Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 1

Pengertian Indentitas
sosial
1. Ega Anggraini
2. Dea Ramadhani
3. Intan permata Sari
4. Nadine Desi Arista
5. Della Puspita
6. Pipi Purma
7. Meylati Meyla Scar Arum
Pengertian Identitas sosial
Identitas sosial adalah bagian dari konsep diri seseorang yang berasal dari
pengetahuan mereka tentang keanggotaan dalam suatu kelompok sosial bersamaan
dengan signifikansi nilai dan emosional dari keanggotaan tersebut. Identitas sosial
berkaitan dengan keterlibatan, rasa peduli, dan juga rasa bangga dari keanggotaan
dalam suatu kelompok tertentu. Identitas sosial merupakan cara seseorang
mempresentasikan dirinya kepada orang lain dengan menggunakan tanda-tanda atau
simbol-simbol yang mencerminkan kelompok sosial yang diterimanya.
Fungsi Identitas Sosial
Identitas sosial memiliki beberapa fungsi, antara
lain:
01. 02.
Membantu seseorang mengenali dirinya
Membantu seseorang menemukan jati diri
dari mana ia berasal melalui cara berpikir
dan rasa percaya diri yang lebih tinggi,
dan bertindak.
efisien, dan efektif.

03. 04.
Membantu seseorang membedakan dirinya
Membantu seseorang mendapatkan
dengan orang lain dilihat dari ciri-ciri sosial
pengakuan (recognition) dari pihak lain (the
seperti kebiasaan berpakaian, gaya bahasa,
others) sehingga nantinya mereka akan
kebiasaan mengisi waktu luang, komunitas
mendapatkan suatu persamaan sosial (social
yang dibentuk, kebiasaan berbelanja
equality)
Dimensi Identitas Sosial
Identitas sosial memiliki tiga dimensi utama,
yaitu:

01. 02.
Kognitif: Merupakan pengetahuan seseorang Evaluatif: Merupakan penilaian seseorang
tentang keanggotaannya dalam suatu kelompok terhadap kelompoknya sendiri dan kelompok lain
sosial dan kategorisasi dirinya sebagai anggota yang berhubungan dengan harga diri dan
kelompok tersebut kepuasan

03.
Emosional: Merupakan perasaan seseorang
terhadap kelompoknya sendiri dan kelompok lain
yang berhubungan dengan keterikatan, loyalitas,
dan solidaritas
Komponen Identitas Sosial

Kesadaran diri: Merupakan kemampuan seseorang

01. untuk menyadari dirinya sebagai individu yang


unik dan berbeda dengan orang lain.

Keterkaitan: Merupakan hubungan antara individu dengan


02. anggota kelompoknya yang didasarkan pada kesamaan
tujuan, nilai-nilai, norma-norma, dan kepentingan
Komponen Identitas Sosial

Keterkaitan: Merupakan hubungan antara individu


01. dengan anggota kelompoknya yang didasarkan pada
kesamaan tujuan, nilai-nilai, norma-norma, dan
kepentingan

Keterbedaan: Merupakan perbedaan antara


02. individu atau kelompok dengan individu atau
kelompok lain yang didasarkan pada perbandingan
atau kontras
Teori Identitas Sosial
Teori identitas sosial adalah teori yang menjelaskan bagaimana identitas sosial seseorang
terbentuk dan mempengaruhi perilaku sosialnya. Teori ini dikembangkan oleh Henri Tajfel
dan John Turner pada tahun 1970-an. Teori ini mengemukakan beberapa hal penting, antara
lain:
Identitas sosial seseorang dipengaruhi oleh kategorisasi diri dalam kelompok-kelompok sosial
tertentu.Identitas sosial seseorang dipengaruhi oleh identifikasi diri dengan kelompok-
kelompok sosial tertentu yang memberikan rasa kebersamaan dan keterlibatan.Identitas sosial
seseorang dipengaruhi oleh perbandingan diri dengan kelompok-kelompok sosial lain yang
memberikan rasa positif dan negatif terhadap diri sendiri dan kelompoknya.Identitas sosial
seseorang mempengaruhi perilaku sosialnya dalam hal kerjasama, kompetisi, konflik,
diskriminasi, dan stereotip.
Apa saja contoh
identitas sosial?

