Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 4

Individuals in Groups
(Individu dalam Kelompok)

By :
1. Ayu Intan Pandini (2261101011)
2. Zuriani (2261101134)
INDIVIDU
Manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang unik. Dibilang unik karena dirinya mempunyai
dua posisi dalam masyarakat, yaitu disatu sisi sebagai mahluk individu dan disisi lain sebagai
mahluk sosial. Bisa dikatakan juga individu merupakan sistem sosial internal organisasi. Ini
terdiri dari kelompok kecil dan besar yaitu individu dan kelompok.

Dengan demikian, sekali pun manusia itu pada dasarnya sebagai mahluk individualis, suka atau
tidak suka dirinya harus menyadari bahwa dirinya adalah mahluk sosial yang tidak bisa berdiri
sendiri dalam memenuhi kebutuhannya. Karena itulah manusia memerlukan kelompok. Dengan
hidup berkelompok, manusia akan mendapatkan kemudahan dalam berbagai hal.

Individu atau orang yang mengisi organisasi adalah roh, pikiran dan emosi yang menciptakan
organisasi untuk mencapai tujuannya.
INDIVIDU DALAM KELOMPOK
Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri. Namun demikian, manusia
mempunyai kecenderungan untuk melakukan hubungan dengan sesamanya
(manusia lain) atau disebut kecenderungan sosial. Kecenderungan sosial tersebut
dilatar belakangi oleh keinginan-keinginan sebagai berikut:

1. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan dasar biologis.

2. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya (yaitu


kelompok, masyarakat).

3. Keinginan untuk mengembangkan keturunan.

4. Keinginan untuk mempertahankan diri dari kekuatan alam, gangguan


binatang buas, dan serangan dari kelompok lain.
KELOMPOK
Kelompok itu sendiri dapat diartikan suatu himpunan atau kesatuan-kesatuan
manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan diantara mereka secara
timbal balik dan saling mempengaruhi.

Syarat terbentuknya sebuah kelompok yaitu :

1. Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa dirinya merupakan


bagian kelompok tersebut.

2. Adanya hubungan timbal balik

3. Adanya faktor pengikat, seperti kesamaan ideologi, kepentingan, dan nasib.

4. Memiliki struktus, kaidah, dan pola perilaku

5. Bersisten dan berproses


Dasar Pembentukan Kelompok
1. Faktor kepentingan bersama

2. Faktor darah dan turunan yang sama

3. Faktor asal-usul daerah yang sama

4. Faktor geografis

Pengklasifikasian kelompok menurut sudut pandang


individu
5. In group (kelompok sendiri), yaitu kelompok sosial tempat individu mengidenti
fikasikan dirinya.

6. Out group (kelompok luar), yaitu merupakan kelompok yang menjadi “lawan” dari
kelompok in group.
Kelompok berkembang melalui 5 tahapan, yaitu :
1. pembentukan (forming)

2. pancaroba/keributan (sorming)

3. Penormaan (norming)

4. pelaksanaan (performing), dan

5. penundaan (adjouring).
PENGARUH KELOMPOK TERHADAP INDIVIDU
“PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI”
Perilaku kelompok dalam organisasi adalah aktivitas atau interaksi sosial
yang dilakukan dua atau lebih individu yang berkumpul dan berinteraksi sebagai
anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tertentu yang telah
disepakati. Perilaku individu harus diarahkan menuju kepentingan organisasi
guna mencapai tujuan organisasi sehingga dalam perkembangan selanjutnya
perilaku kelompok berkembang menjadi perilaku organisasi (Ummu Hanifa,
2016).
Next…!!!
Dalam proses sosial, interaksi sosial merupakan syarat utama. Artinya tidak ada
proses sosial tanpa terjadinya interaksi sosial. Pada dasarnya interaksi antar
manusia atau antar kelompok merupakan pemberian tanggapan (response)
terhadap rangsangan (stimulus). Dalam melakukan interaksi orang lain akan
membaca perilaku kita, bukan kata kita. Karena dalam melakukan interaksi kita
tidak saja memperhatikan yang dikatakan orang lain tetapi juga apa yang
dilakukannya.
Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Interaksi sosial hanya memungkinkan terjadi apabila terpenuhi dua syarat, yaitu adanya kontak
sosial dan adanya komunikasi.

1. Kontak Sosial

Kontak sosial mempunyai tiga bentuk, yaitu:

a. Kontak antarindividu

b. Kontak antar kelompok

c. Kontak antar individu dengan kelompok

2. Komunikasi

Komunikasi merupakan proses pengiriman pesan dari komunikator (pengirim pesan)


kepada komunikan (yang menerima komunikasi). Komunikasi ini bisa dilakukan dengan
pembicaraan (verbalisme), gerakan badan (isyarat), ekpresi wajah, sikap, dan perasaan-
perasaan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya interaksi sosial, antara
lain:

A. Sugesti

B. Identifikasi

C. Simpati

D. Empati

E. Motivasi
Manusia sebagai individu mempunyai watak, temperamen,
sifat, dan kepribadian yang berbeda-beda. Apabila individu tersebut
masuk menjadi anggota suatu kelompok, maka sifat, watak,
temperamen, dan kepribadiannya akan ikut di bawah masuk ke
dalam kelompok. Dalam hal demikian maka akan terbentuk perilaku
yang pada mulanya berorientasi kepada perilaku yang berorientasi
kelompok. Hal ini berarti perilaku individu harus diarahkan menuju
kepentingan organisasi guna mencapai tujuan organisasi sehingga
dalam perkembangan selanjutnya perilaku kelompok berkembang
menjadi perilaku organisasi (Asma’ul khoiriyah, 2016)
Masalah utama perilaku organisasi dapat dibagi
menjadi dua bagian, yaitu :

1. Masalah utama individu dalam organisasi, seperti karakteristik biografi,


keterampilan intelektual dan kesehatan fisik, kepribadian, nilai-nilai dan
lain-lain.

2. Masalah utama kelompok dalam organisasi, seperti partisipasi kelompok,


perilaku kelompok dan kepemimpinan.
Penyelesaian masalah
Biasanya cara sederhana yang dilakukan oleh individu dalam
menyelesaikan masalah/ konflik dalam sebuah kelompok adalah
dengan melakukan konversi (covertion).
Konversi (convertion) itu sendiri, adalah proses penyelesaian
konflik dengan mengalahnya salah satu pihak dan menerima
pendirian pihak lain.
Manfaat Kelompok untuk individu dalam Organisasi
Manfaat yang didapat oleh individu dengan adanya disuatu kelompok
Menurut Wursanto antara lain:
1. Kelompok dapat memberikan rasa aman bagi seseorang (sense of
security) karena merasa mempunyai perlindungan.
2. Kelompok dapat mengatasi berbagai macam persoalan baik yang
menyangkut bidang ekonomi, politik, hukum, dan sebagainya.
3. Kelompok dapat memberikan martabat (prestige), status social (social
standing) dan pengakuan.
4. Kelompok dapat memberikan dorongan dan semangat (motivasi).
5. Kelompok dapat memberikan bimbingan dan pengarahan dalam
rangka meningkatkan prestasi seseorang.
6. Kelompok dapat memberikan kepuasan, baik kepuasan jasmani,
kepuasan psikologis maupun kepuasan sosial.
7. Kelompok dapat memberikan bantuan seseorang yang dalam kesulitan.
Sekian

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai