Anda di halaman 1dari 1

3.

Aspek-Aspek Utama Yang Membentuk Identitas Sosial


Menurut Michael A. Hogg (2003), identitas sosial terbentuk melalui proses sosial di mana
individu mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari kelompok tertentu. Identitas sosial
merupakan bagian integral dari konsep diri seseorang dan dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor, termasuk budaya, nilai, dan pengalaman sosial. Menurutnya identitas sosial terbentuk
melalui 3 tahapan yaitu:
1. Social Categorization
Menurut Michael A. Hogg, social categorization dalam proses identitas sosial adalah
tahap di mana individu membagi dunia menjadi kelompok-kelompok sosial yang
berbeda. Hal ini mengarah pada pembentukan identitas sosial melalui identifikasi
dengan kelompok-kelompok tersebut. Proses ini memungkinkan individu untuk
mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari kelompok tertentu dan
mempengaruhi persepsi serta interaksi sosial mereka.. Kategori sosial berdampak
pada definisi diri, perilaku, persepsi pada prototype yang menjelaskan dan
menentukan perilaku. Ketika ketidakmenentuan identitas ini terjadi, maka konsepsi
tentang diri dan sosialnya juga tidak jelas. Dengan demikian, social categorization
merupakan langkah awal dalam pembentukan identitas sosial seseorang.

2. Prototype
Menurut Michael A. Hogg, dalam proses identitas sosial, prototype merujuk pada
konstruksi sosial yang terbentuk secara kognitif dan disesuaikan dengan
pemaksimalan perbedaan yang dimiliki oleh kelompok. Hal ini melibatkan
representasi mental tentang karakteristik dan ciri-ciri yang membedekan kelompok
tersebut dari kelompok lain. Prototype juga digunakan untuk menonjolkan
keunggulan kelompok dan merepresentasikan kelompok di wilayah sosial yang lebih
luas. Prototype juga bisa menjadi sebuah momok bagi kelompok sosial. Dengan
memberikan prototype yang berlebihan pada kelompoknya, maka penilaian yang
dilakukan kepada kelompok lain adalah jelek. Dengan demikian, prototype
merupakan bagian penting dalam pembentukan dan pemeliharaan identitas sosial
seseorang.

3. Depersonalization
Menurut Michael A. Hogg, depersonalization dalam proses identitas sosial adalah
tahap di mana individu menginternalisasikan bahwa orang lain adalah bagian dari
dirinya atau memandang dirinya sendiri sebagai contoh dari kategori sosial yang
dapat digantikan dan bukan individu yang unik. Hal ini mempengaruhi proses
identitas sosial karena individu mulai mengidenetifikasi diri mereka dengan kelompok
sosial tertentu dan mulai mengabaikan perbedaan individual mereka. Dengan
demikian, depersonalization mempengaruhi persepsi dan interaksi sosial individu,
serta memperkuat identitas sosial mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.

Anda mungkin juga menyukai