Anda di halaman 1dari 8

Mendeskripsikan Persepsi, Sensasi dan

Atensi yang Dikaitkan dalam


Pembelajaraan Matematika

Disusun Oleh:
Qongidahtul Rikza (19041014)
Sholikathu Muawanah (19041019)
Rizal Mufid An Nurdin (19041016)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


STKIP MODERN NGAWI
TAHUN AJARAN 2021/2022
A. Pengertian Persepsi, Sensasi dan Atensi
1. Persepsi
Persepsi berasal dari bahasa Latin perceptio, percipio yang berarti tindakan
menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna memeberikan gambaran
dan pemahaman tentang lingkungan. Persepsi meliputi semua sinyal dalam sistem saraf,
yang merupakan hasil dari stimulasi fisik atau kimia dari alat indera. Seperti misalnya
penglihatan yang merupakan cahaya yang mengenai retina pada mata, pencium yang
memakai media molekul bau (aroma), pendengaran yang melibatkan gelombang suara,
pengecap yang melibatkan lidah sebagai indera perasa, dan indera peraba yang
melibatkan kulit sebagai media yang salah satunya bisa merasakan rasa sakit.
Persepsi menurut para ahli merupakan proses yang terjadi di dalam diri individu
yang dimulai dengan diterimanya rangsang, sampai rangsang itu disadari dan dimengerti
oleh individu, sehingga individu dapat mengenali dirinya sendiri dan keadaan di
sekitarnya (Bimo Walgito).
Faktor yang Memengaruhi Persepsi
Persepsi timbul karena faktor-faktor yang melatar belakangi terjadinya persepsi tersebut.
Faktor-faktor yang memengaruhi persepsi yang dimiliki oleh tiap individu adalah sebagai
berikut
·          Perhatian
Setiap individu pasti memiliki fokus atensi yang berbeda-beda jika dihadapkan dengan
suatu situasi maupun kondisi dalam hidupnya. Hal inilah yang terkadang menjadi latar
belakang masing-masing individu mengapa mereka memiliki atensi atau perhatian yang
berbeda-beda.
·           Set
Set merupakan harapan seseorang akan rangsang yang akan timbul. Perbedaan setantara
orang yang satu dengan orang yang lain akan dapat menyebabkan perbedaan persepsi
walaupun mereka dihadapkan pada set yang sama.
·          Kebutuhan
Setiap orang memiliki kebutuhan masing-masing yang mana menjadikan masing-masing
individu memiliki persepsi yang berbeda terhadap suatu objek. Setiap orang juga
memiliki kebutuhan maupun keinginan masing-masing yang mana menjadikan setiap
individu memiliki persepsi yang berbeda.
·         Sistem nilai
Sistem nilai yang berlaku pada masyarakat akan berpengaruh terhadap bagaimana
seseorang mempersepsikan suatu objek. Sistem nilai ini berkaitan erat juga dengan sistem
nilai yang dipakai oleh sebagian orang yang berada di lingkungan sekitar orang tersebut.
·         Ciri kepribadian
Ciri kepribadian juga akan mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsikan suatu
objek. Dua orang dengan ciri kepribadian yang berbeda dapat memiliki persepsi yang
berbeda terhadap sebuah objek yang sama.
·         Gangguan kejiwaan
Setiap orang yang terkena gangguan kejiwaan dapat menimbulkan kesalahan persepsi
yang disebut halusinasi. Halusinasi inipun bersifat individual, sehingga setiap orang akan
memiliki persepsi yang berbeda terhadap suatu objek. Setiap gangguan kejiwaan yang
diderita oleh individu memiliki karakteristik maupun ciri-ciri yang berbeda yang mana
menjadikan persepsi yang dimiliki oleh individu berbeda pula.

2. Sensasi
Sensasi berasal dari kata sense artinya alat penginderaan yang menghubungkan
organisme dengan lingkungannya, bila alat alat indera mengubah informasi menjadi
impuls-impuls syaraf dengan bahasa yang dipahami oleh otak maka terjadilah sensasi
(Denis Coon). Ketajaman sensasi dipengaruhi oleh faktor personal perbedaan sensasi
dapat disebabkan perbedaan pengalaman atau lingkungan budaya disamping kapasitas
indera yang berbeda.
Jadi, sensasi merupakan penerimaan stimulus (rangsangan) melalui indera, dan
sensasi lebih cenderung hubungannya dengan perasaan. Dan alat penginderaan itulah
yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Sensasi itu sebagai proses atau
pengalaman elementer yang timbul apabila satu perangsang merangsang satu reseptor
atau proses merasakan.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sensasi

Bagian penting dari teori deteksi sinyal yang berpengaruh besar terhadap psikologi
adalah implikasinya dalam pembelajaran ambang penginderaan.  Berdasarkan teori
tersebut disimpulkan bahwa ambang penginderaa bukan hanya kekuatan sinyal. Faktor-
faktor yang mempengaruhi ambang penginderaan adalah :

(a) kekuatan sinyal; (b) sifat-sifat tugas/pekerjaan;


(c) harapan individu; (d) konsekuensi-konsekuensi berupa penghargaan atau hukuman;
(e) norma/standar/ukuran yang dikenakan individu.

