Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME

Teori Identitas Sosial

Banna Rosyid Madani


190811636957
OFF C

Identitas sosial adalah suatu teori yang seorang individu mempersepsikan dirinya
bahwa milik kelompok sosial tertentu bersama-sama dengan beberapa makna
emosional dan nilai dari keanggotaan kelompok, dimana kelompok sosial adalah dua
atau lebih individu yang berbagi identifikasi sosial baik umum maupun pribadi, atau
yang hampir sama. Artinya, menganggap diri mereka sebagai anggota dari kategori
sosial yang sama.
Jadi, menurut teori tersebut identitas sosial merupakan atribut yang dimiliki oleh
seorang individu dimana individu tersebut merupakan bagian dari suatu kelompok
sosial.

2. Identitas Sosial dan Identitas Pribadi


Bahwa, dalam diri manusia itu terdapat dua kelas yang luas, yang menentukan
jenis diri.
 Identitas Sosial
Yang mendefinisikan diri dalam hal keanggotaan kelompok.
 Identitas Pribadi
Yang menentukan diri dalam hal hubungan pribadi dan sifat-sifat
istimewa.

Baik identitas pribadi, maupun identitas sosial, mutlak dimiliki oleh setiap individu.
Setiap individu bisa dan bebas untuk memiliki bermacam-macam identitas, baik identitas
pribadi maupun identitas sosial. Keputusan untuk memiliki identitas bergantung kepada
kebutuhan individu untuk diakui sebagai identitas macam apa, dan pilihan individu untuk
mengkategorikan diri dalam identitas dilakukan secara sadar.

3. Komponen Identitas Sosial

Teori identitas sosial terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:

 Komponen Sosial-Psikologis
Menjelaskan proses kognitif dan motivasi dalam hal jenis diskriminasi
antar kelompok atau lebih dikenal sebagai kompetisi sosial. Dijelaskan
bahwa, kompetisi sosial yang dimaksud adalah ketika suatu kelompok
ingin bersaing dengan kelompok lain, baik dalam hal positif maupun
dalam hal negative. Kemudian, ketika terjadi persaingan antar
kelompok, yang dibutuhkan adalah sisi psikologis sosial yang mana hal
tersebut akan menentukan kualitas dan hasil dari suatu kompetisi
sosial.

 Komponen Sistem
Memenuhi syarat komponen sosial-psikologis dengan menetapkan
kondisi dimana persaingan mungkin akan dan tidak akan terjadi.
Dalam psikoanalisa, hal ini disebut sebagai ego, ego merupakan
penghubung antara yang difikirkan, dengan apa yang dilakukan.
Komponen system memegang cara dan keputusan apakah hal tersebut
akan dilakukan atau tidak.

 Komponen masyarakat berkaitan dengan konteks historis, budaya,


politik dan ekonomi yang spesifik.

Sama halnya dengan dua komponen diatas yang dapat dikaitkan


dengan psikoanalisa, komponen masyarakat berkaitan dengan
superego, superego adalah tindakan yang telah terealisasi dari apa
yang telah difikirkan dan direncanakan sebelumnya. Yang bergantung
pada norma, budaya dan keadaan dimana ia tergabung.

4. Terbentuknya Identitas Sosial

Proses terbentuknya identitas sosial melalui tiga tahapan, yaitu:

1. Kategori Sosial
Berdampak pada definisi diri, perilaku, dan persepsi pada prototype yang
menjelaskan dan menentukan perilaku.

2. Prototype
Adalah konstruksi sosial yang terbentuk secara kognitif yang disesuaikan
dengan pemaksimalan perbedaan yang dimiliki oleh kelompok dengan
kelompok lainnya. Hal ini dilakukan untuk menonjolkan keunggulan
kelompoknya. Kepentingan kelompok untuk membentuk prototype adalah
untuk merepresentasikan kelompoknya di wiliayah sosial yang lebih luas.

3. Depersonalisasi
Adalah proses dimana individu menginternalisasikan bahwa orang lain adalah
bagian dari dirinya, atau memandang dirinya sendiri sebagai contoh dari
kategoti sosial yang dapat digantikan dan bukannya individu yang unik.

5. Dimensi Identitas Sosial

1. Persepsi dalam konteks antar kelompok


Dengan bergabung dan mengidentifikasi diri pada sebuah kelompok, maka
status yang dimiliki oleh kelompok tersebut akan mempengaruhi persepsi
setiap individu yang ada didalamnya.

2. Daya Tarik in-Group


Suatu kelompok dapat menarik suatu individu untuk bergabung kedalam
kelompoknya, karena pastinya ada sesuatu yang unik dan menarik untuk
diikuti. Adanya perasaan ‘in-Group’ menimbulkan perasaan ‘in-Group
Bias’ yaitu kecenderungan untuk menganggap baik kelompoknya sendiri
disbanding kelompok lain.

3. Keyakinan yang saling terkait


Seorang individu akan memiliki kelekatan emosional dengan kelompok
sosialnya. Kelekatan itu sendiri muncul setelah menyadari keberadaannya
sebagai suatu anggota kelompok tertentu. Orang akan memakai identitas
sosialnya sebagai sumber dari kebanggaan diri dan harga diri.

4. Dipersonalisasi
Ketika suatu individu sudah bergabung dengan suatu kelompok, maka
individu tersebut akan mengurangi sifat dan nilai yang menjadi
karakteristik individu tersebut dan menyesuaikan dengan kelompok dia
bergabung.

5. Faktor yang mempengaruhi identitas sosial.

a. Self-kategorisasi
Orang cenderung menerima identitas sosial dan identitas yang lebih
kuat apabila mengkategorikan diri.

b. Optimalisasi ciri khas


Salah satu hasil dari proses ini adalah orang mengganti identitas
pribadi mereka yang unik, dengan identitas kelompok.

c. Perlakuan pada grup.


Perlakuan kesejahteraan suatu kelompok menghasilkan identifikasi
yang kuat dengan kelompok.

d. Identitas Sosial Kronis.


Manusia memiliki identitas sosial , serta memiliki identitas sosial
kronis yang mempengaruhi perilaku mereka.

e. Perbedaan individu
Orang yang tinggi dalam etnosentrisme cenderung lebih memiliki
identitas dengan kelompok mereka untuk ditugaskan.

6. Isu dalam teori identittas sosial

a. In-Group versus pengurangan outroup


Penelitian tentang teori identitas sosial telah menemukan bahwa,
meskipun orang menunjukkan sikap pilih kasih terhadap anggota
in-Group mereka, mereka tidak selalu menghukum anggota luar
kelompok.

b. Identitas sosial dan toleransi kelompok.

Anda mungkin juga menyukai