Individuals in Groups
(Individu dalam Kelompok)
By :
1. Ayu Intan Pandini (2261101011)
2. Zuriani (2261101134)
INDIVIDU
Manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang unik. Dibilang unik karena dirinya mempunyai
dua posisi dalam masyarakat, yaitu disatu sisi sebagai mahluk individu dan disisi lain sebagai
mahluk sosial. Bisa dikatakan juga individu merupakan sistem sosial internal organisasi. Ini
terdiri dari kelompok kecil dan besar yaitu individu dan kelompok.
Dengan demikian, sekali pun manusia itu pada dasarnya sebagai mahluk individualis, suka atau
tidak suka dirinya harus menyadari bahwa dirinya adalah mahluk sosial yang tidak bisa berdiri
sendiri dalam memenuhi kebutuhannya. Karena itulah manusia memerlukan kelompok. Dengan
hidup berkelompok, manusia akan mendapatkan kemudahan dalam berbagai hal.
Individu atau orang yang mengisi organisasi adalah roh, pikiran dan emosi yang menciptakan
organisasi untuk mencapai tujuannya.
INDIVIDU DALAM KELOMPOK
Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri. Namun demikian, manusia
mempunyai kecenderungan untuk melakukan hubungan dengan sesamanya
(manusia lain) atau disebut kecenderungan sosial. Kecenderungan sosial tersebut
dilatar belakangi oleh keinginan-keinginan sebagai berikut:
4. Faktor geografis
6. Out group (kelompok luar), yaitu merupakan kelompok yang menjadi “lawan” dari
kelompok in group.
Kelompok berkembang melalui 5 tahapan, yaitu :
1. pembentukan (forming)
2. pancaroba/keributan (sorming)
3. Penormaan (norming)
5. penundaan (adjouring).
PENGARUH KELOMPOK TERHADAP INDIVIDU
“PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI”
Perilaku kelompok dalam organisasi adalah aktivitas atau interaksi sosial
yang dilakukan dua atau lebih individu yang berkumpul dan berinteraksi sebagai
anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tertentu yang telah
disepakati. Perilaku individu harus diarahkan menuju kepentingan organisasi
guna mencapai tujuan organisasi sehingga dalam perkembangan selanjutnya
perilaku kelompok berkembang menjadi perilaku organisasi (Ummu Hanifa,
2016).
Next…!!!
Dalam proses sosial, interaksi sosial merupakan syarat utama. Artinya tidak ada
proses sosial tanpa terjadinya interaksi sosial. Pada dasarnya interaksi antar
manusia atau antar kelompok merupakan pemberian tanggapan (response)
terhadap rangsangan (stimulus). Dalam melakukan interaksi orang lain akan
membaca perilaku kita, bukan kata kita. Karena dalam melakukan interaksi kita
tidak saja memperhatikan yang dikatakan orang lain tetapi juga apa yang
dilakukannya.
Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Interaksi sosial hanya memungkinkan terjadi apabila terpenuhi dua syarat, yaitu adanya kontak
sosial dan adanya komunikasi.
1. Kontak Sosial
a. Kontak antarindividu
2. Komunikasi
A. Sugesti
B. Identifikasi
C. Simpati
D. Empati
E. Motivasi
Manusia sebagai individu mempunyai watak, temperamen,
sifat, dan kepribadian yang berbeda-beda. Apabila individu tersebut
masuk menjadi anggota suatu kelompok, maka sifat, watak,
temperamen, dan kepribadiannya akan ikut di bawah masuk ke
dalam kelompok. Dalam hal demikian maka akan terbentuk perilaku
yang pada mulanya berorientasi kepada perilaku yang berorientasi
kelompok. Hal ini berarti perilaku individu harus diarahkan menuju
kepentingan organisasi guna mencapai tujuan organisasi sehingga
dalam perkembangan selanjutnya perilaku kelompok berkembang
menjadi perilaku organisasi (Asma’ul khoiriyah, 2016)
Masalah utama perilaku organisasi dapat dibagi
menjadi dua bagian, yaitu :
Terimakasih