KOMUNIKASI
BISNIS
KORESPONDENSI BISNIS DAN
PROPOSAL BISNIS
Abstrak Kompetensi
FAKULTAS Program Studi TATAP MUKA Kode Mata Kuliah Disusun Oleh:
05
EKONOMI S1 Manajemen Dr. Aldina Shiratina, SE., M.Si.
DAN BISNIS
PENDAHULUAN
Dalam organisasi bisnis, berbagi kegiatan komunikasi terjadi setiap hari, baik lisan
maupun tertulis. Mulai dari kegiatan komunikasi yang sangat sederhana sampai pada
kegiatan komunikasi yang rumit dan kompleks. Misalnya, membuat memo, merevisi draft
surat, mengetik e-mail, membuat laporan, menyiapkan surat tanggapan atas keluhan
pelanggan, membuat surat perjanjian, dan lain-lain.
Korespondensi adalah aktivitas pengutaraan maksud dengan menggunakan
komunikasi tulis. Aktivitas ini biasanya dilaksanakan di dunia birokrasi, kantor, organisasi
atau perusahaan yang mana bisa atas nama individu dan kelompok. Korespodensi bisnis
merupakan suatu kegiatan korespondensi yang dilakukan dalam dunia bisnis, baik dalam
bentuk dalam surat, memo, agenda, proposal, maupun laporan bisnis. Surat merupakan
sarana komunikasi tertulis yang disampaikan oleh suatu pihak kepada pihak lain dengan
menggunakan media tertentu.
Korespondensi bisnis adalah suatu kegiatan korespondensi antara satu pihak
dengan pihak yang lain baik secara perorangan maupun lembaga yang berkaitan dengan
dunia bisnis.
Hubungan atau kesamaan yang ada pada korespondensi ini dalam bentuk tertulis
yang dilakukan oleh suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam bentuk kerjasama
yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan pada pembuatan korespondensi dapat dilakukan
oleh perseorangan atau oleh perusahaan.
Korespondensi yang dilakukan sering disebut dengan kegiatan surat menyurat.
Pihak yang terkait dalam proses surat menyurat disebut dengan koresponden.
Surat adalah sarana komunikasi tertulis yang digunakan untuk menyampaikan
informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain baik yang berkaitan dengan kegiatan
bisnis ataupun nonbisnis. Sedangkan surat bisnis adalah surat yang digunakan orang atau
organisasi untuk menyampaikan informasi tertulis dalam kaitannya dengan
penyelenggaraan kegiatan bisnis. Agar bisa bekerja sama dengan pihak lain, perusahan
perlu menjaga komunikasi dengan baik. Pihak lain akan mendukung terciptanya kerja sama
yang baik.
Biasanya kegiatan komunikasi dan interaksi bisnis ekspor-impor biasanya dilakukan
melalui korespondensi (surat menyurat) terutama melalui sarana teleks, faximili dan
terutama sekali lewat e-mail. Sedangkan sisanya biasanya dilakukan melalui negosiasi
tatap muka langsung face to face negotiation. Hal ini berarti bahwa korespondensi
memegang peranan yang amat penting dalam perdagangan international pada umumnya.
Walaupun suatu transaksi dilakukan dengan cara tatap muka, pada akhirnya tetap
akan dirumuskan dalam bentuk tertulis, atau dalam bentuk dokumen surat menyurat. Maka
korespondensi memegang peranan terpenting. Tanpa korespondensi baik melalui media
Bagian Surat Setiap surat mempunyai bagian-bagian dan masing-masing bagian itu
mempunyai kegunaan tertentu. Penempatan atau letak bagian-bagian surat tergantung dari
bentuk surat yang dipakai. Pada surat resmi( bisnis), bagian-bagiannya, adalah sebagai
berikut :
1. Kepala surat (kop surat)
Kepala surat surat atau yang bisa juga disebut dengan kop surat merupakan bagian
teratas dalam sebuah surat. Fungsi penyertaan kepala surat tersebut tidak terlepas dari
pemberian informasi mengenai nama, alamat, kegiatan dari lembaga tersebut serta juga
bisa menjadi alat promosi. Bagian surat yang pertama ini berisi: Logo atau lambang dari
sebuah instansi, lembaga, perusahaan atau organisasi, Nama instansi, lembaga,
perusahaan, atau organisasi tersebut, Alamat instansi, lembaga, perusahaan, atau
organisasi tersebut, Nomor telepon, kode pos, alamat email atau alamat web. Biasanya
setelah penulisan kepala surat atau kop surat terdapat sebuah garis horizontal pemisah
yang memisahkan antara kepala surat dengan bagian-bagian surat yang lain seperti
tempat dan tanggal pembuatan.
2. Tanggal Surat
Tanggal surat berfungsi memberitahukan kepada penerima surat kapan surat itu ditulis.
Sebagaimana diketahui, pengiriman surat kadang-kadang cepat sampai ke tujuan, tetapi
kadang-kadang juga lambat. Dengan tercantumnya tanggal surat, penerima akan
mengetahui berapa lama surat itu dalam perjalanan.
3. Nomor, lampiran, dan hal atau perihal Kata nomor, lampiran, dan hal ditulis dengan
diawali huruf kapital dan diikuti dengan titik dua yang ditulis secara berurutan ke bawah.
Bentuk-bentuk Surat
Adapun yang dimaksud dengan bentuk surat ialah tata letak atau posisi bagian-bagian
surat. Masing-masing bagian itu mempunyai posisi tertentu sesuai dengan fungsi dan
perannya, terutama sebagai petunjuk atau identifikasi untuk memproses surat tersebut.
Ada Berbagai bentuk-bentuk surat yang sering digunakan dalam penulisan/pengetikan
PENGERTIAN PROPOSAL
Menurut Sitepu (2013) "Proposal" bermakna "usulan" yang merupakan hasil dari
kegiatan"mengusulkan" atau "propose" dalam bahasa Inggris. Dengan demikian proposaql
merupakansuatu usulan atau rencana yang memerlukan persetujuan dari pihak lain
sebelumdilaksanakan.Isi proposal dapat berupa rancangan kegiatan, dana, pelaksana, dan
lain sebagainya. Menurut Keraf (1998:302), menyebutkan usul atau proposal adalah suatu
saran atau permintaan kepadaseseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau
melakukan suatu pekerjaan.Pengertian dari proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat
oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelaskan sebuah tujuan kepada
JENIS PROPOSAL
Secara umum proposal dibedakan menjadi tiga yaitu proposal formal, proposal
semiformal, dan proposal nonformal.
Proposal formal adalah proposal yang dalam penyusunannya memenuhi persyaratan
persyaratan formal. Bentuk proposal formal ini didalamnya terdiri dari pendahuluan, bagian
isi, dan bagian penutup. Biasanya proposal formal ini dibuat untuk suatu kepentingan yang
formal juga.
Sedangkan proposal semiformal dan proposal nonformal merupakan proposal yang
dalam pembuatannya tidak terlalu mengikuti konvensi atau persyaratan persyaratan yang
1. Proposal Formal
Seperti yang telah dikemukakan diawal , proposal formal adalah proposal yang dalam
penyusunannya mengikuti dan memenuhi persyaratan persyaratan formal.
Dalam persyaratan formal ada tiga bagian utama yaitu bagian Pendahuluan, Isi, dan
Bagian Penutup. Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
1) Bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar
(kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan.
2) Isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup,
pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan
panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya.
3) Bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan
sebagainya.
2. Proposal Semiformal
Proposal semiformal terbagi menjadi 2 jenis, yaitu: proposal kegiatan umum dan proposal
kegiatan ilmiah sederhana.
3. Proposal kegiatan umum, Proposal kegiatan umum ialah proposal yang berisi usulan atau
1. Proposal nonformal
Proposal penelitian dibagi menjadi 4 yaitu :
a. Proposal Penelitian Pengembangan Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau
produk yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal
ini, kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-
konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan
masalah.Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap
suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan
temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan.
b. Proposal Penelitian Kajian Pustaka Telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan
suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam
terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya
dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber
pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan
baru.Dalam hal ini bahan- bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk
menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan
deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka teori baru dapat
dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.
c. Proposal Penelitian Kualitatif. Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan
gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan
memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses
dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
d. Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu,
laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan