PSIKOLOGI KOGNITIF
ATENSI
Kelas :
3PA17
KELOMPOK:
5
NAMA ANGGOTA:
Ananda Kurniawati 10517644
Erlinda Yudistiani 11517976
muhammad alfin prakoso 13517863
Vanessa Bunga Yolanda 16517054
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2020
ATENSI
Atensi adalah pemusatan upaya mental pada kejadian-kejadian sensorik atau kejadian-
kejadian mental. Dasar gagasan kontemporer tentang atensi adalah premis bahwa kapasitas
sistem pemrosesan informasi untuk mengolah aliran input ditentukan oleh keterbatasan
sistem tsb.
Atensi Visual
Treisman, dkk (1971) ketika elemen-elemen visual tampil secara mencolok, para
pengamat dapat mengenali batas-batas visual elemen yang mencolok tsb dalam waktu
50 milidetik efek kemunculan. Treisman & julesz mengatakan bahwa terdapat proses
praatentif yang memindai medan penglihatan & dengan cepat mendeteksi ciri-ciri
utama objek ciri-ciri tsb disandikan dalam peta fitur dalam otak.
3. Kesadaran
Terdapat kerangka kerja (framework) yang dapat kita gunakan untuk memahami
kesadaran, yang dinamakan AWAREness (Solso, 2003, dalam Solso, Maclin, &
Maclin, 2008). Karakteristik-karakteristik utama kerangka kerja tersebut
adalah Attention, Wakefulness, Architecture, Recall of knowledge, dan Emotive.
Attention (Atensi; Perhatian) adalah ketika kita memusatkan energi kita
terhadap hal-hal eksternal maupun internal. Wakefulness (Kesiagaan; Keterjagaan)
adalah suatu kontinum dari saat kita tidur hingga terjaga. Architecture (Arsitektur)
adalah lokasi-lokasi fisik struktur fisiologis (dan proses-proses yang berhubungan
dengan struktur-struktur tersebut) yang menyokong kesadaran. Recall of
knowledge (Mengingat Pengetahuan), yaitu proses pengambilan informasi tentang
pribadi yang bersangkutan dan dunia di sekelilingnya. Emotive (emotif), yakni emosi
kita terhadap suatu objek dalam kondisi sadar.
Setelah karakteristik-karakteristik utama dari AWARE, terdapat atribut-atribut
sekunder dalam kerangka kerja AWAREness. Yakni, novelty, emergence, selectivity
dan subjectivity.,
Novelty (kebaruan), yaitu kecenderungan untuk mencari hal-hal yang baru,
berinovasi, dan kreatif. Emergence (kemunculan), yaitu bahwa kesadaran berkaitan
dengan pemikiran-pemikiran pribadi dan internal. Selectivity (selektifitas) ini adalah
ketika kita memilah-milih informasi apa yang dapat kita masukkan ke pikiran dalam
suatu waktu, dan subjectivity (subjektifitas) ini dapat mengubah pikiran-pikiran
tersebut dengan cepat karena adanya gangguan-gangguan dari pikiran-pikiran baru
atau dari isyarat-isyarat eksternal.
Mengenai fungsi-fungsi kesadaran, Baars dan McGoven (1996, dalam Solso,
Maclin, & Maclin, 2008) membaginya menjadi 8 fungsi sebagai berikut:
Tingkat – Tingkat Kesadaran yaitu tidur, bermimpi, penggunaan obat, dan meditasi
Kita tidak selalu melakukan sesuatu secara sadar sepenuhnya, terkadang terjadi
proses-proses otomatis yang tanpa sadar membuat kita melakukan sesuatu. Proses-
proses otomatis (automatic process) adalah proses-proses yang tidak dapat
dikendalikan, tanpa disertai niat atau kesiagaan eksternal, yang berlangsung dengan
sangat efisien.
4. Pemrosesan Otomatis
Setiap orang mengahdapi stimuli tak terhitung jumlahnya saat secara bersamaan
melakukan beberapa tugas sekaligus. Sebagai contoh, saat kita mengemudikan mobil,
kita mungkin melihat peta, berbicara di telepon seluler, memakan hamburger,
mengenakan kacamata dan seterusnya. Meski demikian dalam penjatahan upaya
(allocation of effort), anda memberikan lebih banyak atensi lebih banyak ke dalam
tindakan mengemudi. Meskipun beberapa atensi juga anda bagikan ke aktivitas selain
aktivitas utama (mengemudi). Aktivitas-aktivitas yang telah anda latih dengan baik
atau anda sering lakukan akhirnya menjadi otomatis sehingga memerlukan lebih
sedikit atensi dibandingkan melakukan aktivitas yang baru. Norman (1976)
menyediakan sebuah contoh, andaikata seorang penyelam sedang menghadapi situasi
krisis di bawah laut missalnya terjerat dalam peralatan menyelamnya sendiri. Untuk
menyelamatkan diri, si penyelam harus melepaskan perlengkapannya (terutama logam
pemberat di sabuknya) dan berangsur-angsur kembali ke permukaan. (Dibawah laut,
tekanan air menyebabkan lebih banyak oksigen, CO2 dan nitrogennya masuk ke
dalam darah berubah menjadi gelembung-gelembung). Gelembung nitrogen sangat
berbahaya karena menyebabkan penglihatan ganda, kehilangan kesasaran, dan
bahkan kematian pada penyelam. Dengan demikian, dalam situasi krisis penyelam
harus kembali ke permukaan dengan segera, namun bertahap, dan dengan kepala
dingin. Latihan melepaskan logam pemberat di sabuk yang dilakukan secara berulang-
ulang, sambil menyelam di kolam renang kadang dipandang sebagai latihan tidak
berguna. Namun jika tugas tersebut dapat dilatih sedemikian rupa sehingga menjadi
otomatis(tidak memerlukan upaya sadar sama sekali). Maka ketika suatu saat si
penyelam harus bertindak dengan cepat dalam bahaya, ia dapat melakukan tugas itu
dengan sukses meskipun kondisi panik.
Posner dan Sayder, menyebutkan tiga karakteristik pemrosesan otomatis :
Pemrosesan otomatis terjadi tanpa ada niat sadar.
Pemrosesan otomatis tersembunyi dari kesadaran.
Pemrosesan otomatis menggunakan hanya sedikitsumber daya sadar