Kategorisasi ini sering kali diberikan kepada kita atau


sesuatu yang kita dilahirkan. Contoh identitas sosial antara
lain: ras, etnis, jenis kelamin, jenis kelamin, status sosial
ekonomi, orientasi seksual, usia, agama/keyakinan agama,
asal negara, dan emosi, ketidakmampuan dan kemampuan
perkembangan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Identitas Sosial
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Identitas SosialIdentitas sosial
seseorang tidak terbentuk secara tiba-tiba, melainkan melalui suatu
proses yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang
mempengaruhi identitas sosial dapat dibagi menjadi dua kelompok
besar, yaitu:

1. Faktor internal: Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri


seseorang, seperti faktor genetik, konsep diri, minat, bakat, dan
kepribadian.

2. Faktor eksternal: Merupakan faktor yang berasal dari luar diri


seseorang, seperti faktor lingkungan sosial, budaya, pengalaman
hidup, pengaruh teman sebaya, hubungan persahabatan, dan tekanan
teman sebaya.
Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi identitas sosial antara lain:

1. Faktor genetik: Merupakan faktor yang diturunkan dari orang tua atau leluhur seseorang,
seperti jenis kelamin, ras, warna kulit, bentuk tubuh, dan sebagainya. Faktor genetik dapat
mempengaruhi identitas sosial seseorang dalam hal ketergantungan pada kelompok-kelompok
sosial tertentu yang memiliki ciri-ciri fisik yang sama atau mirip.

2. Konsep diri: Merupakan gambaran atau pandangan seseorang tentang dirinya sendiri, baik
secara fisik, mental, emosional, maupun sosial. Konsep diri dapat mempengaruhi identitas sosial
seseorang dalam hal penilaian terhadap dirinya sendiri dan kelompoknya, serta perbandingan
dirinya dengan orang lain atau kelompok lain.

3. Minat: Merupakan kecenderungan atau ketertarikan seseorang terhadap sesuatu hal atau
aktivitas tertentu. Minat dapat mempengaruhi identitas sosial seseorang dalam hal pemilihan atau
partisipasi dalam kelompok-kelompok sosial tertentu yang sesuai dengan minatnya.
Faktor Internal
4. Bakat: Merupakan kemampuan atau potensi seseorang dalam bidang
tertentu yang bersifat alami atau bawaan. Bakat dapat mempengaruhi
identitas sosial seseorang dalam hal pengembangan atau pengungkapan
diri dalam kelompok-kelompok sosial tertentu yang mendukung
bakatnya.

5. Kepribadian: Merupakan keseluruhan ciri-ciri atau sifat-sifat


seseorang yang membedakannya dengan orang lain. Kepribadian dapat
mempengaruhi identitas sosial seseorang dalam hal perilaku atau sikap
dalam berinteraksi dengan anggota kelompoknya atau kelompok lain.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang mempengaruhi identitas sosial antara lain:

1. Lingkungan sosial: Merupakan kondisi atau situasi tempat seseorang berada dan berinteraksi
dengan orang lain. Lingkungan sosial dapat mempengaruhi identitas sosial seseorang dalam hal
penyesuaian atau adaptasi dengan norma-norma, nilai-nilai, aturan-aturan, dan budaya yang
berlaku di lingkungan tersebut.

2. Budaya: Merupakan keseluruhan pola hidup atau cara bertindak yang dianut dan dipraktikkan
oleh suatu masyarakat atau kelompok tertentu. Budaya dapat mempengaruhi identitas sosial
seseorang dalam hal pemahaman atau penghargaan terhadap keunikan atau keberagaman yang
ada di masyarakat atau kelompok tersebut.

3. Pengalaman hidup: Merupakan peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang dialami oleh


seseorang sepanjang hidupnya. Pengalaman hidup dapat mempengaruhi identitas sosial seseorang
dalam hal pembelajaran atau penguatan terhadap dirinya sendiri dan kelompoknya, serta
perubahan atau perkembangan diri seiring dengan waktu.
Faktor Eksternal
4. Pengaruh teman sebaya: Merupakan pengaruh atau dorongan yang datang dari orang-orang
yang sebaya atau seumur dengan seseorang. Pengaruh teman sebaya dapat mempengaruhi
identitas sosial seseorang dalam hal pemilihan atau pergaulan dengan kelompok-kelompok sosial
tertentu yang sesuai dengan keinginan atau harapan teman-temannya.

