a. Golongan Sosial
Konsep golongan sosial biasanya disamakan dengan katagori sosial.
Namun pada dasarnya kedua konsep tersebuat memiliki unsur-unsur
perbedaan yang jelas. Suatu golongan sosial juga merupakan suatu kesatuan
manusia yang ditandai oleh suatu ciri tertentu.
Bahkan sering kali ciri itu juga dikenakan oleh pihak luar dari
kalangan itu. Meski demikian, suatu kesatuan manusia yang disebut golongan
sosial mempunyai ikatan identitas sosial. Hal itu dikarenakan kesadaran
identitas tumbuh sebagai responatau reaksi terhadap cara pihak luar
memandang golongan sosial tersebut.
Mungkin juga karena golongan itu memang terikat oleh suatu sistem
nilai, sistem norma, adat-istiadat tertentu. Sebagai contoh, di indonesia ada
konsep golongan pemuda. Golongan sosial inI terdiri dari manusia yang oleh
pihak luar disatukan berdasar pada satu ciri , yaitu ‘’sifat muda’’
Selain ciri objektif tersebut, golongan sosial ini juga digambarkan oleh
umum sebagai suatu golongan manusia yang penuh idealisme dan belum
terikat oleh kewajiban hidup yang membebaninya.
1. sistem norma
2. rasa identitas sosial
3. Kontinuitas.
b. Komunitas
Faktor utama yang menjadi dasar adalah interkasi yang lebih besar di
antara para anggotanya, dibandingkan dengan penduduk di luar batas
wilayahnya. Masyarakat setempat merupakan suatu wilayah kehidupan sosial
yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial tertentu.
Masyarakat yang dibatasi oleh tempat tinggal tertentu saja memang
menjadi suatu dasar pokok dari komunitas, tetapi itu tidak cukup untuk
membentuk masyarakat setempat. Harus ada satu perasaan saling
membutuhkan dan sepenanggungan.
c. Kelompok dan Perkumpulan