukup besar, tetapi bentuk kecemasan realistis.
Beberapa dari mereka pelupa atau terlalu baik, namun beberapa dari
humor.
Nilai- nilai yang mereka alami seperti mengalir tanpa susah payah
egois dan tidak mementingkan diri sendiri, serta maskulin dan feminin.
berikut :
10
Ibid, h.171.
31
atau kecelakaan.
membosankan.
11
Ibid, h. 172.
32
kerendahan hati.12
kategori berat.
12
PsychologiMania.com. “Pengertian Aktualisasi Diri”. Online, tersedia di :
https://www.psychologymania.com/2012/12/pengertian-aktualisasi-diri.html) (26 Juli 2019)
33
13
PsychologiMania.com. “Pengertian Aktualisasi Diri”. Online, tersedia di :
https://www.psychologymania.com/2012/12/pengertian-aktualisasi-diri.html) (26 Juli 2019)
34
14
https://www.psychologymania.com/2012/12/pengertian-aktualisasi-diri.html (On-line)
26 Juli 2019
35
sekelilingnya.
11) Rasa humor yang bermakna dan etis. Rasa humor orang yang
sekat-sekat lainnya.
15
PsychologiMania.com. “Pengertian Aktualisasi Diri”. Online, tersedia di :
https://www.psychologymania.com/2012/12/pengertian-aktualisasi-diri.html (26 Juli 2019)
37
1) Faktor Internal
2) Faktor Eksternal
seseorang, seperti:
lingkungan sosio-psikologis.17
2. Waria
17
KajianPustaka.com ‘Pengertian Karakteristik dan Langkah Mengembangkan
Aktualisasi Diri’. Online, tersedia di : https://www.kajianpustaka.com/2019/05/pengertian-aspek-
karakteristik-dan-langkah-mengembangkan-aktualisasi-diri.html (27 Juli 2019)
39
a. Pengertian Waria
wanita atau pria yang mempunyai perasaan sebagai wanita atau yang
b. Sejarah Waria
fenomena baru, namun waria memang sudah ada sejak zaman dahulu
yang tidak mengetahui tentang asal-usul waria dan sejak kapan waria
18
DepartemenPendidikanNasional, Kamus BesarBahasa Indonesia Pusat Bahasa,
(Jakarta: GramediaPustakaUtama, 2016), h. 255.
19
KemalaAtmojo, Kami BukanLaki-laki (Jakarta:PT. PustakaGrafitispers, 1986), h.241.
40
itu ada. Oleh sebab itu ketika menyebut nama waria, masyarakat
dan waria sangatlah berbeda dari segi penampilan fisik namun waria
dengan waria.
(Hylas) serta Apollo dan Hyakitus, serta tidak ketinggalan filsuf besar
seperti Plato dan Socrates. Saat itu hubungan sesama jenis ini menjadi
waktu itu memiliki pasangan lelaki tetap, yang dicintai dan merupakan
tentang waria, bahkan waria sendiri sudah ada sejak zaman Nabi Luth.
kaumNabi Luth.
c. Kehidupan Waria
tempat. Prilaku ini sudah menjadi gaya hidup (life style) sebagian
memang tidak dapat dihindari lagi, karena ada alasan lain yaitu faktor
tersebut (survive).21
20
Mega Rahayu, “StereotipePadaWariaDalamPersepsiMasyarakat Islam di Bandar
Lampung ”, Jurnal Pendidikan Agama Islam , UINRadenIntan Lampung , Bandar Lampung, April
2017
21
Mkompasiana.com “Ralasi Waria Dalam Masyarakat”. Online, tersedia di
http://m.kompasiana.com/aldhikurniawan/ralasi-waria-dalam-masyaraka.htm, (20 Juli 2019)
42
bagian tubuhnya.
d. Tuntutan ekonomi
e. Trauma
penampilan.
f. Pengaruh Lingkungan
22
Mega Rahayu, “Stereotipe Pada Waria Dalam Persepsi Masyarakat Islam di Bandar
Lampung ”, Jurnal Pendidikan Agama Islam , UIN RadenIntan Lampung , Bandar Lampung,
April 2017
44
wanita.23
23
45
kepada perilaku bukan pada jenis kelamin biologis, maka dalam hal
ini waria tidak dapat disebut dengan khuntsa. Waria menyukai sesama
24
Mega Rahayu, “Stereotipe Pada Waria Dalam Persepsi Masyarakat Islam di Bandar
Lampung ”, Jurnal Pendidikan Agama Islam , UIN RadenIntan Lampung , Bandar Lampung,
April 2017
46
Oleh karena itu istilah waria yang lebih tepat dalam Islam adalah
25
Mega Rahayu, “Stereotipe Pada Waria Dalam Persepsi Masyarakat Islam di Bandar
Lampung ”, Jurnal Pendidikan Agama Islam , UIN RadenIntan Lampung , Bandar Lampung,
April 2017
47
D. Tinjauan Pustaka
mengenai kekurangan ataupun kelebihan yang sudah ada. Selain itu, peneliti
juga menggali informasi dari buku – buku maupun skripsi dalam rangka
Setelah penulis mencari beberapa literatur yang berkaitan dengan skripsi ini,
penerimaan atas diri sendiri dan orang lain, spontan sederhana dan
enkultrasi.
48
menjadi relawan di berbagai LSM itu pun buat waria yang relatif
Dari dua penelitian di atas secara umum meneliti tentang aktualisasi diri
masyarakat. Penelitian yang akan diteliti oleh penulis memiliki persamaan yaitu
waria. Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti mempunyai perbedaan dari
dua penelitian diatas, baik dari segi subyek dan tempat penelitian yang akan