Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap individu memiliki karakter yang berbeda-beda antara individu yang satu
dengan individu yang lainnya. Dari perbedaan karakter-karakter itu, manusia tidak
dapat hidup sendiri melainkan membutuhkan orang lain untuk saling mendukung dan
membantu, itulah mengapa manusia disebut sebagai makhluk social. Sebagai makhluk
social kita harus beradaptasi, mampu mengerti, dan mampu memahami maksud dari
perbuatan orang lain. Disinilah dibutuhkan sebuah persepsi social.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini :
1. Apa pengertian Persepsi Sosial ?
2. Bagaimana proses pembentukan Persepsi?
3. Bagaimana proses Persepsi Sosial?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi Sosial?
5. Apa saja macam- macam Persepsi Sosial ?

C. Tujuan Makalah
Makalah ini kami buat untuk untuk memenuhi apa yang menjadi tugas kami
sebagai mahasiswa psikologi dalam mata kuliah Psikologi Sosial yang membahas
tentang “Persepsi Sosial” dimana kami mampu mengerti bagaimana proses persepsi
social terjadi, faktor apa yang mempengaruhi persepsi social, serta macam-macam
persepsi social itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN

I. Pengertian Persepsi Sosial


Persepsi merupakan suatu proses yangdidahului oleh pengindraan. Pengindraan adalah
merupakan suatu prosesditerimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alat
indra.Namun proses tersebut tidak berhenti di situ saja, pada umumnya stimulustersebut
diteruskan oleh syaraf ke otak sebagai pusat susunan syaraf, danproses selanjutnya
merupakan proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidakdapat lepas dari proses
pengindraan, dan proses pengindraan merupakan prosesyang mendahului terjadinya persepsi.
Proses pengindraan terjadi setiap saat,yaitu pada waktu individu menerima stimulus yang
mengenai dirinya melalui alatindra. Alat indra merupakan penghubung antara individu
dengan dunia luarnya(Branca, 1964; Woodworth dan Marquis, 1957).

Persepsi dalam pengertian psikologi adalah proses pencarian informasi untuk dipahami, jadi
melalui persepsi sosial kita berusaha mencari tahu dan memahami orang lain. Lebih
khususnya lagi, dengan persepsi sosial kita berusaha

(1) Mengetahui apa yang dipikirkan, dipercaya, dirasakan, diniatkan, dikehendaki, dan
didambakan orang lain;

(2) Membaca apa yang ada di dalam diri orang lain berdasarkan ekpresi wajah, tekanan
suram gerak-gerik tubuh, kata-kata, dan tingkah laku mereka;

(3) Menyesuaikan tindakan sendiri dengan keberadaan orang lain berdasarkan pengetahuan
dan pembacaan terhadap orang tersebut

Persepsi sosial merupakan suatu proses seseorang untuk mengetahui, menginterprestasikan


dan mengevaluasi orang lain yang dipersepsi tentang sifat-sifatnya, kualitasnya dan keadaan
yang lain yang ada dalama diri orang yang dipersepsi sehingga terbentuk gambaran mengenai
orang yang dipersepsi.

secara umum persepsi sosial adalah proses menangkap arti objek-objek sosial dan kejadian-
kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita atau suatu usaha untuk memahami orang lain
dan diri kita sendiri.

Robbins (Dr. Fattah Hanurawan, 2010), mengemukakan bahwa persepsi sosial


adalah proses dalam diri seseorang yang menunjukan organisasi dan interpretasi
terhadap kesan-kesan inderawi, dalam usaha untuk memberi makna terhadap orang lain
sebagai objek persepsi.
Menurut Moskowitz dan Ogel (dalam Walgito, 2003:54) persepsi merupakan
proses yang integrated dari individu terhadap stimulus yang diterimanya. Dengan
demikian dapat dikemukakan bahwa persepsi itu merupakan proses pengorganisasian,
penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu
sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang integrated
dalam diri individu.
Menurut Leavit (dalam Sobur, 2003:445) persepsi dalam arti sempit adalah
penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas
persepsi adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau
mengartikan sesuatu.

Dalam Persepsi sosial ada dua hal yang ingin diketahui yaitu keadaan dan perasaan
orang lain saat ini, di tempat ini melalui komunikasi non-lisan (kontak mata, busana, gerak
tubuh, dan sebagainya) atau lisan dan kondisi yang lebih permanen yang ada dibalik segala
yang tampak saat ini (niat, sifat, motivasi, dan sebagainya) yang diperkirakan menjadi
penyebab dari kondisi saat ini. Hal yang terakhir ini bersumber pada kecenderungan manusia
untuk selalu berupaya guna mengetahui apa yang ada di balik gejala yang ditangkapnya
dengan indra.

II. Proses Pembentukan Persepsi


Proses terjadinya persepsi dapat dimulai dari objek yang menimbulkan stimulus
mengenai alat indera atau reseptor. Proses stimulus mengenai alat indera merupakan proses
kealaman atau proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh syarat
sensoris ke otak. Proses ini yang disebut proses fisiologis. Kemudian terjadilah proses di otak
sebagai pusat kesadaran sehingga individu meyadari apa yang dilihat, atau apa yang didengar
atau apa yang diraba. Proses yang terjadi dalam otak atau dalam pusat kesadaran inilah yang
disebut sebagi pusat psikologis. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa taraf terakhir
dari proses persepsi ialah individu meyadari tentang misalnya apa yang dilihat, atau apa yang
didengar, atau apa yang diraba, yaitu stimulus yang diterima melalui alat indera. Proses ini
merupakan proses terakhir dari persepi dan merupakan persepsi sebenarnya. Respon sebagai
akibat dan persepsi dapat diambil oleh individu dalam berbagai macam bentuk

Kemudian berkaitan dengan proses persepsi, seperti yang terungkap dari definisi
persepsi yang dikemukakan Robbin (2001) bahawa persepsi merupakan suatu proses dengan
mana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar
memberi makna kepada lingkungan mereka. Proses ini terdiri dari proses seleksi,
mengorganisasikan dan menginterpretasikan. Adapun ketiga proses ini berjalan secara terus
menerus, saling berbaur dan saling mempengaruhi satu sama lainnya.

III. Proses Persepsi Sosial

Anda mungkin juga menyukai