Kehidupan
written by Arby Suharyanto
Manusia adalah makhluk sosial di mana manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Di
kehidupan sehari-hari manusia akan selalu berhubungan dan bersama orang lain. Manusia memiliki
hubungan dengan manusia lain mulai dari lingkungan terkecil seperti lingkungan suami istri hingga
Psikologi adalah salah satu faktor yang dibutuhkan manusia dalam menjalani kehidupannya. Karena
psikologi mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan manusia. Bagaimana kita berpikir dan juga
bertindak akan membangun kepribadian diri manusia. (Baca juga mengenai tujuan hidup manusia menurut
psikologi humanistik).
Dengan mempelajari psikologi kita dapat menguraikan dan menggambarkan tingkah laku dan kepribadian
manusia beserta aspek-aspeknya dilihat dari dalam diri manusia. Dimana aspek aspek tersebut
berhubungan dengan segala tingkah laku, karakter, dan keadaan seseorang yang juga berpengaruh pada
orang orang di sekitarnya. (Baca juga mengenai jenis perilaku manusia paling mendasar).
Dengan adanya kedekatan hubungan sosiologi dan psikologi social, ada sementara orang yang mengatakan
bahwa psikologi social merupakan cabang dari sosiologi, seperti juga halnya bahwa psikologi social
merupakan cabang dari psikologi. (Baca juga mengenai perkembangan memori pada manusia).
Pada dasarnya, psikologi sosial mempunyai perbedaan dengan psikologi sebagai ilmu induknya. Menurut
Bonner, psikologi social mempelajari perilaku individu yang bermakna dalam hubungan dengan
lingkungan atau rangsang sosialnya. Sebaliknya, psikologi mempelajari perilaku apa saja, terlepas dari
makna sosialnya. Unit anaisis psikologi sosial adalah individu, sedangkan unit analisis sosiologi adalah
Bantuan psikologi terhadap antropologi sangatlah besar. Dalam perkembangannya yang terakhir lahir
suatu subilmu atau spesialisasi dari antropologi yang disebut etnopsikologi (ethnopsychology), atau
antropologi psikologikal (psychologikal anthropology), atau juga studi kebudayaan dan kepribadian (study
khususnya mengenai hubungan kebudayaan dan kepribadian, disebutkan bahwa focus yang khusus dari
studi-studi permulaan awal tahun 1920-an adalah tentang pengalaman masa kanak-kanak; bahwa
Menurut Ember & Ember, selama Perang Dunia ke-2, dan tidak lama sesudahnya orientasi studi
kebudayaan dan kepribadian itu diterapkan pada masyarakat yang kompleks. Hampir semua penelitian
yang mendalami ’kepribadian bangsa’ menyimpulkan bahwa ciri-ciri kepribadian yang tampak berbeda
pada bangsa-bangsa di dunia ini bersumber pada cara pengasuhan masa kanak-kanak.
Ember & Ember menyimpulkan mengenai pendekatan psikologis dalam antropologi budaya adalah dengan
menghubungkan variasa-variasi dalam pola-pola budaya dengan masa pengasuhan anak, kepribadian,
kebiasaan, dan kepercayaan yang mungkin menjadi konsekuensi dari faktor psikologis dan prosesnya.
Psikologi merupakan ilmu yang mempunyai peran penting dalam bidang polotik, terutama yang
dinamakan ’massa psikologi’. Karena prinsip-prinsip politik lebih luas daripada prinsip-prinsip hukum dan
meliputi banyak hal yang berada di luar hukum dan masuk dalam yang lazim dinamakan ’kebijaksanaan’,
bagi para polotisi sangat penting apabila mereka dapat menyelami gerakan jiwa dari rakyat pada
umumnya, dan dari golongan tertentu pada khususnya, bahkan juga dari oknum tertentu.
Salah satu konsep psikologi sosial yang digunakan untuk menjelaskan perilaku untuk memilih pada
pemilihan umum adalah berupa identifikasi partai. Konsep ini merujuk pada persepsi pemilih atas partai-
partai yang ada atau keterikatan emosional pemilih terhadap partai tertentu.
Ilmu komunikasi yang telah tumbuh sebagai ilmu yang berdiri sendiri kemudian melakukan perkawinan
dengan ilmu-ilmu lainnya, salah satunya dengan psikologi yang akan menghasilkan subdisiplin psikologi
komunikasi. Psikologi komunikasi didefinisikan sebagai ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan,
Rakhmat, komunikasi adalah peristiwa sosial yang terjadi ketika berinteraksi dengan manusia lain.
terdapat bidang yang sama dengan psikologi, hanya saja objek formalnya berbeda. Objek formal biologi
adalah kehidupan jasmaniah (fisik), sedangkan objek formal psikologi adalah kegiatan atau tingkah laku
manusia.
Pada permulaan abad ke-19, psikologi dalam penelitiannya banyak terpengaruh oleh ilmu alam. Psikologi
disusun berdasarkan hasil eksperimen. Namun, kemudian psikologi menyadari bahwa objek
penyelidikannya adalah manusia dan tingkah lakunya yang hidup dan selalu berkembang; sedangkan objek
ilmu alam adalah benda mati. Oleh karena itu, metode ilmu alam yang dicoba diharapkan dalam psikologi
Filsafat adalah hasil akal manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-
dalamnya. Jika ahli filsafat manusia hendak menyelidiki manusia itu serta hendak menentukan apakah
manusia itu, ia memang harus mengetahui gejala tindakan manusia. Dalam hal ini psikologi akan
menolong filsafat dengan sebaik-baiknya dengan hasil penyelidikannya. Filsafat tentang kemanusiaan akan
sangat pincang dan mungkin jauh dari kebenaranjika tidak menghiraukan hasil psikologi
(Poedjawijatna,1991).
Psikologi dan ilmu pendidikan tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena keduanya mempunyai
hubungan timbal balik. Ilmu pendidikan sebagai suatu disiplin bertujuan memberikan bimbingan hidup
manusia sejak lahir sampai mati. Pendidikan tidak akan berhasil dengan baik jika tidak berdasarkan kepada
psikologi perkembangan. Demikian pula watak dan kepribadian seseorang ditunjukkan oleh psikologi.
Karena begitu eratnya tugas antara psikologi dan ilmu pendidikan maka lahirlah subdisiplin psikologi
Pengaruh Psikologi dalam kehidupan ini sangatlah besar, dimana kita dapat memperoleh pemahaman
gejala- gejala jiwa dan pengertian yang lebih sempurna tentang tingkah laku sesama manusia pada
umumnya, mengenal tingkah laku manusia, mengetahui perilaku manusia sebagai upaya menyesuaikan
diri dan berhubungan dengan orang lain, dan sebagainya. Jadi pada dasarnya mempelajari psikologi/ ilmu
jiwa sangatlah penting. Karena dengan mempelajarinya akan menjadikan kehidupan manusia lebih baik,