Anda di halaman 1dari 19

1. Apa perbedaan yang anda pahami tentang sistem komunikasi Intrapersonal?

Berikan
contoh!
2. Apa yang anda pahami tentang sistem komunikasi Interpersonal? Berikan contoh
3. Apa yang anda pahami tentang sistem komunikasi kelompok? Berikan contoh
4. Apa perbedaan antara sistem komunikasi intrapersonal, interpersonal, dan kelompok?
5. Sebutkan teori tentang sistem komunikasi intrapersonal, interpersonal dan kelompok!
6. Bagaimana teori-teori tersebut diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari?
7. Apakah manfaat yang bisa didapatkan dengan memahami dan mengaplikasikan teori-
teort tsb Berikan contoh!

1. Apa perbedaan yang anda pahami tentang sistem komunikasi


Intrapersonal? Berikan contoh!

Komunikasi intrapersonal mengacu pada komunikasi dalam diri seseorang. Ini adalah
proses merasakan, memikirkan, mengevaluasi, dan menafsirkan peristiwa dalam pikiran
seseorang.
Komunikasi intrapersonal adalah bentuk komunikasi manusia yang paling murni dan
paling dasar. Di setiap momen kehidupan, orang menerima pesan melalui mata, telinga, kulit,
hidung, atau alat indera lainnya. Sebelum merespon pesan tersebut, orang melakukan
komunikasi intrapersonal dalam dirinya berdasarkan persepsi dan pengalaman sebelumnya.
Orang yang berbeda mungkin menanggapi pesan tunggal secara berbeda karena perbedaan
dalam persepsi dan pengalaman mereka.
Pembahasan di atas menyimpulkan bahwa komunikasi intrapersonal terjadi ketika
seseorang berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Ini adalah bentuk komunikasi yang paling
mendasar. Ketika seseorang menerima pesan atau mengamati sesuatu, tanggapannya
bergantung pada komunikasi intrapersonal.

A. Arti Komunikasi Interpersonal


Komunikasi interpersonal terjadi ketika dua individu terlibat dalam proses
komunikasi . Dalam arti yang lebih luas, komunikasi interpersonal adalah pertukaran
informasi, ide, pendapat dan perasaan yang berkaitan dengan peristiwa pribadi,
keluarga, organisasi, sosial, nasional dan internasional antara dua orang yang berada
di tempat yang sama.
Berkomunikasi secara interpersonal merupakan kebutuhan dasar kelangsungan
hidup manusia. Orang-orang melakukan komunikasi antarpribadi tidak hanya di
rumah atau di kantor tetapi juga saat mereka berjalan, bepergian, bekerja, berbelanja,
membaca koran, atau menonton permainan dan film. Umumnya, komunikasi
antarpribadi berlangsung melalui percakapan tatap muka. Namun, ini dapat berupa
percakapan telepon jika individu terhubung secara emosional.
Dari pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa ketika dua individu
bertukar pandangan, perasaan dan sikap tentang masalah apa pun, itu disebut sebagai
komunikasi antarpribadi.

B. Perbedaan Antara Komunikasi Intrapersonal Dan


Interpersonal
Intrapersonal dan interpersonal adalah dua bentuk dasar komunikasi manusia.
Kedua jenis komunikasi ini menyebar di semua aspek kehidupan manusia. Dari
buaian hingga liang kubur, orang terus menerus melakukan komunikasi intrapersonal.

Perbedaan utama antara kedua jenis komunikasi ini:


1. Berarti Komunikasi intrapersonal terjadi ketika seseorang berkomunikasi dengan
dirinya sendiri. Dan komunikasi interpersonal adalah pertukaran informasi, ide,
pendapat dan perasaan antara dua orang.
2. Alam Komunikasi Intrapersonal Itu terjadi dalam bentuk penginderaan,
pemikiran dan evaluasi dalam diri sendiri. Dan komunikasi interpersonal itu
terjadi dalam bentuk pertukaran dan pertukaran informasi atau gagasan antar
orang.
3. Orang yang Terlibat Komunikasi intrapersonal hanya komunikator yang terlibat
dalam komunikasi intrapersonal. Dan komunikasi Interpersonal melibatkan dua
orang dalam komunikasi .
4. Penggunaan Media Komunikasi intrapersonal jenis komunikasi ini tidak
membutuhkan media apapun. Dan komunikasi interpersonal orang harus
menggunakan media verbal atau nonverbal untuk melakukan komunikasi.
5. Arus informasi Komunikasi intrapersonal di sini informasi tidak melampaui
pikiran seseorang. Dan komunikasi antarpribadi di sini informasi berpindah dari
satu pikiran ke pikiran lain.
6. Visibilitas Komunikasi intrapersonal tidak terlihat di alam. Dan komunikasi
antarpribadi terlihat.
2. Apa yang anda pahami tentang sistem komunikasi
Interpersonal? Berikan contoh!

A. Apa itu komunikasi Interpersonal?


Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi, ide, pendapat, dan
perasaan yang terjadi antara dua orang atau lebih. Contoh komunikasi interpersonal
(antarpribadi) seperti percakapan antara kedua teman, percakapan keluarga, dan
percakapan antara tiga orang. Komunikasi interpersonal bisa terjadi dimana saja
ketika menonton film, belajar, dan bekerja. Komunikasi interpersonal bisa disebut
komunikasi antarpribadi. Efektivitas antarpribadi ditentukan oleh seberapa jelas pesan
yangdisampaikan.

Ada beberapa pengertian komunikasi interpersonal menurut para ahli, yaitu:


1. Joe Ayres Menurut Joe Ayres, tidak ada makna seragam diantara para pakar
dalam mengartikan komunikasi interpersonal. Beberapa orang menandai
komunikasi ini sebagai sebuah tingkatan dari proses terjadinya komunikasi antar
manusia.
2. Dean Barnlund Menurut Dean Barnlund, komunikasi antarpribadi adalah proses
komunikasi yang melibatkan orang lain. Komunikasi interpersonal terjadi ketika
melakukan interaksi yang berfokus pada isyarat verbal dan nonverbal serta saling
berbalas. Jika tidak ada proses pertukaran verbal dan nonverbal maka tidak
disebut proses komunikasi antarpribadi.
3. Gerald Miller Gerald Miller membedakan komunikasi interpersonal dan bukan
komunikasi antarpribadi. Perbedaanya terletak pada cultural atau sosiologi
(keanggotaan kelompok). Komunikasi antarpribadi melandaskan persepsi dan
reaksi pada karakter psikologis yang unik dari individu.
4. John Steward dan Gary D’Angelo Komunikasi interpersonal berfokus pada
kualitas komunikasi yang terjalin dari masing-masing pribadi. Adanya hubungan
satu sama lain memiliki keunikan, berperasaan, bermanfaat, dan merefleksikan
diri sendiri. Dalam komunikasi seseorang dapat bertindak dan memilih peran
sebagai komunikan dan komunikator.
B. Tujuan Komunikasi Interpersonal
Menurut De Vito (1997) tujuan komunikasi antarpribadi untuk berpikir,
melakukan penalaran, menganalisis, dan merenung. Mengutip dari jurnal
"Komunikasi Antarpribadi Pustakawan Dengan Pemustaka Dalam Memberi Layanan
Jasa Di Perpustakaan" yang dibuat Daryono, tujuan komunikasi interpersonal yaitu:
Mempengaruhi sikap dan perilaku orang lain. Membantu orang lain. Menolong orang
lain. Bertukar pikiran. Memecahkan masalah. Menyampaikan informasi. Membina
hubungan. Saling mempengaruhi dan bermain. Mengenal diri sendiri dan orang lain.
Berbagi pengalaman. Menumbuhkan motivasi. Melakukan kerjasama.

C. Proses Komunikasi Interpersonal


De Vito menjelaskan model komunikasi interpersonal secara umum. Mengutip dari
jurnal "Proses Komunikasi Interpersonal Bawahan Tuna Rungu-Wicara dengan
Atasannya" yang dibuat oleh Immanuel Khomala Wijaya, model ini digunakan untuk
proses komunikasi interpersonal.
1. Pengirim (Source) dan Penerima (Receiver) Pesa Dalam komunikasi
interpersonal ada dua orang atau lebih yang berkomunikasi. Salah satu orang
mengirim pesan sementara orang yang lain menerima dan menerjemahkan
pesan tersebut. Dalam berkomunikasi ada proses decoding dan encoding.
Decoding adalah kegiatan memberi makna pesan yang disampaikan.
Sementara encoding adalah kegiatan memproduksi pesan. Kedua aktifitas ini
menggambarkan proses komunikasi interpersonal. COntoh komunikasi
interpersonal encoding ketika berbicara atau menulis. Sementara decong
dilakukan ketika mendengar dan membaca.
2. Message (pesan) Pesan adalah sinyal yang bekerja sebagai stimulus bagi
komunikan (receiver). Pesan bisa berbentuk suara, bau, rasa, visual, dan
kombinasinya. Pesan bisa dilakukan secara terencana, tidak sengaja, dan asal
bicara. PAda komunikasi interpersonal dapat mengirim dan menerima pesan
yang bisa diekspresikan secara verbal dan non verbal. Pesan nonverbal bisa
berupa gestur tangan, gerak mulut, dan mata.
3. Feedback (umpan balik) Dalam menyampaikan pesan akan menerima proses
umpan balik. Feedback adalah reaksi yang muncul ketika seseorang
menyampaikan pesan. Orang yang menerima pesan bisa mendengar dan
menulis pesan tersebut.
4. Kalimat pembuka Kalimat pembuka ini berisi kumpulan informasi yang
diberikan sebagai pengantar, sebelum informasi utama. Kalimat pembuka atau
feedforward ini bisa untuk meyakinkan untuk orang yang menerima pesan
supaya bisa mengerti.
5. Channel atau Media Proses komunikasi membutuhkan media untuk
menyalurkan pesan bisa sampai ke penerima. Media dalam komunikasi
interpersonal bisa berupa telepon, email, atau bertemu secara langsung.
6. Noise (hambatan) Dalam komunikasi interpersonal ada hambatan yang bisa
mengganggu. Hambatan ini bisa menghalangi penerima pesan memproses
informasi. Orang yang menerima pesan bisa salah paham. Contoh hambatan
dalam komunikasi interpersonal misal mati listrik yang menyebabkan saluran
komunikasi bisa terhambat.
D. Perbedaan Komunikasi Interpersonal dan Intrapersonal
Perlu diketahui jika interpersonal terjadi percakapan antara dua orang atau
kelompok kecil. Sedangkan komunikasi intrapersonal (diri sendiri) adalah komunikasi
dari bahasa dan pikiran dalam diri komunikator. Contoh komunikasi interpersonal
adalah berdoa, bersyukur, intropeksi diri, dan berbicara pada diri sendiri. Komunikasi
ini penting untuk memahami diri sendiri.

E. Proses komunikasi Interpersonal


Dari jurnal "Komunikasi Intrapersonal Sebagai Pondasi Komunikasi
Interpersonal" yang dibuat Rita Dwi Lindawati, ada 5 proses komunikasi
intrapersonal yaitu:
1. Sensasi Sensasi adalah tahap awal proses penerimaan informasi yang diterima
alat indra manusia. Contohnya kita mendengar suara dari orang lain, proses
pendengaran ini masuk dalam sensasi.
2. Asosiasi Asosiasi merupakan proses mengetahui terjadinya suatu peristiwa.
3. Persepsi Persepsi adalah kegiatan untuk memahami informasi yang berupa
objek, pesan, peristiwa yang diperoleh.
4. Memori Memori adalah proses penyimpanan informasi dalam individu.
Memori kemudian dievaluasi, dikeluarkan, atau diingat kembali.
5. Berpikir Berpikir adalah proses untuk mengambil keputusan. Berpikir
diartikan sebagai kegiatan untuk memahami dan memecahkan masalah.

F. Contoh komunikasi Interpesonal


Berikut adalah beberapa contoh komunikasi interpersonal: Percakapan Sehari-hari
1. Komunikasi interpersonal terjadi dalam percakapan sehari-hari antara
individu, baik itu dengan teman, keluarga, rekan kerja, atau orang lain dalam
lingkungan sosial mereka. Misalnya, saling bertegur sapa, berbagi informasi,
berdiskusi tentang topik tertentu, atau berbagi pengalaman pribadi.
2. Presentasi atau Pidato Komunikasi interpersonal juga terjadi dalam konteks
presentasi atau pidato di depan kelompok atau audiens. Orang yang
menyampaikan pidato berkomunikasi dengan pendengar untuk menyampaikan
informasi, mempengaruhi, atau menginspirasi mereka.
3. Wawancara Komunikasi interpersonal terjadi dalam proses wawancara, di
mana pewawancara berkomunikasi dengan calon karyawan, kandidat politik,
atau individu lainnya untuk mengevaluasi kemampuan, pengetahuan, atau
kepribadian mereka.
4. Diskusi Kelompok jenis komunikasi ini dapat terjadi dalam diskusi kelompok
di mana individu saling berkomunikasi, mendengarkan, dan berinteraksi satu
sama lain untuk mencapai pemahaman bersama, mencari solusi, atau
mengambil keputusan.
5. Pertemuan Bisnis Dalam konteks bisnis, jenis komunikasi ini terjadi dalam
pertemuan bisnis di mana para pemangku kepentingan berkomunikasi untuk
berbagi ide, memecahkan masalah, atau merencanakan strategi. Ini melibatkan
dialog, tanya jawab, dan negosiasi antara individu.

3. Apa yang anda pahami tentang sistem komunikasi kelompok?


Berikan contoh.

A. Pengertian Komunikasi Kelompok


Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa
orang dalam suatu kelompok kecil seperti pada rapat, pertemuan, konferensi, dll
(Arifin, dalamHariyanto, 2021, hlm. 76). Sementara itu, menurut Mukarom (2020,
hlm. 91) kelompok merupakan sekumpulan orang-orang yang terdiri atas tiga orang
atau lebih yang memiliki keterkaitan psikologis terhadap sesuatu hal yang saling
berinteraksi satu sama lain.
Suatu kelompok memiliki suatu tujuan dan organisasi serta cenderung melibatkan
interaksi antara anggota-anggotanya. Berkaitan dengan hal itu, salah satu interaksi
yang terjadi tentunya adalah komunikasi. Komunikasi kelompok biasanya digunakan
untuk bertukar informasi, menambah pengetahuan, memperteguh atau mengubah
sikap dan perilaku, mengembangkan kesehatan jiwa, dan meningkatkan kesadaran
(Mukarom, 2020, hlm. 91).
Sementara itu, menurut Burgoon (dalam Mukarom, 2020, hlm. 91) komunikasi
kelompok adalahinteraksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan
tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan
masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi
anggota-anggota yang lain secara tepat. Karakteristik pribadi anggota dapat diketahui
karena komunikasi kelompok juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Oleh karena
itu, kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi
kelompok.
Sedangkan dari sisi akademis, Godberg (dalam Hariyanto, 2021, hlm. 76)
berpendapat bahwa komunikasi kelompok adalah suatu bidang studi penelitian dan
terapan yang berfokus bukan pada proses kelompok pada umumnya melainkan pada
tingkah laku komunikasi individu-individu di dalam kelompok diskusi kecil yang
bersifat tatap muka. Selanjutnya, Mulyana (dalam Mukarom, 2020, hlm. 92)
mendefinisikan kelompok sebagai sekumpulan orang yang mempunyai tujuan
bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal
satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.
Dalam definisi ini, kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, atau
suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi
kelompok adalah interaksi tatap muka dari tiga individu atau lebih dengan tujuan
yang sudah diketahui sebelumnya seperti telah diorganisasikan menjadi rapat,
pertemuan, konferensi, dan sebagainya untuk membagikan pengetahuan, bertukar
informasi, mengubah sikap, atau perilaku lain yang menjadi tujuannya.

A. Jenis Komunikasi Kelompok


Effendy (dalam Hariyanto, 2021, hlm. 77) membagi komunikasi kelompok
menjadi dua jenis, yakni:
1. Komunikasi Kelompok Kecil, apabila situasi komunikasi antara komunikator
dengan setiap komunikannya dapat terjadi dialog (lebih rasional);
2. Komunikasi Kelompok Besar, Jika situasi komunikasi antara komunikator
dengan setiap komunikannya sukar terjadi dialog (lebih emosional).

A. Karakteristik Komunikasi Kelompok


Menurut Hariyanto (2021, hlm. 78) karakteristik dari komunikasi kelompok
adalah sebagai berikut.
1. Kepribadian Kelompok. Setiap individu dalam kelompok mempunyai
kepribadian yang berbeda-beda. Pribadi seseorang disaat sendirian dan jika ia
berada di tengah kelompoknya biasanya berbeda.
2. Norma Kelompok.Mengidentifikasi cara-cara anggota kelompok itu
bertingkah laku serta cara-cara yang menurut pertimbangan kelompok adalah
baik.
3. Kohesivitas Kelompok. Kekuatan saling tarik-menarik antara anggotanya atau
kekuatan yang menahan mereka agar tetap tinggal dalam suatu kelompok.
Kohesivitas kelompok ditentukan olah dua hal, yaitu: a) Tingkah laku
normatif yang cenderung kuat ketika anggota tertarik dan diidentifikasi
dengan kelompok; b) Lamanya menjadi anggota suatu kelompok. Semakin
lama menjadi anggota suatu kelompok, maka semakin terikat pula seseorang
dengan kelompok.
4. Komunikasi kelompok berusaha untuk mencapai tujuan tertentu.
Misalnya, beberapa tujuan yang dicapai meliputi: berkeinginan untuk
mencapai keberhasilan kelompok, atau berkeinginan untuk menghindari
kegagalan kelompok.
Sementara itu, menurut Mukarom (2020, hlm. 92) karakteristik komunikasi kelompok di
antaranya adalah sebagai berikut.
1. Norma, Norma adalah persetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-
orang dalam suatu kelompok berperilaku satu dengan lainnya; ada tiga kategori
norma yaitu norma sosial, prosedural, dan norma tugas.
2. Peran, Peran adalah pola-pola perilaku yang diharapkan dari setiap anggota
kelompok; ada dua fungsi peran dalam kelompok, yaitu fungsi tugas dan fungsi
pemeliharaan). Karakteristik dari kelompok kecil, yaitu : ditujukan pada kognisi
komunikan, prosesnya berlangsung secara dialogis, sirkular, komunikator
menunjukkan pesan atau pikiran kepada komunikan, umpan balik berbentuk
verbal.
Sedangkan karakteristik dari kelompok besar, yaitu:
1. Ditujukan kepada efek komunikan, prosesnya berlangsung secara linear, dialogis
namun berbentuk tanya-jawab. Suatu kelompok disadari atau tidak berpengaruh
sangat besar terhadap cara suatu individu dalam bertindak, bersikap, berperilaku,
dan pola pikir.
2. Komunikasi kelompok biasanya digunakan untuk bertukar informasi, menambah
pengetahuan, memperteguh atau mengubah sikap dan perilaku, mengembangkan
kesehatan jiwa, dan meningkatkan kesadaran.
A. Klasifikasi Kelompok dan Karakteristik Komunikasinya
Berikut beberapa klasifikasi kelompok dan karakteristik komunikasinya menurut para
ahli yang dirangkum oleh Mukarom (2020, hlm. 93).
1. Kelompok primer dan sekunder
Pada tahun 1909, Charles Horton Cooley (dalam Mukarom, 2020, hlm. 93)
mengungkapkan bahwa kelompok primer adalah suatu kelompok yang
anggota-anggotanya berhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati dalam
asosiasi dan kerja sama. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok
yang anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal, dan tidak
menyentuh hati kita (Mukarom, 2020, hlm. 93). Rakhmat (dalam Mukarom,
2020, hlm. 93) membedakan kelompok ini berdasarkan karakteristik
komunikasinya, yaitu sebagai berikut.
2. Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas.
Dalam, artinya menembus kepribadian kita yang paling tersembunyi,
menyingkap unsur-unsur backstage (perilaku yang kita tampakkan dalam
suasana pribadi saja). Meluas, artinya sedikit sekali kendala yang menentukan
rentangan dan cara berkomunikasi. Pada kelompok sekunder komunikasi
bersifat dangkal dan terbatas.
3. Komunikasi kelompok primer lebih menekankan aspek hubungan daripada
aspek isi, sedangkan kelompok primer adalah sebaliknya.
4. Komunikasi kelompok primer cenderung informal, sedangkan kelompok
sekunder formal. Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal,
sedangkan kelompok sekunder nonpersonal.
5. Komunikasi kelompok primer cenderung ekspresif, sedangkan kelompok
sekunder instrumental.

2. Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan


Theodore Newcomb (1930 dalam Mukarom, 2020, hlm. 94) melahirkan istilah
kelompok keanggotaan (membership group) dan kelompok rujukan
(reference group) dengan penjelasan sebagai berikut.
1. Kelompok keanggotaan adalah kelompok yang anggotaanggotanya
secara administratif dan fisik menjadi anggota kelompok itu.
2. Sedangkan kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan
sebagai alat ukur (standard) untuk menilai diri sendiri atau untuk
membentuk sikap. Menurutnya, kelompok rujukan mempunyai tiga
fungsi: fungsi komparatif, fungsi normatif, dan fungsi perspektif.

1. Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif


John F. Cragan dan David W. Wright (1980, dalam Mukarom, 2020, hlm. 94) membagi
kelompok menjadi dua, yaitu deskriptif dan preskriptif. Kategori deskriptif melihat
proses pembentukan kelompok secara alamiah. Berdasarkan tujuan, ukuran, dan pola
komunikasi, kelompok deskriptif dibedakan menjadi tiga, yakni: kelompok tugas,
kelompok pertemuan, dan kelompok penyadar yang akan dipaparkan sebagai berikut.
1. Kelompok tugas, bertujuan memecahkan masalah, misalnya transplantasi
jantung, atau merancang kampanye politik. Kelompok pertemuan adalah
kelompok orang yang menjadikan diri mereka sebagai acara pokok. Kelompok
terapi di rumah sakit jiwa adalah contoh kelompok pertemuan.
2. Kelompok penyadar, mempunyai tugas utama menciptakan identitas sosial politik
yang baru.
3. Kelompok preskriptif, mengacu pada langkah-langkah yang harus ditempuh
setiap anggota kelompok dalam mencapai tujuan kelompok.
Cragan dan Wright mengategorikan enam format kelompok preskriptif, yaitu: diskusi meja
bundar, simposium, diskusi panel, forum, kolokium, dan prosedur parlementer.

A. Pengaruh Kelompok pada Perilaku Komunikasi


Menurut Maryam & Paryontri (2021, hlm. 61) terdapat tiga macam pengaruh
kelompok pada perilaku komunikasi individu, yaitu konformitas, fasilitasi sosial, dan
polarisasi yang akan dipaparkan sebagai berikut.
1. Konformitas (conformity) Konformitas merupakan perubahan perilaku atau
kepercayaan menuju norma kelompok sebagai akibat tekanan kelompok.
Faktor-faktor yang mempengaruhi konformitas ini meliputi faktor personal
dan situasional.
2. Fasilitasi Sosial Fasilitasi sosial berkaitan dengan kelancaran atau peningkatan
kualitas kerja karena ditonton kelompok. Kelompok mempengaruhi pekerjaan
sehingga terasa lebih mudah. Namun, Allport menemukan bahwa fasilitasi
sosial tidak selalu memudahkan pekerjaan. Robert Zajonc mencoba
menjelaskan dengan teori drive. Menurut teori ini, kehadiran orang lain,
menimbulkan efek pembangkit energi pada perilaku individu yang akan
meningkatkan munculnya respons dominan. Respons dominan merupakan
perilaku yang dikuasai individu. Jika respons dominan adalah respons yang
benar, terjadi peningkatan prestasi, sebaliknya jika respons dominan adalah
respons yang salah, terjadi penurunan prestasi.
3. Polarisasi Peneliti menyimpulkan bahwa diskusi kelompok cenderung
meningkatkan atau melebih-lebihkan kecenderungan (preferensi) awal
kelompok. Jika sebagian besar anggota kelompok pada awalnya condong ke
posisi berisiko pada masalah tertentu, posisi kelompok menjadi lebih berisiko
setelah diskusi. Tetapi jika anggota kelompok secara umum pada awalnya
condong ke posisi hati-hati, diskusi kelompok mengarah ke kehati-hatian yang
lebih besar. Efek ini disebut polarisasi kelompok, yaitu membesar-besarkan
kecenderungan awal dalam pemikiran anggota kelompok melalui diskusi
kelompok (Moscovici & Zavalloni, dalam Maryam & Paryontri, 2021, hlm.
64).

A. Contoh Sistem Komunikasi Kelompok

1. Diskusi Rapat: Diskusi rapat merupakan bentuk komunikasi kelompok yang


sering terjadi dalam lingkup organisasi atau tempat kerj.
2. Pertemuan Kelompok: Pertemuan kelompok, seperti rapat tim atau diskusi
panel, juga merupakan contoh komunikasi kelompok yang umum terjadi
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pengajian Remaja: Dalam pengajian remaja, komunikasi kelompok digunakan
untuk saling bertukar informasi dan mempengaruhi satu sama lain melalui
kegiatan yang melibatkan pengajar dan remaja.
4. Diskusi Kelompok dalam Kelas: Sebuah kelompok kelas yang melakukan
diskusi untuk menyelesaikan tugas atau memecahkan masalah juga merupakan
contoh komunikasi kelompok dalam kehidupan sehari-hari

4. Apa perbedaan antara sistem komunikasi intrapersonal,


interpersonal, dan kelompok?
Perbedaan komunikasi interpersonal dan intrapersonal dan kelompok. Perbedaan di antara
ketiga tipe komunikasi ini dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain :
1. Jumlah komunikator Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi yang berfokus
pada individu, di mana umpan balik atau respon yang terjadi kembali lagi pada diri
sendiri, seperti memikirkan cara lain untuk menyelesaikan suatu masalah. Sedangkan
dengan komunikasi intrapersonal, umpan balik atau respon dalam komunikasi
interpersonal merupakan komponen utama. Ketika terjadi proses komunikasi
antarindividu, maka seorang komunikan akan berharap bahwa komunikator akan
mendengarkan dan memberi tanggapan. Berbeda dari keduanya, komunikasi kelompok
memerlukan jumlah komunikator yang lebih dari 1-2 orang. dengan berfokus pada
tujuan. Dapat disimpulkan bahwa, komunikasi kelompok lebih konfrontatif
dibandingkan dengan komunikasi interpersonal dan intraoersonal. Selain itu, jumlah
komunikator atau lawan biacara dari komunikasi interpersonal minimal adalah satu,
sedangkan dalam komunikasi intrapersonal, komunikan dan komunikator dalam proses
komunikasi tersebut adalah dirinya sendiri. terakhir. pada jumlah komunikasi kelompok
yang memerlukan jumlah yang banyak sehingga dapat disebut kelompok.
2. Potensi kegagalan Komunikasi kelompok memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi
dalam proses komunikasi. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya perbedaan persepsi
antara komunikan dan komunikator yang banyak dan bertabrakan terhadap pesan yang
disampaikan dan dapat menyebabkan komunikasi tidak efektif. Dibandingkan dengan
komunikasi interpersonal yang masih kondusif, komunikasi intrapersonal memiliki
tingkat resiko yang lebih rendah dari keduanya karena proses komunikasi hanya terjadi
pada dirinya sendiri.
3. Kata depan, Perbedaan utama yang dapat langsung terlihat dari kedua tipe komunikasi
ini adalah kata depannya. Kata "inter" dalam interpersonal atau "antar" dalam kata
antarpersonal memiliki arti between. Artinya, jika menggunakan kata tersebut berarti
terdiri dari dua anggota atau lebih. Contohnya, kata "internasional" berarti "yang terjadi
antara bangsa-bangsa". Lain halnya dengan kata "intra" dalam komunikasi intrapersonal.
Kata tersebut menggambarkan tentang sesuatu yang terjadi pada dirinya sendiri.

Contohnya, kata "intraocular" yang memiliki makna segala sesuatu yang terletak atau terjadi
di depan mata saya sendiri.

I. Sebutkan teori tentang sistem komunikasi intrapersonal,


interpersonal dan kelompok!
a. Teori Sistem komunikasi Intrapersonal
1. Teori Message Design Logic.
2. Teori Akomodasi Komunikasi.
3. Teori Pengurangan Ketidakpastian (Uncertainty Reduction Theory)
b. Teori sistem komunikasi inter personal
1. Teori Kebutuhan Hubungan Interpersonal. 6/8/2022.
2. Teori Disonansi Kognitif. 6/8/2022. ...
3. Teori Procced View. 6/8/2022
c. Teori sistem komunikasi kelompok
1. teori perbandingan sosial
2. teori kepribadian kelompok (Group syntality Theori)
3. teori pertukaran sosial (Socual Exchange Theory)

7. Bagaimana teori-teori tersebut diaplikasikan dalam


kehidupan sehari-hari?
A. Teori message design logic
Teori Logika Desain Pesan (Message Design Logic) adalah teori yang digunakan
dalam ilmu komunikasi untuk memahami bagaimana pesan disusun dan disampaikan
untuk mencapai tujuan tertentu yang dipengaruhi oleh masing-masing individu. Teori
ini menyediakan analisis tujuan rasional pemahaman komunikator tentang hubungan
dan sarana dalam komunikasi yang menghasilkan berbagai variasi pesan yang
disampaikan dalam situasi yang kompleks.
Pengaplikasian teori ini dapat ditemukan dalam berbagai konteks, seperti
dalam penelitian mengenai pesan-pesan yang disampaikan melalui media sosial,
produksi karya fotografi, politik marketing, dan komunikasi organisasi Misalnya,
dalam penelitian mengenai akun TikTok seorang dosen, teori ini digunakan untuk
menganalisis logika desain pesan yang ada pada akun tersebut.

Di sisi lain, dalam konteks politik marketing, teori ini digunakan untuk memahami
bagaimana pesan politik disusun dan disampaikan melalui media baru Dengan demikian,
teori Logika Desain Pesan memiliki aplikasi yang luas dalam berbagai konteks komunikasi,
membantu dalam memahami bagaimana pesan disusun dan disampaikan untuk mencapai
tujuan tertentu.

A. Teori kebutuhan hubungan interpersonal


Teori message kebutuhan hubungan interpersonal dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari dengan cara memperhatikan keterampilan komunikasi
interpersonal. Komunikasi interpersonal merupakan kegiatan sehari-hari yang paling
banyak dilakukan oleh manusia sebagai mahluk sosial.
Dalam kehidupan sehari-hari, hampir semua aspek membutuhkan komunikasi
interpersonal, seperti dalam membangun hubungan dengan orang lain, baik itu teman,
tetangga, atau keluarga Oleh karena itu, penting untuk mempelajari keterampilan
komunikasi interpersonal dengan baik karena cara kita berkomunikasi akan
menentukan bagaimana orang lain menilai kita secara pribadi Beberapa keterampilan
komunikasi interpersonal yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari antara
lain:
1. Mengirim dan menerima pesan secara verbal dan nonverbal: Dalam berkomunikasi, kita
perlu memperhatikan bahasa tubuh dan gerakan tubuh kita, karena hal tersebut dapat
menandakan bagaimana respons kita terhadap keputusan atau perkataan yang diberikan
lawan bicara

2. Komunikasi efektif: Komunikasi efektif akan menciptakan suasana interaktif dan


menyenangkan Dalam berkomunikasi, kita perlu memperhatikan cara menyampaikan
pesan agar mudah dipahami oleh lawan bicara.
3. Membangun kebersamaan: Hubungan interpersonal dapat dikembangkan dengan
membangun kebersamaan, di mana kita tidak membeda-bedakan rekan kerja dan
memperlakukannya dengan sama Hargai pendapat orang lain, karena setiap orang
memiliki hak tersebut.
4. Memberikan senyuman: Hanya memberikan senyuman saja, kita bisa meningkatkan
hubungan antara pribadi Cobalah untuk bersikap lebih ramah kepada orang lain, namun
masih dalam batas wajar, sehingga mereka tidak sungkan untuk berkomunikasi atau
berinteraksi dengan kita.
Dengan menerapkan keterampilan komunikasi interpersonal tersebut, kita dapat
memperbaiki hubungan interpersonal dengan orang lain dan membangun hubungan yang lebih
baik.
A. Teori perbandingan sosial
Teori pertukaran sosial menyatakan bahwa dalam hubungan sosial terdapat unsur
penghargaan, pengorbanan, dan keuntungan dalam kehidupan sehari-hari, teori ini
dapat diterapkan dalam berbagai konteks, seperti hubungan interpersonal, tempat
kerja, perkawinan, persahabatan, dan aplikasi teknologi. Dalam hubungan
interpersonal, teori pertukaran sosial menjelaskan bagaimana individu saling
memberikan penghargaan dan pengorbanan untuk mempertahankan hubungan.
Sebagai contoh, dalam sebuah hubungan romantis, pasangan saling memberikan
keceriaan, kesetiaan, dan pengertian sebagai bentuk penghargaan dari hubungan yang
mereka jalani di tempat kerja, teori ini dapat diterapkan dalam analisis perilaku
karyawan. Misalnya, karyawan akan cenderung mempertahankan hubungan yang
memberikan keuntungan, seperti gaji yang pantas, kesempatan promosi, dan
dukungan teknis dari penyelesaian itu, aplikasi teknologi seperti Couchsurfing juga
mencerminkan prinsip pertukaran sosial. Melalui aplikasi ini, dua orang asing dapat
melakukan pertukaran tanpa perlu membentuk hubungan akrab terlebih dahulu, yang
menunjukkan adanya unsur pengorbanan dan keuntungan dalam interaksi sosial.
Dalam konteks kepatuhan hukum, teori pertukaran sosial juga dapat
digunakan untuk menganalisis perilaku manusia. Misalnya, dalam situasi di jalan
raya, seseorang mungkin akan menolong hewan yang terluka jika merasa terdorong
secara normatif atau jika merasa bahwa keuntungan dari tindakan tersebut lebih besar
daripada pengorbanannya Dengan demikian, teori pertukaran sosial memiliki
relevansi yang luas dalam kehidupan sehari-hari, membantu dalam memahami
dinamika hubungan sosial, perilaku manusia, dan interaksi antarindividu.

B. Teori message design logic


Manfaat dan Contoh Penerapan Teori Message Design Logic dalam Kehidupan
Sehari-hari
Teori Message Design Logic adalah teori dalam ilmu komunikasi yang
mempelajari bagaimana konteks dan tujuan mempengaruhi konstruksi pesan.
Terdapat tiga jenis logika perancangan pesan dalam teori ini, yaitu expressive
message logic, conventional design logic, dan rhetorical message design logic.
Penerapan dan pemahaman teori ini dapat memberikan beberapa manfaat dalam kehidupan
sehari-hari, antara lain:
1. Peningkatan efektivitas komunikasi: Dengan memahami teori ini, seseorang dapat
merancang pesan sesuai dengan konteks dan tujuan komunikasi, sehingga pesan yang
disampaikan dapat lebih efektif dalam mencapai tujuan komunikasi
2. Pengembangan keterampilan berkomunikasi: Memahami teori ini dapat membantu
seseorang untuk mengembangkan keterampilan dalam merancang pesan yang sesuai
dengan situasi dan tujuan komunikasi
Contoh penerapan teori Message Design Logic dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
1. Penggunaan media sosial: Seseorang yang memahami teori ini dapat merancang
pesan yang sesuai dengan konteks dan tujuan penggunaan media sosial, sehingga
pesan yang disampaikan dapat lebih efektif dalam mencapai tujuan komunikasi
2. Komunikasi interpersonal: Dalam komunikasi sehari-hari, seseorang dapat
menggunakan teori ini untuk merancang pesan yang sesuai dengan situasi dan
tujuan komunikasi, sehingga pesan yang disampaikan dapat lebih efektif dalam
mencapai tujuan komunikasi
Dengan demikian, pemahaman dan penerapan teori Message Design Logic dapat
memberikan manfaat dalam meningkatkan efektivitas komunikasi dan pengembangan
keterampilan berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

C. Teori kebutuhan hubungan interpersonal


Memahami dan mengaplikasikan teori kebutuhan hubungan interpersonal memiliki
beberapa manfaat dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
1. Meningkatkan Kualitas Hubungan: Memahami kebutuhan hubungan
interpersonal membantu dalam membangun hubungan yang sehat dan
bermakna dengan orang lain
2. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi: Teori ini membantu dalam
mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif, sehingga individu
dapat lebih baik dalam menyampaikan pesan dan memahami pesan orang lain
3. Memahami Perbedaan Individu: Dengan memahami kebutuhan hubungan
interpersonal, seseorang dapat lebih memahami perbedaan individu dan
menghargai perspektif orang lain, sehingga dapat meminimalkan konflik
Contoh penerapan teori kebutuhan hubungan interpersonal dalam kehidupan
sehari-hari dapat ditemukan dalam berbagai situasi, seperti:
- Meningkatkan Kualitas Hubungan: Misalnya, dengan memahami bahwa
seseorang mungkin memiliki kebutuhan untuk dihargai, seseorang dapat
memberikan apresiasi dan pengakuan kepada rekan kerja yang berprestasi,
sehingga memperkuat hubungan kerja.
- Meningkatkan Keterampilan Komunikasi: Contohnya, dengan memahami
bahwa orang lain mungkin memiliki kebutuhan untuk didengarkan,
seseorang dapat mengembangkan keterampilan mendengarkan yang aktif
dan empatik, sehingga dapat memperkuat hubungan interpersonal

4. Memahami Perbedaan Individu: Sebagai contoh, dengan memahami bahwa


setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda dalam hubungan, seseorang
dapat lebih sensitif terhadap kebutuhan orang lain dan menghindari konflik
yang tidak perlu.
Dengan demikian, pemahaman dan penerapan teori kebutuhan hubungan interpersonal dapat
memberikan manfaat yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks
hubungan pribadi maupun profesional.

D. Teori perbandingan sosial


Manfaat Memahami dan Mengaplikasikan Teori Pertukaran Sosial Memahami dan
mengaplikasikan teori pertukaran sosial memiliki beberapa manfaat dalam kehidupan
sehari-hari, antara lain:
1. Memahami Dinamika Hubungan Interpersonal: Teori pertukaran sosial
membantu dalam memahami bagaimana hubungan interpersonal terjalin dan
berkelanjutan
2. Meningkatkan Kualitas Hubungan: Dengan memahami teori ini, seseorang
dapat memperbaiki hubungan sosialnya dengan memperhatikan unsur
penghargaan, pengorbanan, dan keuntungan dalam interaksi sosial
3. Mengoptimalkan Interaksi: Teori ini juga membantu dalam memahami
bagaimana individu dapat mengoptimalkan interaksi sosialnya dengan
memperhitungkan unsur-unsur pertukaran sosial
Contoh penerapan teori pertukaran sosial dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan dalam
berbagai situasi, seperti:
1. Hubungan Romantis: Dalam hubungan percintaan, pasangan yang saling
memberikan penghargaan, pengorbanan, dan keuntungan satu sama lain akan
memperkuat hubungan mereka
2. Pekerjaan: Di tempat kerja, pola perilaku yang didasarkan pada pertukaran
sosial dapat memengaruhi dinamika hubungan antar rekan kerja dan atasan
3. Komunitas Online: Aplikasi CouchSurfing merupakan contoh penerapan
pertukaran sosial di mana individu saling berinteraksi tanpa harus membentuk
hubungan akrab terlebih dahulu
Dengan memahami teori pertukaran sosial, seseorang dapat lebih efektif dalam membangun
hubungan sosial yang sehat dan saling memuaskan.

SISTEM KOMUNIKASI INTRAPERSONAL


INTERPEESONAL DAN KELOMPOK

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah: Psikologi Komunikasi
Dosen Pengampu: Ibu Antasari Bandjar, SS, M.I.Kom

Oleh:
1. 202325006 Muh Nabil Kurnia
2. 202325046 Limsyah Ardila Kakaku
3. 202325058 Zeni Nur Cholifah
4. 202325078 Diar Febriani
5. 202325120 Zhie Astrid Firsyah Zivanna Dear
6. 202325067 Sari Wulan Elly

KELAS A
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL & POLITIK
UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON
TAHUN AJAR 2022-2023

Anda mungkin juga menyukai