Disusun oleh:
KELAS 3 E
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Kondisi eksistensi
manusia, Tipologi sosial ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Herman
Beni, M.A. selaku dosen pada mata kuliah Psikologi Kepribadian. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang teori kepribadian Erich Fromm bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Herman Beni, M.A. selaku dosen pada
mata kuliah Psikologi Kepribdian yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
dapat bermanfaat. Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang...................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
C. Tujuan................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
B. Tipologi Sosial...................................................................................................................9
Kesimpulan...........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori yang dikemukakan oleh Erich Fromm merupakan gabungan yang khas antara
teori dari Freud dengan Marx. Pendekatan yang diungkapkan oleh Fromm kerap kali di sebut
dengan humanis dialektik. Tesis dasar menurut Erich Fromm mengungkapkan bahwa
indivisu manusia di zaman modern tidak akan bersatu dengan prasejarah yang berkaitan
dengan alam dan dengan sesamanya, yaitu manusia. Akan tetapi, manusia pada dasarnya
memiliki kekuatan dari kemampuan khayalnya, antisipasi, dan juga akal.
Kurang selarasnya antara insting hewan dan pikiran yang rasional yang terdapat pada
manusia membuat hal tersebut menjadi hal yang ganjil di alam semesta. From mengatakan
bahwa bukanlah kodrat manusia yang datang sebagai efek dari hewan, yang terdapat dalam
eksistensi manusia merupakan hal yang nyata bahwa manusia dari kerajaan hewan, dari
kebiasaan terhadap naluri, bahwa manusia sudah mampu untuk mengatasi alam, walaupun
manusia itu sendiri tidaklah meninggalkannya. Namun, patilah terdapat ketidak samaan
antara manusia dengan hewan yang terletak pada potensi dan kemampuan yang dimiliki
manusia terhadap kesadaran diri, logika atau akalnya, serta imajinasi.
Kepribadian menurut Fromm merupakan sebuah produk dari kebudayaan. Jiwa yang
sehat merupakan merupakan sebuah hasil dari bagaimana manusia mampu menyesuaikan dan
beradaptasi dengan berbagai kebutuhan dasar yang diperlukan oleh manusia. Hal ini
merupakan kunci dari bagaimana cara agar manusia mampu untuk memenuhi kepuasan dari
kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi eksistensi manusia?
2. Bagaimana tipologi sosial?
C. Tujuan
1. Menjelaskan tentang kondisi eksistensi manusia.
2. Menjelaskan tentang tipologi sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Tipologi Sosial
1. Karakter Sosial
Fromm mengungkapkan bahwa karakter yang dimiliki oleh individu akan
berkembang sesuai dengan kebutuhan yang mengganti insting hewannya tadinya
sudah lenyap pada tahap demi tahap. Karakter ini akan meningkat dan membentuk
pengaturan sosial dimana individu tersebut hidup. Menurut Fromm ada dua hal yang
membedakan karakter sosial yang terdapat pada pasangan, yaitu hidup yang
berorientasi positif hidup yang berorientasi negatif. Masing-masing dari kedua
perbedaan tersebut dijelaskan menjadi 5 pasangan bagian, yang dimana diantara
bagian-bagian tersebut dapat saling itu bisa saling berkombinasi.
a. Produktif
Accepting, yaitu sebuah kemampuan yang independen, aktif, berpikir positif.
Bisa menerima apa adanya yang terdapat pada diri sendiri dan orang lain.
Preserving, yaitu sebuah kemampuan yang kreatif dan bisa memanfaatakan
sesuatu untuk mendapatkan keuntungan.
Taking, yaitu mampu bekerja sama dengan tujuan yang sama, bersikap
rasional, serta jujur.
Exchanging, yaitu sebuah sikap berdagang guna memperoleh keuntungan dan
dapat memberikan kepuasan pada orang lain.
b. Non produktif
Receptive, yaitu individu yang bersikap pasif, dependen, dan biasa
"merengek-rengek".
Hoarding, yaitu seseorang yang pelit atau kikir.
Exploitative, yaitu individu yang bersikap suka menipu atau berbohong dan
tidak bisa menciptakan sesuatu srta cenderung memanfaatkan orang lain.
Marketing, yaitu individu yang memiliki sikap jual-beli.
Necrophilous, yaitu individu yang kerap kali mengatasi masalah dengan
kekerasan.
2. Karakter dan Masyarakat
Fromm mengungkapkan pada penjelasannya bahwa model masyarakat dengan
pendekatan sejarah. Mengembangkan orientasi reseptif mula-mula dalam masyarakat
kuno dengan kemampuan feudal, tuan-bruh. Pada abad 18-19 dikembangkannya
orientasi eksploitasi dalam hal sebuah sikap mentalitas perampok dan penguasa
lingkungan yang korup. Orientasi hoarding (menimbun) dan orientasi ekploitatif
dikembangkan secara bersamaan pada sebuah kelompok menengah yang tekun
menabung guna keselamatan dan keamanan di masa depan nanti. Pembentukan
karakter pribadi yang terjadi pada masyarakat dilakukan oleh orang tua dan tenaga
pendidik yang mampu membuat anak untuk mau bersikap seperti yang diinginkan
oleh masyarakat setempat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Fromm (1947) percaya bahwa manusia, tidaklah sama dengan hewan lainnya, yang telah
saling terpisah dari kestuan prasejarahnya dengan alam. Hewan-hewan tersebut tidak
mempunyai insting yang cukup kuat yang dapat digunakan untuk beradaptasi dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya yang telah berubah, melainkan mereka
sudah mendapatkan kekuatan bemalar-keadaan yang Fromm sebut sebagai dilema
manusia (Feist, Feist, dan Roberts, 2017).
Kebutuhan manusia, yaitu: keterhubungan, keunggulan, keberakaran, kepekaan akan
identitas, dan kerangka orientasi.
Mekanisme melarikan diri dari kebebasan, yaitu: otooritarianisme, perusakan, dan
penyesuaian.
Karakter sosial akan meningkat dan membentuk pengaturan sosial dimana individu
tersebut hidup. Menurut Fromm ada dua hal yang membedakan karakter sosial yang
terdapat pada pasangan, yaitu hidup yang berorientasi positif hidup yang berorientasi
negatif.
Fromm mengungkapkan pada penjelasannya bahwa model masyarakat dengan
pendekatan sejarah. Mengembangkan orientasi reseptif mula-mula dalam masyarakat
kuno dengan kemampuan feudal, tuan-bruh.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Dede Rahmat. (2015). Teori dan Aplikasi Psikologi Kepribadian dalam Konseling.
Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.