Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lidia Farokah

NIM : 208306146
Kelas : BKI 3 E
Mata Kuliah : Tafsir Dakwah
Dosen Pengampu : Achmad Lutfi, M. S.I.

TAFSIR SURAT ALI IMRAN AYAT 104 (PERINTAH AMAR MA’RUF NAHI
MUNKAR)
Pada kesempatan kali saya akan mereview pembahasan dari kelompok dua belas pada
mata kuliah Tafsir Dakwah, yaitu tentang Tafsir Surat Ali Imran Ayat 104 (Perintah Amar
Ma’ruf Nahi Munkar) yang disusun oleh Eripah dan Lies Nur Azijah.
 Redaksi Ayat
ٰۤ ُ
َ‫كَ هُ ُم ْال ُم ْفلِحُوْ ن‬Dِ‫ول ِٕٕى‬ ِ ْ‫َو ْلتَ ُك ْن ِّم ْن ُك ْم اُ َّمةٌ يَّ ْد ُعوْ نَ اِلَى ْالخَ ي ِْر َويَأْ ُمرُوْ نَ بِ ْال َم ْعرُو‬
ِ ‫ف َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُم ْنك‬
‫َر ۗ َوا‬

Artinya:
Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
(berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang
beruntung.
 Tafsir Surat Ali Imran Ayat 104
 Tafsir Ringkas Kemenag RI
Pada ayat ini Allah memerintahkan orang mukmin agar mengajak manusia kepada
kebaikan, menyuruh perbuatan makruf, dan mencegah perbuatan mungkar. Dan
hendaklah di antara kamu, orang mukmin, ada segolongan orang yang secara terus-
menerus menyeru kepada kebajikan yaitu petunjuk-petunjuk Allah, menyuruh (berbuat)
yang makruf yaitu akhlak, perilaku dan nilai-nilai luhur dan adat istiadat yang
berkembang di masyarakat yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama, dan
mencegah dari yang mungkar, yaitu sesuatu yang dipandang buruk dan diingkari oleh
akal sehat. Sungguh mereka yang menjalankan ketiga hal tersebut mempunyai kedudukan
tinggi di hadapan Allah dan mereka itulah orang-orang yang beruntung karena
mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat.
 Tafsir Jalalain
(Hendaklah ada di antara kamu satu golongan yang menyeru kepada kebaikan)
ajaran Islam (dan menyuruh kepada yang makruf dan melarang dari yang mungkar.
Merekalah) yakni orang-orang yang menyeru, yang menyuruh dan yang melarang tadi
(orang-orang yang beruntung) atau berbahagia. 'Min' di sini untuk menunjukkan
'sebagian' karena apa yang diperintahkan itu merupakan fardu kifayah yang tidak mesti
bagi seluruh umat dan tidak pula layak bagi setiap orang, misalnya orang yang bodoh.
 Tafsir Quraish Shihab
Jalan terbaik untuk bersatu dalam kebenaran di bawah naungan al-Qur'ân dan
Rasul-Nya, adalah dengan menjadi umat yang menyerukan segala bentuk kebaikan dunia
dan akhirat, menyerukan kewajiban mendorong manusia pada kebaikan bersama dan
mencegah kejahatan (amar makruf nahi munkar, al-amr bi al-ma'rûf wa al-nahy 'an al-
munkar). Mereka yang melakukan prinsip itu adalah orang-orang yang memperoleh
keberuntungan yang sempurna.

 Perintah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dalam Surat Ali Imran Ayat 104
Menurut Imam Ibn Hajar Al-Asqalani yang menukil dari Al-Ragib menyatakan bahwa
ma'ruf merupakan suatu sebutan untuk setiap perbuatan baik sesuai dengan syariat dan akal
sehat. Sedangkan definisi ma'ruf menurut Ibn Abi Hamzah yaitu suatu istilah yang digunakan
untuk beberapa perbuatan yang dikategorikan hal baik berdasarkan dalil dan syariat yang
sesuai dengan adat ataupun tidak.
Menurut Ibn al-Atsir yang mengungkap bahwa mungkar merupakan kebalikan dari sifay
ma'ruf, yaitu seluruh hal yang dianggap buruk, diharamkan dan dimakruhkan hukumnya oleh
syariat adalah perbuatan yang mungkar.
Hukum mengajak pada hal yang ma'ruf dan melarang hal yang munkar (amar ma'ruf nahi
mungkar) dalam surat Ali-Imran ayat 104 diatas adalah fardhu kifayah. Namun, apabila
dalam suatu kelompok tidak ada yang . melaksanakannya maka seluruh orang dalam
kelompok tersebut sama-sama berdosa. Maka dari itu, menegakan amar ma'ruf nahi mungkar
menjadi salah satu tanggung jawab yang diemban bersama-sama dalam membentuk
perdamaian, kesejahteraan umat. Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: "Kewajiban ini adalah
kewajiban atas keseluruhan umat, dan ini yang oleh para ulama disebut fardhu kifayah.
Apabila segolongan dari umat melaksanakannya, gugurlah kewajiban itu dari yang lain.
Seluruh umat dikenai kewajiban itu. Tetapi apabila segolongan umat telah ada yang
melaksanakannya, maka tertunaikan kewajiban itu dari yang lain."
Dari Abu Sa'id Al-Khudri ra. beliau berkata: Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda:
"Siapa di antara kalian melihat suatu kemungknran, maka hendaklah dia mengubahnya
dengan tangan (kekuatan)-nya. Jika tidak kuasa, dengan lisannya, jika tidak kuasa, maka
dengan hatinya, dan ini iman yang paling lemah." (HR. Muslim).
Dalam surat Ali-Imran ayat 104 ini, Allah memberikan perintah kepada umat muslim
untuk beriman dan menempuh jalan yang berbeda, akan tetapi jalan yang luas lagi lurus serta
mengajak umat Islam lainnya untuk menempuh jalan kebajikan da n ma'ruf.
Dalam agama Islam amar ma'ruf nahi mungkar adalah suatu hal yang cukup menarik
untuk dijadikan bahan pembicaraan. Karena dengan mengetahui amar ma'ruf nahi mungkar,
maka seluruh umat muslim akan menyadari bahwa terdapat solidaritas antar sesama umat
muslim yang tercipta dari amar ma'ruf nahi mungkar. Dalam melakukan perbuatan amar
ma'ruf nahi mungkar garus berdasarkan rasa kasih sayang antar sesama muslim, supaya
ketika melakukannya akan berjalan dengan baik.
REFERENSI
M. Quraish Shihab. 2012. Tafsir al-Misbah. Jakarta : Lentera Hati.
Al-Mahalli, Imam Jalaluddin. dan Imam Jalaluddin As-Sayuti. 2015. Tafsir Jalalain Jilid 1.
Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Taimiyyah, Syekhul lslam lbnu. 1998. Amar Ma'ruf Nahi Mungkar (Perintah kepada kebaikan
larangan dari kemungkaran). Terjemah Ahmad Hasan. Arab Saudi: Departeme Urusan
Keislaman, Wakaf, Dakwah dan Pengarahan Kerajaan Arab Saudi.
Hidayatullah, Muh Gufron. 2020. Konsep Amar Makruf Nahi Munkar dalam Al-Qur'an
Perspektif Mufassirin dan Fuqaha. Jurnal Al-Adalah. Vol 23(1). April 2020, hlm. 1-10.

Anda mungkin juga menyukai