Pengetahuan tentang factor-faktor yang mempengaruhi ambang penginderaan


manusia di atas memungkinkan kita untuk memahami mengapa dan bagaimana individu
hanya menerima stimulus/informasi tertentu darin sekian banyak

3. Atensi
Atensi merupakan pemusatan upaya mental pada peristiwa-peristiwa sensorik atau
peristiwa-peristiwa mental. Penelitian terhadap atensi mencakup lima aspek utama yaitu :
- Kapasitas pemrosesan dan seletivitas. Kita dapat memperhatikan sejumlah stimuli
eksternal dari dunia eksternal, namun kita tidak dapat memperhatikan seluruh stimuli
yang ada.
- Kendali. Kita memiliki kendali terhadap pilihan stimuli yang kita perhatikan.
- Pemrosesan otomatis. Sejumlah besar proses rutin telah menjadi proses yang amat
familiar sehingga hanya memerlukan sedikit atensi sadar dan dapat dilakukan secara
otomatis.
- Neurosains kognitif. Otak dan system saraf pusat adalah pendukung anatomis bagi
atensi.
- Kesadaran. Atensi membawa peristiwa-peristiwa kea lam kesadaran.

B. Pemrosesan Informasi
Teori pemrosesan informasi (information processing theory) memandang aspek
lingkungan memegang peranan penting dalam belajar. Teori pemrosesan informasi
sebagaimana dijelaskan oleh Byrnes (1996) memandang belajar sebagai suatu upaya untuk
memproses, memperoleh, dan menyimpan informasi melalui short term memory (memori
jangka pendek) dan long term memory (memori jangka panjang), dalam hal ini belajar terjadi
secara internal dalam diri peserta didik.
Pemrosesan informasi menunjuk kepada cara mengumpulkan/menerima stimuli dari
lingkungan, mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan konsep-konsep, dan
pemecahan masalah, serta menggunakan simbol-simbol verbal dan non verbal. Teori ini
berkenaan dengan kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan berpikir produktif,
serta berkenaan dengan kemampuan intelektual umum (general intellectual ability).
Adapun landasan penting teori pemrosesan informasi yaitu:
·         Prior Knowledge (pengetahuan awal).
·         Rancangan tujuan yang berorientasi kognitif.
·         Umpan balik (feedback).
Perkembangan merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran. Dalam pembelajaran terjadi
proses penerimaan informasi yang kemudian diolah sehingga menghasilkan output dalam
bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi interaksi antara kondisi internal
(keadaan individu, proses kognitif) dan kondisi-kondisi eksternal (rangsangan dari
lingkungan) dan interaksi antarkeduanya akan menghasilkan hasil belajar. Pembelajaran
merupakan keluaran dari pemrosesan informasi yang berupa kecakapan manusia (human
capitalities) yang terdiri dari: (1) informasi verbal; (2) kecakapan intelektual; (3) strategi
kognitif; (4) sikap; dan kecakapan motorik.
Delapan fase proses pembelajaran menurut Robert M. Gagne dalam pemrosesan
informasi adalah motivasi, pemahaman, pemerolehan, penahanan, ingatan kembali,
generalisasi, perlakuan, dan umpan balik.
Pemrosesan informasi kognitif difokuskan pada berbagai aspek pembelajaran dan
bagaimana aspek-aspek tersebut dapat memfasilitasi atau merintangi belajar dan memori.
Teori ini juga menekankan pada bagaimana menggunakan strategi yang fokusnya pada
perhatian peserta didik, mendorong proses pengkodean dan retrieval (pemerolehan kembali
informasi), dan menyediakan praktik-praktik pembelajaran yang efektif dan berguna.

C. Pengaplikasian Persepsi, Sensasi, dan Atensi


1. Persepsi
Penerimaan atau panangkapan suatu stimulus-stimulus merupakan suatu hal yang
sangat penting dilakukan pada kehidupan seseorang. Penangkapan stimulus tersebut
dilakukan oleh alat-alat indra yang kita miliki, seperti indra peraba, indra penciuman,
indra pendengaran, indra penglihatan, dll.
Pemrosesan-pemrosesanindra kita saat menerima stimulus-stimulus atau
informasi yang didapatkan dari lingkungan seperti :
1.pemrosesan dimana indra penglihatan kita melihat seseorang, tumbuhan atau benda-
benda lainnya yang ada disekitar kita,
2.proses dimana indra pendengar kita ( telinga ) mendengarkan atau menerima suara-
suara.
3.proses dimana indra penciuman kita ( hidung ) menghirup bau-bau aroma yang
wangi, aroma yang tidak enak dll.

Setelah hasil dari penerimaan stimulus yang dilakukan oleh indra yang kita miliki,
stimulus tersebut dialirkan ke otak, dan pada otak akan dilakukan proses pemrosesan
atau bisa disebut juga sebagai proses penyeleksian stimulus-stimulus yang kemudian
akan dikeluarkan kembali jika stimulus tersebut terpancing.
persepsi mencakup penerimaan stimulus (inputs), pengorganisasianstimulus dan
penerjemahan atau penafsiran stimulus yang telah diorganisasidengan cara yang dapat
mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap, sehinggaorang dapat cenderung
menafsirkan perilaku orang lain sesuai dengan keadaannya.
Contoh penerapan persepsi:
Matematika adalah salah satu ilmu yang sangat penting karena banyak sekali hal
dalam kehidupan sehari hari yang berhubungan dengan matematika. Akan tetapi ada
sebagian mahasiswa yang menganggap bahwa pembelajaran matematika relatif
sulit. Dan anggapan itu akan membuat sebagian mahasiswa yang dihadapkan
dengan latihan – latihan soal matematika selalu berfikir sulit terlebih dahulu
sebelum mencoba dan ini merupakan persepsi siswa yang membentuk kesan dan
pengalaman negatif yang menjadi salah satu permasalahan pada pembelajaran
matematika.
2. Atensi
Pemusatan pikiran terhadap suatu objek dan pada saat yang sama mengabaikan
objek-objek yang lain.
a. Proses kosentrasi pikiran atau pemusatan aktivitas mental (attentin is a
consentration of mental activity).
b. Kemampuan kita untuk memperhatikan pada satu kejadian dari sekian banyak
kejadian yang lain pada waktu yang sama secara psikologi dinamakan sebagai
memfokuskan perhatian.
c. Aliran informasi yang dipilih untuk diperhatikan akan cenderung relevan dengan
aktivitas dan perhatian yang kita miliki saat itu.
Contoh dari ataensi :
saat kita berada didalam kelas menyimak dosen yang sedang berbicara, saat itu
fokus kita hanya kepada pembicaraan dosen dan menyimpulkan inti dari
pembicaraan dosen, hal ini merupakan pemrosesan yang disadari oleh Atensi. Beda
halnya jika disuatu kelas terdapat dosen sedang berbicara akan tetapi kita
mengabaikan pembicaraan dosen tersebut dengan bermain Hp maka atensi kita tidak
bisa mengingat penuh pembicaraan yang disampaikan oleh dosen tersebut.
3. Sensasi
a. Membaca Buku
Membaca buku juga termasuk ke dalam sensasi melihat. Komunikasi intrapersonal
yang terjadi adalah proses berpikir untuk mencerna informasi dari bacaan yang kita
lihat tersebut. Nyata-nyatanya, kita mungkin kadang akan mengalami perasaan-
perasaan tertentu setelah membaca suatu buku. 
b. Mendengar Berita
Masih berupa stimulus pendengaran, saat kita mendengarkan berita itu juga
merupakan salah satu sensasi pendengaran yang umum sering kita dapatkan. Sensasi
mendengar ini menjadi tahap awal sebagai penyerapan informasi berita sebelum
dilanjutkan hingga ke tahap berpikir.

KESIMPULAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita akan melakukan banyak sekali interaksi di lingkungan sekitar
kita. Dalam interaksi tersebut banyak sekali timbul stimulus yang kita terima sehingga kita dapat
merasakan berbagai macam perasaan yang muncul pada kita.
Seperti halnya dengan istilah Persepsi, Sensasi dan Atensi yang dijelaskan diatas.
Sensasi adalah proses manusia dalam menerima informasi sensoris (energi fisik dari lingkungan)
melalui penginderaan dan menerjemahkan informasi tersebut menjadi sinyal-sinyal neural yang
bermakna. Proses penginderaan itu melalui rangsang dari inderawi. Sensasi pada dasarnya
merupakan tahap awal dalam penerimaan informasi dari lingkungan luar. 
Presepsi muncul ketika objek-objek eksternal di lingkungan sekitar memengaruhi struktur
medium informasi yang ujung-ujungnya memengaruhi reseptor-reseptor inderawi individu,
sehingga mengarahkan atensi kita kepada pengidentifikasian objek tersebut secara internal.
Sedangkan atensi merupakan pemusatan upaya mental pada peristiwa-peristiwa sensorik atau
peristiwa-peristiwa mental.
Atensi diartikan sebagai pusat pengamatan yang menyebabkan meningkatnya kesadaran terhadap
lingkungan stimuli yang sangat terbatas.

DAFTAR PUSTAKA

Solso, Robert L, Otto H. Maclin dan M. Kimberly Maclin.2002.Psikologi Kognitif  8th Ed. Jakarta : Erlangga
Wade, Carole dan Carol Tavris.2004.Psikologi 9th Ed jilid 1. Jakarta:Erlangga

Walgito, Bimo.1980.Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta:penerbit Andi

Karyono, M.si.2009.Pengantar Psikologi Kognitif.Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro


Semarang

Sternberg Robert J.2008. Psikologi Kognitif 4th Ed.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai