Anda di halaman 1dari 12

GEJALA JIWA

&
KERAGAMAN INDIVIDU
Anggota :

1. Viokta Benna Arya P.


2. Luthfi Yafia Azzam
3. Ilyas Malik Alhakim
4. Khaula Syamsa Maydina
DEFINISI
gejala jiwa merujuk pada tanda atau manifestasi dari kondisi mental
seseorang. Gejala ini bisa mencakup perubahan mood, pikiran, perilaku, atau
fungsi kognitif yang mungkin mengindikasikan gangguan mental atau
emosional. Contoh gejala jiwa melibatkan perasaan cemas, kelelahan,
gangguan tidur, atau perubahan dalam pola makan. Penting untuk dicatat
bahwa penafsiran gejala ini sering memerlukan evaluasi lebih lanjut oleh
profesional kesehatan mental untuk diagnosis yang tepat.
PENGAMATAN
Pengamatan merupakan usaha manusia untuk mengenal dunia nyata, baik mengenai
dirinya sendiri maupun dunia sekitar di mana dia berada, dengan cara melihatnya,
mendengarnya, membaunya, merabanya atau mengecapnya.

ada beberapa aspek pengaturan dalam pengamatan :


Pengaturan menurut sudut pandang ruang.
Pengaturan menurut sudut pandang waktu.
Pengaturan menurut sudut pandang Gestalt.
Pengaturan menurut sudut pandang arti.
TANGGAPAN
Menurut Monks, dkk. (2006), tanggapan didefinisikan sebagai bayangan yang tinggal dalam
ingatan setelah kita melakukan pengamatan terhadap suatu objek. Manusia mempunyai
kemampuan-kemampuan lain di samping kemampuan untuk mengadakan persepsi, yaitu
kemampuan membayangkan atau menanggap kembali hal-hal yang telah diamatinya itu.
Proses menanggap atau membayangkan kembali merupa-kan representasi, vaitu
membayangkan kembali atau menimbulkan kembali gambaran yang ada pada sat
pengamatan.Pengamatan maupun tanggapan merupakan bagian dari proses perolehan
pengertian dengan melalui urutan sebagai berikut:
Pengamatan
Bayangan pengiring
Bayangan eidetik
Tanggapan
FANTASI
Fantasi didefinisikan sebagai kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan
atau bayangan-bayangan baru dengan pertolongan tanggapan-tanggapan yang sudah ada,
dan tanggapan yang baru tersebut tidak harus sama atau sesuai dengan benda-benda yang
ada (Desmita. 2011). Fantasi yang disadari sering dibedakan antara fantasi menciptakan
dan fantasi yang dipimpin. Fantasi yang menciptakan merupakan jenis fantasi yang
menciptakan tanggapan-tanggapan yang benar-benar baru. fantasi yang dipimpin
merupakan jenis fantasi yang dituntun atau mengikuti gambaran orang lain. Berdasarkan
caranya orang berfantasi, fantasi dibedakan menjadi tiga, yaitu fantasi dengan
mengabstraksikan, mendeterminasikan dan meng-kombinasikan.
PERHATIAN
Perhatian didefinisikan sebagai pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas individu
yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek (Monk, 2006).Terdapat bermacam-
macam penggolongan perhatian, yaitu:
Atas dasar intensitanya, yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu
aktifitas, dibedakan menjadi 2 yaitu perhatian intensif dan perhatian tidak intensif
Atas dasar luasnya objek yang dikenai perhatian, perhatian terpusan dan pethatian
terpencar
Atas dasar cara timbulnya, perhatian dibedakan meniadi perhatian spontan dan
perhatian refleksif
INGATAN
Menurut para ahli, ingatan adalah hubungan antara pengalaman dengan masa lampau.
dengan adanya kemampuan mengingat, manusia mampu menyimpan dan menimbulkan
kembali apa yang telah dialaminya.
Ada 3 tahapan dalam ingatan yaitu :
ENCODING ( memasukkan kembali kedalam ingatan )
STORAGE ( penyimpanan )
RETRIEVAL ( mengingat kembali )
Lawan dari mengingat adalah lupa. ada 2 teori yang menjelaskan tentang lupa yaitu :
teori atropi yaitu terjadi karena jejak-jejak ingatan/memori traces telah lama tidak
ditimbulkan kembali, sehingga mengendap dan pada akhirnya lupa
teori interferensi yaitu terjadi karena jejak-jejak ingatan/memori traces saling bercampur
aduk, mengganggu satu sama lain.
BERPIKIR
Berpikir adalah suatu proses menghasilkan representasi mental yang baru melalui
transformasi informasi yang melibatkan interaksi secara kompleks, antara proses-
proses mental seperti penilaian, abstraksi, penalaran, imajinasi, dan pemecahan
masalah.
Menurut Mayer, terdapat 3 komponen pokok tentang berpikir:
Berpikir adalah aktifitas kognitif yang terjadi di dalam mental atau pikiran
seseorang, tidak tampak, tetapi dapat disimpulkan berdasarkan perilaku yang
nampak.
Berpikir merupakan suatu proses yang melibatkan beberapa manipulasi
pengetahuan di dalam sistem kognitif.
Berpikir diarahkan dan menghasilkan perbuatan pemecahan masalah atau
diarahkan menuju pada pemecahan masalah.
INTELEGENSI
intelegensi merupakan masalah yang banyak dibahas orang sejak lama. pengertian
menurut stern, intelegensi adalah daya menyesuaikan diri dengan keadaan baru
dengan menggunakan alat-alat berpikir menurut tujuannya

Menurut para ahli terdapat macam macam elemen dalam intelegensi yang salah
satunya adalah menurut sternberg yaitu :
COMPONENTAL ( Merupakan kemampuan untuk berpikir abstrak, memproses
informasi, serta menentukan apa yang perlu dilakukan. )
EXPERIENTAL ( Merupakan kemampuan belajar dari pengalaman, sehingga dapat
digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas familiar secara efisien. )
CONTEXTUAL ( Merupakan kemampuan individu untuk beradaptasi dengan
lingkungan dalam memecahkan masalah pada situasi khusus. )
TEORI PEMROSESAN
INFORMASI
Informasi dapat terjadi setiap saat ketika manusia berada dala kehidupan sosialnya,
baik secara sadar maupun tidak.

Penerimaan informasi-pengenalan (recognising) efek (outcome dari informasi yang


sangat banyak, yang datang dari berbagai sumber Ini merupakan suatu usaha
pemanfaatan informasi dengan can menentukan mana yang penting dan tidak penting,
yang dapet dijadikan cakupan pemikiran (insights) sesuai dengan situasi de realita yang
terjadi. Hal ini membutuhkan kemampuan intelektual khususnya dalam:
Penentuan informasi yang baik dengan cara mengetahui (knowing) bagaimana
mencari bagian terpenting dari informasi tersebut.
Pemahaman makna (meaning) dari informasi dalam pengertian membuat
informasi dapat diterima atau menjadi logis (make sense)
TERIMA KASIH
Atas perhatian dan kerjasamanya.

Anda mungkin juga menyukai