5. Hubungan persahabatan: Merupakan hubungan yang didasarkan pada rasa saling menghormati,
menghargai, mendukung, dan menyayangi antara seseorang dengan orang lain. Hubungan
persahabatan dapat mempengaruhi identitas sosial seseorang dalam hal pembentukan atau
pemeliharaan ikatan yang kuat dengan anggota kelompoknya atau kelompok lain.

5. Tekanan teman sebaya: Merupakan tekanan atau paksaan yang datang dari orang-orang yang
sebaya atau seumur dengan seseorang untuk melakukan sesuatu hal atau aktivitas tertentu.
Tekanan teman sebaya dapat mempengaruhi identitas sosial seseorang dalam hal penurutan atau
penolakan terhadap tuntutan atau permintaan teman-temannya dari orang-orang yang sebaya atau
seumur dengan seseorang untuk melakukan sesuatu hal atau aktivitas tertentu.
Dampak Identitas Sosial Terhadap Perilaku
Identitas sosial tidak hanya mempengaruhi cara seseorang memandang dirinya sendiri dan
kelompoknya, tetapi juga mempengaruhi cara seseorang berperilaku terhadap anggota kelompoknya
atau kelompok lain. Identitas sosial dapat memiliki dampak positif maupun negatif terhadap
perilaku, tergantung pada situasi dan konteksnya. Beberapa dampak identitas sosial terhadap
perilaku antara lain:

1. Kerjasama: Merupakan perilaku yang menunjukkan sikap saling membantu, mendukung, dan
bekerja sama dengan anggota kelompoknya atau kelompok lain untuk mencapai tujuan bersama.
Kerjasama dapat dipengaruhi oleh identitas sosial dalam hal keterikatan, loyalitas, dan solidaritas
yang dirasakan oleh seseorang terhadap kelompoknya atau kelompok lain.

2. Kompetisi: Merupakan perilaku yang menunjukkan sikap saling bersaing, menantang, dan
berusaha mengungguli anggota kelompoknya atau kelompok lain untuk mencapai tujuan pribadi
atau kelompok. Kompetisi dapat dipengaruhi oleh identitas sosial dalam hal perbandingan,
penilaian, dan keinginan untuk mempertahankan atau meningkatkan status sosial yang dimiliki oleh
seseorang atau kelompoknya.
Dampak Identitas Sosial Terhadap Perilaku
3. Konflik: Merupakan perilaku yang menunjukkan sikap saling bertentangan, berlawanan, dan
berkonfrontasi dengan anggota kelompoknya atau kelompok lain karena adanya perbedaan atau
ketidaksesuaian tujuan, nilai-nilai, kepentingan, atau pandangan. Konflik dapat dipengaruhi oleh
identitas sosial dalam hal perasaan ancaman, ketidakadilan, atau ketidakpuasan yang dirasakan oleh
seseorang atau kelompoknya terhadap kelompok lain.

4. Diskriminasi: Merupakan perilaku yang menunjukkan sikap tidak adil, tidak setara, atau tidak
menghormati anggota kelompok lain karena adanya perbedaan atau ketimpangan status sosial.
Diskriminasi dapat dipengaruhi oleh identitas sosial dalam hal stereotip, prasangka, atau sikap
negatif yang dimiliki oleh seseorang atau kelompoknya terhadap kelompok lain.

5. Stereotip: Merupakan perilaku yang menunjukkan sikap menyederhanakan, menggeneralisasi,


atau memberi label kepada anggota kelompok lain berdasarkan ciri-ciri tertentu tanpa
mempertimbangkan variasi individual. Stereotip dapat dipengaruhi oleh identitas sosial dalam hal
kategorisasi sosial yang dilakukan oleh seseorang untuk membedakan dirinya dengan orang lain
atau kelompok lain.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai