Anda di halaman 1dari 24

MODUL PERKULIAHAN

KOMUNIKASI
BISNIS
KORESPONDENSI BISNIS DAN
PROPOSAL BISNIS

Abstrak Kompetensi

dalam kegiatan administrasi perkantoran pasti tak Mahasiswa memahami korespondensi


luput dengan aktivitas korespondensi. bisnis khusunya pemahaman dasar
Korespondensi adalah aktivitas pengutaraan mengenai korespondensi dan proposal
maksud dengan menggunakan komunikasi tulis. bisnis
Aktivitas ini biasanya dilaksanakan di dunia
birokrasi, kantor, organisasi atau perusahaan
yang mana bisa atas nama individu dan kelompok

FAKULTAS Program Studi TATAP MUKA Kode Mata Kuliah Disusun Oleh:

05
EKONOMI S1 Manajemen Dr. Aldina Shiratina, SE., M.Si.
DAN BISNIS
PENDAHULUAN
Dalam organisasi bisnis, berbagi kegiatan komunikasi terjadi setiap hari, baik lisan
maupun tertulis. Mulai dari kegiatan komunikasi yang sangat sederhana sampai pada
kegiatan komunikasi yang rumit dan kompleks. Misalnya, membuat memo, merevisi draft
surat, mengetik e-mail, membuat laporan, menyiapkan surat tanggapan atas keluhan
pelanggan, membuat surat perjanjian, dan lain-lain.
Korespondensi adalah aktivitas pengutaraan maksud dengan menggunakan
komunikasi tulis. Aktivitas ini biasanya dilaksanakan di dunia birokrasi, kantor, organisasi
atau perusahaan yang mana bisa atas nama individu dan kelompok. Korespodensi bisnis
merupakan suatu kegiatan korespondensi yang dilakukan dalam dunia bisnis, baik dalam
bentuk dalam surat, memo, agenda, proposal, maupun laporan bisnis. Surat merupakan
sarana komunikasi tertulis yang disampaikan oleh suatu pihak kepada pihak lain dengan
menggunakan media tertentu.
Korespondensi bisnis adalah suatu kegiatan korespondensi antara satu pihak
dengan pihak yang lain baik secara perorangan maupun lembaga yang berkaitan dengan
dunia bisnis.

DASAR-DASAR KORESPODENSI BISNIS


Korespodensi bisnis merupakan suatu kegiatan korespondensi yang dilakukan dalam dunia
bisnis, baik dalam bentuk dalam surat, memo, agenda proposal, maupun laporan bisnis.
Surat merupakan sarana komunikasi tertulis yang disampaikan oleh suatu pihak kepada
pihak lain dengan menggunakan media tertentu. Salah satu hal yang membedakan surat
biasa dengan surat bisnis adalah tujuan penulisanya.
Surat berorientasi pada kegiatan bisnis maupun gaya bahasa digunakanya. Dalam
perkembangnya, seseorang dapat menulis dan mengirimkan surat dengan secarik kertas
maupun elektronik(email).

Korespondensi dalam bisnis memiliki peranan sebagai berikut:


1. Menciptakan Surat Yang Baik Dan Jelas
Dalam kehidupan sehari-hari, kesalahan dalam penulisann berbagai surat masih
banyak terjadi. Misalnya, susunan kalimat tidak lengkap, berbelit-belit, tanda baca tidak
benar, tata bahasa tidak teratur, dan salah mengadopsi bentuk dan model surat.
Kesalahan tersebut disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
a. Tidak ada pengarahan dan pengendalianmengenai cara menulis surat yang baik,

2022 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


1 Dr. Aldina Shiratina, SE., M.Si. http://www.mercubuana.ac.id
baik dilingkungan keluarga dan organisasi, dan
b. Masyarakat sendiri terlalu mudah memaafkan kesalahan dalam penulisan surat.
Kegiatan korespondensi secara tidak langsung merupakan proses pembelajaran
dalam menciptakan surat yang baik, jelas, dan tepat.
2. Menciptakan Kerja Sama Yang Baik
Perusahan tidak dapat mencapai tujuan tanpa bekerja sama dengan pihak lain. Agar
bisa bekerja sama dengan pihak lain, perusahan perlu menjaga komunikasi dengan
baik. Pihak lain akan mendukung terciptanya kerja sama yang baik.
3. Menyebarkan Kegiatan
Tidak semua orang dalam perusahaan secara otomatis mengetahui kegiatan yang
terjadi anatara perusahaan denngan pihak luar. Korespondensi memegang peranan
penting dalam menyebarkan.

Hubungan atau kesamaan yang ada pada korespondensi ini dalam bentuk tertulis
yang dilakukan oleh suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam bentuk kerjasama
yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan pada pembuatan korespondensi dapat dilakukan
oleh perseorangan atau oleh perusahaan.
Korespondensi yang dilakukan sering disebut dengan kegiatan surat menyurat.
Pihak yang terkait dalam proses surat menyurat disebut dengan koresponden.
Surat adalah sarana komunikasi tertulis yang digunakan untuk menyampaikan
informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain baik yang berkaitan dengan kegiatan
bisnis ataupun nonbisnis. Sedangkan surat bisnis adalah surat yang digunakan orang atau
organisasi untuk menyampaikan informasi tertulis dalam kaitannya dengan
penyelenggaraan kegiatan bisnis. Agar bisa bekerja sama dengan pihak lain, perusahan
perlu menjaga komunikasi dengan baik. Pihak lain akan mendukung terciptanya kerja sama
yang baik.
Biasanya kegiatan komunikasi dan interaksi bisnis ekspor-impor biasanya dilakukan
melalui korespondensi (surat menyurat) terutama melalui sarana teleks, faximili dan
terutama sekali lewat e-mail. Sedangkan sisanya biasanya dilakukan melalui negosiasi
tatap muka langsung face to face negotiation. Hal ini berarti bahwa korespondensi
memegang peranan yang amat penting dalam perdagangan international pada umumnya.
Walaupun suatu transaksi dilakukan dengan cara tatap muka, pada akhirnya tetap
akan dirumuskan dalam bentuk tertulis, atau dalam bentuk dokumen surat menyurat. Maka
korespondensi memegang peranan terpenting. Tanpa korespondensi baik melalui media

2022 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Dr. Aldina Shiratina, SE., M.Si. http://www.mercubuana.ac.id
surat biasa, teleks, faksimili, email, dll maka suatu transaksi perdagangan khususnya
ekspor-impor rasanya mustahil dapat dilaksanakan.

Jenis-jenis surat korespondensi


Sama dengan jenis dari persuratan yang ada pada perusahaan, korespondensi memiliki dua
jenis yaitu korespondensi eksternal dan korespondensi internal.
1. Korespondensi eksternal
Korespondensi eksternal adalah hubungan surat menyurat yang berhubungan dengan
pihak luar dari perusahaan.
2. Korespondensi internal
Sedangkan korespondensi internal adalah hubungan surat menyurat yang dilakukan
oleh pegawai-pegawai yang ada di dalam kantor atau ruang lingkup internal dari
perusahaan tersebut.

FUNGSI SURAT KORESPONDENSI


Surat korespondensi memiliki fungsi masing-masing dalam pembuatannya,
1. fungsi utamanya yaitu memiliki hubungan yang erat dengan pihak internal atau pihak
eksternal dari perusahaan tersebut. Dengan adanya surat tersebut akan menjadikan
hubungan kerjasama antara perusahaan satu dengan yang lainnya menjadi lebih jelas
dan terarah.
2. Hubungan kerjasama tersebut dapat secara resmi dilihat atau dijelaskan pada surat
korespondensi yang ada pada perjanjian kerjasama (hubungan keterikatan). Dalam hal
ini, perusahaan yang memiliki hubungan korespondensi disebut dengan koresponden.
Tentunya hubungan ini dilakukan dua arah yang melibatkan satu sama lain dan saling
berhubungan.
3. Selain menunjukan suatu hubungan keterkaitan, juga menghubungkan sebuah korelasi
dimana surat yang ada akan menunjukan dimana adanya perbedaan antara surat
masuk dan surat keluar yang ada pada suatu hubungan kerjasama.
4. Sebagaii alat komunikasi, surat tentunya memiliki berbagai fungsi dan tujuan dalam
pembuatannya. Termasuk dengan surat korespondensi yang pembuatannya memiliki
isi pesan tertentu yang dapat berisi sebagai penyampaian pesan, penolakan, perintah,
ataupun persetujuan dari pihak perusahaan satu dengan perusahaan lainnya.

2022 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Dr. Aldina Shiratina, SE., M.Si. http://www.mercubuana.ac.id
Unsur-unsur pembuatan surat korespondensi
1. Pengirim surat
ini menjadi unsur penting karena surat harus mengetahui siapa pengirimnya untuk
memudahkan dalam mengidentifikasi asal surat tersebut.
2. Penerima surat
unsur kedua ini juga menjadi unsur pokok karena tidak mungkin surat dibuat tanpa
mengetahui untuk siapa surat tersebut dibuat.
3. Isi pesan
unsur ini juga menjadi unsur pokok karena pesan tidak dapat disampaikan bila tidak
memiliki isi pesan didalamnya. Penerima pesan juga tidak dapat mengetahui maksud
dan tujuan dari pengiriman pesan tersebut.
4. Saluran
saluran yang dimaksud adalah media penyaluran atau penyampaian yang dijadikan
sebagai proses pendistribusian dari surat tersebut.
Korespondensi surat juga harus memiliki unsur-unsur pembuatan tersebut, agar surat
yang dibuat dapat tersampaikan dengan baik dan maksimal.
Dalam korespondensi bisnis atau surat-menyurat bisnis memiliki bahasa tersendiri yaitu
bahasa korespondensi bisnis. Ciri-ciri Bahasa korespondensi bisnis adalah jelas,
lugas, serta menarik dan santun.
1. Jelas
Pengertian jelas disini adalah kalimat yang tertulis dalam surat mudah dimengerti
dan bebas dari kemungkinan salah tafsir. Dalam korespondensi bisnis, dituntut
kecermatan dalam pemilihan kata, keutuhan kalimat dan penggunaan tanda baca.
2. Lugas
Pengertian lugas ialah hemat. Hemat berarti ekonomis dalam menggunakan kata,
tetapi dengan cakupan makna yang lengkap.
3. Menarik dan Santun
Bahasa yang menarik tidak harus indah seperti bahasa yang digunakan dalam
syair. Bahasa menarik disini maknanya ialah bahasa yang hidup dan santun,
menghindari pengulangan kata yang menjemukan dan mampu membangkitkan
minat pembaca.
Selain sebagai alat komunikasi, surat bisnis memiliki fungsi antara lain sebagai berikut :
1. Surat bisnis berfungsi sebagai wakil atau duta bagi pengirim surat. Dalam kaitannya
dengan dunia bisnis, surat bisnis berfungsi sebagai pembawa pesan- pesan bisnis dari

2022 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Dr. Aldina Shiratina, SE., M.Si. http://www.mercubuana.ac.id
pengirim pesan kepada pihak lain. Oleh karena surat bisnis dapat berfungsi sebagi
wakil dari pengirim surat, pengirim surat perlu memperhatikan berbagai kaidah penting
dalam penulisan surat, misalnya: objektifitas, sistematika, kesederhanaan, dan
kemudahan dipahami (kejelasan).
2. Alat untuk menyampaikan pemberitahuan, permintaan atau permohonan, buah pikiran
atau gagasan yang berkaitan dengan masalah-masalah bisnis, misalnya: surat
permintaan informasi produk baru, surat penawaran produk baru, surat pemesanan
produk, surat penagihan, surat penerimaan, surat penolakan, dan surat pangaduan
(klaim).
3. Alat bukti tertulis (dokumen tertulis), misalnya surat perjanjian jual beli, surat perintah
kerja, surat kerja sama, surat bukti tanda terima, dan faktur. Melalui surat- surat bisnis
yang dapat dipakai alat bukti historis.
4. Alat untuk mengingat, misalnya surat-surat bisnis yang diarsipkan, pada saat
dibutuhkan surat-surat tersebut dapat dilihat dan di cek kembali.
5. Bukti sejarah (historis), misalnya surat-surat izin pendirian usaha, surat penggabungan
usaha (merger).
6. Pedoman kerja, misalnya surat keputusan dan surat perintah (instruksi kerja). Surat-
surat bisnis tersebut berfungsi sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan
suatu kegiatan bisnis.

Pada umumnya pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan korespondensi adalah:


1. Koresponden, yaitu orang atau orang atau pihak yang berkirim surat dan atau yang
menandatangan surat.
2. Redaktur, yaitu orang yang menyusun naskah surat.
3. Sekretaris, yaitu orang yang membantu pemimpin dalam kegiatan korespondensi.
4. Juru ketik, yaitu orang yang membantu memproduksi surat-surat.
5. Register ,yaitu orang yang melakukan aktivitas tata usaha atau administrasi surat-
surat yang meliputi pemberian nomor surat, pencatatan surat keluar dann surat masuk,
serta menangani pengarsipan surat-surat (filling system)
6. Kurir, yaitu orang atau pihak yang mmenyampaikan surat kepada penerima
Peranan korespondensi sangat penting untuk dapat menunjang mewujudkan tercapainya
ketiga sasaran tersebut. Yaitu tercapainya citra, reputasi dan kepercayaan dari mitra
bisnis perusahaan.
1. Korespondensi dan Citra Baik (Favourable Image)

2022 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Dr. Aldina Shiratina, SE., M.Si. http://www.mercubuana.ac.id
Pada prakteknya hampir sebagian besar relasi bisnis kita bisa jadi hanya mengenal
perusahaan kita melalui surat-surat (brosur, leaflet, price list) yang telah kita kirimkan.
Mereka tidak menganal kita secara pribadi atau personal. Oleh karena itu, desain
bentuk dan isi surat mulai dari kop surat, isi surat dan bahasa yang digunakan akan
menjadi cerminan awal dari eksistensi perusahaan kita.
Citra perusahaan pada tahap awal perkenalan mungkin sekilas hanya diwakili oleh
bentuk sampul amplop ataupun kop suratnya, oleh karena itu desain amplop maupun
kop surat perlu dibuat dengan desain yang anggun dan indah yang dapat memberikan
informasi dasar mengenai perusahaan, terutama yang dapat menunjukkan sejauh
mana integritas dan bonafiditas perusahaan.
2. Korespondensi dan Reputasi (Good Reputation)
Apabila perusahaan kita telah mendapatkan pesanan pertama (first order = trial order)
maka hal ini berarti kita mulai memasuki tahap yang amat penting dalam kehidupan
usaha bisnis tersebut.
Pesanan pertama merupakan ujian atas bonafiditas perusahaan, dan salah satu
ukuran yang dapat dipakai adalah apakah perusahaan dapat memegang komitmen,
khususnya tentang tepat mutu dan tepat waktu.
3. Korespondensi dan Kepercayaan (Reliability)
Citra yang baik muncul dari penampilan lahir yang baik, sedangkan reputasi yang baik
akan terlahir dari kemampuan perusahaan dalam memegang janji komitmen atau
dalam menunjukkan kinerja yang baik. Apabila perusahaan dapat mencapai kedua
sasaran diatas maka secara otomatis para pelanggan akan menaruh kepercayaan
kepada perusahaan dalam aktifitas transaksi bisnisnya.
Pengelompokan Surat
1. Menurut Wujud / Bentuknya
a. Surat Bersampul (surat tertutup)adalah surat yang dikirimkan oleh seseorang
kepada orang yang terdiri atas kertas surat dan sampul (amplop) dengan
berbagai ukuran.
b. Kartu Pos adalah bentuk suratterbuka yang digunakan untuk menyampaikan
pesan-pesan singkat/pendek dan praktis yang berbentuk kartu kecil dengan
ukuran 10 cm x 15 cm yang dikeluarkan oleh PT Pos Indonesia.
c. Warkat Pos / Weseladalah surat yang wujudnya berupa gabungan kertas
surat dan amplop.
d. Telegram dan teleksdisebut juga sebagai surat kawat. Telegram adalah

2022 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Dr. Aldina Shiratina, SE., M.Si. http://www.mercubuana.ac.id
berita yang tercetak dan disampaikan dari jarak jauh.
e. Memorandum (memo) dan Notaadalah surat yang digunakan oleh pimpina
untuk menyampaikan suatu pesan-pesan singkat yang berupa
pemberitahuan, permintaan atau hal-hal lain dalam suatu organisasi.
f. Surat Tanda Buktiadalah surat yang memiliki fungsi sebagai tanda
bukti pengakuan sah atas suatu pembayaran tertentu antara satu pihak
kepada pihak lain. Contoh: faktur, kuitansi, dan tanda terima.
2. Menurut Pemakainnya
a. Surat Pribadi adalah surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya
menyangkut kepentingan atau hal-hal yang sifatnya personal atau pribadi.
Yang termasuk surat pribadi: surat perkenalan, surat cinta, surat
undangan perkawinan, surat ucapan terimah kasih dll.
b. Surat Dinas adalah surat yang isinya berkaitan dengan kepentingan tugas
dan kegiatan dinas instansi pemerintah. Yang termasuk surat dinas: surat
undangan dinas, surat pengumuman, surat edaran, surat pengantar,dll.
c. Surat Bisnis adalah surat yang digunakan orang atau badan yan
menyelenggarakan kegiatan usaha bisnis, seperti bidang usaha
produksi,
d. Surat Sosial adalah surat yang digunakan oleh organisasi atau lembaga-
lembaga sosial kemasyarakatan untuk berbagai kepentingan sosialbagi
masyarakat pada umumnya. Misalnya surat pemberitahuan kepada
instansi terkait, surat permohonan bantuandana kepada donatur, dll.
3. Menurut sasaran yang dituju
a. Surat Biasa adalah surat yang dibuat seseorang atau organisasi yang
ditujukan kepada seseorang atau organisasi lain yang berisi suatu
informasi yang bersifat umum dan bukan bersifat pribadi/privasi. Misalnya:
surat pemberitahuan tentang penyelenggaan lokakarya aplikasi
komunikasi bisnis dalam suatu perusahaan.
b. Surat Edaran adalah surat pemberitahuan secara tertulis yang
disampaikan oleh seorang/suatu lembaga yang yang ditujukan kepada
orang/lembaga lain dalam jumlah banyak. Misalnya: surat edaran tentang
hari kerja dan hari libur, upacara bendera hari-hari besar nasional, dan
jadwal penggunaan pakaian seragam kerja.
c. Surat Pengumuman adalah surat berisi pemberitahuan tentang

2022 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Dr. Aldina Shiratina, SE., M.Si. http://www.mercubuana.ac.id
sesuatu hal yang perlu diketahui oleh pegawai/karyawan suatu
organisasi ataupun masyarakat luas. Misalnya: pengumuman
perusahaan tentang dibukanya lowongan kerja untuk beberapa
posisi penting (manajer pemasaran, manajer personalia, dan
manajer produksi).
4. Menurut isi dan maksudnya jenisnya sangat bervariasi sesuai dengan maksud
dan tujuan penulisan surat tersebut. Misalnya: surat pemesanan produk, surat
keterangan, surat pemberitahuan, surat permintaan informasi, surat penawaran
produk, surat konfirmasi, surat tugas, dll.
5. Menurut urgensi penyelesainnya surat dikelompokkan menjadi tiga jenis
yaitu: Surat Biasa, Surat Segera, Surat Kilat.

Bagian Surat Setiap surat mempunyai bagian-bagian dan masing-masing bagian itu
mempunyai kegunaan tertentu. Penempatan atau letak bagian-bagian surat tergantung dari
bentuk surat yang dipakai. Pada surat resmi( bisnis), bagian-bagiannya, adalah sebagai
berikut :
1. Kepala surat (kop surat)
Kepala surat surat atau yang bisa juga disebut dengan kop surat merupakan bagian
teratas dalam sebuah surat. Fungsi penyertaan kepala surat tersebut tidak terlepas dari
pemberian informasi mengenai nama, alamat, kegiatan dari lembaga tersebut serta juga
bisa menjadi alat promosi. Bagian surat yang pertama ini berisi: Logo atau lambang dari
sebuah instansi, lembaga, perusahaan atau organisasi, Nama instansi, lembaga,
perusahaan, atau organisasi tersebut, Alamat instansi, lembaga, perusahaan, atau
organisasi tersebut, Nomor telepon, kode pos, alamat email atau alamat web. Biasanya
setelah penulisan kepala surat atau kop surat terdapat sebuah garis horizontal pemisah
yang memisahkan antara kepala surat dengan bagian-bagian surat yang lain seperti
tempat dan tanggal pembuatan.
2. Tanggal Surat
Tanggal surat berfungsi memberitahukan kepada penerima surat kapan surat itu ditulis.
Sebagaimana diketahui, pengiriman surat kadang-kadang cepat sampai ke tujuan, tetapi
kadang-kadang juga lambat. Dengan tercantumnya tanggal surat, penerima akan
mengetahui berapa lama surat itu dalam perjalanan.
3. Nomor, lampiran, dan hal atau perihal Kata nomor, lampiran, dan hal ditulis dengan
diawali huruf kapital dan diikuti dengan titik dua yang ditulis secara berurutan ke bawah.

2022 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Dr. Aldina Shiratina, SE., M.Si. http://www.mercubuana.ac.id
Penulisan kata lampiran hanya diperlukan apabila ada berkas yang dilampirkan dalam
surat tersebut
4. Nama dan alamat yang dituju
Tulislah nama dan alamat yang dituju serta kata sapaan dan gelar akademis maupun
nonakademis secara benar ejaannya.
5. Salam pembuka dan paragraf pembuka
Salam pembuka merupakan sapaan penghormatan yang dilakukan oleh pengirim pesan
kepada pihak lain sebelum menyampaikannya.
6. Isi surat
Isi surat merupakan inti surat yang ingin disampaikan oleh pengirim kepada penerima
surat. Secara garis besar, isi surat mencakup tiga hal penting yaitu paragraf pembuka,
paragraf isi, dan paragraf penutup.
7. Salam penutup dan paragraf penutup
Surat yang baik memerlukan salam penutup sebagai suatu ungkapan sikap respek
(hormat), sopan, atau etika berkirim surat.
8. Tanda tangan, nama jelas dan jabatan
Surat dinas dan surat bisnis dianggap sah jika ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang, yaitu pimpinan suatu instansi, lembaga atau organisasi. Setelah surat
ditandatangani, nama pengirim dan jabatan perlu juga dicantumkan dalam surat
tersebut.
9. Tembusan/tindasan atau c.c (carbon copy)
Kata tembusan yang ditulis huruf awal kapital diletakkan di sebelah kiri pada bagian kaki
surat, lurus dengan bagian nomor dan hal, serta sejajar dengan nama pengirim surat.
10. Inisial Inisial, yang disebut juga sandi,
merupakan tanda pengenal bagi petugas yang membantu konsep dan yang mengetik
surat tersebut. Inisial berguna untuk mengetahui siapa pengonsep dan pengetik surat
sehingga jika terjadi kesalahan dalam pengetikan surat tersebut, pengonsep dan
pengetik surat tersebut dapat dihubungi dengan mudah.

Bentuk-bentuk Surat
Adapun yang dimaksud dengan bentuk surat ialah tata letak atau posisi bagian-bagian
surat. Masing-masing bagian itu mempunyai posisi tertentu sesuai dengan fungsi dan
perannya, terutama sebagai petunjuk atau identifikasi untuk memproses surat tersebut.
Ada Berbagai bentuk-bentuk surat yang sering digunakan dalam penulisan/pengetikan

2022 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Dr. Aldina Shiratina, SE., M.Si. http://www.mercubuana.ac.id
sehari-hari, diantaranya adalah Block Style, Hanging Paragraph Style, Indented Style, Full
Block Style, Official Style, Semi Block Style.
11. Bentuk Lurus (Block Style) Surat bentuk lurus atau block style adalah bentuk surat
dengan pengetikan secara lurus rata dari margin kertas sebelah kiri, namun untuk
tanggal dan salam penutup tidak diketik dari margin sebelah kir.
12. Bentuk Alinea Menggantung (Hanging Paragraph Style) Perbedaan surat bentuk
ini terletak pada isi paragpraphnya, dimana baris kedua pada paragraph surat tersebut
dimulai 5 baris (menggantung),.
13. Bentuk Lekuk (Indented Style) Bentuk surat ini dikenali pada alamat dalamnya yang
berlekuk, dan setiap awal paragraph selalu menjorok 5 baris kedalam sedangkan baris
berikutnya tetap pada margin kiri
14. Bentuk Lurus Penuh (Full Block Style) Pada bentuk surat lurus penuh (Full Block Style)
seluruh bagian surat kecuali kop surat, pengetikannya dimulai dari margin sebelah kiri.
15. Bentuk Resmi (Official Style) Bentuk resmi ini sering digunakan dalam institusi
pemerintahan, pada pengetikannya alamat dalam berada pada sisi sebelah kanan,
kemudian paragraf isi surat menjorok sedikit kedalam, setiap awal paragraf menjorok
5 spasi kedalam.
16. Bentuk Setengah Lurus (Semi Block Style) Yang membedakan bentuk Semi Block Style
dengan Block Style maupun Full Block Style adalah pada awal paragraph yang
menjorok 5 karakter ke dalam, kemudian tanda tangan berada di sebelah kanan surat

Jenis-jenis Surat Bisnis


1. Surat Perkenalan Adalah surat dari penjual kepada calon pembeli yang berisi informasi
tentang perusahaan penjual agar diketahui oleh calon pembeli sehingga perkenalan
itu akan berkelanjutan dengan proses berikutnya menurut transaksi. Informasi tentang
perusahaan penjual yang dicantumkan dalam surat perkenalan adalah :
a) nama perusahaan dan bidang usaha atau kegiatannya
b) gambaran kemampuan yang dimiliki, tenaga ahli, dan, peralatan yang
dipakai
c) pekerjaan/projek yang pernah ditangani
d) harapan atau prospek yang dikehendaki oleh penjual
e) khusus surat perkenalan kepada instansi pemerintah harus dilampiri: Tanda
Daftar Rekanan, Surat IzinUsaha Perdagangan (SIUP), dan Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP).

2022 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Dr. Aldina Shiratina, SE., M.Si. http://www.mercubuana.ac.id
2. Surat Permintaan Penawaran Adalah surat dari calon pembeli kepada penjual
yang isinya meminta penawaran. Surat permintaan penawaran sering merupakan
tahap awal proses terjadinya transaksi bisnis. Surat permintaan penawaran bertujuan
untuk meminta keterangan terinci yang meiliputi daftar harga, katalog, brosur, atau
prospektus dan mengetahui harga, syarat jual beli, dan keterangan tentang barang
atau jasa yang akan dibeli serta juga bisa untuk meminta agar penjual mengadakan
demonstrasi pemakaian di tempat calon pembeli. Surat permintaan penawaran
hendaknya isinya harus jelas agar penjual mengetahui secara pasti keinginan calon
pembeli dan surat permintaan penawaran tidak perlu disusun dengan gaya yang
menarik. Di dalam surat permintaan penawaran barang biasanya calon pembeli
menanyakan :
a) nama dan jenisbarang,
b) ciri-ciri khusus(spesifikasi) barang, yaitu tipe, ukuran, kualitas, kapasitas dan lain-
lain,
c) harga satuan,
d) potongan,
e) Brosur,
f) cara pembayaran,
g) cara penyerahan,
h) kemudahan yang mungkindiperolehpembeli, seperti service gratis, garansi,
danl ain- lain yang merupakan layanan penjual (after sales service).
3. Surat Penawaran Adalah surat dari penjual kepada calon pembeli yang berisi
penawaran barang atau jasa yang member informasi tentang barang atau jasa dan
menggugah minat calon pembeli agar tertarik pada apa yang ditawarkan.
4. Surat Pesanan dan Balasannya Surat pesanan(order) adalah surat dari pemesan atau
pembeli kepada penjual yang isinya memesan barang atau meminta jasa tertentu yang
dilakukan setelah mengetahui informasi yang diperoleh melalui surat penawaran,
melalui iklan, atau melalui petugas pemasaran(wiraniaga) dari perusahaan penjual.
Yang penting di dalarn surat pesanan harus disebut dengan jelas, singkat, dan sopan
segala sesuau yang menyangkut pesanan akan menjadi pertimbangan bagi penjual
untuk menentukan apakah pesanan dapat dipenuhi atau tidak, yaitu :
a) Nama, jenis, tipe, danciri-ciri lain barang yang dipesan.
b) Jurnlah atau banyaknya pesanan.
c) Cara pembayann.

2022 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Dr. Aldina Shiratina, SE., M.Si. http://www.mercubuana.ac.id
d) Cara pengiriman atau cara penyerahan yang dikehendaki
e) Waktu penyerahan atau waktu pengiriman yang diinginkan(kapan
barang diharapkan tiba).
5. Surat Penerimaan Pesanan Ialah surat yang dikirim oleh penjual kepada pemesan
karena penjual mendapat order dan semua persyaratan yang diusulkan atau yang
dikehendaki pemesan di dalam order itu dapat disetujui oleh penjual dan tanpa perlu
lagi membahas surat pesanan itu. Isi surat penerimaan pesanan tidak lain dari
pernyataan penjual bahwa ia dapat memenuhi pesanan, namun ia memerlukan waktu
beberapa lama untuk persiapan, dan mamberikan estimasi kapan pengiriman barang
akan dilakukan. Surat ini sangat perlu dikirim oleh penjual kepada pemesan karena
manfaatnya sangatbesar, baik bagi penjual maupun bagi pemesan, yaitu :
a) Agar pemesan merasa tenang karena pesanannya dapat dipenuhi
oleh penjual
b) Agar pemesan tidak lagi mencari barang yang sama dari penjual yang
lain
c) Agar pemesan dapat mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan
sebelum barang yang dipesannya tiba, misalnya uang, alat angkut,
gudang, dan lain-lain.
d) Agar pemesan dapat menawarkan barang pesanannya kepada pihak
lain, walaupun barangnya belum tiba(bila barang yangdipesan itu untuk
dijual lagi)
6. Surat Konfirmasi Pesanan Berkomunikasi dapat dilakukan dengan berbagai media
selain denganperantaraan surat, pemesanan juga dapat dilakukan dengan
perantaraan telepon, telegam, teleks, dan faksimili.
Pemesanan melalui telepon, telegram, dan teleks masih lemah dasar hukumnya
karena tidak mempunyai bukti otentik seperti tidak terdapat tandatangan pemesan.
OIeh karena itu, setelah menerima pesanan via telepon atau via teleks, penjual perlu
memastikan sejauhmana kebenaran pesanan tersebut dengan membuat surat yang
disebut surat konfirmasi pesanan. Surat konfirmasi pesanan berisi data tentang
pesanan yang terdiri atas nama batang, jumlahnya, harga, dan syarat jual beli
lainnya seperti tempat penyerahan, waktu penyerahan, cara pembayaran, dan lain-
lain. Surat konfirmasi pesanan bertujuan untuk memperoleh kepastian tentang
pesanan berikut syarat jual beli yang dikehendaki penjual. Apabila si
pemesan setuju maka lembar aslinya harus dikembalikan kepada penjual sebagai

2022 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Dr. Aldina Shiratina, SE., M.Si. http://www.mercubuana.ac.id
bukti otentik pesanan.
7. Surat Penolakan Pesanan Penjual yang terpaksa menolak pesanan haruslah segera
memberitahukan penolakan itu kepada pemesan secepatnya. Surat penolakan
pesanan harus berisi alasan yang logis. Penolakan perlu diungkapkan dengan bahasa
yang halus dan sopan agar hubungan baik dengan pemesan tetap terjalin.
Ada beberapa hal yang menyebabkan pihak penjual terpaksa menolak pesanan,
karena barang yang dipesan tidak ada atau sudah habis, tidak tercapainya
persesuaian mengenai cara penyerahan atau pengiriman barang, atau tidak
disetujuinya cara pembayaran yang diusulkan oleh pemesan(misalnya pemesan
menghendaki pembayaran secara kredit, sedangkan penjual menghendaki secara
tunai). Dalam surat penolakan pesanan terkadang penjual dapat menyampaikan dua
maksud di dalam satu surat serta dapat terjadi adanya
penawaran baru. Sambil menolak satu pesanan, penjual dapat menawarkan barang
baru, asalkan barangnya sejenis dengan barang yang dipesan.
8. Surat Referensi Bank dan Referensi Dagang Referensi yang dikeluarkan oleh bank
disebut referensi bank,sedangkan referensi dari perusahaan disebut referensi dagang.
Surat referensi diberikan rahasia oleh pihak yang memberi kepada pihak yang
meminta. Surat referensi diperlukan oleh bank atau perusahaan bila berhadapan
dengan nasabah atau pelanggan yang masih baru. Jika pembeli (pihakkesatu),
misalnya, berhubungan dagang dengan sebuah perusahaan (pihakkedua) untuk
pertama kalinya dan ia ingin membeli barang secara kredit maka perusahaan / pihak
kedua memerlukan referensi dari bank atau perusahaan lain(pihak ketiga untuk
rnengetahui kredibilitas atau creditworthiness calon pembeli apakah memenuhi syarat
untuk diberi kredit atau tidak.

PENGERTIAN PROPOSAL
Menurut Sitepu (2013) "Proposal" bermakna "usulan" yang merupakan hasil dari
kegiatan"mengusulkan" atau "propose" dalam bahasa Inggris. Dengan demikian proposaql
merupakansuatu usulan atau rencana yang memerlukan persetujuan dari pihak lain
sebelumdilaksanakan.Isi proposal dapat berupa rancangan kegiatan, dana, pelaksana, dan
lain sebagainya. Menurut Keraf (1998:302), menyebutkan usul atau proposal adalah suatu
saran atau permintaan kepadaseseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau
melakukan suatu pekerjaan.Pengertian dari proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat
oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelaskan sebuah tujuan kepada

2022 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 Dr. Aldina Shiratina, SE., M.Si. http://www.mercubuana.ac.id
si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman
mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Dari proposal tersebut, diharapkan dapat
memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya
memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Proposal dibuat untuk meyakinkan
seseorang atau badan sehingga orang atau badan tersebut menerima proposal atauusul
dan melakukan apa yang diharapkan dalam proposal itu. Sebelum membuat sebuah
proposal atau usul kita harus menentukan untuk siapa proposal itu dibuat. Hal ini di
sebabkan karena isi dan bentuk proposal yang akan dibuat tergantung dari kepada siapa
proposal itu akan diberikan.
Sebuah proposal dibuat berdasarkan sesuatu yang belum tersedia dan belum terjadi.
Hal iniberbeda dengan tulisan lain yang dibuat berdasarkan sesuatu hal atau bahan yang
sudah tersedia atau yang sudah jadi. Untuk itu, agar dapat meyakinkan penerimaan
proposal, kemampuan pembuatan proposal dalam merencanakan dan memperkirakan
sesuatu rencana sangat mutlak dibutuhkan dalam membuat proposal. Pembuatan proposal
banyak manfaatnya untuk kita sebagai pembuat dan untuk penerimaproposal tersebut.
Secara umum manfaat dari pembuatan proposal itu adalah sebagai berikut:
1. Sebagai landasan kerja atau rencana yang dapat mengarahkan panitia dalam
melakukankegiatan atau pekerjaan yang sudah direncanakan dalam proposal.
2. Memberi masukan atau usulan kepada pihak lain tentang suatu permasalahan social
yang sedang terjadi di lingkungan masyarakat serat masukkan-masukkan dalam
menyelesaikan permasalahan tersebut.
3. Meminta bantuan kepada pihak lain untuk melakukan suatu pekerjaan yang tidak bisa
di lakukan sendiri
4. Meyakinkan orang lain atau pihak-pihak yang terkait, dalam hal ini donator untuk
memberikan dukungan baik segi material maupun financial dalam melaksanakan
kegiatan atau pekerjaan yang sudah direncanakan dan di sepakati oleh pihak-pihak
yang terkait.
5. Dapat menjelaskan secara singkat tentang apa, bagaimana, dan kapan kegiatan atau
pekerjaan tersebut dilaksanakan kepada pihak-pihak yang terkait dalam pembuatan
proposal tersebut.
1. Seseorang atau badan yang membuat sebuah proposal tentunya mempunyai tujuan
dan maksud tertentu. Secara umum tujuan penulisan sebuah proposal adalah sebagai
berikut:
1. Permohonan bantuan kepada pihak lain

2022 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


14 Dr. Aldina Shiratina, SE., M.Si. http://www.mercubuana.ac.id
2. Penawaran suatu kegiatan yang berkaitam dengan pihak tertentu
3. Permohonan izin melakukan penelitian yang bersifat formal
4. Perencanaan sebuah pekerjaan yang bersifat formal
5. Permohonan bantuan dana kepada pihak lain
6. Sebagai masukan atau usulan tentang suatu permasalahan kepada pihak lain yang
berkepentingan.
Dari tujuan-tujuan penulisan proposal tersebut, akan menentukan juga jenis atau
bentuk sebuah proposal yang akan di buat. Karena bentuk sebuah proposal tergantung
pada tujuan dan jenis kegiatan yang akan dilakukan.
Tujuan dari pembuatan proposal adalah biasanya untuk menjabarkan penelitian yang
sudah dilakukan, memperoleh batuan dana, memperoleh dukungan atau sponsor, dan
memperoleh perizinan. Untuk itu menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan proposal
kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman
mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat
memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya
memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.
Ada beberapa hal yang biasanya di detailkan di antaranya:
1. Penjabaran mendetail mengenai tujuan utama dari si penulis kepada
pembacanya
2. Penjabaran mendetail mengenai proses bagaimana mencapai tujuan si
penulis kepada pembacanya.
3. Penjabaran mendetail mengenai hasil dari proses yang telah dijabarkan
diatas sehingga mencapai tujuan yang diinginkan oleh si penulis dan juga si
pembaca..

JENIS PROPOSAL
Secara umum proposal dibedakan menjadi tiga yaitu proposal formal, proposal
semiformal, dan proposal nonformal.
Proposal formal adalah proposal yang dalam penyusunannya memenuhi persyaratan
persyaratan formal. Bentuk proposal formal ini didalamnya terdiri dari pendahuluan, bagian
isi, dan bagian penutup. Biasanya proposal formal ini dibuat untuk suatu kepentingan yang
formal juga.
Sedangkan proposal semiformal dan proposal nonformal merupakan proposal yang
dalam pembuatannya tidak terlalu mengikuti konvensi atau persyaratan persyaratan yang

2022 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


15 Dr. Aldina Shiratina, SE., M.Si. http://www.mercubuana.ac.id
berlaku dalam naskah formal. Walaupun tidak terlalu formal, namun dalam proposal
semiformal dan proposal nonformal ini juga harus ada bagian bagian proposal yang harus
ada dalam sebuah proposal.
Menurut Keraf (1998:303) macam macam bidang yang bias dijadikan sasaran dalam
membuat proposal adalah: Penelitian, Pengembangan Perencanaan Pemasaran.
Pertama, Proposal penelitian biasanya dibuat oleh seorang atau lembaga lembaga
ilmiah seperti perguruan tinggi untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan ditujukan oleh
suatu badab dan dibiayai oleh badan tersebut. Banyak para pendidik seperti dosen, guru
bahkan juga terkadang mahasiswa yang membuat proposal penelitian yang ditujukan untuk
instansi instansi pemerintahan untuk mendapatkan dana dari instansi tersebut guna
mempelajari penelitiannya itu. Dalam membuat sebuah proposal penelitian harus sesuai
dengan aturan yang berlaku pada instansi atau badan yang akan diberikan proposal
tersebut. Tiap tiap instansi tidak semuanya sama dalam mengatur proposal sebuah
penelitian. Karena proposal penelitian ini termasuk kedalam bentuk proposal sebuah
penelitian formal, maka dalam penyusunannya harus sesuai dengan konvensi yang berlaku.
Namun sevara garis besar isi proposal tersebut terdapat tiga bagian yaitu pendahuluan,
bagian isi, dan bagian penutup.
Selain proposal penelitian, bentuk proposal yang tergolong bentuk formal adalah
proposal perencanaan. Misalnya saja untuk proposal perencanaan pembangunan gedung,
kantor, sekolah dan lain lain. Biasanya proposal ini dibuat oleh perusahaan yang
berkecimpung didunia kontraktor. Perusahaan tersebut mengajukan penawaran penawaran
kepada suatu lembaga, badan atau instansi untuk mengerjakan pembangunan gedung atau
kantor lembaga tersebut. Oleh karena itu proposal perencanaan ini butuh konsep serta
perencanaan yang matang untuk dapat meyakinkan bahwa rencana yang ditawarkan
menarik.
Secara umum ada beberapa jenis proposal yang sangat populer, diantaranya yaitu;
Proposal kegiatan Setiap kegiatan resmi di masyarakat atau pun di lingkungan lembaga
pendidikan yang akan diadakan biasanya di susun proposal kegiatannya terlebih dahulu.
Proposal ini berisi rancangan kegiatan yang akan di adakan. Tujuan dari penyusunan
proposal ini selain agar kegiatan terencana dengan baik juga berfungsi sebagai sarana
fundrising.
Proposal skripsi, Proposal skripsi ini berisi tentang gambaran kegiatan penelitian
yang akan dilakukan, mulai dari tujuan, latar belakang, metode, pendanaan, hingga waktu
yang digunakan.

2022 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


16 Dr. Aldina Shiratina, SE., M.Si. http://www.mercubuana.ac.id
Proposal bisnis/usaha, Proposal bisnis / usaha ini bertujuan untuk menjual ide usaha
kepada pihak lain dengan harapan ide tersebut diterima dengan kompensasi bantuan modal
usaha.
Proposal pengajuan kredit, Proposal pengajuan kredit ini biasanya dibuat oleh Usaha
Kecil Menengah (UKM) dalam mengajukan suntikan modal usaha dari koperasi atau bank
yang menyediakan bantuan dana untuk UKM.
Proposal penelitian, Proposal penelitian ini biasanya disusun oleh mahasiswa,
peneliti, dosen yang akan melakukan penelitian pada topik tetentu. Proposal peneletian ini
selain memaparkan rancangan penelitian yang akan dikerjakan juga berisi tentang
gambaran pembiayaan yang diperlukan.
Proposal sponsorship untuk iklan mediaSetiap media baik media komunitas maupun
media komersial membutuhkan pendanaan untuk keberlangsungan hidupnya. Dan
sebagianbesar dana tersebut diperoleh dari pemasangan iklan. Oleh karena itu penawaran
kerjasama (sponsorship) untuk iklan ini membutuhkan perencanaan yang matang.Untuk
menggambarkan kondisi media dan penawaran kerjasama biasanya disusun sebuah
proposal sponshorship. Sehingga pihak sponsor bisa memutuskan apakah mereka
memasang iklan atau tidak pada media tersebut.

1. Proposal Formal
Seperti yang telah dikemukakan diawal , proposal formal adalah proposal yang dalam
penyusunannya mengikuti dan memenuhi persyaratan persyaratan formal.
Dalam persyaratan formal ada tiga bagian utama yaitu bagian Pendahuluan, Isi, dan
Bagian Penutup. Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
1) Bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar
(kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan.
2) Isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup,
pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan
panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya.
3) Bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan
sebagainya.
2. Proposal Semiformal
Proposal semiformal terbagi menjadi 2 jenis, yaitu: proposal kegiatan umum dan proposal
kegiatan ilmiah sederhana.
3. Proposal kegiatan umum, Proposal kegiatan umum ialah proposal yang berisi usulan atau

2022 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


17 Dr. Aldina Shiratina, SE., M.Si. http://www.mercubuana.ac.id
rencana kegiatan yang bersifat umum, misalnya, kegiatan bazaar, bakti social, pesantren
kilat.
4. Proposal Kegiatan Ilmiah Sederhana, Proposal kegiatan ilmiah sederhana atau proposal
penelitian ilmiah sederhana adalah usulan kegiatan yang berisi rancangan kerja atau
langkah-langkah untuk melakukan kegiatan ilmiah secara sederhana.Misalnya, proposal
pengamatan, proposal mengadakan diskusi ilmiah, proposal penelitian sederhana, dan
proposal studi kepustakaan.

Sistematika proposal kegiatan ilmiah sederhana juga berbentuk sederhana meliputi


unsur- unsur berikut.
1) Nama kegiatan ilmiah (judul) Judul merupakan cerminan dari keseluruhan rencana
penelitiannya, karenanya merupakan unsur yang paling penting dan merupakan wajah
pengenal rencana penelitiannya tersebut.
2) Latar belakang/Dasar penelitian Latar belakang penelitian memuat alasan-alasan
mengapa topik seperti yang tercantum di dalam judul penelitian itu diteliti.
3) Ruang lingkup masalah Hasil paparan permasalahan dalam latar belakang untuk lebih
jelas diuraikan dalam bentuk ruang lingkup / identifikasi masalah. Identifikasi ini
memperlihatkan berbagai kemungkinan masalah yang muncul dan yang dapat diteliti.
4) Pembatasan masalah Berdasarkan identifikasi ditetapkan batasan permasalahan.
Pembatasan masalah penelitian berupa penetapan lingkup permasalahan dari berbagai
masalah yang teridentifikasi sesuai dengan tujuan penelitian.
5) Teknik/metode yang digunakan Dalam hal ini dijelaskan populasi dan sampel penelitian
(jika penelitian sampling) dan teknik pengambilan sampelnya. Jika bukan penelitian
sampling atau sensus (populasi), dijelaskan siapa informan yang menjadi subjek
penelitian. Selanjutnya metode (teknik) pengumpulan data juga dijelaskan, dan
demikian pula metode analisis data yang akan dipergunakan.
6) Tujuan dan manfaat kegiatan Di sini, dijelaskan apa saja tujuan kegiatan atau penelitian.
Lalu dijelaskan pula jika telah diteliti hasilnya akan bermanfaat untuk apa dan untuk
siapa.
7) Program kegiatan Pada bagian ini, penyusun proposal akan menyajikan jadwal atau
pembagian waktu pelaksanaan kerja.
8) Jadwal atau program pelaksanaan kegiatan ini untuk memberikan gambaran kepada
penerima proposal tentang kegiatan sejak dari awal hingga akhir.
9) Lokasi dan waktu kegiatan Dalam proposal juga dijelaskan kapan dan di mana program

2022 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


18 Dr. Aldina Shiratina, SE., M.Si. http://www.mercubuana.ac.id
kegiatan secara keseluruhan dilakukan atau dilaksanakan.
10) Biaya kegiatan Pada bagian ini dipaparkan perincian anggaran dari pemasukan hingga
biaya-biaya yang akan dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan. Dalam penyusunan
anggaran diusahakan harus efisien dan logis.
11) Penutup Bagian ini berisi penegasan permohonan persetujuan pihak yang berwenang
menyetujui, seperti kepala sekolah, harapan-harapan, dan ucapan terima kasih.
12) Proposal diakhiri dengan penulisan tanggal pengajuan proposal dan tanda tangan
penanggung jawab proposal.

