Anda di halaman 1dari 9

Mata kuliah Dosen Pengampu

Psikologi sosial Anggi Dharma M.PD

IDENTITAS SOSIAL

Di susun oleh:

Lanni Syariah Nasution (12040421327)

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

T.A2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya persembahkan kehadirat allah swt atas berkat dan rahmat serta hidayahnya tak
lupa sholawat beserta salam kita hadiah ka kepada nabi besar kita yakni mabi Muhammad saw yang telah
membawa umatnya dari zaman kegelapan sampai zaman terang menerang saat ini sehingga makalah
soikologi sosial yang berjudul”IDENTITAS SOSIAL”dapat diselesaikan.

Makalah ini di harapkan dapat memberi manfaat kepada kita semua terkhusus bagi saya
sendiriterlepas dari kekurangan yang ada di dalam makalah ini.

Pekanbaru 9,November,2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

BAB 2 PEMBAHASAN

A.pengantar dan pengertian self

B.konsep dan fungsi self

C.upaya dalam membangun identitas Da’i

BAB 3 PENUTUP

A.Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Identitas sosial (social identity) adalah keterkaitan keterlibatan peduli dan rasa bangga yang bersumber
dari pengetahuan seseorang tentang keanggotaan dalam suatu kelompok sosial sehingga timbul rasa
kebersamaan signifikansi nilai dan emosional dari keanggotaan tersebut yang membedakan dengan
kelompok lainnya. Identitas sosial merupakan bagian dari konsep diri individu yang berasal dari
pengetahuannya selama berada dalam kelompok sosial tertentu dengan disertai internalisasi nilai-nilai
emosi, partisipasi, rasa peduli dan bangga sebagai anggota kelompok tersebut. Identitas sosial seseorang
terbentuk melalui proses sosial sehingga membedakannya dengan orang lain dilihat dari ciriciri sosial
seperti kebiasaan berpakaian gaya bahasa kebiasaan mengisi waktu luang, komunitas yang dibentuk,
kebiasaan berbelanja dan sebagainya Identitas sosial seseorang ditentukan oleh kelompok dimana ia
tergabung Orang yang termotivasi untuk bergabung dengan kelompok yang paling menarik dan atau
memberikan keuntungan bagi kelompok dimana ia tergabung di dalamnya. Seseorang akan berjuang
untuk mendapatkan atau mempertahankan identitas sosial yang positif dan ketika identitas sosial
dipandang tidak memuaskan, mereka akan bergabung dengan kelompok dimana mereka merasa lebih
nyaman dan menyenangkan.
BAB II

PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN SELF

Banyak para tokoh yang mendefinisikan identitas sosial. Definisi Mengenai Identitas sosial pun
bermacam-macam menurut para tokoh. Menurut Michael A Hogg dan Dominic Abrams
(1998),“Identitas sosial didefinisikan sebagai ‘pengetahuan individu bahwa ia Milik kelompok sosial
tertentu bersama- sama dengan beberapa makna Emosional dan nilai dari keanggotaan kelompok (Tajfel
1972a: 31), Dimana kelompok sosial adalah’ dua atau lebih individu yang berbagi Identifikasi sosial baik
umum maupun pribadi, atau yang hampir sama, Artinya menganggap diri mereka sebagai anggota dari
kategori sosial yang Sama ‘(Turner 1982:15)”.Kutipan ini menyampaikan beberapa aspek fundamental
dari pendekatan Identitas sosial. Identitas, khusunya identitas sosial, dan rasa memiliki dalam Suatu
kelompok yang berkaitan erat dalam arti bahwa konsepsi seseorang atau Identitas seseorang sebagian
besar terdiri dari self-deskripsi dalam hal Karakteristik mendefinisikan kelompok-kelompok sosial yang
mereka miliki. Kedekatan ini bersifat psikologis, tidak hanya pengetahuan tentang atribut Kelompok.
Identifikasi dengan kelompok sosial adalah keadaan psikologis yang sangat berbeda dari keadaan ketika
masuk ke dalam satu kategori sosial atau yang Lain. Hal ini fenomena nyata dan memiliki konsekuensi
diri evaluatif yang Penting.

kepribadian seseorang ialah yang di dalamnya meliputi segala kepercayaan, sikap, perasaan, dan citacita.
Rogers (dalam Kumara,1988) mengatakan bahwa konsep yang paling penting dalam teori kepribadian
adalah the self sebagai perangkat persepsi dan kepercayaan dm yang konsisten dan teratur. Pengertian diri
(self) adalah sikap dan perasaan seseorang terhadap dirinya sendiri dan suatu keseluruhan proses
psikologis yang menguasai tingkahlaku dan penyesuaian diri.

B. konsep dan fungsi self

konsep diri adalah cara dan sikap seorang individu dalam memandang dirinya sendiri. Pandangan atau
perspektif diri meliputi aspek fisik maupun psikis, seperti mengenal karakteristik individu itu sendiri,
tingkah laku atau perbuatannya, kemampuan dirinya, dan sebagainya. Tak hanya mencakup kekuatan diri
individu itu saja, melainkan kelemahan dan kegagalan yang ada pada dirinya Sebagai contoh, apabila
individu menganggap bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah yang dihadapinya,
akan terbentuk self concept yang baik atau positif pada dirinya. Namun, sebaliknya, apabila individu itu
menganggap bahwa dirinya tidak mampu atau dalam artian pesimis sebelum mencoba, akan terbentuk self
concept yang negatif pada dirinya.
Adapun beberapa fungsi self antara lain:

1. Membantu diri untuk mengambil sisi positif dari suatu peristiwa

Positive self-talk bukan berarti membohongi diri sendiri, ya. Cara ini dilakukan agar seseorang terbiasa
untuk melihat segala peristiwa dalam sudut pandang positif.Misalnya, ketika peristiwa buruk terjadi
karena kesalahanmu, melakukan positive self-talk akan membantu kamu untuk mengambil sisi positif dari
peristiwa tersebut. Ke depannya, kamu bisa belajar dari kesalahan dan melakukannya dengan lebih baik,
bukannya berhenti di tempat dan menyesali apa yang sudah terjadi di masa lalu.

2.Membangun kekuatan mental

Sebuah penelitian menyatakan bahwa orang yang melakukan positive self-talk cenderung lebih kuat
secara mental sehingga lebih terhindar dari kecemasan, stres, dan depresi. Positive self-talk juga dapat
membuat seseorang lebih menghargai badan dan penampilannya, sehingga mencegah atau bahkan
mengatasi gangguan makan.Selain itu, orang dengan mental yang kuat juga akan mampu berpikir secara
jernih dalam menghadapi kesulitan atau tantangan yang dialami. Hal ini membuat mereka tidak mudah
terpuruk ketika mendapatkan cobaan

3. Meningkatkan kualitas hidup

Membiasakan diri melakukan positive self-talk nyatanya dapat membuat hidupmu menjadi lebih
berkualitas, lantaran kamu menjadi lebih percaya diri dan menghargai dirimu. Selain itu, kebiasaan ini
juga bisa membantumu menumbuhkan rasa optimis, harapan, serta kedamaian dalam dirimu di berbagai
situasi.

4. Menjaga kesehatan fisik secara keseluruhan

Selain menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kualitas hidup, positive self-talk juga berdampak baik
bagi kesehatan fisik kamu, lho. Kebiasaan ini membuat tubuh menjadi lebih bugar dan mencegah kamu
terkena penyakit kardiovaskular. Selain itu, daya tahan tubuh juga dapat lebih kuat dengan sering
melakukan positive self-talk.

C. upaya dalam membangun identitas Da’i

Self Management (manajemen diri) adalah merupakan pengelolaan individu yang diawali dari pengenalan
terhadap kadar kemampuan atau potensi yang dimiliki seseorang baik itu kekuatan dan kelemahan yang
ada pada diri maupun berbagai peluang dan ancaman (opportunities and threats), selanjutnya dianalisis
dan dilakukan pengembangan diri. Bagi seorang da'i manajemen diri penting sebagai suatu usaha dengan
melalui proses dalam memenej hati nurani untuk menemukan kembali fitrahnya menjadi insan kamil
sehingga dapat menjalankan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi dengan melakukan Amar
marufnahi mungkar. Proses ini melibatkan berbagai pilihan mendasar tentang masa depan kehidupan yang
akan dilalui, yaitu pilihan yang berkaitan dengan misi atau tujuan yang ingin dicapai dalam hidup, dan
upaya atau tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan hidup.
BAB III

PENUTUP.

Identitas sosial (social identity) adalah keterkaitan keterlibatan peduli dan rasa bangga yang bersumber
dari pengetahuan seseorang tentang keanggotaan dalam suatu kelompok sosial sehingga timbul rasa
kebersamaan signifikansi
DAFTAR PUSTAKA

Hiroko Horikoshi, Kyai dan Perubhan Sosial, (LP3ES: Jakarta, 1987)

Yunus, Ikbar. 2012. Metode Penelitian Sosial Kualitatif. Bandung: Refika

Aditama.

Anda mungkin juga menyukai