1. Proposal nonformal
Proposal penelitian dibagi menjadi 4 yaitu :
a. Proposal Penelitian Pengembangan Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau
produk yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal
ini, kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-
konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan
masalah.Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap
suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan
temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan.
b. Proposal Penelitian Kajian Pustaka Telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan
suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam
terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya
dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber
pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan
baru.Dalam hal ini bahan- bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk
menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan
deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka teori baru dapat
dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.
c. Proposal Penelitian Kualitatif. Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan
gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan
memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses
dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
d. Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu,
laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan

2022 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


19 Dr. Aldina Shiratina, SE., M.Si. http://www.mercubuana.ac.id
mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh keotentikan.
e. Proposal Penelitian Kuantitatif. Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan
pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori,
gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya,
kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta
pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran
(verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.

TEKNIK ATAU SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL


Teknik penyusunan proposal antara lain:
1. Pembuatan atau penyusunan proposal baiknya dilakukan oleh orang atau beberapa
orang yang sudah terbiasa membuat sebuah proposal atau bisa dikatakan orang yang
ahli dalam menyusun proposal dan berkaitan dengan kegiatan bidang atau pekerjaan
yang akandilakukan. Hal ini dilakukan karena dalam membuat sebuah proposal, apalagi
yang bersifat formal, benar-benar dituntut ketelitian, keseriusan serta wawasan yang
luas dari pembuat proposal tersebuat.
2. Tentukan tema dan tujuan proposal yang akan dibuat
3. Persiapkan bahan-bahan serta informasi sebanyak mungkin yang berkaitan dengan
kegiatan tersebut. Bahan dan informasi tersebut sangat diperlukan dalam merumuskan
proposal yang akan dibuat.
4. Menyusun draf atau kerangka proposal yang baik dan sistematis. Perlu diingat karena
proposal yang akan kita buat akan dibaca oleh orang lain, maka dalam merumuskan
draf atau kerangka juga harus semenarik mungkin. Kerangka atau draf yang menarik
akan menghasilkan proposal yang menarik juga.
5. Buatlah proposal dengan semenarik mungkin. Setelah selesai perbanyaklah proposal
tersebut dan berikan kepada orang-orang yang berkepentingan agar bias dikoreksi dan
diberi masukkan sebelum diserahkan kepada badan atau instansi penerima proposal
tersebut.
Menurut Sitepu (2013) ada beberapa persiapan yang harus diperlukan dalam
menyusun sebuah proposal penelitian untuk penulisan skripsi, antara lain:
1) Tentukan bidang dan masalah yang hendak diteliti dalam kawasan teknologi
pembelajaran
2) Kreatif dan inovatif dalam menentukan bidang dan masalah penelitian dengan
menghindari bidang, jenis, dan masalah penelitian yang sudah sering/banyak

2022 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


20 Dr. Aldina Shiratina, SE., M.Si. http://www.mercubuana.ac.id
dilakukan
3) Batasi ruang ruang lingkup masalah penelitian dari aspek jenis masalah, variable,
tingkat dan jenjang pendidikan, populasi dan responden, dan tempat penelitian
4) Cari teori yang terkait dengan masalah itu
5) Review / kaji penelitian-penelitian yang pernah dilaksanakan dalam bidang dan
masalah yang telah dipilih
6) Pertimbangkan kemungkinan dan kelayakan penelitian dilihat dari sumber-sumber
teori, sumber data, dana, dan waktu
7) Diskusikan masalah penelitian itu dengan teman atau dosen/peneliti yang
berpengalaman dalam bidang tersebut
8) Pegang teguh bahwa diri sendirilah adalah pemilik dan penanggung jawab
pelaksanaan dan hasil penelitian

Sistematika penulisan proposal:


1) Pendahuluan, Berisi tentang hal atau point-point yang akan di bahas dalam
proposal.
2) Dasar Pemikiran, Dasar yang dipikirkan dalam proposal.
3) TujuanYang akan di lakukan/ di capai dalam pembuatan proposal.
4) TemaTema, yang akan di angkat dalam proses pembuatan judul. atau tema yang
akan di angkat untuk pembuatan proposal dimana disitu sebagaiu bahan acuan
selanjutnya.
5) Jenis Kegiatan, Suatu kegiatan yang akan dilaksanakan.
6) Target, Sesutau yang harus tercapai dalam suatu tujuan.
7) Sasaran/Peserta, Yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
8) Waktu dan Tempat PelaksanaanMenentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun
serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut.
9) Anggaran Dana, Total pemasukan dan pengeluaran dalam suatu kegiatan.
10) Susunan Panitia, Yang tercantum dalam susunan panitia adalah susunan
susunan terpenting saja yang dicantumkan.
11) Sisanya berada dilampiran.
12) Jadwal Kegiatan, Kalender kegiatan dalam kegiatan yang akan dilaksanakan.
13) Penutup, Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan permohonan dukungan
bagi semua pihak.Ditutup dengan lembar pengesahan proposal.
14) Terakhir, diikuti dengan lampiran.

2022 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


21 Dr. Aldina Shiratina, SE., M.Si. http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1) Bovee. Courtland L; Thill, John V. Business Communication Today. Ed. 6,Edisi
Internasional. Upper Saddle River . New Jersey, Prentice Hall International, 2000.
2) Purwanto, Djoko., (2010), Komunikasi Bisnis, Edisi 4, Jakarta: Erlangga.
3) Burhanudin , SE., SE., M.Si., Komunikasi Bisnis.Ed. 1., Jakarta: Pustaka Pelajar
4) Guffey, M.E., Rhodes, K & Rogin, P., (2006), Komunikasi Bisnis: Proses dan Produk,
Buku I, Edisi 4, Terj. Jakarta: Salemba 4.
5) Alder, Ronal B. and Jeanne M. Elmhorst. 1996. Communicating at work: Principles
and Practices for Business and Professions. Fithh Edition. New York: McGraw- Hill.
6) Pace, R. Wayne and Don F. Faules. 1998. Komunikasi Organisasi: Strategi
Meningkatkan Kinerja Perusahaan. (Terjemahan). Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya..

2022 Komunikasi Bisnis Pusat Bahan Ajar dan eLearning


22 Dr. Aldina Shiratina, SE., M.Si. http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai